Raffidah Ayu Retno Sukmawati Roza Octalia Sholihin Syaidina Efri Putra Teguh Ade Putra
AKUNTANSI Dana Menganggur adalah kelebihan kas dimanfaatkan dengan cara membeli atau menanamkannya dalam bentuk surat surat berharga baik dalam efek utang atau efek ekuitas . Menurut IAI (2009:43) dalam SAK ETAP efek adalah surat berharga , yaitu surat pengakuan utang , surat berharga , komersial , saham , obligasi , tanda bukti utang ,unit pernyataan kontrak investasi kolektif , kontrak berjangka atas efek , dan setiap derivatif dari efek . Pengakuan dan pengukuran investasi pada efek utang dapat diklasifikasikan dalam 3 kelompok , yaitu : (1) dimiliki hingga jatuh tempo (held to maturity ) (2) diperdagangkan (trading) (3) tersedia untuk dijual (available for sale ).
Penjualan atau transfer investasi utang tidak dianggap sebagai perubahan dalam tujuan HTM ,apabila perubahan maksud tersebut disebabkan oleh kondisi sebagai berikut : Terdapat bukti mengenai penurunan signifikasi resiko kredit penerbit efek . Terjadi perubahan peraturan perpajakan yang menghapus atau menaikkan tariff pajak final yang berlaku atas bunga dari efek utang Efek dimilliki hingga jatuh tempo (held to maturity HTM ) Surat berharga utang yang diklasifikasi sebagai HTM hanya apabila perusahaan mempunyai niat untuk memiliki efek tersebut sampai dengan jatuh tempo. Apabila entitas memiliki investasi dalam efek utang tersebut harus diklasifikasikam dalam kelompok investasi utang dan disajikan dalam neraca sebesar biaya perolehan setelah amortisasi premi/diskonto diamortisasi dengan effective interest method , kecuali straight line method menunjukkan hasil yang sama .
Efek diperdagangkan (trading)
Menurut Kieso, Weygand, dan Warfield (2007:846,850) surat berharga dalam bentuk utang ataupun saham yang dibeli dan dimilik untuk dijual kembali dalam periode singkat (kurang dari 3 bulan atau mungkin diukur dalam hitungan hari).
Lanjutan.... Holding gain or losses adalah perubahan neto antara nilai wajar dari suatu periode ke periode lainnya, tidak termasuk dividen maupun bunga yang telah diakui tetapi belum diterima. Sama seperti kedua jenis investasi utang lainnya, premi/diskonto juga akan diamortisasi.
contoh Tanggal 31 Desember 2011, investasi pada efek utang PT Barat (dalam ribuan rupiah) adalah sebagai berikut:
Nilai tercatat Nilai wajar Laba(rugi) yang belum direalisasi Obligasi PT Apel, 10% 43.860 51.500 7.640 Obligasi PT Belimbing, 11% 184. 230 175.200 (9.030) Obligasi PT Chery, 8% 86.360 91.500 5.140 total 314.450 318.200 3.750 Saldo awal surplus yang ditranfer ke laba rugi tahun berjalan 0 Surplus yang ditransfer ke laba rugi tahun berjalan-Dr 3.750 Jurnal penyesuaian untuk mencatat investasi utang dalam trading sebesar nilai wajar adalah sebagai berikut.
tanggal keterangan debit Kredit 31-12-11 Surplus yang ditransfer ke laba rugi tahun berjalan laba/rugi yang belum direalisasi 3.750.000 - - 3.750.000 Menurut IAI dalam SAK-ETAP (2009:46-47) : investasi utang yang dikelompokkan dalam kelompok trading diukur sebesar nilai wajarnya dalam neraca. Efek yang dibeli dan dimiliki untuk dijual kembali dalam jangka waktu dekat, harus diklasifikasikan dalam kelompok trading
Efek Tersedia untuk Dijual (Available For Sale-AFS)
Menurut Keiso, Weygand, dan Warfield (2007:842,848-850) investasi dalam bentuk utang maupun ekuitas yang termasuk dalam kategori AFS dilaporkan sebesar fair value dalam neraca. Keuntungan/kerugian yang belum direalisasi terkait dengan perubahan fair value akan dicatat dalam akun unrealized gain or losses (bagian dari laporan laba rugi-dilaporkan dalam ekuitas).
contoh Pada tanggal 31 Desember 2011 PT Debra mempunyai beberapa obligasi (dalam ribuan rupiah) yaitu:
Nilai tercatat Nilai wajar Laba(rugi) yang belum direalisasi Obligasi PT Watson, 8% 93.537 103.600 10.063 Obligasi PT Anaconda,10% 200.000 180.400 (19.600) Jumlah 293.537 284.000 (9.537) Jurnal penyesuaian untuk mencatat investasi utang dalam trading sebesar nilai wajar adalah:
Saldo awal surplus yang ditransfer ke ekuitas 0 Surplus yang ditransfer ke ekuitas (9.537)
tanggal keterangan debit kredit 31-12-11 Laba/rugi yang belum direalisasi Surplus yang ditransfer ke ke ekuitas 9.537.000 9.357.000 Apabila pada tanggal 1 juli 2012 PT Debra menjual obligasi Watson seharga Rp 90.000.000 dan niai tercatat sebesar Rp 94.204.000 maka jurnal yang dibuat untuk transaksi tersebut adalah:
* rugi penjualan investasi pada efek tertentu termasuk dalam pendapatan lain-lain
tanggal keterangan debit kredit 01-07-12 Kas/bank Rugi penjualan investasi pada efek tertentu *
Investasi pada efek tertentu 90.000.000 4.214.000
94.214.000 Apabila sampai pada tanggal 31 Desember 2012 tidak ada transaksi penjualan maupun pembelian obligasi lainnya, maka jurnal penyesuaian yang harus dibuat adalah sebagai berikut:
Sedangkan rincian obligasi yang dimiliki per 3 Desember 2012 (dalam ribuan rupiah) menjadi:
Saldo awal surplus yang ditransfer ke ekuitas (9.537) Surplus yang ditransfer ke ekuitas 4.537
tanggal keterangan debit kredit 31-12-12 Surplus yang ditransfer ke ke ekuitas Laba/rugi yang belum direalisasi 4.537.000 4.357.000 Nilai tercatat Nilai wajar Laba (rugi) yang belum direalisasi Obligasi PT Anaconda, 10% 200.000 195.000 (5.000)
Menurut IAI dalam SAK-ETAP (2009:47) efek yang tidak bisa diklasifikasikan dalam kelompok trading dan dalam kelompok HTM, maka harus diklasifikasikan ke dalam kelompok AFS. Laba/rugi yang belum direalisasi harus dimasukkan sebagai komponen ekuitas yang disajikan secara terpisah dan tidak boleh diakui sebagai penghasilan sampai pada saat laba/rugi tersebut dapat direalisasi.
Contoh tanggal Transaksi 03/11/11 PT Roberto membeli 3 saham perusahaan, yaitu: PT Utomo sebesar Rp 259.700.000, PT Coklat Rp 317.500.000, dan PT Regina Rp 141.350.000 06/12/11 Ketiga perusahaan melaporkan laba perusahaan dan PT coklat membagikan dividen Rp 4.200.000 23/01/12 PT Roberto menjual saham PT Utomo Rp 287.220.000 10/02/12 PT Roberto membeli 20.000 lembar saham PT Titus @ Rp 12.750 dan komisi broker Rp 1.850.000 Atas transaksi tersebut maka dibuatlah jurnal sebagai berikut.
tanggal Keterangan debit Kredit 03/11/11 06/12/11 31/12/11 23/01/12 Investasi pada efek tertentu Kas/bank Kas/bank Pendapatan dividen Laba/rugi yang belum direalisasi Defisit yang ditransfer ke ekuitas Kas/bank Laba penjualan pada efek tertentu Investasi pada efek tertentu 718.550.000 4.200.000 35.550.000 287.220.000
718.550.000 4.200.000 * 35.550.000 27.520.000 259.700.000 10/02/12 31/12/11 Investasi pada efek tertentu Kas/bank Surplus yang ditransfer ke ekuitas Laba/rugi yang belum direalisasi 256.850.000 ** 99.800.000
256.850.000 99.800.000 Pada tanggal 31 Desember 2011, PT Roberto membuat jurnal penyesuaian untuk transaksi investasi dalam ekuitas saham, dengan perhitungan sebagai berikut:
Saldo awal surplus yang ditransfer ke ekuitas 0 Surplus yang ditransfer ke ekuitas * (35.550)
Nilai perolehan Nilai wajar Laba(rugi)yang belum direalisasi Saham PT Utomo 259.700 103.600 15.300 Saham PT Coklat 317.500 304.000 (13.500) Saham PT Regina 141.350 104.000 (37.350) Total 718.550 683.000 (35.550) Pada tanggal 31 Desember 2012, PT Roberto membuat jurnal penyesuaian untuk transaksi investasi dalam ekuitas saham, dengan perhitungan sebagai berikut:
Saldo awal surplus yang ditransfer ke ekuitas * (35.550) Surplus yang ditransfer ke ekuitas ** 99.800
Nilai perolehan Nilai wajar Laba(rugi)yang belum direalisasi Saham PT Utomo 256.850 278.350 21.500 Saham PT Coklat 317.500 362.550 45.050 Saham PT Regina 141.350 139.050 (2.300) Total 715.700 779.950 64.250 Perubahan Kelompok Investasi
Dasar Pengukuran Dampak Perpindahan pada Akun Ekuitas Dampak Perpindahan pada Laba Neto Trading AFS atau sebaliknya Sekuritas ditransfer sebesar nilai wajar pada tanggal Transfer Laba/rugi yang belum direalisasi pada tanggal transfer akan meningkatkan/menurunka n ekuitas Laba/rugi yang belum direalisasi pada tanggal transfer akan diakui dalam pendapatan HTM AFS Sekuritas ditransfer sebesar nilai wajar pada tanggal transfer
Sebagian komponen dari ekuitas akan meningkat/menurun sebesar laba/rugi yang belum direalisasi pada tanggal transfer Tidak ada AFS HTM Sekuritas ditansfer sebesar nilai wajar pada tanggal transfer Laba/rugi yang belum direalisasi pada tanggal transfer ang dicatat sebagai komponen dari ekuitas akan diamortisasi selama sisa umur sekuritas, Tidak ada Untuk pengungkapan setiap penjualan/transfer efek dalam kelompok HTM harus diungkapkan: Jumlah akumulasi amortisasi diskonto/premium untuk efek yang dijual/dipndahkan ke kelompok lain; Laba/rugi penjualan efek, yang telah direalisasi maupun yang belum direalisasi; Kondisi yang mengakibatkan diambilnya keputusan menjual/memindahkan kelompok efek tersebut Penyajian dan Pengungkapan Investasi pada Efek Tertentu Pengungkapan untuk efek dalam kelompok AFS dan kelompok HTM, informasi berikut ini harus diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan untuk setiap kelompok utama Efek, yaitu:
a) Nilai wajar agrerat b) Laba yang belum direalisasi dari pemilik efek; c) Rugi belum direalisasi dari pemilik efek; d) Biaya perolehan, termasuk jumlah premium dan diskonto yang belum diamortisasi; Untuk setiap periode akuntansi, entitas harus mengungkapkan :
Penerimaan dari penjualan efek dalam kelompok AFS, laba dan rugi yang direalisasi dari penjualan tersebut; Dasar penentuan biaya perolehan dalam menghitung laba/rugi yang direalisasi (misalnya, identifikasi khusuks, rata-rata, atau metode lain); Laba dan rugi yang dimasukkan sebagai penghasilan dari pemindahan pengelompokkan efek dari kelompok AFS ke kelompok trading; Perubahan laba/rugi pemilikkan yang belum direalisasi untuk efek dalam kelompok AFS yang telah dimasukkan ke dalam komponen ekuitas secara terpisah selama periode yang bersangkutan; dan
Perubahan dalam laba/rugi pemilikan efek yang belum direalisasi dari efek untuk tujuan trading yang telah diakui sebagai penghasilan dalam periode pelaporan. Penilaian investasi pada efek tertentu menurut perpajakan didasarkan pada nilai perolehannya sesuai dengan penjelasan UU PPh Nomor 36 tahun 2008 pasal 10 ayat (6) bahwa penilaian sekuritas hanya boleh menggunakan harga perolehan keuntungan atau kerugian karena penjualan/pengalihan saham hendaknya berpegang kepada ketentuan UU PPh Nomor 36 tahun 2008 pasal 4 ayat (1 PERPAJAKAN Keuntungan dari obligasi di anggap sebagai penghasilan dalam penjelasan Pasal 4 ayat (1) bagian (g) UU PPh
UU PPh Nomor 36 Tahun 2008 Pasal 4 ayat (1) tentang objek pajak penghasilan, termasuk penghasilan yang diterima/diperoleh dari transaksi investasi utang. PERPAJAKAN Pembelian bunga obligasi dengan bunga berjalan, maka bunga diperhitungkan sebagai penghasilan PPh yang dipungut atas bnga obligasi yang tidak dijual di bursa efek, dicatat ssebagai pajak di bayar di muka (PPh 23 dengan tarif 15%) Bunga obligasi di bursa efek dikenakan PPh final (PPh pasal 4 ayat 2) sesuai PP. Penghasilan obligasi lainnya berupa capital gain dan realisasi diskonto. Surat Utang Negara Surat utang Negara (SUN) adalah surat berharga yang berupa surat pengakuan utang baik dalam mata uang rupiah maupun valuta asing yang dijamin pembayaran bunga dan pokoknya oleh Negara RI sesuai dengan masa berlakunya, yang terdiri dari Surat Perbendaharaan Negara (SPN) dan obligasi Negara.
Surat Utang Negara 1. Penghasilan berupa diskonto SPN, berjangka waktu paling lama 12 bulan dengan pembayaran bunga secara diskonto. Besarnya PPh adalah 20% dari diskonto SPN bagi WP dalam negeri dan BUT, atau sesuai dengan tarif ketentuan P3B yang berlaku bagi WP luar negeri.
2. Penghasilan dari transaksi bunga obligasi Besarnya PPh adalah sebagai berikut a. Bunga dari obligasi dengan kupon 15% bagi WP dalam negeri dan BUT; 20% atau sesuai dengan tarif P3B bagi WP luar negeri selain BUT; dari jumlah bruto bunga sesuai dengan masa kepemilikan obligasi.
Surat Utang Negara b. Diskonto obligasi dengan kupon - 15% bagi WP dalam negeri dan BUT; - 20% atau sesuai tarif P3B bagi WP luar negeri selain BUT; dari selisih lebih harga jual atau nilai nominal di atas harga perolehan obligasi, tidak termasuk bunga berjalan.
c. Diskonto obligasi tanpa bunga - 15% bagi WP dalam negeri dan BUT; - 20% atau sesuai P3B bagi WP luar negeri selain BUT; Dari selisih lebih harga jual atau nilai nominal di atas harga perolehan obligasi.
d. Bunga dan/atau diskonto dari obligasi yang diterima dan/atau diperoleh WP reksadana yang terdaftar pada Bapepam dan Lembaga Keuangan - 0% untuk tahun 2009 - 2010 - 5% untuk tahun 2011 - 2013 - 15% untuk ahun 2014 dan seterusnya
Investasi dalam Obligasi ( Contoh ) Investasi dalam Obligasi ( Contoh ) Investasi dalam Obligasi ( Contoh ) Investasi dalam Obligasi ( Contoh ) Investasi dalam Obligasi ( Contoh ) Investasi dalam Saham ( Contoh )