Anda di halaman 1dari 22

ANATOMI

RECTUM
VASKULARISASI ARTERI RECTUM
VASKULARISASI VENA RECTUM
Inervasi
Simpatik
Pleksus
mesenterikus
inferior (L 2, 3,
dan 4)
mengatur emisi
air mani dan
ejakulasi.
Parasimpatis Sakral 2, 3, dan 4
Fungsi ereksi penis
dan klitoris serta
mengatur aliran darah
ke dalam jaringan.
Efek
samping dari
pembedahan
Disfungsi ereksi
dan tidak bisa
mengontrol
buang air kecil
atau miksi.
EPIDEMIOLOGI KANKER REKTUM
Di dunia kanker kolorektal menduduki peringkat ketiga pada tingkat
insiden dan mortalitas.
Insidensi tahun 2002 : >1 juta, dengan tingkat mortalitas lebih dari
50%.
Angka insiden tertinggi terdapat pada Eropa, Amerika, Australia dan
Selandia baru.
Insiden pada pria sebanding dengan wanita, dan lebih banyak pada
orang muda.
Sekitar 75 % ditemukan di rektosigmoid.
96% kasus ca kolorektal berupa adenocarcinoma
ETIOLOGI
Idiopatik
Faktor predisposisi
Polyposis familial
Defisiensi Imunologi
Inflamatory bowel disease : Kolitis ulseratifa,
granulomatosis
Diet (rendah serat, tinggi protein hewani, lemak dan
karbohidrat refined) mengakibatkan perubahan pada
flora feces dan perubahan degradasi garam-garam
empedu atau hasil pemecahan protein dan lemak,
dimana sebagian dari zat-zat ini bersifat karsinogenik.
PATOFISIOLOGI KANKER
REKTUM
Fisiologi
Sel epitel mukosa rektum mengalami regenerasi
setiap 6 hari.
Patologis
Perubahan
genetik :
inaktivasi
gen
adenomato
us
polyposis
coli (APC)
Replikasi
tak
terkontrol
Aktivasi K-
ras
onkogen
dan mutasi
gen p53
Cegah
apoptosis
dan
memperpa
njang
hidup sel
DIAGNOSA KLINIS
1. Anamnesa
Diare palsu atau spurious
diarrhoea
BAB berlendir
Feses pipih seperti kotoran kambing
Penurunan berat badan
Perdarahan bercampur tinja
Perbedaan gejala dan karsinoma
kolorektal berdasarkan letaknya
Kolon kanan Kolon kiri Rektum
Aspek klinis Kolitis Obstruksi Proktitis
Nyeri Karena penyusupan Karena obstruksi Tenesmus
Defekasi Diare Konstipasi progresif Tenesmi terus-menerus
Obstruksi Jarang Hampir selalu Tidak jarang
Darah pada feses Samar Samar atau makroskopis Makroskopis
Feses Normal Normal Perubahan bentuk
Dispepsia Sering Jarang Jarang
Memburuknya KU Hampir selalu Lambat Lambat
Anemia Hampir selalu Lambat Lambat
2. Pemeriksaan Fisik

Cari kemungkinan
metastase (pembesaran
KGB atau hepatomegali)
Colok dubur dapat
diketahui :
Adanya tumor rektum
Lokasi dan jarak dari anus
Posisi tumor, melingkar /
menyumbat lumen
Perlengketan dengan
jaringan sekitar
3. Pemeriksaan penunjang
Biopsi
Pemeriksaan Tumor marker : CEA (Carcinoma Embryonic
Antigen), CA 242, CA 19-9


uji FOBT (Faecal Occult Blood Test) untuk melihat perdarahan di
jaringan.
Endoskopi
Sigmoidoskopi
Kolonoskopi
Virtual colonoscopy (CT colonography)
Imaging Tehnik :
MRI, CT scan, transrectal ultrasound
4. Klasifikasi karsinoma
rektum

Stadium :
0 : carcinoma in situ.
I : Dukes A rectal cancer.
II: Dukes B rectal cancer.

III: Dukes C rectal cancer.
IV:Dukes D rectal cancer
TNM
Stadium
Modified
Dukes
Stadium
Deskripsi
T1 N0 M0 A Tumor terbatas pada submucosa
T2 N0 M0 B1 Tumor terbatas pada muscularis propria
T3 N0 M0 B2 Penyebaran transmural
T2 N1 M0 C1 T2, pembesaran kelenjar mesenteric
T3 N1 M0 C2 T3, pembesaran kelenjar mesenteric
T4 C2 Penyebaran ke organ yang berdekatan
Any T, M1 D Metastasis jauh
*Modified from the American Joint Committee on Cancer (1997)
Penatalaksanaan
Pembedahan Radiasi Kemoterapi
Penanganan
Jangka
Panjang
Pembedahan
Eksisi lokal
stadium dini (polip
polypectomy)
Low anterior
resection (LAR)
di tengah atau 1/3 atas
rektum
Abdominal perineal
resection (Miles
procedure)
Massa tumor < 5 cm dari
anokutan (rektum 1/3 distal)
Low anterior resection (LAR)
Abdominal perineal resection
(Miles procedure)
Radiasi
Tujuan :
Mengurangi risiko rekurensi
lokal
Meningkatkan kemungkinan
prosedur preservasi sfingter
Meningkatkan tingkat
resektabilitas pada tumor yang
lokal jauh atau tidak resektabel
Mengurangi jumlah sel tumor
yang viable sehingga
mengurangi kemungkinan
terjadinya kontaminasi sel
tumor dan penyebaran melalui
aliran darah pada saat operasi
Jenis
Eksternal radiasi (external
beam therapy)
Internal radiasi (brachytherapy,
implant radiation)
Kemoterapi
Untuk tumor stadium 2-3
Fluorouracil (5-FU) + leucovorin 6-12 bulan
Pertimbangan kemoterapi ;
usia muda
histologi derajat keganasan tinggi
invasi ke saluran limfe dan/atau vaskuler
obstruksi atau perforasi pada waktu diagnosis
faktor prognosis molekuler seperti ekspresi timidilat
sintase, p53, dan adanya instabilitas mikrosatelit
Penanganan Jangka
Panjang
Evaluasi
klinik
deteksi tumor primer baru atau
metastase
Rontgen deteksi rekurensi
Kolonoskopi
deteksi adanya metachronous tumor,
suture line rekurensi atau kolorektal
adenoma
CEA
identifikasi kemungkinan tempat
rekurensi, dan biasanya sangat
membantu dalam mengidentifikasi
metastasis ke hepar
Prognosa
Secara keseluruhan 5-year survival rates
untuk kanker rektal adalah sebagai berikut :
Stadium I - 72%
Stadium II - 54%
Stadium III - 39%
Stadium IV - 7%

Anda mungkin juga menyukai