Anda di halaman 1dari 16

HEMATURIA

(Referat)
Oleh: IHSANUR RIDHA 0818011067

Pembimbing : dr. Harizon M.N, Sp.B

SMF ILMU BEDAH RSUD JEND. A.YANI KOTA METRO 2012

A. Anatomi dan Fisiologi Ginjal

Komponen dari Tractus Urinarius adalah : 1. 2 buah/sepasang Ginjal 2. 2 buah/sepasang Ureter 3. Vesica Urinaria 4. Orificium Urethra Externum

Aliran Arteri Ginjal : 1. Arteri Renalis 2. Arteri Arkuata 3. Arteri Interlobaris 4. Arteriol Aferen 5. Arteriol Eferen

Proses yang terjadi di Ginjal

1. Filtrasi Glomerulus 2. Reabsorpsi Tubulus 3. Sekresi Tubulus

Ekskresi Ginjal = Filtrasi Reabsorbsi + Sekresi

B. Definisi Hematuria
Hematuria adalah suatu terminologi medik yang menjelaskan adanya darah dalam kemih. Hematuria : 1. Makro/Gross Hematuria 2. Mikro Hematuria mata

: Terlihat secara Kasat Mata : Tidak terlihat secara kasat

Hematuria mikroskopis : terdapatnya eritrosit lebih dari 2 sel per lapang pandang dalam dua kali pemeriksaan urinalisis mikroskopis dengan menyingkirkan latihan, menstruasi, atau aktivitas seksual sebelumnya (Canadian Urology Association) Beberapa Clinical Guideline Practice yang lain menyebutkan cut of point untuk hematuri mikroskopis adalah lebih dari 5 sel eritosit per lapang pandang
4

C. Insidensi Hematuria

Keadaan yang paling banyak terjadi adalah infeksi (26%). Hipertrofi Prostat merupakan diagnosis terbanyak kedua (19%), diikuti nefrolitiasis (13,6%). Kelainan congenital merupakan penyebab 3,6% hematuri, trauma 2 %, dan 12 % lainnya belum dapat diidentifikasi penyebabnya.

Insidensi Hematuria
BPH Infeksi Kelainan kongenital Trauma Lain-lain

D. Etiologi dan Faktor Resiko Hematuria

Beberapa faktor resiko yang signifikan : 1. Penggunaan analgetik yang berlebihan 2. Usia lebih dari 40 tahun (faktor resiko meningkat berdasarkan usia, dan 2 kali lebih tinggi pada pria) 3. Penggunaan beberapa obat (siklofosfamid, terapi HIV, phenacetin), 4. Paparan radiasi pelvis, 5. Riwayat infeksi saluran kemih, 6. Paparan zat-zat kimia (benzene, aromatic amina), 7. Rokok, 8. Penyakit urologi sebelumnya (nefrolitiasis, tumor urologis).

E. Patogenesis Hematuria

Darah dapat berasal dari berbagai bagian ginjal, yaitu glomerulus, tubulus, dan interstitium, atau dari saluran kemih, kandung kemih, dan urethra.

Sel darah merah terlepas dari kapiler glomerulus melalui celahcelah dinding kapiler yang tidak dapat terlihat walaupun dengan pemeriksaan mikroskop elektron.
Pasien dengan kelainan parenkim ginjal dapat menunjukkan adanya hematuria mikroskopik atau makroskopik selama terjadinya infeksi sistemik, atau setelah kegiatan fisik sedang. Hal tersebut sebagai akibat respon hemodinamik ginjal terhadap aktivitas fisik atau demam.

Feature History Burning of Micturation

Glomerular Hematuria

Non Glomerular Hematuria

No

Urethritis, Cystitis

Systemic Complication

Edem, fever, pharingitis, rush,


athralgia

Fever with UTI


Severe pain with calculi Yes Usually negative

History of trauma Family History

No Deafness in Alport Syndrome,

renal failure
Physical Examination Hypertension Edema Often present May be present

May be positif with calculi

Unlikely No

Abdominal masa

No

Important with Wilms Tumor,


Polycystic kidney

Rash, arthritis

Lupus Eritematosus, Henoch Schonlein Puspura

No

Feature

Glomerular Hematuria

Non Glomerular Hematuria

Urine Analysis
Color Proteinuri Dysmorphic RBCs Brown, tea, cola Often Present Yes Bright red No No

RBS cast
Crystal

Yes
No

No
May be informative

10

F. Diagnosis Hematuria
Anamnesis 1. 2. 3. 4. Saat munculnya hematuria pada BAK Frekuensi BAK Nyeri Penurunan berat badan, manifestasi ektrarenal (rash), arthritis, artralgia, gejala pernafasan, 5. Riwayat penggunaan obat-obatan 6. Merokok 7. Riwayat hematuri dalam keluarga Pemeriksaan Fisik Regio Flank dan Abdomen : 1. Inspeksi 2. Palpasi 3. Perkusi
11

Pemeriksaan Penunjang Klinisi harus dapat membedakan antara hematuri dengan pigmenturi (pewarnaan pada urin).

1. Laboratorium Uji dipstick Urinalisis rutin 2. Radiologi Pielografi intravena (IVP) Ultrasonografi (USG) ginjal Computed Tomography (CT) Sistoskopi Angiografi

12

Warna Kemih dan Penyebabnya


Color
Dark Yellow Dark black brown Normal concentrated urine or Bile pigments Homogentisic acid, thymol, melanin, methhemoglobinemia,

Cause

alkaptonuria
Alanine, cascara, resorcinol Red or pink urine Red blood cell, free hemoglobin, myoglobin, porphyrine Benzene, chloroquine, deferoxamine, phenazopyridine,

phenoftalein.
Beets, blackberries, rifampin, red dyes in food Urates

13

G. Evaluasi Hematuria
Hematuri Mikroskopis

Isolated Mikrohematuria, tanpa adanya kelainan, Urinalisis hendaknya diulang 2-3 kali dalam beberapa bulan (tanpa didahului oleh latihan fisik) sebelum memulai pemeriksaan berikutnya. AUA Best Panel Policy merekomendasikan semua pasien dengan hematuria mikroskopis dilakukan evaluasi terhadap trakrus urinarius bagian atas, dan hanya memiliki resiko tinggi yang diavaluasi traktus urinarius bagian bawah.

14

Hematuri Gross

Urinalisis harus segera dikerjakan untuk memastikan adanya eritrosit. Penyebab hematuri gross yang berasal dari glomerulus adalah glomerulonefritis akut pasca streptokokkus dan nefropati IgA.

Unruk mencari sumber perdarahan, sistoskopi paling tepat dilakukan pada saat terjadi perdarahan aktif. Wanita muda yang mengalami hematuri gross berulang perlu diselidiki adanya riwayat child abuse, atau adanya benda asing yang masuk ke vagina. Daerah genitalia harus diperiksa apakah ada tanda-tanda trauma.

15

TERIMA KASIH

16

Anda mungkin juga menyukai