Anda di halaman 1dari 14

RABIES

oleh:
dr. I Wayan Subagiartha S.pS
Pendahuluan
Virus Rabies infeksi akut SSP.
Virus Rabies termasuk Rhabdivirus, RNA
untai tunggal, dengan dikelilingi selubung
Peplomer (duri-duri)Trimer Glikoprotein
virus (ribonukleokapsid).
Virus Rabies dapat bertahan pada suhu 4 C
selama 1 minggu.
Virus dapat matiUV,Pemanasan 1 Jam
(50C), 0,1 % Natrium deoksikolat, Deterjen,
PH yang ekstrim.
Patofisiologi
Masa inkubasi 7 Hari; 21-60 Hari; 6 Tahun / >.
Umumnya 1-3 Bulan.
Semua hewan berdarah panas dapat terinfeksi
(Serigala,Rubah,Tupai,Musang,Rakun,Kelelawar).
Manusia dapat terinfeksi.
Virus dapat tersebar dalam tubuh
hewan,terutama (SSP,air liur,getah bening,air
susu dan darah).


Cont
Virus RabiesOtot/Jaringan ikat (Replikasi
lokal) Saraf perifer(Neuromuskular
junction)SSP(Memperbanyak diri)Kelenjar
ludah dan jaringan lain
(Pankreas,Ginjal,Hati,Retina dan kornea).
Organ dengan titer virus rabies tertinggi pada
kelenjar ludah submaxilla.
Kerentanan tergantung pada : Umur,Genetik,
Immun,Strain virus,Jumlah inokulum, berat
laserasi, jarak yang ditempuh ke SSP.
Contoh Hewan (Vektor
Rabies)
Gambaran Klinis
Terdiri dari 3 Fase :
1. Fase prodromal pendek/Permulaan
2. Fase Neurologi akut/Gelisah/General
overreaction
3. Paralisis/Koma

Fase prodromal pendek
Berlangsung 2-10 Hari
Malaise, Anoreksia, Nyeri kepala, Foto
fobia, Mual dan muntah, nyeri
tenggorokan dan demam.
Fase Neurologi akut
Disfungsi Sistem saraf Gelisah,
Cemas dan Halusinasi.
Over aktifitas
simpatikLakrimasi,dilatasi pupil,
Salivasi , Berkeringat, Spasme otot dan
nyeri tenggorokan.
Hidrofobia Otot pernafasan dan
larings kejang Sianotik dan Apnoe

Fase Koma
Terjadi 2-7 Hari setelah Onset.
Penyebab utama kematian adalah
kelumpuhan otot pernafasan
Kematian terjadi pada status
epileptikus
Diagnosis
AnamnesisDigigit binatang, lokasi.
CSS, biopsi kulit, antibodi rabies dalam
serum, isolasi virus dari saliva,CSS dan
krongkongan.
CSSJernih,Protein ,Glukosa dan
klorida normal.
Pemeriksaan
laboratoriumInklusi sitoplasma
eosinofilik spesifik (Negri Bodies)
dan Antibodi fluoresen
Pencegahan
Pemberian vaksinasi menghambat invasi
virus ke SSP
Dilakukan injeksi vaksin selama 14 hari jika di
curigai digigit oleh binatang yang menderita
rabies.
Pemberian antiserum rabies + Vaksinasi 2
dosis sehari selama 7 hari (Diberikan booster
10 dan 20 hari setelah vaksinasi
sebelumnya).
Penatalaksanaan
Luka gigitan Dibersihkan dengan air sabun
dan disinfektan Debridemen (Efektif
sebelum 12 Jam).
Prinsip ABC, Penanganan kejang (Phenitoin)
Pada luka yang dicurigai terinfeksi
rabiesSerum anti rabies (5 ml).
Pertimbangkan pemberian Vaksin untuk
mencegah timbulnya penyakit fatal.

Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai