Laju mortalitas merupakan sebuah pengukur peluang kematian ikan tertentu pada interval waktu tertentu. Jumlah aktual ikan yang mati pada suatu keadaan tertentu tidak ditentukan sebelumnya, tetapi merupakan suatu kejadian yang berpeluang.
DinamikaPopulasiIkan 1
Dua pendekatan dasar untuk menghitung laju mortalitas : 1. Laju mortalitas tahunan (A) Pendekatan ini kesulitannya adalah dalam pemisahan nilai-nilai mortalitas tahunan kedalam bagian-bagian akibat penangkapan (E) dan akibat alamiah (D). 2. Laju mortalitas seketika (Z) Melalui teori kalkulus dapat dengan mudah memisahkan dalam akibat penangkapan (E) dan akibat alamiah (D)
DinamikaPopulasiIkan 2
S = Ni + 1/Ni Pendugaan kematian tahunan karena penangkapan (E), adalah : E = C/N ; C = jumlah yang ditangkap N = jumlah kelimpahan Laju mortalitas, terbatas pada laju mortalitas penangkapan (E) dan laju mortalitas alami (D) Jadi laju mortalitas adalah : A=E+D
DinamikaPopulasiIkan
Kohort
Suatu kohort ikan : sekelompok ikan yang semuanya berumur sama dan berasal dari stok yang sama. Contoh : Suatu kohort ikan tongkol : semua ikan tongkol yang ditetaskan pada bulan Juni Agustus 2000 di perairan Cilacap. Misalnya dalam kohort tersebut terdapat satu juta ekor
DinamikaPopulasiIkan 5
Setelah Agustus 2000 ikan tongkol yang jumlahnya satu juta tersebut, perlahan-lahan akan berkurang jumlahnya akibat adanya kematian, baik alamiah atau karena penangkapan. Tetapi sejalan dengan berkurangnya jumlah pesintas, maka rata-rata panjang dan bobotnya akan bertambah Dinamika kohort secara grafis
DinamikaPopulasiIkan 6
Untuk masing-masing sebab kematian, laju mortalitas seketika (Z) sama dengan logaritma natural negatif dari penambahan laju mortalitas tahunan (- ln S) Jika ikan yang mati dari suatu sebab selama tahun tertentu, jika rekrutmen secara tepat berimbang dengan mortalitas total dari hari ke hari, maka secara matematis : dN/dt = - ZN
DinamikaPopulasiIkan
Dengan demikian, laju perubahan dari kohort atau kelas tahun suatu waktu adalah sebanding dengan jumlah ikan yang ada sekarang Tanda negatif berarti jumlah ikan menurun dN/dt = - ZN dN/N = - Z dt melalui rumus integral menjadi Z = - ln S
DinamikaPopulasiIkan
Pemisahan mortalitas total menjadi dua komponen akan menjadi masalah utama, yaitu apabila terjadi efek perubahan intensitas penangkapan (f) Frekuensi-frekuensi antara ikan dan alat tangkap akan sebanding dengan hasil intensitas penangkapan dan kelimpahan ikan dN/dt = - FN
DinamikaPopulasiIkan
10
Jika mortalitas penangkapan seketika (F) adalah sebanding dengan jumlah alat tangkap atau usaha yang dikeluarkan (f). Jika q adalah konstanta, maka F = q.f Jika mortalitas penangkapan dan mortalitas alami dibagi secara sebanding pada tahun tertentu, maka F dapat dihitung dengan : F/Z = E/I-S
DinamikaPopulasiIkan
11
Model tersebut diasumsikan : 1. Koeff. Catchability adalah konstan sejak ikan berumur nol sampai masa akhir hidupnya 2. Usaha penangkapan (f) didistribusikan secara seragam keseluruh populasi yang ada 3. Usaha penangkapan dipertahankan pada suatu tingkat yang konstan pada suatu tahun Mortalitas penangkapan tidak konstan terhadap umur, cenderung berubah-ubah, karena ikan besar dan ikan kecil penyebarannya terpisah.
DinamikaPopulasiIkan 12
F besar dapat berubah secara tiba-tiba pada ikan umur tertentu Proporsi populasi keseluruhan yang diambil pada suatu penangkapan juga tidak tetap tetapi tergantung pada kelimpahan setempat. Penangkapan pada kepadatan tinggi merupakan penyebab mortalitas paling besar.
DinamikaPopulasiIkan
13