Angka kematian ibu di indonesia masih cukup tinggi.
salah satu penyebab utama tinggi angka kematian ibu ini adalah pre-eklamsia / eklampsia. Pre-eklampsia sering terjadi pada kehamilan terutama pada kehamilan pertama, kehamilan kembar dan wanita yang berusia diatas usia 35 tahun. Tanda khas pre-eklampsia ini adalah tekanan darah tinggi, ditemukan protein dalam urine dan oedema.Adapun gejala-gejala yang juga harus diketahui yaitu kenaikan BB berlebihan, nyeri kepala yang hebat, muntah, gangguan penglihatan. Jika kasus pre-eklampsia ini menjadi semakin berat dan tidak segera ditangani lamanya akan berakibat buruk kondisi ibu dan janin, bahkan akan berakibatkan kematian ibu dan janin.
RUMUSAN MASALAH 1 Apa Pengertian dari Pre Eklamsi? 2 Apakah Etiologi dari Pre Eklamsi? 3 Apakah Patofisiologi dari Pre Eklamsi? 4 Apa Sajakah Tanda dan Gejala dari Pre Eklamsi? 5 Bagaimana Penatalaksanaan dari Pre Eklamsi? 6 Apa Sajakah Komplikasi dari Pre Eklamsi? 7 Bagaimanakah Pemeriksaan Diagnostik dari Pre Eklamsi? 8 Bagaimanakah Perubahan anatomi dan Patologi dari Pre Eklamsi? 9 Bagaimanaka Efek dari Pre Eklamsi? 10 Bagaimanaka Pencegahan dari Pre Eklamsi? 11 Bagaimana ASKEP pada Kehamilan Pre Eklamsi?
PRE EKLAMSI,ADALAH?? sekumpulan gejala yang timbul pada wanita hamil, bersalin dan nifas yang terdiri dari hipertensi, edema dan protein uria tetapi tidak menjukkan tanda-tanda kelainan vaskuler atau hipertensi sebelumnya, sedangkan gejalanya biasanya muncul setelah kehamilan berumur 28 minggu atau lebih ( Rustam Muctar, 1998 ).
ETIOLOGI the deaseases of teori. Adapun teori-teori tersebut antara lain : 1.Peran Prostasiklin dan Tromboksan Pada PE & E didapatkan kerusakan pada endotel vaskuler sehingga terjadi penurunan produksi prostasiklin (PGI 2) yang pada kehamilan normal meningkat aktifitasnya pengumpulan dan fibrinaksis yang kemudian akan digantikan dengan trombin dan plasmin. 2. Peran Faktor Imunologis PE sering terjadi pada kehamilan pertama dan tidak timbul lagi pada kehamilan berikutnya.Hal ini dapat diterangkan bahwa pada kehamilan pertaama pembentukan blocking antibodies terhadap antigen plasenta tidak sempurna yang semakin sempurna pada kehamilan berikutnya. 3. Peran Faktor Genetik / Familiar PE hanya terjadi pada manusia. Terjadi kecenderungan peningkatan frekuensi PE/E pada anak-anak dan ibu yang menderita PE/E
PATOFISIOLOGI Adaptasi fisiologis normal pada kehamilan meliputi peningkatan volume plasma darah, vasodilatasi penurunan resistensi vaskular sistemik (systemic vascular resistance[SVRI]), peningkatan curah jantung, dan penurunan tekanan osmotik koloid. Pada pre eklamsi volume plasma yang beredar menurun sehingga terjadi hemokonsentrasi dan peningkatan hematokrit maternal.Perubahan ini membuat organ maternal menurun, termasuk perfusi ke unit janin- uteroplasenta.Vasospasme siklik lebih lanjut menurunkan perfusi organ dengan menghancurkan sel-sel darah merah, sehingga kapasitas oksigen maternal menurun. Vasospasme merupakan akibat peningkatan sensifitas terhadap tekanan peredaran darah,
TANDA & GEJALA Preeklamsi Ringan dengan tanda gejala 1. TD 140/90 mmHg pada kehamilan > 20 minggu 2. Proteinuria 300 mg/24 jam atau 1+ dispstick
Preeklamsi Berat disertai dengan satu atau lebih gejala berikut : 1. TD 160/110 mmHg pada kehamilan > 20 minggu 2. Proteinuria 2.0 g/24 jam 2+ (dispstick) 3. Serum Creatinine > 1.2 mg/dL (kecuali bila sebelumnya sudah abnormal ) 4. Trombosit < 100.0000 / mm3 5. Microangiopathic hemolysis ( increase LDH ) 6. Nyeri kepala atau gangguan visual persisten 7. Nyeri epigastrium
PENATALAKSANAAN MEDIS Pre eklampsia ringan Secara klinis, pastikan usia kehamilan, kematangan cerviks, dan kemungkinan pertumbuhan janin lambat. Pre eklampsia Berat Upaya pengobatan ditujukan untuk mencegah kejang, memulihkan organ vital pada keadaan normal, dan melahirkan bayi dengan trauma sekecil-kecilnya pada ibu dan bayi.
KOMPLIKASI 1. Atonia uteri 2. Sindrom HELLP (hemolysis, elevated liver enzymes, low platelet count) 3. Ablasio retina 4. KID (koagulasi intravaskuler diseminata) 5. Gagal ginjal 6. Perdarahan di otak 7. Edema paru 8. Gagal jantung 9. Syok sampai kematian Komplikasi pada janin berhubungan dengan akut atau kronisnya insufisiensi utero plasental, misalnya pertumbuhan janin terhambat dam prematuritas.
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK Tes diagnostik dasar Pengukuran tekanan darah, analisis protein dalam urin, pemeriksaan edema, pengukuran tinggi fundus uteri, pemeriksaan funduskopik. Tes laboratorium dasar Evaluasi hematologik , Pemeriksaan fungsi hati , Pemeriksaan fungsi ginjal USG PERUBAHAN ANATOMI PATOLOGI Plasenta Ginjal Hati Otak Retina Paru-paru Jantung Pembuluh darah EFEK PREEKLAMPSIA PADA BAYI
menyebabkan : 1. Gangguan peredaran darah pada plasenta. Hal ini akan menyebabkan berat badan bayi yang dilahirkan relatif kecil. 2. terjadinya kelahiran prematur dan komplikasi lanjutan dari kelahiran prematur yaitu keterlambatan belajar, epilepsi, sereberal palsy, dan masalah pada pendengaran dan penglihatan.
PENCEGAHAN 1. Istirahat tirah baring 2. Diet rendah garam dan pemberian diuretic 3. Suplementasi Magnesium 4. Defisiensi Zinc 5. Suplementasi Minyak Ikan 6. Suplementasi Kalsium 7. Pemberian Aspirin Dosis Rendah
ASKEP IBU HAMIL DG PRE EKLAMSI
1. Pengkajian DS DO 2. Masalah Keperawatan Resiko tinggi terjadinya kejang pada ibu berhubungan dengan penurunan fungsi organ ( vasospasme dan peningkatan tekanan darah ) Resiko tinggi terjadinya foetal distress pada janin berhubungan dengan perubahan pada plasenta Gangguan rasa nyaman ( nyeri ) berhubungan dengan kontraksi uterus dan pembukaan jalan lahir Gangguan psikologis ( cemas ) berhubungan dengan koping yang tidak efektif terhadap proses persalinan.
3. Perencanaan Diagnosa keperawatan I : Resiko tinggi terjadinya kejang pada ibu berhubungan dengan penurunan fungsi organ (vasospasme dan peningkatan tekanan darah) Tujuan : Setelah dilakukan tindakan perawatan tidak terjadi kejang pada ibu Kriteria Hasil : Kesadaran : compos mentis, GCS : 15 ( 4-5-6 ) Tanda-tanda vital : Tekanan Darah : 100-120/70-80 mmHg Suhu : 36-37 C Nadi : 60-80 x/mnt RR : 16-20 x/mnt Intervensi : Monitor tekanan darah tiap 4 jam R/. Tekanan diastole > 110 mmHg dan sistole 160 atau lebih merupkan indikasi dari PIH Catat tingkat kesadaran pasien R/. Penurunan kesadaran sebagai indikasi penurunan aliran darah otak Kaji adanya tanda-tanda eklampsia ( hiperaktif, reflek patella dalam, penurunan nadi,dan respirasi, nyeri epigastrium dan oliguria ) R/. Gejala tersebut merupakan manifestasi dari perubahan pada otak, ginjal, jantung dan paru yang mendahului status kejang Monitor adanya tanda-tanda dan gejala persalinan atau adanya kontraksi uterus R/. Kejang akan meningkatkan kepekaan uterus yang akan memungkinkan terjadinya persalinan Kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian anti hipertensi dan SM R/. Anti hipertensi untuk menurunkan tekanan darah dan SM untuk mencegah terjadinya kejang
4. IMPLEMENTASI Pelaksanaan disesuaikan dengan intervensi yang telah ditentukan.
5. EVALUASI Evaluasi disesuaikan dengan criteria hasil yang telah ditentukan.
KESIMPULAN Pre eklamsi adalah timbulanya hipertensi disertai proteinuria dan edema akibat kehamilan setelah usia 20 minggu atau segera setelah persalinan (Mansjoer dkk, 2000). Sampai saat ini etiologi pasti PE/E belum diketahui dengan pasti.Ada beberapa teori mencoba menjelaskan perkiraan etiologi dari kelainan tersebut diatas sehingga kelainan ini sering dikenal the deaseases of teory. Patofisiologi pre eklamsi-eklamsi setidaknya berkaitan dengan perubahan fisiologis kehamilan. SARAN Bagi ibu hamil hendaknya melakukan pemeriksaan antenatal yang teratur dan bermutu serta teliti mengenai tanda tanda sedini mungkin (pre eklampsia ringan), lalu diberikan pengobatan yang cukup supaya penyakit tidak menjadi lebih berat. Selalu waspada terhadap kemungkinan terjadinya pre-eklampsia. Berikan penerangan tentang manfaat istirahat dan tidur, ketenangan, serta pentingnya mengatur diit rendah garam, lemak, serta karbohidrat dan tinggi protein, juga menjaga kenaikan berat badan yang berlebihan, agar ibu dan janin selama masa kehamilan tidak terjadi gangguan dan kelainan sehingga pada saat persalinan ibu dan bayi bisa lahir selamat dan sehat,