Anda di halaman 1dari 28

OBESITAS

Oleh :
Kelompok 2
DEFINISI

Obesitas didefinisikan sebagai suatu kelainan yang


ditandai dengan penimbunan jaringan lemak
tubuh secara berlebihan (WHO,2000; Syarif, 2002,
2003).
Obesitas adalah suatu kondisi medis akibat
akumulasi lemak tubuh yang berlebih, yang dapat
berefek kepada kondisi kesehatan yang menuju
kepada menurunnya tingkat hidup seseorang
(Haslam DW, James WP, 2005 )
Genetik

Emosional
Faktor
Internal Faktor
kesehatan

Faktor Tumbuh
kembang
Penyebab
Obesitas Nutrisional
Faktor
Eksternal Aktivitas fisik

Sosial
ekonomi
DISTRIBUSI / SEBARAN OBESITAS
dalam angka
PARAMETER OBESITAS

5 Parameter Obesitas, yakni :

1.Parameter Antropometri
2.Parameter Klinis
3.Parameter Fisik
4.Parameter Biokimia
PARAMETER OBESITAS

1.Parameter Antropometri
Ada 4 cara , yakni :

A. Body Mass Index (BMI)


B. Perbandingan BB dengan TB
menggunakan tabel berat badan
C. Waist Circumference
D. Waist-Hip Circumference
a. Body Mass Index (BMI)

Berat Badan (kg)


BMI =
Tinggi badan (m) X Tinggi badan (m)

b. Perbandingan berat badan dengan

tabel berat badan yang diinginkan


menurut tinggi.
c. Waist Circumference
Hanya Mengukur lingkar pinggang
(perut)

d. Waist-Hip Circumference
Mengukur lingkar pinggang (perut) dan
pinggul dalam cm
2.Parameter Klinis

Tampilan keseluruhan – Karakteristik


dismorfik dapat mengarah pada adanya
sindrom genetik. Evaluasi afek dan
distribusi lemak juga dilakukan di sini.
Distribusi lemak dapat membantu
membedakan penyebab obesitas.
3.Parameter Fisik
a. Melihat kondisi tinggi badan
Obesitas karena lingkungan biasanya diikuti pertumbuhan tinggi
badan, sedangkan bila karena faktor genetik umumnya tidak
dibarengi pertumbuhan tinggi badan
b. Kepala,mata, Orofaring
ciri ciri : Gumpalan pigmen pada retina, Tonsil yang membesar,
terkikisnya enamel gigi, dll.
c. Kulit & Rambut
Pemeriksaan kulit dan rambut berguna untuk mengevaluasi faktor
endokrin atau komplikasi
d. Muskuluskeletal
Pemeriksaan ini dapat memberi petunjuk etiologi obesitas atau
penyakit yang menyertainya; nonpitting edema dapat ditemukan
pada hypothyroidism; postaxial polydactyly (jari tambahan di sebelah
kelingking) dapat ditemukan pada Bardet-Biedl syndrome;
keterbatasan gerak panggul atau langkah yang abnormal
e. Abdomen
f. Genital dan saluran kemih
Testis yang tidak ditemukan dalam skrotum, penis yang kecil,
microorchidism atau skrotum yang hipoplastik dapat
mengindikasikan Prader-Willi atau Bardet-Biedl syndrome
4.Parameter BIOKIMIA
Dilakukan pemeriksaan terhadap glukosa
darah, kolesterol HDL, trigliserida,
adiponektin
1. Trigliserida         ≥ 150 mg/dl
2. Kolesterol  HDL < 40 mg/dl (pria), < 50 mg/dl
(wanita)

3. Hipertensi
Tekanan darah sistolik    ≥130 mmHg
Tekanan darah diastolik  ≥  85 mmHg
4. Glukosa darah puasa   ≥ 100 mg/dl
KLASIFIKASI BMI menurut WHO
untuk penduduk asia dewasa

Kategori BMI (kg/m2) Risk of Co-morbidities

Rendah (tetapi resiko terhadap masalah-


Underweight < 18.5 kg/m2
masalah klinis lain meningkat)

Batas Normal 18.5 - 22.9 kg/m2 Rata rata

Overweight:  23  

At Risk 23.0 – 24.9 kg/m2 Meningkat


Obese I 25.0 - 29.9kg/m2 Sedang
Obese II > 30.0 kg/m2 Berbahaya
Klasifikasi bentuk tubuh penderita Obes
Gynoid (Bentuk Peer) 
Lemak disimpan di sekitar pinggul dan bokong Tipe ini
cenderung dimiliki wanita. Resiko terhadap penyakit pada
tipe gynoid umumnya kecil

Apple Shape (Android)


Biasanya terdapat pada pria. dimana lemak tertumpuk di sekitar
perut. Resiko kesehatan pada tipe ini lebih tinggi dibandingkan
dengan tipe Gynoid, karena sel-sel lemak di sekitar perut lebih
siap melepaskan lemaknya ke dalam pembuluh darah
dibandingkan dengan sel-sel lemak di tempat lain

Ovid (Bentuk Kotak Buah)


Ciri dari tipe ini adalah "besar di seluruh bagian badan". Tipe
Ovid umumnya terdapat pada orang-orang yang gemuk secara
genetik
Klasifikasi berdasarkan keadaan Sel
Lemak

a. Obesitas Hyperplastik
b.Obesitas Hypertropik
c. Obesitas Hyperplastik Dan
Hypertropik
REGULASI FISIOLOGIS &
METABOLISME
terdiri dari dua factor, yaitu :
I. Controller (otak)
2. Controlled system/nutrient partitioning yaitu
organ lain diluar otak yang berperan dalam
menggunakan atau menyimpan energi
seperti saluran cerna, liver, otot, ginjal dan
jaringan adipose.
Otak sebagai controller pada penentuan
Meal Size dan Body Size
Mekanisme pengaturan pembentukan lemak
tubuh oleh otak
Pengaruh peptida dapat mempengaruhi
otak untuk mengatur asupan makanan

Meningkatkan Menurunkan asupan


asupan makanan makanan
• Agouti-related peptide • α -Melanocyte stimulating
• Dynorphin hormone
• Endocannabinoids • Cartico topran-releasing hormone
• Ghrelin • Cholecsystokinin
• Melnin-concetrating • Cocaine amphetamine-regulated
• hormoneNeuropeptide Y transcriptLeptin
• NorepinephrineOrexin A • AmylinSerotini
• Polypeptide YY3-3/Oxyntomodulin
DAMPAK & RISIKO PENYAKIT
AKIBAT OBESITAS
PENCEGAHAN OBESITAS
1. Pencegahan primer
 bertujuan mencegah terjadinya obesitas
 Stategi pendekatan:
 Pendekatan populasi untuk
mempromosikan cara hidup sehat pd
semua anak, remaja, beserta orang tua
 Pendekatan pada kelompok yang berisiko
tinggi menjadi obesitas
 Usaha pencegahan dimulai dari lingkungan
keluarga, lingkungan sekolah, dan di Puskesmas
2. Pencegahan Sekunder dan tersier
 Pencegahan ini lebih dikenal sebagai tata laksana
obesitas serta dampaknya
 Prinsip dari tata laksana obesitas pada anak
berbeda dengan dewasa karena harus
mempertimbangkan faktor tumbuh-kembang
 Caranya dengan pengaturan diet, bukan
mengurangi jumlah asupan makanan tetapi
dengan mengatur komposisi makanan menjadi
menu sehat
….. Lanjutan pencegahan sekunder dan tersier

Misalnya:

 Membatasi aktivitas pasif, seperti menonton


televisi atau bermain komputer dan play stations
 Mengubah pola hidup (modifikasi perilaku)
menjadi pola hidup sehat, baik dalam
mengonsumsi makanan maupun dalam
beraktivitas
2. Jangka Menengah

a. Diet

 Diet yang rendah kalori dan tinggi serat perlu


diupayakan, disamping pembakaran yang teratur
melalui olahraga setiap hari
 Diet ini hanya boleh diterapkan selama 12 minggu
dengan pengawasan dokter.
 Pemberian diet cara ini mempunyai efek samping
yaitu: terbentuknya batu empedu, diare, kekurangan
protein, tekanan darah rendah.
b. Mengkonsumsi obat
Tiga prinsip mekanisme kerja obat-obatan untuk
menurunkan BB atau mencegah peningkatan BB
 Mengurangi asupan energi
 Mengurangi penyerapan makanan
 Meningkatkan pembakaran energi
3. Jangka Panjang

Olah raga
 Selama berolah raga, tubuh menggunakan lemak sebagai
bahan bakar energi
 Berjalan kaki, jogging, dan bersepeda merupakan salah
satu olah raga ringan namun tetap bisa memberikan
dampak yang positif terhadap penurunan berat badan
 Berolahraga setiap hari, jalan 30 menit tiap hari akan
membakar 150 kalori, dan dapat menurunkan berat
badan hingga 6-7 kilogram dalam setahun
TERIMAKASIH

Healty life, Life Healthy

Anda mungkin juga menyukai