Anda di halaman 1dari 37

Melany Farahdilla

Batasan
Sindroma klinis akibat jantung tidak
mampu memompakan darah dalam
jumlah cukup keseluruh tubuh, untuk
memenuhi kebutuhan oksigen untuk
metabolisme dan menerima aliran darah
balik dari vena sistemik dan pulmonal,
atau kombinasi kedua hal tersebut
Klasifikasi
New York Heart Association classification
(NYHA)
Klasifikasi Ross untuk Gagal Jantung
pada Bayi sesuai NYHA (Ross
classification of heart failure in infant)
Sistem skor Ross untuk Gagal Jantung
pada Bayi (Ross scoring system of heart
failure in infant)

Klasifikasi NYHA
Kelas I : Tidak ada pembatasan aktivitas fisik.
Aktivitas biasa tidak menimbulkan kelelahan,
dispnea, atau palpitasi
Kelas II : Ada pembatasan ringan aktivitas fisik.
Aktivitas biasa menimbulkan kelelahan, dispnea,
palpitasi, atau angina
Kelas III : Pembatasan aktivitas fisik. Walaupun
penderita nyaman saat istirahat, sedikit melakukan
aktivitas biasa saja dpt menimbulkan gejala
Kelas IV : Ketidakmampuan untuk melakukan
aktivitas tanpa ketidaknyamanan. Gejala gagal
jantung timbul saat istirahat
Klasifikasi Ross untuk Gagal
Jantung pada Bayi sesuai NYHA
Kelas I : Tidak ada gejala atau pembatasan fisik
Kelas II :
Takipnea ringan, atau bayi saat minum tampak
berkeringat.
Pada anak yg lebih besar tampak sesak bila
beraktivitas. Tidak ada gagal tumbuh
Kelas III :
Takipnea tampak jelas, atau berkeringat saat minum
atau beraktivitas.
Waktu minum menjadi lebih lama.
Gagal tumbuh sebagai akibat gagal jantung
Kelas IV : Saat istirahat tampak takipnea, retraksi,
grunting, atau berkeringat
Sistem Skoring dari Ross untuk
Gagal Jantung pada Bayi
KLINIS 0 1 2
Volume tiap minum (cc) 100 70 100 < 70
Waktu tiap minum (menit) < 40 > 40
Laju nafas per menit < 50 50-60 > 60
Jenis pernafasan normal abnormal
Perfusi perifer normal menurun
S3 atau bising diastolik ada tidak ada
Hati di bawah sela iga < 2 cm 2-3 cm > 3 cm

Penilaian skor
0-2: tidak ada gagal jantung
3-6: gagal jantung ringan
7-9: gagal jantung sedang
10-12 : gagal jantung berat

Patofisiologi
Cardiac output dipengaruhi oleh:
Beban volume Preload
Beban tekanan Afterload
Gangguan kontraksi dan fungsi jantung
Denyut jantung / irama jantung
Gagal jantung akan terjadi bila salah satu
atau lebih faktor tersebut terganggu
Fase kompensasi dekompensasi
Patofisiologi
Etiologi
Gagal jantung dapat disebabkan oleh
kelainan jantung bawaan atau didapat

Gagal jantung periode antenatal:
Anemia
Aritmia
Kardiomiopati atau miokarditis
Regurgitasi katup
..etiologi
Gagal jantung periode minggu pertama:
Lesi tergantung duktus arteriosus:
Aorta stenosis (AS) kritis, Coartasio aorta\
Pulmonal stenosis (PS) kritis
Hypoplastic left heart syndrome
Total artery pulmonary veins drainage (TAPVD)
obstruktif
Asfiksia, hipoglikemia, miokarditis, anemia,
sindrom hiperviskositas, AV blok total, SVT
Gagal jantung periode 3 bulan pertama:
Lesi L-R shunt peningkatan pirau dari kiri
ke kanan akibat penurunan tekanan vaskular
paru
VSD, AVSD
PDA, artery pulmonary windows
TAPVD non obstructive
Anomaly left coronary artery from the pulmonal
artery
Aritmia
Kardiomiopati

..etiologi
Gagal jantung periode 0-18 tahun :
PJB yang tidak dioperasi
Perjalanan alamiah pjb
Akibat pirau kanan ke kiri
Disritmia
Post operasi : residual stenosis (TOF), MI
Demam rematik, endokarditis, kawasaki,
sepsis
Kardiomiopati
Lain-lain

..etiologi
Kriteria Diagnosis
Gejala awal dari gagal jantung adalah
refleksi mekanisme adaptasi untuk
membuat COP tetap normal takikardia,
takipnea (COP = SV x HR)
Gejala kongesti vena
Gejala penurunan COP syok
Anamnesis
Pada bayi :
Sulit minum (minum sebentar-sebentar
berhenti)
Keringat berlebihan
Nafas cepat sesak nafas
Batuk non produktif
Gagal tumbuh

Pada anak besar :
Sesak nafas, terutama saat beraktivitas
Mudah lelah, lemah, pucat
Batuk
Edema tungkai atau palpebra
Pemeriksaan Fisis
Akibat respon kompensasi karena fungsi
jantung :
Takikardia
Irama galop
Kardiomegali
Rangsang simpatis
Gagal tumbuh
Keringat dan kulit dingin / lembab
Akibat bendungan pada vena pulmonalis:
Takipnea
Orthopnea
Wheezing dan ronki

Akibat bendungan vena sistemik:
Tekanan vena jugularis
Edema palpebra pada bayi
Hepatomegali
Edema tungkai pada anak yang sudah besar,
jarang pada bayi
Pemeriksaan Penunjang
Foto thorax
Kardiomegali
Tdk terdapat kardiomegali hampir menyingkirkan
diagnosis gagal jantung
Kardiomegali bukan berarti terdapat gagal jantung
karena beberapa anak yang memiliki pirau kiri ke
kanan yang besar dapat menunjukkan
kardiomegali tanpa gagal jantung
Corakan vaskular
Edema paru

EKG
Membantu menentukan tipe defek
Tidak untuk menentukan apakah terdapat
gagal jantung atau tidak
Aritmia, hipertrofi

Ekokardiografi
Dimensi ruang jantung, penebalan dinding
Etiologi / kelainan anatomi
Fungsi sistolik/diastolik
Tatalaksana
Atasi penyebab dasar
Tindakan intervensi nonbedah dan koreksi bedah
Terapi suportif:
Istirahat dengan posisi setengah duduk
Pemberian oksigen
Nutrisi adekuat (150-160 kcal/kgbb/hari)
Pembatasan cairan dan garam (<0,5 g/hari untuk
anak besar)
Obati/hindari faktor pencetus (infeksi, demam,
anemia)
Ventilasi mekanik bila diperlukan
Obat gagal jantung
Obat-obat Gagal Jantung
Diuretik
Inotropik
Vasodilator
Neurohumoral modulators
dll
Diuretik
Untuk mengurangi preload mengurangi
bendungan sistemik dan pulmonal
gejala cepat hilang
Perlu diperhatikan kadar kalium darah
Efek samping:
Hipokalemia, kecuali spironolakton
Alkalosis hipokloremik
..diuretik
Furosemide : 1- 2 mg/kg/dosis p.o/i.v. 2-
4x/hari, dosis maksimum 4-5 mg/kg/hari.
Spironolakton : 1-3,5 mg/kg/hari, 1-2
dosis/hari.
Thiazide : chlorothiazide : 20-30
mg/kg/hari, oral.
Hydrocholorothiazide 2-3 mg/kg/hari (2 x)

Digitalis
Inotropik positif dan kronotropik negatif curah
jantung meningkat dan memiliki efek
parasimpatomimetik

Sebelum digitalis diberikan periksa EKG, serum
elektrolit (terutama Kalium), fungsi ginjal

Dopamin
Dobutamin
Levosimendan (penggunaan pada anak terbatas)
Fosfodiesterase inhibitor
Digoksin
Dopamin
Agonis adrenergik
Meningkatkan kontraktilitas
Dilatasi perifer
Dosis :
3-5 g/kgbb/menit renal blood flow
diuresis
5-15 g/kgbb/menit kontraktilitas miokardium

Dobutamin
Agonis adrenergik
Meningkatkan kontraktilitas
Vasodilator sistemik
Dosis 5-10 g/kgbb/menit
Fosfodiesterase Inhibitor
Mengaktivasi cAMP
Vasodilator perifer kuat
Inotropik positif (akibat perbaikan
afterload)
Milnirone dan Amnirone
Levosimendan
Inotropik baru
Mensensitisasi Ca
Meningkatkan COP
Mengurangi afterload
Menurunkan tekanan pengisian jantung
Vasodilatasi koroner dan perifer
Mengurangi inflamasi sitokin dan mediator
apoptosis pd gagal jantung
Digoksin
Penggunaannya banyak kontroversi
Gagal jantung akut dibatasi (onset 8-12
jam) perlu intravena (risiko tinggi)
Gagal jantung kronis efek
neurohormonal
Sekarang jarang digunakan
Efek digoksin:
Menurunkan heart rate
Meningkatkan kontraktilitas miokardium

..digoksin
Prematur : 0,020 mg/kg, Neonatus aterm :
0,030 mg/kg, < 2 th : 0,04 mg/kg, > 2 th :
0,030-0,040 mg/kg diberikan segera, dosis
sisanya dibagi dua dengan interval 8-12
jam.

Dosis digitalisasi rumatan :
Prematur : 0.005 mg/kg/hari
< 2 th : 0.01 - 0,015 mg/kg/hari.
> 2 th : 0,005 - 0,01 mg/kg/hari.

Kontraindikasi Digitalis
Kardiomiopati hipertropik
Blok jantung komplet
Tamponade jantung

Gambaran EKG pada intoksikasi digitalis
Interval PR memanjang
Bradikardia sinus atau blok SA
Aritmia supraventrikular
Aritmia ventrikular
Vasodilator
Memperbaiki afterload
Ada 2 golongan
Aktivasi remodelling (hidralasin, nitrogliserin,
nitroprusside, fosfodiesterase)
Anti remodelling ACEi dan -bloker
Bersifat meningkatkan isi sekuncup tetapi
tidak meningkatkan kontraktilitas sehingga
tidak meningkatkan konsumsi oksigen
pada otot jantung.
ACE inhibitor
Memiliki 3 efek:
1. Inhibisi ACE renin
2. Inhibisi degradasi bradikinin relaksasi
vaskular mengurangi resistensi vaskular
perifer
3. Inhibisi pelepasan norepineprin saraf

Efek samping ACEi Bradikinin level
Hipotensi gagal ginjal
Batuk kering
Angioedema
Hydralazine : dosis 1 mg/kg - 5 mg/kg/hr
oral dalam 3-4x (dilatasi arteriolar perifer,
curah jantung meningkat)

Captopril :
neonatus : 0,1-0,4 mg/kg/dose, 1-4 x/hari
bayi : 0,5-6,0 mg/kg/hr, tiap 6-24 jam
anak besar : 12,5 mg/dose oral tiap 12-24
jam

Kesimpulan
Gagal jantung adalah salah satu
penyebab morbiditas dan mortalitas anak
Merupakan sindroma klinik yang
disebabkan oleh berbagai sebab
Dengan mengetahui penyebab gagal
jantung, akan meningkatkan keberhasilan
tatalksana
Dengan pengobatan yang tepat dan atau
intervensi bedah atau non bedah akan
meningkatkan survival

Anda mungkin juga menyukai