0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
276 tayangan18 halaman
Sindrom nefritis akut merupakan sindroma yang ditandai dengan gejala hematuria, hipertensi, edema dan berbagai derajat insufisiensi ginjal, yang paling sering disebabkan oleh infeksi streptokokus beta hemolitikus grup A. Penyakit ini umumnya terjadi pada anak usia 2-10 tahun dengan insidensi lebih tinggi pada laki-laki. Manifestasi klinisnya bervariasi dari ringan hingga berat dengan gejala umum sepert
Sindrom nefritis akut merupakan sindroma yang ditandai dengan gejala hematuria, hipertensi, edema dan berbagai derajat insufisiensi ginjal, yang paling sering disebabkan oleh infeksi streptokokus beta hemolitikus grup A. Penyakit ini umumnya terjadi pada anak usia 2-10 tahun dengan insidensi lebih tinggi pada laki-laki. Manifestasi klinisnya bervariasi dari ringan hingga berat dengan gejala umum sepert
Sindrom nefritis akut merupakan sindroma yang ditandai dengan gejala hematuria, hipertensi, edema dan berbagai derajat insufisiensi ginjal, yang paling sering disebabkan oleh infeksi streptokokus beta hemolitikus grup A. Penyakit ini umumnya terjadi pada anak usia 2-10 tahun dengan insidensi lebih tinggi pada laki-laki. Manifestasi klinisnya bervariasi dari ringan hingga berat dengan gejala umum sepert
Bagian Ilmu Kesehatan Anak FK Universitas YARSI Jakarta DEFINISI Suatu sindroma yang ditandai dengan gejala hematuria, hipertensi, edema dan berbagai derajat insufisiensi ginjal
ETIOLOGI Paling sering setelah infeksi Beta Hemolyticus Streptococcus group A
EPIDEMIOLOGI Insidens tidak diketahui dengan tepat Tertinggi pada usia 2-10 tahun Laki-laki : perempuan= 2:1 Kejadian Acute Post Streptococcal Glomerulonephritis (APSGN) pada penderita infeksi Streptokokus nefrogenik: 10-15% APSGN dapat timbul secara sporadik atau epidemi PATOGENESIS Pencetus APSGN: faringitis atau pyoderma Strain nefritogenik pada infeksi tenggorok: tipe 12,1, 4, 6, dan 49 Pada infeksi kulit: strain 49, 53, 55, 56, dan 57 Patogenesis APSGN belum diketahui secara pasti, teori yang diterima: karena reaksi imunologis PATOGENESIS PATOGENESIS Peranan sistem imunitas humoral dan sistem komplemen pada APSGN ditandai dengan adanya C3 dan IgG pada membran basalis glomerulus (Smith, 2003)
C3 mengaktifkan monosit & netrofil infiltrasi sel-sel radang sitokin kerusakan glomerulus MANIFESTASI KLINIS Gejala ringan s.d. berat Periode laten: 1-3 minggu (rata-rata 10 hari) pasca ISPA Streptokokus, atau > 3 minggu pasca infeksi kulit Gejala umum: panas badan, anoreksia, lemah badan, nyeri perut, sakit kepala
Gejala akibat overload: takipneu, dyspneu akibat edema paru atau efusi pleura
PEMERIKSAAN PENUNJANG Analisis urin: - Hematuria mikroskopis/makroskopis - Proteinuria (biasanya < +2) Fungsi ginjal LFG menurun sejalan dengan derajat berat penyakit Darah: - dapat terjadi anemia, trombositopenia - albumin & protein total menurun sedikit PEMERIKSAAN PENUNJANG Bakteriologi: apus tenggorok atau kulit isolasi & identifikasi kuman penyebab Serologi: - Titer Anti Streptolisin-O (ASO) - Titer DNase-B Pem. Imunologi: Kadar C3 Radiologi: foto toraks EKG DIAGNOSIS BANDING Glomerulonefritis kronis eksaserbasi akut Purpura Henoch-Schonlein Hematuria idiopatik Nefropati IgA Sindroma Alports Lupus eritematosus sistemik TERAPI Terapi suportif dan simtomatis Perawatan bila: - hipertensi - edema berat - penurunan fungsi ginjal yang berat - gejala uremia
TERAPI Terapi umum: - istirahat - diet rendah garam Terapi khusus: - Hipertensi: furosemid > efektif Antihipertensi lain: vasodilator (Hidralazin), Kalsium antagonis (nifedipin), ACE inhibitor Terapi khusus Edema & bendungan sirkulasi: retriksi natrium dan air Oligouria persisten atau anuria: terapi sesuai gagal ginjal akut Antibiotik untuk eradikasi kuman: Penisilin Prokain 50.000 U/kg bb/kali, I.M 2 kali/hari atau Penisilin V 50 mg/kg bb/hari, p.o atau Eritromisin 50/kg bb/hari selama 10 hari Monitoring Gejala Resolusi Oligouria & azotemia 2 minggu Hipertensi 3-4 minggu Gross hematuria 3 minggu Hematuria mikroskopik 12 bulan Penurunan C3 4-8 minggu Monitoring Fase akut 2-3 minggu Kontrol tiap 4-6 minggu selama 6 bulan, dilakukan monitoring tekanan darah dan urinalisa Setelah 6 bulan: kontrol 1 tahun sekali PROGNOSIS 90% anak dengan APSGN sembuh tanpa perubahan fungsi ginjal yang bermakna 0,5-2% pasien APSGN yang dirawat di RS mengalami glomerulonefritis progresif cepat s.d. stadium terminal
Perilaku Mencuci Tangan Yang Baik Dan Benar Pada Keluarga Binaan Di RT 002004 Desa Pangkalan, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten