PENYUSUN Vania Zamri 030.07.261 Pendahuluan Tuberkulosis peritoneal merupakan suatu peradangan peritoneum parietal atau visceral Kelanjutan proses tuberkulosa di tempat lain 1 5% dari kasus TB anak >> anak usia muda Definisi Peradangan peritoneum parietal atau visceral dan penyakit ini juga Sering mengenai seluruh peritoneum, alat-alat system gastrointestinal, mesenterium dan organ genetalia interna
Etiologi: Mycobacterium tuberculosis
Fakto Resiko Resiko terinfeksi Anak yang terpajan dengan orang dewasa dengan TB aktif Daerah endemis, Kemiskinan Lingkungan yang tidak sehat Tempat penampungan umum Resiko Sakit anak berusia 5 tahun \ 1 tahun pertama setelah infeksi, infeksi baru yang ditandai dengan adanya konversi uji tuberkulin (dari negatif menjadi positif) dalam 1 tahun terakhir, malnutrisi, keadaan imunokompromais
Inhalasi M. tuberculosis Fagositosis oleh PAM Kuman hidup Berkembang Pembentukan fokus primer Penyebaran limfogen Penyebaran hematogen 1) Primary complex 2) Terbentuk imunitas selular spesifik(+) Uji tuberkulin (+) Masa inkubasi (2-12 minggu)
T B
P R I M E R 3)
Komplikasi kompleks primer Komplikasi penyebaran hematogen Komplikasi penyebaran limfogen
Sakit TB Meninggal Imunitas optimal Infeksi TB Sembuh Sakit TB 4)
Imunitas Reaktivasi / reinfeksi Kuman mati Peritoneum dapat dikenai oleh tuberculosis melalui beberapa cara : 1. Melalui penyebaran hematogen terutama dari paru-paru 2. Melalui dinding usus yang terinfeksi 3. Dari kelenjar limfe mesenterium 4. Melalui tuba falopi yang terinfeksi *reaktifasi proses laten yang terjadi pada peritoneum yang diperoleh melalui penyebaran hematogen proses primer terdahulu (infeksi laten Dorman infection Patologi B e n t u k
e k s u d a t i f
gejala menonjol ialah perut membesar dan berisi cairan (asites). Perlingketan minimal Tuberkel putih kekuning-kuningan milier kongesti pembuluh darah. Eksudat distensi. B e n t u k
a d h e s i f
bentuk kering atau plastik dimana cairan tidak banyak dibentuk. Pada jenis ini lebih banyak terjadi perlengketan gambaran tumor. perlengketan dinding usus dan peritoneum parintel kemudian timbul proses necrosis. B e n t u k
c a m p u r a n
pembengkakan kista terjadi melalui proses eksudasi bersama-sama dengan adhesi sehingga terbentuk cairan dalam kantong-kantong perlengketan tersebut. Eksudatif Adhesif PA: jaringan granulasi tuberkulosa Gejala Klinis Gejala timbul perlahan Asites, Demam, Pembengkakan perut, Nyeri perut, Pucat dan kelelahan -Fenomena papan catur -Asites Pemeriksaan Penunjang Uji Tuberkulin Pembengkakan (Indurasi) :04mm, uji mantoux negatif Pembengkakan (Indurasi) :39mm, uji mantoux meragukan. Pembengkakan (Indurasi) :10mm, uji mantoux positif Ro: Foto Polos Abdomen diffuse calsifikasi mesenteric limfodenopati, peritonitis, massa omentum dan asites pada pasien TB USG cairan yang bebas di rongga abdomen, abses dalam rongga abdomen masa didaerah ileosaecal dan pembesaran kelenjar limfe retroperitoneal penebalan mesenterium, perlengketan lumen usus dan penebalan omentum Penatalaksanaan Peritonitis tuberkulosis sama dengan tata laksana TB ekstrapulmonal
Pada keadaan obstruksi usus karena perlengketan perlu dilakukan tindakan operasi.
Isoniazid Dosis harian yang biasa diberikan adalah 5- 15mg/kgBB/hari, maksimal 300mg/hari, dan diberikan dalam satu kali pemberian tablet 100mg dan 300mg, dan dalam bentuk sirup 100mg/5ml Rifampisin dosis 10-20mg/kgBB/hari, dosis maksimal 600mg/hari,dengan dosis satu kali pemberian perhari Pirazinamid dosis 15-30mg/kgBB/hari dengan dosis maksimal 2gr/hari Fase intensif (2 bulan pertama) 3 macam obat RHZ Fase lanjutan (ekstra pulmonal 10 bulan) 2 macam obat RH Pengobatan TB kortikosteroid (prednison) dengan dosis 1-2 mg/KgBB/hari, dibagi dalam 3 dosis, maksimal 60 mg dalam 1 hari. Lama pemberian kortikosteroid adalah 2-4 minggu dengan dosis penuh, dilanjutkan tappering off selama 1-2 minggu. Kortikosteroid