Anda di halaman 1dari 23

PENILAIAN SAHAM

Oleh :
SURIPTO, SE.,M.Si, Ak
SAHAM
Saham adalah surat bukti kepemilikan seseorang terhadap suatu
perusahaan dan berhak atas pembagian keuntungan sesuai besar kecilnya
modal yang disetor
Jenis jenis saham
1. Berdasarkan hak tagihnya : Saham Biasa dan Saham Prioritas
2. Berdasarkan peralihannya : Saham atas unjuk dan saham atas nama
Harga saham adalah uang yang dikeluarkan untuk memperoleh bukti
penyertaan atau pemilikan suatu perusahaan.
Jenis jenis harga saham berdasarkan fungsinya :
1. Per Value ( nominal )
2. Basis Price ( harga dasar )
3. Market Price ( harga pasar )
PENILAIAN SAHAM
Tujuan penilaian saham adalah untuk menentukan apakah saham yang
akan dibeli atau dijual akan memberikan tingkat return yg sesuai dengan
tingkat return yg diharapkan.
Hal hal yang harus diperhatikan dalam berinvestasi antara lain :
1. Financial asset yang tersedia untuk investor
2. Keputusan pengalokasian assets
3. Perbandingan return dengan expexted return
Dasar penentuan investasi :
1. Return
a. Expected return
Merupakan return atau tingkat pengembalian yang diperkirakan oleh
investor dari investasi yang dilakukan.



PENILAIAN SAHAM
b. Realize return
Tingkat pengembalian yang didapatkan dari suatu
investasi pada periode yang lalu
2. Risk
Risiko adalah kemungkinan bahwa return sesungguhnya
dari suatu investasi akan tidak sesuai dari return yang
diharapkan
Nilai saham dibedakan menjadi :
1. Nilai buku ( Book value )
2. Nilai pasar ( Market value )
3. Nilai instrinsik


NILAI BUKU ( Book value )
Nilai buku per lembar saham adalah nilai aktiva bersih ( net
assets ) yang dimiliki pemilik dengan memiliki satu lembar
saham.



beredar yg biasa saham Jumlah
Ekuitas Total
buku Nilai
NILAI PASAR ( Market value )
Merupakan harga saham di bursa saham pada saat tertentu
dan ditentukan oleh permintaan dan penawaran saham yang
bersangkutan di pasar bursa



NILAI INSTRINSIK
Nilai instrinsik adalah nilai yang sebenarnya atau
seharusnya dari suatu saham
Nilai intrinsik (NI) menunjukkan present value arus kas yang
diharapkan dari saham tersebut.
Pedoman yang digunakan adalah sebagai berikut :
a. NI < harga pasar saat ini : undervalued (terlalu murah)
b. NI > harga pasar saat ini : overvalued (terlalu mahal)
c. NI = harga pasar saat ini : harga wajar




NILAI INSTRINSIK
Menentukan nilai intrinsik dapat dilakukan dengan :
1. Analisis teknikal
Menghitung nilai instrinsik dari data perdagangan
saham (harga dan volume penjualan) yang telah
lalu.
Terdapat pola pergerakan harga saham yang
diyakini akan berulang.
Menggunakan grafik (chart) untuk menemukan
pola pergerakan harga saham.




Analisis Teknikal
Support level tingkat / kisaran harga, pada saat
analis mengharapkan akan terjadi peningkatan yg
signifikan atas permintaan saham di pasar (lower
boundary = batas bawah)
Resistance level tingkat / kisaran harga, pada saat
analisis berharap terjadi peningkatan yang signifikan
atas penawaran saham di pasar (upper boundary =
batas atas)





NILAI INSTRINSIK
2. Analisis fundamental
a. Analisis ekonomi dan pasar modal
Terdapat hubungan yang erat antara kondisi ekonomi
global dan nasional terhadap kinerja pasar modal suatu
negara, apalagi terhadap suatu perusahaan
b. Analisis industri
c. Analisis perusahaan
Present value approach nilai saham dihitung dengan
mendiskontokan arus kas masa depan yang diterima
investor (diwakili oleh dividen) dividend discounted
model





Relative Valuation or Price Multiple Models
1. P/E ratio
Price Earning Ratio merupakan cara mengukur seberapa besar investor
menilai laba yang dihasilkan perusahaan.
Untuk dapat menentukan harga saham suatu perusahaan dapat
menggunakan PER yaitu dengan :
Membandingkan nilai PER saat ini dengan rata rata PER, misal lima
tahun terakhir
Apabila PER saat ini > dari rata rata nilai PER lima tahun lalu maka
harga saham dianggap sudah mahal demikian juga sebaliknya
Rekomendasinya adalah apabila nilai PER sudah dianggap tinggi maka
saatnya seorang investor untuk menjual saham tapi apabila nilainya
lebih rendah maka saatnya untuk membeli saham

Penilaian Saham
Relative Valuation or Price Multiple Models
2. EPS ( Earning Per Share )
merupakan ukuran hasil (earning) yang diperoleh untuk tiap lembar saham
yang dimiliki oleh investor pada periode tertentu.
Rasio earning per share dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :


Penilaian Saham
beredar yang saham Jumlah
bersih Laba
EPS
Penilaian Saham
Suatu perusahaan diketahui mempunyai laba bersih ( setelah pajak )
sebesar Rp. 166 juta rupiah. Jumlah saham yang beredar adalah sebanyak
1.000.000 lembar. Sedangkan harga saham di bursa adalah sebesar Rp.
1.000.
Berapakah EPS dan PER dari perusahaan tersebut?
Penyelesaian :

, 166 .
1.000.000
.000,- Rp.166.000
EPS Rp
6
166
1.000
PER
1. Saham Preferen :
Adalah saham yang disertai dengan proferensi tertentu
diatas saham biasa dalam hal pembagian deviden dan
kekayaan dalam pembubaran perusahaan.
Saham preferen ini biasanya memberikan deviden yang
tetap setiap tahunya seperi halnya oblgasi. Pada umumnya
saham ini tidak mempunyai hari jatuh tempo.
Deviden perlembar dalam preferen
Rete of return =
Harga Pasar

Deviden Preferen
Nilai Saham =
Discount rate

Contoh 1:
Suatu saham preferen mempunyai harga
nominal Rp. 1000 dan membayarkan deviden
tahunan sebesar RP. 50 dengan harga pasar Rp.
750.
Diminta:
Besarnya rate of return dari saham preferen
tersebut ?
Rate of return = 50/750
= 6,67 %

Contoh 2:
Beberapa tahun yang lalu suatu perusahaan
mengeluarkan saham preferen yang bernominal Rp.
1000, membayarkan deviden tahunan sebesar Rp. 75.
Pada waktu itu tingkat bunga yang berlaku adalah 7,5 %
sedangkan saat ini tingkat bunga yang berlaku adalah 5
%
Diminta :
Berao nilai saham preferen pasa saat ini ?
Nilai S .P = 75/0,05
= Rp. 1.500.
2. Saham Biasa
Penentuan besarnya rete of return dan nilai saham biasa
lebih sukar di bandingkan dengan obligasi dan saham
preferen karena :
a. Fore casting dari pendapatan, deviden dan harga saham
diwaktu yang akan datang adalah sukar
b. Tidak seperti dengan bunga dan deviden preferen,
pendapatandan deviden saham biasa diharapkan
meningkat setiap tahunya dan tidak tetap
Nilai investasi selembar saham biasa tergantung kepada
jumlah pendapatan dalam rupiah yang diharapkan akan
diterima oleh seorang investor kalau dia mau membeli
saham tersebut. Dengan demikian maka nilai saham
ditentukan oleh besarnya deviden yang diterima investor
selama dia memperthankan saham tersebut plus
penerimaan hasil penjualan kalau dia menjual saham
tersebut


Jadi nilai akhir (ending Price) saham biasa :
a. Harga Permulaan + capital gains
capital gains = harga jual saham lebih tinggi
dari harga beli
b. Harga permulaan + capital losses
capital losses = harga jual saham lebih
rendah dari harga beli
D1 + P1-P0
Besarnya Rete of return =
P0
D1 = Deviden yang diharapkan pada akhir tahun pertama
P1 = Harga saham diharapkan pada akhir tahun pertama
P0 = harag saham saat ini
Contoh:
Suatu saham basa dibeli dengan harga Rp. 10.000. Pemodal
mengharapkan cash deviden tahun depan sebesar Rp. 500 dan
mereka juga mengharapkan bahwa pada akhir tahun pertama
saham tersebut akan dapat dijual dengan harga Rp. 10.400.
Diminta : Tentukan besarnya rate of return yang diharapkan dari
saham tersebut ?
r = D1 +P1-P0/P0
= Rp. 500 + (Rp. 10.400 10.000)/10.000
= 9 % atau
r = 500/10.000 + 400/10.000
= 5 % + 4 % = 9 %
9 % terdiri dari 2 unsur yaitu
5 % berasal dari pendapatan dari deviden (devidend yield)
4 % berasal dari perbedaan kurs (capital gains)
Rumus menghitungh harga saham pada saat ini :
D1 + P1
P0 =
1 + r
Contoh :
Suatu saham akan memberikan cash deviden tahun depan
sebesar Rp. 500.000 dan diperkirakan harga saham pada
akhir tahun depan Rp 10.400 sedangkan rate of return yang
diharapkan oleh pemodal adalah 9 %.
Diminta : berapa harga saham pada saat ini !
Dijawab : P0 = 500 + 10.400/1+ 0,09
= 10.900/1,09
= 10.000



Rumus : Menentukan harga saham saat ini

D1
P0 =
r - g
g = Tingkat pertumbuhan
r = Rate of return yang diharapkan

D1
r = + g
P0
Contoh 1 :
Berapa harga pasar saham pada saat ini yang akan
memberikan deviden pada akhir tahun pertama
sebesar Rp. 3.000 dan mempunyai laju pertumbuhan
deviden sebesar 6 % pertahun, sedangkan tingkat
pendapatan yang diinginkan untuk saham tersebut
6 % ?
Dijawab :
3.000
P0 =
0,16 0,06
= Rp. 30.000
Contoh 1 :
Berapa rate of return dari suatu saham yang akan
memberikan deviden pada akhir tahun pertama
sebesar Rp. 2.000 dan harga saham tersebut pada saat
ini sebesar Rp. 20.000 dan deviden teersebut
mempunyai laju pertumbuhan sebesar 6 % pertahun !
Dijawab.
2.000
r = + 6 %
20.000
= 16 %
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai