Cempaka Putih
Modul
PORNOGRAFI
Skenario II
Tutor:
dr. Andri Setiawan, MKM
Anggota:
Andi Silpia
2011730122
Balqis Basbeth
2011730126
Fikri Idul Haq
2011730132
Intan Azzahra
2011730141
M. Alif Zainal
2011730149
Mahardika J.
2011730153
Novita Putri W
2011730157
Setiani Imaningtias
2011730162
Yudha Daud
2011730168
SKENARIO
KATA KUNCI
Didunia keilmuan khususnya kesehatan, manekin
digunakan sebagai media dalam menjelaskan
tentang faal tubuh. Dalam waktu dan kondisi
yang berbeda manikin diletakkan di tempat umum
dan menimbulkan persepsi berbeda (sebagian
menilai porno dan sebagian tidak). Bagaimana
pandangan islam terhadap hal ini?
manekin digunakan
sebagai media dalam
menjelaskan tentang faal
tubuh.
Jika manikin di tempat
umum maka timbul
persepsi berbeda
1. Jelaskan Definisi Pornografi dan Pornoaksi !
2. Jelaskan Kriteria yang termasuk pornografi ditinjau dari hokum
Indonesia!
3. Bagaimana Pandangan Islam terhadap pornografi serta dalil-dalilnya?
4. Apakah Pornografi mengundang perbuatan susila lainnya?
5. Mengapa sebagian masyarakat menilai manekin itu sebagai sesuatu
yang porno dan sebagian tidak?
6. Jelaskan perbuatan apa saja yang termasuk pornografi ditinjau dari segi
agama islam !
7. Jelaskan Dasar hukum di Indonesia yang mengatur tentang pornografi !
8. Apakah manekin dapat dikategorikan pelanggaran UU pornografi!
9. Bagaimana Pandangan Islam terhadap Manekin yang
disalahgunakan.?
10. Apa saja Dampak dari pornografi dan dampak manekin yang diletakkan
ditempat umum?
11. Bagaimana hukum dalam islam pada seorang pembuat manekin,
seseorang yang menjual serta yang membeli manekin?
12. Bagaimana hukumnya jika manekin digunakan dalam bidang medis?
13. Jelaskan Apakah jenazah diperbolehkan digunakan untuk bidang
keilmuan !
IDENTIFIKASI MASALAH
Definisi Pornografi dan Pornoaksi
Undang-undang RI Nomor
44 Tahun 2008
pornografi adalah gambar,
sketsa, ilustrasi, foto,
tulisan, suara, bunyi,
gambar bergerak, animasi,
kartun, percakapan, gerak
tubuh, atau bentuk pesan
lainnya melalui berbagai
bentuk media komunikasi
dan/atau pertunjukan di
muka umum, yang memuat
kecabulan atau eksploitasi
seksual yang melanggar
norma kesusilaan dalam
masyarakat.
Kamus Besar Bahasa
Indonesia dalam Soebagijo,
2008
pornografi sebagai: 1)
penggambaran tingkah laku
secara erotis dengan
lukisan atau tulisan untuk
membangkitkan nafsu
birahi; 2) bahan bacaan
yang sengaja dan semata-
mata dirancang untuk
membangkitkan nafsu
birahi/seks.
Pornoaksi
terkait dengan tindakan
yang mengarah pada hal-
hal yang merusak melalui
aktivitas seksual, baik
secara kontak person yang
bersifat liar maupun melalui
penyelenggaraan badaniah.
Kriteria Pornografi
Menurut UU No. 44 Tahun 2008 Pasal 4
ayat 1
Tindakan pornografi yang dipublikasikan
secara eksplisit memuat:
persenggamaan, termasuk
persenggamaan yang menyimpang;
kekerasan seksual;
masturbasi atau onani;
ketelanjangan atau tampilan yang
mengesankan ketelanjangan;
alat kelamin; atau
pornografi anak.
Jenis-jenis media pornografi
Media audio (dengar) seperti siaran
radio, kaset, CD, telepon, ragam media
audio lain yang dapat diakses di internet
Media audio-visual (pandang-
dengar)seperti program televise, film
layar lebar, video, laser disc, VCD, DVD,
game computer, atau ragam media
audio visual yang dapat diaskes di
internet
Media visual (pandang) seperti Koran,
majalah, tabloid, buku (karya sastra,
novel popular, buku non-fiksi) komik,
iklan billboard, lukisan, foto, atau bahkan
media permainan seperti kartu
Pandangan Islam dan
Dalil mengenai Pornografi
QS. an-Nur : 33
QS. al-A'raf : 26
Tindak pidana dalam Islam
sering disebut jarimah
Para fuqoha juga sering
memakai kata-katajinayah
Mengapa sebagian masyarakat menilai
manekin pornografi dan sebagian tidak?
Manekin menyerupai
bagian tubuh manusia
yang dibuat khusus
untuk memenuhi fungsi
pembelajaran
keterampilan medis
Manekin di bidang kedokteran tidak
dilarang selama tidak diperjualbelikan
atau disewakan untuk kepentingan
pornografi,mengeksploitasi/memamer
kan aktivitas seksual atau menyajikan
secara eksplisit alat kelamin
Hingga saat ini belum ada hukum yang
mengatur tentang manekin khusus
dibidang kesehatan.jika terjadi penyalah
gunaan pada pemakaian manekin,maka
hukum yang mengatur adalah hukum yang
berlaku di indonesia UU pornografi
Di luar dunia kesehatan.manekin
lebih banyak digunakan
ketimbang manfaatnya,seperti di
amerika serikat,manekin sengaja
dibuat untuk meningkatkan gairah
seks
Bahwa selama ini masyarakat memandang sebuah manekin
tersebut baik yang pornografi maupun tidak tergantung
terhadap individu yang menggunakannya dimana segala
konsekuensi terhadap manekin itu terkadang berdampak
negatif jika disalahgunakan yang tidak wajar yang berakibat
pada moral yang rusak meskipun asumsi masyarakat
dilingkuangan sekitar ada yang beranggapan bahwa segala
bentuk manekin itu bukan hanya digunakan hanya untuk
meningkatkan gairah seks semata
Pornografi dapat menimbulkan perbuatan asusila karena timbul dari al-Hawa yaitu
kumpulan berbagai nafsu dan keinginan jiwa manusia yang menuntut pemenuhan
secara intensif.pornografi juga mempunyai sifat adiktif,karena mengundang rasa
keingintahuan yang besar
Anggota tubuh harus lah dijadikan sarana untuk bersyukur dan melaksanakan ketaatan kepada Allah.
Dalam hal ini anggota badan dijadikan sebagai sarana untuk taat kepada Allah dan mencegah dari maksiat
kepada-Nya.
Namun bagaimana mungkin akal faham (pemahaman) dan bashirah dapat melawan tekanan naluri seksual
yang memuncak?
Jawabannya : dengan meminta bantuan iffah an-nafs (kesucian diri) yang terpendam di setiap jiwa manusia
yang lurus fitrahnya.Maka dengan itu,manusia bisa menolak praktik asusila yang dijauhi fitrah yang lurus
Dan orang-orang yang menjaga kemaluannya, kecuali
terhadap istri-istri mereka atau budak yang mereka miliki;
maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada tercela.
Barang siapa mencari yang di balik itu maka mereka itulah
orang-orang yang melampaui batas
Al-Quran Al-Karim
surah Al-Muminun(23)
ayat 5-7
Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya
zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu
jalan yang buruk
QS.Al Isra :32
Dia-lah Yang menciptakan kamu dan menjadikan bagi kamu
pendengaran, penglihatan dan hati. (Tetapi) amat sedikit
kamu bersyukur
QS.Al-Mulk (67) :
ayat 23
Abu Hurairah ra, Rasulullah saw bersabda: maka
zinanya kedua mata adalah melihat, zinanya kedua telinga
adalah mendengarkan, zinanya lisan adalah
membicarakan, zinanya tangan adalah menyentuh,
zinanya kaki adalah melangkah, sementara hati bernafsu
dan berkhayal, dan kemaluan yang membenarkan atau
mendustakan.
(THR. Muslim)
Perbuatan yang termasuk
Pornografi dalam Islam
Tabarruj
Melihat gambar dan film porno
Menggambarkan, secara langsung atau
tidak langsung, tingkah laku secara
erotis, baik dengan lukisan, tulisan,
suara maupun ucapan yang dapat
membangkitkan nafsu birahi.
Melihat orang yang sedang melakukan
hubungan seksual atau adegan
seksual.
Dasar hukum di Indonesia yang
mengatur tentang pornografi
Pasal 29
Setiap orang yang memproduksi, membuat, memperbanyak,
menggandakan, menyebarluaskan, menyiarkan, mengimpor, mengekspor,
menawarkan, memperjualbelikan, menyewakan, atau menyediakan pornografi
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) dipidana dengan pidana penjara
paling singkat 6 (enam) bulan dan paling lama 12 (dua belas) tahun dan/atau
pidana denda paling sedikit Rp250.000.000,00 (dua ratus lima puluh juta rupiah)
dan paling banyak Rp6.000.000.000,00 (enam miliar rupiah).
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 44 TAHUN 2008
APAKAH MANEKIN DAPAT
DIKATEGORIKAN SEBAGAI
PELANGGARAN UU PORNOGRAFI
manekin/mannequin adalah
sebuah sosok tubuh atau patung
menyerupai manusia, baik dari
segi bentuk badan, kaki, tangan,
kepala, bahkan wajahnya bisa
diserupai dengan wajah manusia
aslinya.
Jadi, manikin yang dipakai sesuai konteksnya seperti pada
display busana dan kepentingan pendidikan serta tradisi suku
seperti (patung dibali) tidak bertentangan dengan undang-
undang nomor 44 tahun 2008. Sedangkan bila dipakai tidak
sesuai konteksnya maka dapat dianggap melanggar undang-
undang tersebut
UU NO 44 TAHUN 2008
pasal 1 , 3 , 4
Hukum Manekin dalam Islam
Dalam Pasal 13 dan 14 UU No.
44 tahun 2008 tentang
pornografi
Dasar Hukum Islam
Qawaidul Fiqhiyyah
Pasal 13 ayat 2
Pembuatan,penyebarluasan, dan
penggunaan pornografi
sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) harus dilakukan dengan cara
khusus
Pasal 14
Ketentuan mengenai syarat dan
tata cara perizinan pembuatan,
penyebarluasan, dan penggunaan
produk pornografi untuk tujuan
dan kepentingan pendidikan dan
pelayanan kesehatan dan
pelaksanaan ketentuan Pasal 13
diatur dengan Peraturan
Pemerintah.
Menuntut ilmu wajib atas
setiap muslim dan
muslimah. (HR Ibnu Abdil
Bari)
Pertama kali, marilah kita menilik poin
kaidah fiqhiyyah yang pertama, yakni Al-
Amuuru Bil Maqashidiha Tiap-Tiap
Perkara Mengikuti Tujuannya
Kemudian poin yang kedua adalah
kaidah fiqhiyyah yang keempat yakni, Ad
Dharurah Yuzalu Kemudaratan harus
dihilangkan
Hukum dalam Islam Bagi seorang pembuat manekin dan
yang memperjualbelikannya.
Haram Hukumnya bagi siapa saja yang
membuat dan memperdagangkan
Patung/Manekin jika Patung/Manekin
tersebut dibuat lengkap.
Sesungguhnya manusia yang paling keras siksaannya di sisi Allah pada hari
kiamat adalah para penggambar. (HR. Al-Bukhari no. 5950 dan Muslim no. 2109)
Barangsiapa yang membuat suatu rupaka (gambar), maka Allah akan mengadzabnya,
sampai ia (diperintahkan) meniupkan ruh di dalamnya, sedangkan ia tidak dapat
meniupkan ruh di dalamnya selamanya.
Diperbolehkan memperdagangkannya:
Patung itu tidak mempunyai bagian
tubuh lengkap, yaitu jika diwujudkan
dalam kondisi nyata dia tidak mungkin
hidup (tanpa kepala)
Gambar itu adalah kepala, jika kepalanya dihilangkan
maka tidak lagi disebut gambar.
(HR. Al-Baihaqiy; dishahiihkan syaikh al Albaaniy)
Para Ulama memberikan pengecualian
untuk patung-patung yang dibuat untuk
kemaslahatan tertentu, mis: mainan
anak-anak (boneka) atau untuk media
pembelajaran
Jibril alaihissalam meminta izin kepada Nabi maka Nabi
bersabda,Masuklah. Lalu Jibril menjawab, Bagaimana saya mau
masuk sementara di dalam rumahmu ada tirai yang bergambar.
Sebaiknya kamu menghilangkan bagian kepala-kepalanya atau
kamu menjadikannya sebagai alas yang dipakai berbaring, karena
kami para malaikat tidak masuk rumah yang di dalamnya terdapat
gambar-gambar.
(HR. An-Nasai no. 5270)
hukumnya jika
manekin digunakan
dalam bidang medis
Hukum jika memakai
jenazah digunakan
dalam bidang keilmuan
DIPERBOLEHKAN
Jenazah tidak boleh terlalu lama diawetkan
Dapat mendatangkan kemaslahatan umat
yang besar, bisa menyelamatkan jiwa,
dapat mengembangkan ilmu pengetahuan
dan tidak hanya untuk uji coba semata
Sebelum diawetkan, hak jenazah harus
dipenuhi terlebih dahulu seperti dimandikan,
dikafani, disholati
Negara harus memberikan jaminan tentang
mekanisme pengawetan dan regulasi
hokum yang jelas tentang hal tersebut.
DIPERBOLEHKAN DENGAN
BATASAN DAN SYARAT
memecahkan (merusak) tulang
sesorang yang sudah meninggal
(hukumnya berdosa) sebagaimana
perbuatan merusak tulang
seseorang yang masih hidup. (HR.
Abu Dawud dan Ibn Majah)
KESIMPULAN
UU No. 44 Tahun 2008
M. Saabah, Perilaku Seks Menyimpang dan Seksualitas Kontemporer Umat
Islam, (Yogyakarta: UI Press, 2001). Departemen Pendidikan
Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi II (Jakarta: Balai Pustaka,
2005). Undang-Undang RI Nomor 44 tahun 2008 tentang Pornografi dan
Penjelasannya (Cet. II; IndonesiaTera: Jakarata, 2009).
Literatur dari Universitas Indonesia
Karangan Syeckh muh.yusuf qardawi Halal dan Haram dalam Islam Bab
IV
REFERENSI