Anda di halaman 1dari 20

ANESTESI INTRAVENA (AIV)

I. Pendahuluan
Sejarah Johann Sigmund (1665) opium u/ menghilangkan
kesadaran
1932 thiopentone AIV berkembang pesat
AIv saat ini sangat populer karena
Ditemukan obat yg lbh aman & ampuh
Polusi akibat inhalasi terhindar
Sering masker tidak menyenangkan

II. Penggunaan Klinik
1. Induksi anstesi
2. Obat tunggal u/ prosedur operasi singkat
3. Suplemen anestesi inhalasi / regional
4. Obat sedasi pasca bedah
5. Anti konvulsi (penderita tetanus)

Obat AIV digunakan baik scr suntikan bolus, berkala /kontinyu
Penggolongan Obat AIV

Berdasarkan rumus kimia
1. Barbiburat (penthotal)
2. Benzodiazepines (diazepam, midazolam)
3. Alkyl phenols (propofol)
4. Arcylohexylamine (ketamin)
5. Imida zole (etomidate)

Berdasarkan waktu kerja
1. Cepat / sangat cepat (rapid acting / ultra short acting)
Barbiburat
Propofol
Imidazole
2. Lambat (slower acting)
Benzodiazepines
Ketamin
KETAMIN
(Ketalar, Ketaject, Anasject)

Pendahuluan
Anestesi Dissusiasi
G3 f/ elektrofisiologi antara limbic Sistim &
Thalamo-neocartical

Artinya : Setiap rangsangan yg diterima diinterpretasikan lain
(mimpi buruk dll)

Obat anestesi yg paling byk digunakan terutama didaerah
perifer
OK analgesic kuat, pemakaian mudah & aman bila
digunakan scr benar








KEUNTUNGAN & KERUGIAN
Keuntungan
Induksi dpt dilakukan dg cepat & nyaman
Prosedurnya sederhana
Tidak ada bahaya kebakaran / ledakan
Eliminasi obat dr tubuh pasien, tdk tergantung f/ pernafasan

Kerugian
Nyeri terutama bila diberi secara I.M
Bahaya penularan penyakit via suntikan
Bila masuk sirkulasi tdk bisa segera dieliminasi OK didistibusikan
& dimetabolizer dulu o/ tubuh
Hypersalivasi
Mual muntah
Mimpi buruk, halusinasi, teriak teriak & menangis
Gerakan gerakan yg tdk beraturan pd waktu anestesi
Pemberian cepat IV MC. henti nafas
M tek intrakranial & intraoculer
M tek darah & nadi


Sifat sifat Farmakologis Khusus

Derivat phencyclidine
Dimetabolizer di Hepar menjadi metabolit norketamin& dehydronorketamin
Excersi via ginjal & faeces (kecil)
Titik tangkap diarea assosiasi cortex cerebri
dissociative anesthesia
Batas keamanan yg lebar
Daya anelgesi kuat terutama somatik
Nyeri visceral lbh baik pd anak
Daya relaxasi tdk ada bahkan tonus otot
Tonus otot saluran nafas tetap baik
anestesi



Anestesia
Vol pernafasan
Obstruksi
Aspirasi
Ketamin
Tetap baik
Jarang terjadi OK tonus otot lidah
Rangsang saliva bisa spasme
Sangat kecil

Catatan
Walaupun kejadian obstruksi & aspirasi kecil tp tetap harus ada
persiapan u/ kejadian tersebut.
PERUBAHAN FAAL PERNAFASAN
PERUBAHAN FAAL SIRKULASI
RELEASE CATECHOLAMIN
2 menit pasca IV kemudian turun bertahap 15 menit ketitik semula
EFEK YANG TERJADI PADA IV 2 mg / Kg BB
1. Tek. Sistolik 20 40 mmHg (MAP 30 %)
2. CO 30 %
3. Beban kerja jantung 45 %
Catatan :
Perubahan sirkulasi sangat jelas bila IV cepat
Pelan pelan, dianjurkan diazepam 0,3 0,5 mg / Kg BB
U/ M stimulasi ketamin pd jantung
(dosis diazepam ini MC tidur yg lama)
Penderita hipertensi tek sistole > 160 mmHg
Dianjurkan memakai obat lain
Jangan dipakai pada penderita Dc
Beban jantung dibutuhkan supply O
2
>>>
Jangan dipakai pada coronary insufficiency
EKG ST depressi / ST inversi
PERUBAHAN FAAL SSP
Tek intrakranial
Vasodelatasi pd darah otak

Catatan :
Penderita dg TIK (trauma kepala, tumor dll)
Pilihan anestesi selain ketamin

CARA PEMBERIAN

1. Ketamin obat tunggal
Intra rendah dosis induksi 0,5 1,5 mg Kg IV pelan (1- 2 menit)
K/P dosis ulang : dosis pertama tiap 5 10 menit
Intramusculer
Dosis induksi 5 10 mg / Kg BB 1.M, pembedahan dimulai 5 10 menit
K/P dosis ulang : dosis pertama tiap 20 30 menit
Anesthesia :
Tanda masuk pembedahan nystagmus & pandangan mata kosong
Gerak gerak tangan & kaki serta rintihan
Tdk selamanya penderita bangun
Ketamin dg dosis 0,2 0,5 mg / Kg BB
Sudah memberi analgesia walaupun belum teranestesia
Drips, dosis maintenance 2 4 mg / Kg BB / jam
Sesuaikan dg respon penderita

2. Ketamin dlm kombinasi

Suplemen anestesi regional & general
Laparotomi
Ketamin + relaxan
SC
Ketamin + eter setelah bayi lahir
Catatan :
Kombinasi dg Halotan harus hati hati !
Ketamin catecholamin
Halotan myocard peka terhadap catecholamin
shg MC aritmia
Stadium stadium anestesia :

Stadium 1:
Disebut sebagai stadium analgesia / disorientasi.
Stadium ini berlangsung antara induksi sampai hilangxkesadaran.
Pd stadium ini rasa nyeri belum hilang sama sekali, o/k itu
hanya pembedahan kecil yg dpt dilakukan pada stadium ini.
Stadium ini berakhir ditandai dg hilangnya refleks bulu mata.

Stadium 2 :
Disebut stadium hipersekresi /eksistensi / delirium
Dimulai dari hilangx kesadaran / hilangx refleks bulu mata sampai
ventilasi kembali teratur. Pd stadium ini terjadi depresi pd ganglia basalis
shg refleks tdk terkendali/terjadi reaksi yg berlebihan
terhadap segala bentuk rangsangan seperti hidung, cahaya, nyeri, rasa, raba.

Stadium 3 :
Disebut stadium pembedahan, mulai dari ventilasi teratur sampai apnu.
Stadium ini dibagi 4 plana :
Plana 1 : Ventilasi teratur, sifatnya torako abdominal, anak mata terfiksasi,
Kadang eksentrik, pupil miosis, refleks cahaya positif,lakrimasi , refleks faring
& muntah negatif, tonus otot mulai .

Plana 2 : Ventilasi teratur, sifatx abdominotorakal, volume tidal ,frekuensi nafas
, anak mata terfiksasi ditengah, pupil mulai midriasis, refleks cahaya mulai &
refleks kornea negatif.

Plana 3 : ventilasi eratur & sifatx abdominal krn terjadi kelumpuhan syaraf
interkostal, lakrimasi tdk ada, pupil melebar & sentral,refleks laring & peritoneum
negatif, tonus otot makin .

Plana 4 : Ventilasi tidak teratur & tdk adekuat (tersendat sendat).
Hal tersebut krn otot diafragma lumpuh yg makin nyata pd akhir plana 4. Tonus
otot sgt , pupil midriasis & refleks, sfingter ani & kelenjar air mata negatif.

Stadium 4 :
Disebut stadium paralisis/stadium kelebihan obat.
Yaitu mulai dari henti nafas sampai henti jantung
DIAZEPAM

= VALIUM (> chloro 1,3 dehidro 1- 5 fenil 2 hidroxy 1,4
benzo diazepin)
Gol. BENZODIAZEPINE yg berkhasiat sbg obat penenang
(Tranquilizer)
Bahan obat tersebut bersifat basa & tdk larut dlm air u/
R/parenteral,memerlukan pelarut organis (propylene glycol)
Nyeri ditempat suntikan, iritasi vena & phlebitis

FARMAKOLOGI

Waktu paruh eliminasi yg panjang (24 48 jam)
Memp. sisa metabolit aktif (desmethyl diazepin & oksazepam)
Waktu paruh eliminasi bisa s/d 48 96 jam

PENGARUH KARDIOVASKULER
Minimal
Hypotensi dpt terjadi bila dosis besar
Relaxasi pembuluh darah perifer bkn depresi myocard

PENGARUH PERNAFASAN
Depresi nafas ringan
Sepanjang menggunakan 0,2 mg/KgBB IV tdk terjadi depresi nafas

PENGARUH OTOT RANGKA
Efek sebagai pelemas otot ringan
Supraspinal (formasioretikularis) di batang otak Pengaruh SSP
Amnesia retrograde

PENGGUNAAN KLINIS
Premedikasi dg dosis 5 10 mg oral / 1 M
Induksi dg dosis 0,16 0,32 IV
Suplemen regional dg dosis 5 10 mg IV
Suplemen IV anestesia (ketamin)
Penggunaan lain : eklompsia

Pharmacokinetics


Route Onset Peak Duration

IV 1-5 Menit 30 Menit 15-60 Menit

IM 15-30 Menit 30-45 Menit 3 Jam

ORAL
30-60 Menit 1-2 Jam 3 jam
MIDAZOLAM
= Dormicum
Derivat golongan Imidazobenzodiazepin
Larut dalam air
Termasuk kategori sedatif / hipnotik
Tdk menyebabkan nyeri suntuk, thrombosis
Amnesia anterograde

FARMAKOLOGI
Onset cepat 1,5 2,5 menit, peak cepat
Mempunyai sisa metabolit yg tidak aktif
Waktu paruh eliminasi cepat 2 6 jam


PENGARUH KARDIOVASKULER
Mempunyai pengaruh stabilitas hemodinamik yg ringan

Penelitian Foster :
P sistolik (121 2 menjadi 115 2)
P diastolik (78 2 menjadi 70 2)
Yang berlangsung 2 menit setelah 3 menit suntikan diberikan
P MAP, CO, SVR
Nadi
< 65 x / menit cenderung naik sedikit
> 85 x / menit cenderung lambat sedikit

PENGARUH PERNAFASAN
Efek penekanan pernafasan tergantung kondisi penderita &
dosis yg diberikan
Pada dosis biasa efek depresi dapat timbul
Pengaruh langsung melalui SSP



Sediaan : 5 cc / 5 mg ampul &
3 cc / 15 mg ampul
Dosis :
Prosedur operasi singkat untuk sedasi
Dewasa sehat < 60 th : 1 2,5 mg IV pelan (2 menit)
> 60 th & Penyakit kronis 1,5 mg IV pelan (2 menit)
K/P dosis ulangan dpt diberi 1 mg IV.
Continous Infusion
Loading dose : 0,01 0,05 mg / Kg BB IV
Maintenance dose : 0,02 0,1 mg / Kg BB / Jam
Premedikasi 0,07 0,08 mg / Kg BB 1.M
1 jam setelah operasi

Catatan : U/ menambah dosis ulangan
Tunggu 2 menit & evaluasi efek obat
Bila ada premedikasi narkotik/obat depressan CNS maka :
Pd dewasa sehat obat midazolam dikurangi 30 %
Pd orang tua / penyakit penyakit kronis dikurangi 50 %

KONTRA INDIKASI :
Allergi Domiany, Acut Narrow angle glancoma, Shock, Intoxicasi Alkohol.


NEUROLEPTIKA
Droperidol
= Dehidro benz peridol (DHBP)
Suatu turunan butirophenon
Termasuk kategori tranquilizer dan anti emetik

INDIKASI
Pada pembedahan & prosedur diagnosis digunakan sbg penenang,
pengurangan mual & muntah
Premedikasi u/ GA & RA
Mengurangi kecemasan & nyeri
Digabung dg narkotik

AKSI TERAPOITIK
Mild alpa adrenergic blokade
Peripheral vascular dilatation
Mengurangi efek pressor dari epineprin



PENGARUH HEMODINAMIK
M tensi & M SVR

KONTRA INDIKASI :
Allergi DHBP

Catatan :
Hati hati pada orang tua, resiko tinggi, disfungsi renal & hepar

PENGGUNAAN KLINIS
Premedikasi 2,5 10 mg 1.M 30 60 menit sebelum operasi
Anti emetik 1- 4 mg IV boleh diulang dalam 6 jam

Pharmacokinetics
Route Onset Peak Durasi
IV / 1 M 3- 10 menit 30 menit 2 4 jam

Anda mungkin juga menyukai