RS Bhayangkara Lumajang Nama : Tn. M Jenis Kelamin : Laki-laki Usia : 16 tahun Pekerjaan : Pelajar Agama : Islam MRS : 21 Januari 2013 (21.10) Keluhan Utama : Badan Panas
Riwayat Penyakit Sekarang Pasien mengeluh panas 5 hari, terus menerus, mual (+ ), muntah 3x berisi sedikit makanan dan air, selama panas pasien tidak mau makan, hanya minum susu dan minum air kelapa. Mimisan (-), gusi berdarah (-) BAK (+) N, belum BAB 3 hari, flatus (+).
Riwayat Pengobatan : Pasien sudah berobat ke bidan, tapi tidak mau minum obat. Kesadaran : GCS E4 V5 M6 Kesan Umum : lemah, Vital Sign : TD = 90/70, N= 100x/mnt, RR= 24x/mnt, t=40 C
Status General : Kepala/Leher : A/I/C/D -/-/-/-, RC (+/+), PB isokor, thyfoid tongue - Thoraks : Simetris, retraksi (-/-), p/ vesikuler (+/+), rh (-/-), wh (-/-), c/ S1 S2 tunggal, regular, murmur(-), gallop (-) Abdomen : BU (+), soefl, turgor kulit baik, nyeri tekan hipogastric , hepar/lien tak teraba Ekstremitas : edema (-/-), akral hangat, CRT<2 detik,
DHF : Penyakit infeksi, oleh virus dengue, manifestasi klinis: demam, nyeri otot, dan/atau nyeri sendi yang disertai oleh leukopeni, ruam , limfadenopati, tromositopeni. Pada DHF terjadi perembesan plasma yang ditandai oleh hemokonsentrasi (peningkatan Hematokrit) atau penumpukan cairan di rongga tubuh. DSS : keadaan klinis yang memenuhi kriteria DHF dengan gejala dan tanda kegagalan sirkulasi atau syok. Dss merupakan kelanjutan dari dhf dan merupakan stadium akhir perjalanan penyakit infeksi virus dengue, derajat paling berat yang berakibat fatal. Virus Dengue dengan 4 serotipe : DEN-1, DEN-2, DEN-3, DEN-4. Vektor : Aedes Aegypti dan Aedes Albopictus 3 Fase demam berdarah 1. Fase Demam : Demam tinggi mendadak, terus menerus, 2-7 hari Myalgia Sakit kepala Anoreksia Mual dan muntah Pada fase ini sulit menentukan demam dengue dan non dengue, dapat dilakukan uji tourniquet 2. Fase Kritis Anak terlihat sehat Awal terjadinya syok Kebocoran plasma Progresif leukopeni dan trombositopeni
3. Fase Resolusi Keadaan umum membaik Nafsu makan meningkat Lab kembali normal secara perlahan
Syok Anak gelisah, kesadaran menurun akibat kegagalan sirkulasi serebral Denyut nadi cepat dan lemah Tekanan nadi <20mmhg Hipotensi Perfusi perifer menurun Fase kompensasi Fungsi organ vital dipertahankan dengan meningkatkan reflek simpatis, yaitu meningkatnya resistensi sistenik, terjadi distribusi selektif aliran darah dari organ perifer non vital ke organ vital (Jantung, paru, otak) Takikardi, gaduh gelisah, kulit pucat dan dingin,crt >2 dtk Fase dekompensasi Organ tubuh gagal kompensasi, terjadi metabolisme anaerob menimbulkan penumpukan asam laktat dan asam lainnya sehingga tjd acidosis, akan bertambah berat dengan terbentuknya asam karbonat karena gagal membuang CO2 acidemia menghambat kontraktilitas otot jantung terjadi pelepasan mediator vaskuler histamin, serotonin, sitokin yang dapat membentuk radikal bebas serta PAF Hipotensi, perfusi perifer memburuk, oliguria, acidosis (nafas cepat dan dalam), dan depresi ssp (penurunan kesadaran) Fase irreversible
Grade Manifestasi Grade 1 Demam dan gejala konstitusional Uji tourniquet + Grade 2 Grade 1+ perdarahan spontan Grade 3 Kegagalan sirkulasi Denyut nadi cepat dan lemah Tekanan nadi <20mmhg Hipotensi Tekanan sistolik normal Kulit lembab Grade 4 Syok Nadi tidak teraba, tekanan darah tidak dapat diperiksa. Secondary heterologue dengue infection
Replikasi virus
Kompleks ag-ab
Agregasi trombossit pengeluaran platelet faktor III aktivasi koagulasi aktivasi komplemen
Penghancuran trombosit koagulopati konsumtif oleh RES
syok Kriteria klinis Panas mendadak terus menerus 2-7 hari, tipe demam saddleback yaitu : Hari 1-2 naik Hari 3-4 turun Hari 5-6 naik Manifestasi perdarahan Uji tourniquet + Petechie, echimosis, purpura Perdarahan mucosa traktus gastrointestinal, epistaksis, perdarahan gusi Hematemesis dan melena Hepatomegali Kegagalan sirkulasi Tanda-tanda syok (ekstremitas dingin, nadi cepat, dan lemah, sistolik <90mmhg, penyempitan tekanan nadi <20 mmhg, crt memanjang dan palpitasi tampak melemah
Kriteria Laboratorium Trombositopeni (trombosit <100.000) Hemokonsentrasi (peningkatan hct 20% atau penurunan hct 20% setelah diberi terapi cairan.
Diagnosisi ditegakkan apabila terdapat 2 atau > kriteria klinis dan 1 kriteria laboratoris
pengobatan DHF bersifat supportif simptomatik dengan tujuan memperbaiki sirkulasi dan mencegah timbulnya renjatan dan timbulnya koagulasi intravaskular diseminata (DIC)
Evaluasi 30 menit apakah syok teratasi Observasi ttv dan balance cairan Syok teratasi syok tidak teratasi keadaan membaik keadaan menurun nadi teraba kuat nadi lembut/ttb tekanan nadi >20 mmhg distress pernafasan/sianosis ekstremitas hangat ekstremitas dingin diuresis cukup periksa kadar gula Cairan dan tetesan disesuaikan (10ml/kgbb) lanjutkan cairan 15-20ml/kgbb/jam koloid/plasma (dekstran/ffp Evaluasi ketat koreksi asidosis ttv, perdarahan, hb,hct, trombo evaluasi 1 jam Stabil dalam 24 jam syok teratasi syok blm teratasi Tetesan 3 ml/kgbb hct turun hct ttp tinggi/naik Infus stop tidak melebihi 48 jam setelah syok teratasi koloid 20 ml/kgbb
1. Tidak demam selama 24 jam tanpa antipiretik 2. Nafsu makan membaik 3. Tampak perbaikan secara klinis 4. Hematokrit stabil 5. 3 hari setelah syok teratasi 6. Jumlah trombosit >50,000/uL 7. Tidak dijumpai distress pernafasan