Anda di halaman 1dari 14

Oleh

Amiruddin
Fatimah zahara
Nurul aina
Sutrisnawati nababan










Latar Belakang
Berdasarkan teori, minyak bumi terbentuk dari
proses pelapukan jasad renik (mikroorganisme) yang
terkubur di bawah tanah sejak berjuta-juta tahun yang
lalu. Dimana dua ratus juta yang lalu bumi lebih panas
dibandingkan sekarang. Laut yang didiami jasad renik
berkulit keras sangat banyak jumlahnya jika jasad
renik itu mati, kemudian membusuk sehingga
jumlahnya makin lama makin menumpuk, kemudian
tertutup oleh sedimen, endapan dari sungai, atau
batuan-batuan yang berasal dari pergeseran bumi. Di
sini kemudian terjadi pembusukan oleh bakteri
anaerob, dan akibat pada tekanan tinggi sedimen,
maka setelah berjuta-juta tahun terbentuklah minyak
bumi dan gas alam tersebut.
Proses konversi bertujuan untuk memperoleh
fraksi-fraksi dengan kuantitas dan kualitas
sesuai permintaan pasar. Sebagai contoh,
untuk memenuhi kebutuhan fraksi bensin yang
tinggi, maka sebagian fraksi rantai panjang
perlu diubah/dikonversi menjadi fraksi rantai
pendek.
Perengkahan(cracking)
Perengkahan adalah pemecahan molekul besar menjadi molekul-molekul kecil.
Contohnya, perengkahan fraksi minyak ringan/berat menjadi fraksi gas, bensin,
kerosin, dan minyak solar/diesel.


Reforming
Reforming bertujuan mengubah struktur molekul rantai lurus menjadi rantai
bercabang/alisiklik/aromatik. Sebagai contoh, komponen rantai lurus (C5? C6) dari
fraksi bensin diubah menjadi aromatik.

Alkilasi
Alkilasi adalah penggabungan molekul-molekul kecil menjadi molekul besar.
Contohnya, penggabungan molekul propena dan butena menjadi komponen fraksi
bensin.

Coking
Coking adalah proses perengkahan fraksi residu padat menjadi fraksi minyak bakar
dan hidrokarbon intermediat. Dalam proses ini, dihasilkan kokas (coke). Kokas
digunakan dalam industri alumunium sebagai elektrode untuk ekstraksi logam Al.

Fraksi-fraksi mengandung berbagai pengotor,
antara lain senyawa organik yang mengandung S,
N, O; air; logam; dan garam anorganik. Pengotor
dapat dipisahkan dengan cara melewatkan fraksi
melalui :
Menara asam sulfat, yang berfungsi untuk
memisahkan hidrokarbon tidak jenuh, senyawa
nitrogen, senyawa oksigen, dan residu padat
seperti aspal.
Menara absorpsi, yang mengandung agen
pengering untuk memisahkan air.
Scrubber, yang berfungsi untuk memisahkan
belerang/senyawa belerang
Alkilasi
Proses alkilasi adalah kombinasi antara
molekul olefin dan isoparafin dengan bantuan
katalis asam untuk pembentukan katalis asam
untuk pembuatan produk alkilat berangka
oktan tinggi yang merupakan salah satu
komponen utama bensin
Proses alkilasi dari umpan campuran antara molekul olefin C3/C4/C5
dan isoparafin C4 dengan bantuan katalis asam, adalah untuk
pembuatan produk alkilat berangka oktana tinggi yang merupakan salah
satu komponen utama bensin
Umpan olefin yaitu propilena, butilena dan amilena diperoleh dari
proses rengkahan baik termal (coking dan visbreaker) maupun katalitik
(rengkahan katalitik). Sumber isoparafin seperti isobutana dan
isopentana dihasilkan dari proses perengkahan katalitik, reformasi
katalitik, penghidrorengkahan dan proses isomerisasi butana dan
pentana. Isobutana lebih banyak dipakai pada proses alkilasi daripada
isopentana yang dapat langsung dipakai sebagai komponen bensin.
Umpan olefin dan iso-parafin harus kering dengan kandungan sulfur
rendah untuk mengurangi kebutuhan katalis asam dan menjaga mutu
produknya. Rasio tinggi antara iso-butana dan olefin menghasilkan
produk alkilat berangka oktana tinggi dengan titik didih akhir rendah.
Angka oktana (RON) produk alkilat dari berbagai jenis umpan olefin
propilena, butilena, isobutilena, amilena dan propilena/ butilena adalah
sekitar 8897.
Reaksi alkilasi dengan katalis asam dimulai dengan
pembentukan ion karbonium (C4H9
+
) dengan
mentransfer proton (H
+
) dari katalis asam ke molekul
umpan olefin, dan kemudian ion karbonium tersebut
berkombinasi dengan molekul umpan isobutana untuk
menghasilkan kation tertier butil (iso C8H9
+
). Reaksi
antara kation tertier butil tersebut dengan umpan
butilena-1 dan butilena-2 akan membentuk masing-
masing ion karbonium oktil (iso C8H17
+
) dengan dua
cabang (dimetil) dan tiga cabang (trimetil) yang
selanjutnya akan bereaksi dengan molekul umpan
isobutana untuk menghasilkan produk alkilat
isooktana yaitu masing-masing bercabang dua dan tiga
metal.

Salah satu reaksi penting dalam proses alkilasi
propilena adalah terbentuknya isobutilena dari
hasil kombinasi kedua molekul umpan
propilena dan isobutana, dan berkombinasinya
molekul isobutilena tersebut dengan umpan
isobutana akan menghasilkan produk
isooktana bercabang tiga metil yang berangka
oktana -RON -100.
Proses Alkilasi HF
Alkilat berangka oktana tinggi dengan distribusi angka
oktana baik dan sensitivitas rendah (baik) memberikan
keuntungan di negara-negara Eropa yang
mensyaratkan angka oktana motor (MON) dan
Amerika Serikat dengan persyaratan knock
performance, yaitu (RON + MON)/2 pada spesifikasi
bensin.
Alkilasi Termis
Alkilasi termis adalah alkilasi yang mengolah etilena
yang diikuti oleh propilena, butena, dan isobutilena
dengan bantuan panas. Kondisi operasi proses ini
tinggi, suhu sekitar 950
o
F dan tekanan sekitar 3000-
5000 psia.



Penggunaan Proses Alkilasi di Industri :
Industri Minyak Bumi Untuk membuat bahan
bakar sintesis. Yaitu dalam CH3 pembuatan
senyawa bercabang untuk meningkatkan
kualitas bahan bakar. Bahan bakar motor yang
mempunyai angka oktan tinggi adalah yang
bercabang.
Industri Zat Warna misalnya membuatan
anilin menjadi Dimetil anilin
Industri Obat-obatan
Alkilasi dalam proses industri minyak bumi
merupakan salah satu proses yang digunakan
bertujuan meningkatkan angka oktan produk
minyak bumi. Salah satu reaksi yang terkenal
adalah reaksi antara isobutana dengan olefin
menggunakan katalis aluminium klorida yang
ditemukan oleh Ipattief dan kawan-kawan.
Reaksi ini sampai saat ini digunakan secara
luas dalam alkilasi senyawa aromatik dan
olefin, tetapi jarang digunakan dalam alkilasi
olefin dengan parafin.

Olefin adalah kelompok senyawa hidrokarbon tidak jenuh,
CnH2n. Contohnya: etilena (C2H4), propena (C3H6), dan butena
(C4H8). Secara umum proses pengolahan minyak bumi.
Alkilasi merupakan penambahan jumlah atom dalam molekul
menjadi molekul yang lebih panjang dan bercabang. Dalam proses
ini menggunakan katalis asam kuat seperti H2SO4, HCl, AlCl3
(suatu asam kuat Lewis). Reaksi secara umum adalah sebagai
berikut :
Tujuan alkilasi adalah untuk memasukkan gugus radikal alkil ke
dalam suatu molekul, yaitu antara olefin dengan iso parafin,
untuk membuat bensin pesawat terbang (avgas). Proses alkilasi
dapat berlangsung dengan bantuan katalis asam sulfat (H2SO4)
atau asam fluorida (HF) pada suhu rendah (<40oC) dan tekanan
rendah (1 10 atm). Macam Proses Alkilasi :

Anda mungkin juga menyukai