Kesehatan Transmigrasi 1 Penanggulangan Korban Bencana 2 Kesehatan situasi tertentu 3 KEGIATAN UPAYA KESEHATAN MATRA c Kesehatan Bumi Perkemahan 4 Kesehatan Penyelaman dan Hiperbarik 5 Kesehatan Pelayaran dan Lepas Pantai 6 Kesehatan Wisata 7 Kesehatan Penerbangan 8 Kesehatan Transmigrasi 1 Penanggulangan Korban Bencana 2 Kesehatan situasi tertentu 3 KEGIATAN UPAYA KESEHATAN MATRA c Kesehatan Bumi Perkemahan 4 Kesehatan Penyelaman dan Hiperbarik 5 Kesehatan Pelayaran dan Lepas Pantai 6 Kesehatan Wisata 7 Kesehatan Penerbangan 8 Kesehatan Transmigrasi 1 Penanggulangan Korban Bencana 2 Kesehatan situasi tertentu 3 KEGIATAN UPAYA KESEHATAN MATRA c Kesehatan Bumi Perkemahan 4 Kesehatan Pelayaran dan Lepas Pantai 6 Kesehatan Wisata 7 Kesehatan Penerbangan 8 Kesehatan Penyelaman dan Hiperbarik 5 Kondisi Matra dan risiko: 1. Manusia hidup normal pada habitat lingkungan tekanan 1 atmosfir. 2. Penyelam mendapatkan tekanan lebih dari 1 atmosfir (hiperbarik) yang akan memberikan risiko gangguan fisik & fisiologi maupun gangguan kes lainnya. 3. Sindrom yg disebabkan oleh pengurangan secara cepat tekanan lingkungan yg cukup utk menyebabkan pembentukan gelembung dari gas-gas dlm jaringan tubuh dikenal dengan penyakit dekompresi (PD). Kesehatan Transmigrasi 1 Penanggulangan Korban Bencana 2 Kesehatan situasi tertentu 3 KEGIATAN UPAYA KESEHATAN MATRA c Kesehatan Bumi Perkemahan 4 Kesehatan Pelayaran dan Lepas Pantai 6 Kesehatan Wisata 7 Kesehatan Penerbangan 8 Kesehatan Penyelaman dan Hiperbarik 5 Kesehatan Transmigrasi 1 Penanggulangan Korban Bencana 2 Kesehatan situasi tertentu 3 KEGIATAN UPAYA KESEHATAN MATRA c Kesehatan Bumi Perkemahan 4 Kesehatan Pelayaran dan Lepas Pantai 6 Kesehatan Wisata 7 Kesehatan Penerbangan 8 Kesehatan Penyelaman dan Hiperbarik 5 1. STRATEGI MELAKUKAN PEMETAAN DAERAH DAN POPULASI PENYELAMAN PEMERIKSAAN DAN PENGOBATAN PENDERITA PELATIHAN BAGI PETUGAS KESEHATAN PELATIHAN DAN PENYULUHAN KELOMPOK PENYELAM Kesehatan Transmigrasi 1 Penanggulangan Korban Bencana 2 Kesehatan situasi tertentu 3 KEGIATAN UPAYA KESEHATAN PENYELAMAN c Kesehatan Bumi Perkemahan 4 Kesehatan Pelayaran dan Lepas Pantai 6 Kesehatan Wisata 7 Kesehatan Penerbangan 8 Kesehatan Penyelaman dan Hiperbarik 5 LATAR BELAKANG Indonesia negara kepulauan tdd 17.504 pulau dan 2/3 nya merup. wil. Lautan Laut merup sumber kekayaan alam kesejahteraan rakyat penyelaman Penyelaman merup kondisi matra (berada pada lingkungan yang berbeda dari ling, kesehariannya) Penyelaman tekanan udara lebih tinggi menimbulkan perubahan fisiologi tubuh risiko pada kesehatan (kesakitan, kelumpuhan/ kecacatan, kematian) MAKSUD & TUJUAN Meningkatnya kesadaran, kemauan dan kemampuan masy penyelam dlm menghadapai kondisi matra agar tetap sehat dan tidak mengalami kesakitan maupun kematian yang diakibatkan karena kegiatan penyelaman Meningkatnya pengetahuan dan pemahaman penyelam tentang faktor risiko penyelaman Terlaksananya upaya pencegahan dan penanggulangan masalah kesehatan yg tjd pd penyelam 12 Kesehatan Penyelaman & Hiperbarik KONDISI MATRA RISIKO PENYAKIT KEGIATAN Tekanan atm > 1 ATA (hiperbarik), gigitan binatang, suhu dingin. dekompresi, hipoksia, Keracunan O2 N2,Narcosis gigitan binatang laut tenggelam tuli, lumpuh, cacat, kematian. dll Surveilans Identifikasi wlayah dan Pop at risk Survei kesakitan, kecacatan & kematian
Pelayanan kesehatan Pemeriksaan berkala Pengobatan Rujukan ke RUBT (Chamber)
Penyuluhan / KIE Penyuluhan teknik menyelam yang benar Pelatihan
Penyediaan sarana: Alat medis di Pusk RUBT (Chamber) 12 Kondisi Fisik Kondisi Fisiologis / Faali Kondisi Lingkungan Cara Masuk Ke Air Dan Keluar Ke Permukaan Penyakit Akibat Menyelam & Gejalanya
PENYELAMAN RUANGAN UDARA BERTEKANAN TINGGI KERING HIPERBARIK BASAH____ DI BAWAH AIR 1. PENYELAMAN TAHAN NAFAS 2. PENYELAMAN HOOKAH (KOMPRESOR) 3. PENYELAMAN SCUBA 40 M (SELF CONTAINED UNDERWATER BRETAHING APPARATUS) METODE PENYELAMAN a.Tahan Nafas Peselam yang melakukan kegiatan penyelaman menahan napas tanpa menggunakan alat.
b.Menggunakan Scuba (self contained underwater breathing apparatus) Peselam yang melakukan kegiatan penyelaman dengan membawa tabung udara untuk mensuplai pernapasannya
c.Menggunakan HOOKAH (SSBA = Surface Supplied Breathing Apparatus) Metode penyelaman yang menggunakan suplai udara pernapasan dari permukaan laut 1. Jenis Penyelaman Berdasarkan Alat Yang Digunakan METODE PENYELAMAN a. Penyelaman Tunggal (Bounce Dive) Melakukan penyelaman satu kali dalam masa 12 jam atau melakukan penyelaman lebih dari satu kali dengan interval waktu istirahat di permukaan (surface interval/SI) yang pertama dengan ke dua kurang dari 10 menit dalam masa 12 jam
b. Penyelaman Berulang (Repetitive Dive) Penyelaman dilakukan lebih dari 1 kali dalam masa kerja kurang atau sama dengan 12 jam dengan interval waktu istirahat di permukaan antara penyelaman pertama dengan penyelaman berikutnya lebih dari 10 menit. 2. Berdasarkan waktu istirahat di permukaan Waktu yang di antara dua penyelaman yang dihitung sejak mencapai permukaan pada penyelaman pertama sampai dengan turun pada penyelaman berikutnya. FAKTOR RISIKO (i) Faktor dari luar : - Komposisi dasar laut (lumpur pasir karang) - Kejernihan (keruh sulit menent arah disorientasi - Tekanan air (makin dalam makin meningkat) - Temperatur air (makin dalam makin dingin) - Kekentalan/ viskositas air. Beban energi pd tiap grkn - Berat jenis air. Air laut kadar garam mengapung - Gelombang/ arus laut sulit mencapai area penylmn - Gelombang suara Kec suara 4x > bsar tekanan pd telinga gangguan pendengaran FAKTOR RISIKO (ii) - Pancaran cahaya. Benda 25% > besar & > dekat, tunnel vision (terowongan), > 10 m 40% sinar matahari yg diteruskan, warna tidak akan tampak sama spt di permukaan - Binatang laut berbahaya Gigitan : hiu, barakuda, belut laut Racun : Ular laut, ikan pari, ubur ubur, bulu babi, dsb Faktor dari dalam, proses fisiologi tubuh termasuk pengaruh kejiwaan Gelisah, cemas, takut, stres tidak menyelam PROSEDUR PENYELAMAN Untuk melakukan kegiatan penyelaman yang baik dan benar para peselam harus menyusun rencana penyelaman yang matang sesuai dengan standar penyelaman yang berlaku misalnya: Perencanaan Penyelaman 1 a. Identifikasi kesehatan fisik dan mental peselam b. Identifikasi sarana dan prasarana (peralatan selam, kapal, logistik, sistem komunikasi dll) c. Waktu dan lokasi penyelaman (cuaca, arus, jarak pandang dalam air, temperatur) d. Jenis kegiatan penyelaman (lama penyelaman, kedalaman, frekuensi penyelaman) e. Prosedur penyelaman (Dive Table) f. Pembentukan tim (ketua, anggota dll) PROSEDUR PENYELAMAN Secara umum untuk para peselam diperlukan kondisi : Syarat Kesehatan 2 a. Kejiwaan (psikis) dan kepribadian (personality) yang stabil. b. Mampu menghadapi stress fisik dan emosional c. Bebas dari penyakit fisik yang serius ataupun yang minor misalnya penyakit saluran nafas atas dan bawah. d. Keadaan gizi yang cukup dan seimbang PROSEDUR PENYELAMAN Larangan Menyelam 3 Adalah larangan yang diberlakukan untuk para peselam yang sedang menggunakan obat-obatan dan atau mendapat terapi, seperti : 1. Obat- obatan yang dapat mempengaruhi daya konsentrasi dan kemampuan berfikir peselam seperti halnya anti histamin, sedativa, tranquiliser. 2. Setelah Vaksinasi dan Imunisasi 3. Sedang dan setelah perawatan gigi 4. Perawatan gigi dapat menimbulkan gangguan bagi peselam, diantaranya risiko bertambahnya perdarahan, kesulitan menggunakan mouth piece dan dapat memperlambat proses penyembuhan 5. Regional blok sebagai misal : Mandibular block yang bilateral dapat menimbulkan gangguan dalam menahan mouth piece dari seorang peselam atau mengganggu peselam dalam komunikasi. 6. Setelah mengalami penyakit dekompresi 7. Peselam yang pernah mengalami penyakit dekompresi tidak boleh melakukan penyelaman sementara, karena umumnya lebih mudah untuk terkena penyakit dekompresi kembali Tidak layak Menyelam Sementara a PROSEDUR PENYELAMAN Larangan Menyelam 3 Adalah seorang peselam yang mengalami atau menderita cacat tubuh yang mengganggu kecakapan selamnya sehingga dapat membahayakan dirinya dan atau peselam lainnya. Seorang peselam dinyatakan tidak layak secara permanen maka kualifikasi penyelamannya dihapuskan. Pernyataan tak layak untuk menyelam oleh karena alasan medis dikeluarkan oleh seorang dokter yang mempunyai kualifikasi dalam bidang kesehatan penyelaman yang duduk dalam panitia yang dibentuk oleh Dinas Kesehatan Setempat Tidak layak Menyelam Permanen b Resiko Penyelaman PENYAKIT/ KELAINAN AKIBAT PENYELAMAN Penyakit pada penyelaman a) Barotrauma Ketidkmmpuan menyesuaikan dlm rongga tubuh dgn tkanan lingk. sekitar Dapat terjadi saat turun maupun naik permukaan (gigi, paru, telinga, muka, kulit) b) Penyakit Dekompresi Akibat naik ke permukaan tll cepat gas nitrogen dilepaskan di darah mnjd gelembung gas. Bercak merah pd kulit, nyeri otot & persendian, kesemutan, baal, sakit kepala, kejang, tidak sadar, sakit dada, sesak nafas, mual, muntah, diare, kelumpuhan,kematian Penyakit akibat Gas - Hipoksia (kekurangan O2) penylm thn nafas - Keracunan Gas Oksigen, CO2, CO Pusing, sakit kepala, penglihatan berkurang, muntah,pingsan/ tdk sadar, lumpuh,kematian Penyakit akibat lingkungan air - Nyaris tenggelam dan tenggelam (akibat terhisapnya air ke dalam paru paru) segera angkat korban ke tempat aman, pernafasan buatan pemijatan jantung - Kedinginan/ hipotermi (tll lama dan dalam) segera angkat korban ke tempat aman hangatkan Penyakit infeksi pada penyelam Kuman (bakteri, virus, jamur) langsung masuk menembus kulit akibat luka seperti luka lecet, luka robek, luka kena karang Cedera akibat serangan binatang laut berbahaya sengatan, gigitan, racun
UPAYA PENCEGAHAN (i) A. Upaya peningkatan derajat kesehatan 1. Pemeriksaan Kesehatan (bagi calon penyelam, rutin berkala, setelah menderita penyakit, sebelum & sesudah penylman 2. memelihara kebugaran fisik dan mental olah raga teratur, keseimbangan wktu istirahat dan bekerja 3. Gizi, konsumsi makanan sehat, bergizi, seimbang 4. Selalu menjaga kebersihan diri dan lingk. UPAYA PENCEGAHAN (ii) B. Upaya Pencegahan Kecelakaan/ Penyakit - Menggunakan perlengkpn perlindungan diri - Penyediaan peralatan perlengk keselamtan - Penempatan rambu2x peringatan di daerah rawan bahaya
C. Memahami dan mampu menyelam sesuai dengan standar operasional penylman 1. Menyusun rencana penyelaman a) Waktu & lokasi peny b) Menentukan kedalaman peny c) Menentukan lamanya waktu peny d) Menetapkan pembantu di permukaan 2. Memeriksa perlngkpn selam 3. Memeriksa dan memastikan keamanan lokasi penyelaman 4. Turun menyelam dengan melakukan manuver valsava, naik ke permukaan secara perlahan 5. Hindari penyelaman berulang secara berurutan TIPS 1. Melakukan penyelaman bila kondisi fisik sehat, tidak memaksakan diri menyelam bila lelah atau kurang istirahat 2. Tidak meminum alkohol sebelum menyelam, banyak minum air putih 3. Melakukan penyelaman setelah lebih dari 2 jam setelah makan 4. Naik ke permukaan secara perlahan, tidak melampui gelembung udara terkecil 5. Melakukan penyelaman di lingkungan perairan yang dikenal, tidak menyelam di lingkungan perairan yg brbahaya (hewan buas/ berbahaya, arus kuat, air keruh, dsb)