HIV-AIDS
DEFINISI
AIDS
kumpulan gejala
atau penyakit yang
disebabkan oleh
menurunnya
kekebalan tubuh
akibat infeksi oleh
virus HIV.dinyatakan
AIDS apabila ada
gejala tertentu krn
penurunan daya
tahan akibat HIV.
Inf.oportunistik
Infeksi yang
mengambil manfaat
dari lemahnya
pertahanan
kekebalan tubuh
disebut
"oportunistik". Kata
"infeksi oportunistik"
sering kali disingkat
menjadi "IO".
Definisi AIDS dari centers of deseases control 1993
Epidemiologi
FAKTOR RISIKO
Penyalah
-gunaan
obat (IV)
Homosek
sual
Heterose
ksual
Transien
transfusi
Ibu (+)
HIV
PENULARAN
Hubungan sexual,
jarum suntik pada
pengguna narkoba,
tranfusi, dari ibu
yang (+) kepada
bayi yang
dilahirkan, tertusuk
jarum suntik yang
terkontaminasi
x
Bersentuhan,
Bersalaman, Berpelukan
(kontak sosial)
Berciuman (melalui air
liur) Batuk, Bersin,
Berbagi makanan/
menggunakan peralatan
makan bersama,
Gigitan nyamuk atau
serangga lain, Berenang
bersama, Memakai toilet
bersama
Perkembangan Klinis
Fase Simtomatik
Kadar limfosit CD4+ umumnya turun
sampai di bawah 300 sel/mikroliter
Timbul gejala-gejala immunosupresi
Fase Asimtomatik
Kadar limfosit CD4+ umumnya sudah
kembali mendekati normal
Virus maupun antibodi virus dapat
ditemukan di dalam darah
Fase Infeksi Akut
Merupakan tahap serokonversi dari
status antibodi negatif menjadi positif
Gejala mungkin berupa malaise,
demam, diare, limfadenopati,dll
Window Period
Pada Fase ini pasien tetap seronegatif
selama beberapa bulan
Bersifat menular
GAMBARAN KLINIS
Stadium I
Akut
KGB membesar
Limfadenopati generalisata
yang persisten
Stadium II
Persisten hepatosplenomegali
tanpa sebab yang jelas
Erupsi pruritus papular
Angular cheilitis
Eritema pada garis ginggiva
Molluscum contangiosum
Pembesaran kelenjar parotis
tanpa ada sebab yang jelas
Herpes zoster
Infeksi saluran pernapasan
atas yang kronis
Penurunan berat badan
Gangguan kulit
GAMBARAN KLINIS
Stadium III
Berat badan menurun (>= 10% BB)
Diare kronik > 1 bulan, disebabkan
oleh infeksi patogen bakteri seperti
spesies Salmonella, dan Shigella.
Fever tidak terdiagnosis/tidak hilang
> 1 bulan.
Oral candidiasis persisten.
infeksi oportunistik paru lainnya.
Anemia
Vulva vagina candidiasis, kronis (>= 3
bulan), tidak responsive pada
pengobatan.
TB paru.
Pneumonia bacterial yang kambuh.
Stadium IV
Malnutrisi yang tidak membaik
dengan terapi standar.
Infeksi bakteri
Pneumocytis cranii pneumonia
(PCC)
Candidiasis of oesophagus, trakea,
lungs, bronchus.
Gangguan kulit --> khas : bruntus-
bruntus hitam.
Leukoplakia hairy --> putih-putih
dipinggir lidah
TB extra paru
Toxoplasmosis
HIV encephalopaty
Drug reaction
Diagnosa
Pemeriksaan Serologik
(mendeteksi adanya antibodi
thdp HIV dan mendeteksi
keberadaan virus HIV)
Pemeriksaan antibodi HIV
(ELISA).
ELISA 3X Dengan reagen yang
berbeda
Minimal 2x (+), konvirmasi
dengan western blot
konseling pra dan post test
Dikatakan AIDS bila CD4+ <
200 sel/mm3.
PENATALAKSANAAN
Pengobatan untuk menekan replikasi virus
HIV dgn ARV.
Untuk mengatasi berbagai penyakit infeksi
yang menyertai infeksi HIV/AIDS, spt TB,
jamur, hepatitis, toksoplasma, kanker serviks.
Pengobatan suportif, yaitu makanan yang
mempunyai nilai gizi yang lebih baik,
Pengobatan dukungan, dukungan
psikososial, agama, tidur yang cukup dan
perlu menjaga kebersihan.
Penatalaksanaan (HAART)
Nama dagang Nama
Generik
Golonga
n
Sediaan Dosis (per
hari)
Duviral Tablet, kandungan:
zidovudin 300 mg,
lamivudin 150 mg
2 x I tablet
Stavir
Zerit
Stavudin
(d4T)
NsRTI
Kapsul:
30 mg, 40 mg
Tablet 150 mg
Lanoral 10 mg/ml
>60kg : 2 x 40
mg
<60kg : 2 x
30mg
Hiviral
3TC
Lamivir
Lamivudin
(3TC)
NsRTI
Tablet 200 mg
2 x 150 mg
< 50 kg:
2 mg/kg,
2x/hari
Viramune
Neviral
Nevirapin
(NVP)
NNRTI Kapsul 100 mg 1 x 200 mg
selama 14 had,
dilanjutkan
2 x 200 mg
Retrovir
Adovi
Avirzid
Zidovudin
(ZDV, AZT)
NsRTI Tablet kunyah: 100
mg
2 x 300 mg,
atau 2 x 250
mg (dosis
altematif)
Videx Didanosin (ddI) NsRTI Tablet kunyah: 100
mg
> 60 kg: 2 x
200 mg, atau 1
x 400 mg
< 60 kg: 2 x
125 mg, atau 1
x 250 mg
Stocrin
efavir
Efavirens
(EFV, EFZ)
NNRTI Kapsul 200 mg 1 x 600 mg,
malam
Nelvex
Viracept
Nelfinavir
(NFV)
PI Tablet 250 mg 1 x 600 mg,
malam
EFEK SAMPING OBAT
NRTI NNRTI PI
Nucleoside
Reverse
Transcriptase
Inhibitor
Non Nucleoside
Reverse
Transcriptase
Inhibitor
Protease
Inhibitor
ES:
Toksisitas
Mitokondria
ES:
Hipersensitivitas
ES:
Gangguan
Metabolik
Terapi TB PARU pada HIV-AIDS
1. TB Paru
Kombinasi beberapa obat jangka waktu 6 bulan
Fase intensif - 2 bulan [INH] [RIF] [PYZ] [EMB]
Fase intermitten - 4 bulan (Isoniazid + Rifampicin)
Fase intermitten diperpanjang jika regimen tanpa
rifampisin
Pyridoxine 25 mg/hari bersama INH
HIV/TB Ko-infeksi - Pengobatan
situasi rekomendasi ARV Pilihan
TB paru
dengan CD4
<50 atau TB
ekstra paru
Pengobatan TB
Bila OAT tidak ada
keluhan, segera
mulai ARV
AZT/ 3TC/ ABC
AZT/3TC/EFZ
AZT/ 3TC/ SQV/r
AZT/ 3TC/ NVP
TB paru dengan
CD4 50-200 atau
LT <1200
Segera mulai
ART setelah
selesai fase
intensif
AZT/ 3TC/ ABC
AZT/3TC/EFZ
AZT/ 3TC/ SQV/r
AZT/ 3TC/ NVP
TB paru dan CD4
>200 atau LT
>1200
Pengobatan TB
Pantau CD4 bila
mungkin atau LT
Mulai ARV setelah
pengobatan TB
selesai/CD4 <200/ LT <
1200
Gejala Trias :
batuk kering tanpa dahak
demam tidak begitu tinggi
Sesak nafas
Lab :
Lactate dehidrogenase (LDH)
Photo thorax
Pengobatan:
Co-trimoxazole 3 x 960 mg (21
hari)
Prednison 2 x 20-40mg (5-10
hari) bila berat
Foto thorax: infiltrat interstitial bilateral
Terapi PCP pada HIV-AIDS
Derajat PCP
Derajat Kriteria Terapi
Berat sesak napas pada waktu Rawat inap, O
2
, kalau perlu ventilator.
istirahat atau Kotrimoksazol (TMP-SMZ) IV atau
PaO2 < 50 mm/Hg dalam 15 mg TMP/kgBB/hari dan 75 mg SMZ/
udara kamar. kgBB/hari P.O dalam 3 dosis, 21 hari.
Sedang sesak napas pada latihan ringan, Pertimbangkan rawat inap.
PaO2 50-70 mm/Hg dalam udara TMP-SMZ 480mg. 2 tab.3 kali/hr
kamar saat istirahat,Sat.<94 % selama 21 hari.
Ringan sesak napas pada latihan sedang, TMP-SMZ 480 mg.2 tab.3kali/hr
PaO2 > 70 mm/Hg dalam udara selama 14-21 hari.
kamar saat istirahat.
Diare pada HIV-AIDS
PROGNOSIS
Mortalitas pasien AIDS mendekati 100%
tetapi dengan adanya pengobatan ARV
bermanfaat menurunkan morbiditas &
mortalitas dini akibat infeksi oportunistik.
PENANGGULANGAN
Program yang dianjurkan oleh WHO :
1. Pendidikan kesehatan reproduksi
2. Program penyuluhan sebaya
3. Paket pencegahan komprehensif untuk pengguna
narkotik
4. Program pendidikan agama
5. Program layanan pengobatan infeksi menular
seksual
6. Program promosi kondom
7. Program pengadaan tempat untuk tes HIV
8. Dukungan untuk anak jalanan
9. Program pencegahan penularan HIV dari ibu ke anak
dengan pemberian obat ARV.
pencegahan
A : Abstinence
B : Be faithful
C : Correct Use of Condom
D : Drugs
Terimakasih