Atau disebut tumor, yang mempunyai sifat anaplasta, invasif, dan metastasis
Penyakit keganasan primer dari jar limfoid yang bersifat padat, dan kadang dapat menyebar scra sistemik
EPIDEMIOLOGI
Patologi
Sel Reed Sternberg Sel Hodgkin Lakunar Cell Varian L & H Varian Pleomorf
1. < 5% dari limfoma hodgkin, tapi plng agresif 2. sebagian besar sel R-S 3. Limfosit Jarang 4. Ada 2 tipe Subtipe retikuler dan subtipe fibrosis difus
LANJUTAN
Nodular Sclerosis 1. 40-60% dari seluruh penyakit Hodgkin 2. Fibrosis dan skeloris luas 3. Sel eosinofil banyak dijumpai
Gejala Klinik
Gejala Utamapembesaran KGB yang tdk nyeri , asimetrik, padat, kenyal seperti karet.
^ splenomegalinyeri
abdomen ^Hepatomegali Gejala Sistemik demam, keringat malam hari, penurunan berat badan, lemah badan, pruritus.
Urutan kelenjar yang terkena : leher, aksila, ^ Nyeri inguinal, mediastinal, tulangdestruksi lokal hilus paru, kel atau infiltrasi STL paraorta, kel retroperitoneal
Pemeriksaan lab
Pemeriksaan Darah : ^ Anemianormokromin hipokromin ^ Leukositosis ^Eosinofilia sering dijumpai ^ Limfopenia dapat dijumpai pada fase lanjut
STAGING
Terapi
Radioterapi Kemoterapi
1. Terapi utama u/ 1. Regimen MOPP Hodgkin yg a. Mustargen : 6 mg/m2 IV hari 1 dan 8 terlokalisasi b. Oncovin : 1,4 mg/m2 Iv hari 1 dan 8 (derajat I-II) bisa c. Procarbazine : 100 mg/m2 oral hari jga u/ derajat III 1-4 dan IV tp d. Prednison : 60-80 mg/m2 oral hari dikombinasikan 1-5 dengan Siklus diulang tiap 4 minggu kemoterapi. 2. Dosis 40002. Regimen ABVD 5000 rad a. Dexorubicin :25 mg/m2 IV hari 1dan 3. Teknik penyinaran 5 : extended field b. Bleomycine: 10 mg/m2 IV hari 1 dan
Terapi
Terapi Kombinasi
1. Terdiri dari kombinasi terapi radioterapi sebelum atau sesudah kemoterapi. 2. Diberikan untuk derajat III atau IV atau pada penyakit dengan simptom B yang mencolok atau penyakit yg kambuh setelah pemberian radioterapi