KULIT PISANG Anggota Kelompok M. Kurniawan Dafiq A1M011030 Putu Tessa Fadilah A1M011031 Amrul Hamzah A1M011032 Firia Urwatinisa A1M011033 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang memiliki daerah sebaran pisang yang luas Produksi pisang di Indonesia mencapai 4.300.422 ton pada tahun 2011 Pengolahan buah pisang rupanya tidak diikuti dengan pengolahan kulit pisang Dapat dibuat olahan seperti Nata de Banana Skin dan Selai Kulit Pisang Tinjauan Pustaka Tanaman pisang merupakan salah satu sumber devisa yang tidak boleh diabaikan, karena semua bagian pisang mempunya kegunaan (Rahmat Rukmana, 1999) Berdasarkan cara konsumsi buahnya, pisang dikelompokkan dalam dua golongan, yaitu pisang meja (dessert banana) dan pisang olah (plantain, cooking banana). Pisang Limbah Kulit Pisang Nata Nata ??? Buah-buahan yang memungkinkan untuk diolah menjadi nata harus memiliki syarat cukup banyak gula atau buah yang manis misalnya pisang mengandung 27 gram karbohidrat tiap 100 gram daging buah pisang. Gula yang ada dalam sari buah tersebut dimanfaatkan oleh bakteri Acetobacter xylinum untuk membuat nata (Tien R.Muchtadi, 1997) Proses pembuatan nata pada dasarnya meliputi enam tahap kegiatan, yaitu penyiapan substrat, penyiapan media, penyiapan starter, pemeraman atau fermentasi, penghilangan asam, dan pemasakan. Selai Selai ??? Pektin yang dikandung buah-buahan atau sari buah bereaksi dengan gula dan asam membuat selai menjadi kental. Buah- buahan dengan kadar pektin atau keasaman yang rendah perlu ditambahkan pektin atau asam agar selai bisa menjadi kental (Salmin Mointi, 2005). Analisis Dampak Pembahasan Nata de Banana Skin ??? 1. Gula sukrosa 1,28% 2. Sumber mineral yang beragam antara lain Mg 2+ 3,54 gr/L 3. Adanya faktor pendukung pertumbuhan Nutrisi yang terkandung dalam kulit pisang: Ciri-ciri bakteri pembentuk nata termasuk golongan Acetobacter antara lain: 1. Gram negatif untuk kultur yang masih muda 2. Gram positif untuk kultur yang sudah tua 3. Obligat aerobik 4. Membentuk batang dalam mediaum asam, sedangkan dalam medium alkali membentuk oval 5. Bersifat non mortal dan tidak membentuk spora 6. Tidak mampu mencairkan gelatin 7. Termal death point pada suhu 65-70 o C
Diagram Proses Pembuatan Nata de Banana Skin Selai Kulit Pisang ??? Bahan dan Fungsinya Kandungan unsur gizi kulit pisang cukup lengkap, seperti karbohidrat, lemak, protein, kalsium, fosfor, zat besi, vitamin B, vitamin C dan air. Unsur-unsur gizi inilah yang dapat digunakan sebagai sumber energi dan antibodi bagi tubuh manusia (Munadjim, 1988). untuk memperoleh tekstur, penampakan, dan flavor yang ideal. Selain itu,gula dapat pula berfungsi sebagai pengawet. untuk menambah cita rasa dan sebagai bahan pengawet. Penambahan asam bertujuan mengatur pH dan menghindari pengkristalan gula Pektin diperlukan untuk membentuk gel (kekentalan) pada produk selai dan kekenyalan pada produk jelly. Semakin besar konsentrasi pektin maka semakin keras gel yang terbentuk. Diagram Proses Pembuatan Selai Kulit Pisang Kesimpulan Pada umumnya kulit pisang belum dimanfaatkan secara nyata, hanya dibuang sebagai limbah organik saja atau digunakan sebagai makanan ternak. Jumlah kulit pisang yang cukup banyak akan memiliki nilai jual yang menguntungkan apabila bisa dimanfaatkan sebagai bahan baku makanan. Salah satu bentuk pengolahan limbah kulit pisang adalah dengan mengolahnya menjadi nata de banana skin dan selai kulit pisang. Pembuatan nata de banana yang dimulai dengan mendidihkan kulit pisang yang telah diblender dan diambil filtratnya dengan ditambahkan cuka, gula dan bahan lainnya, kemudian disimpan dalam wadah yang telah disterilkan. Proses pembuatan selai dari kulit pisang meliputi proses pencucian, perebusan dalam larutan gula, pectin dan asam sitrat, perebusan kulit pisang dengan penambahan gula, asam, dan pectin dapat membentuk gel yang merupakan karakteristik produk selai (jam).