DEFINISI Hipospadia merupakan defek kongenital pada penis yang menyebabkan perkembangan yang tidak lengkap pada anterior uretra. EPIDEMIOLOGI Angka kejadian 1 untuk setiap 300 kelahiran bayi laki-laki. Insidensi lebih tinggi sekiranya terdapat riwayat keluarga dengan hipospadia dengan angka kejadian 1 untuk setiap 100 kelahiran hingga 1 untuk setiap 80 kelahiran bayi laki-laki. Jika ada anak yang hipospadia maka kemungkinan ditemukan 20% anggota keluarga yang lainnya juga menderita hipospadia. EMBRIOLOGI ANATOMI KLASIFIKASI Klasifikasi hipospadia berdasarkan anatomi Hipospadia anterior Meatus tampak pada bagian inferior dari glans penis Hipospadia coronal Meatus tampak pada alur batang penis Hipospadia distal Meatus tampak pada bagian bawah batang penis
KLASIFIKASI Klasifikasi hipospadia berdasarkan letak dari meatus uretra: Anterior (60-70%) Hipospadia tipe glans Hipospadia tipe coronal Middle (10-15%) Hipospadia tipe penil Posterior (20%) Hipospadia tipe penoscrotal Hipospadia tipe perineal
PATOFISIOLOGI Hipospadia terjadi karena gangguan perkembangan uretra anterior yang tidak sempurna, yaitu sepanjang batang penis sampai perineum. Semakin ke arah proksimal muara meatus uretra, maka semakin besar kemungkinan ventral penis memendek dan melengkung dengan adanya chordee. PATOFISIOLOGI Patofisiologi hipospadia masih belum diketahui dengan pasti, akan tetapi beberapa teori yang menyatakan tentang penyebab hipospadia antara lain: Faktor genetik Usia ibu saat melahirkan dapat menjadikan salah satu faktor resiko terjadinya hipospadia. Berdasarkan penelitian, pada keluarga yang memiliki kelainan hipospadia, maka risiko hipospadia yang akan terulang. PATOFISIOLOGI Faktor hormonal Faktor hormon androgen atau estrogen sangat berpengaruh terhadap kejadian hipospadia karena berpengaruh terhadap proses maskulinisasi masa embrional. MANIFESTASI KLINIS Gejala yang timbul pada kebanyakan penderita hipospadia, biasanya datang dengan keluhan kesulitan dalam mengatur pancaran urine pada saat berkemih. Chordee dapat menyebabkan batang penis melengkung ke ventral yang dapat mengganggu hubungan seksual. Hipospadia tipe perineal dan penoscrotal menyebabkan penderita harus miksi dalam posisi duduk, dan hipospadia jenis ini dapat menyebabkan infertilitas. MANIFESTASI KLINIS Tanda-tanda klinis hipospadia: Lubang orifisium urethra externa tidak berada di ujung glans penis. Biasanya jika penis mengalami kurvatura (melengkung) ketika ereksi, maka dapat disimpulkan adanya chordee, yaitu jaringan fibrosa yang membentang hingga ke glans penis. Dapat timbul tanpa chordee, bila letak meatus pada dasar glans penis.
Tanda-tanda klinis hipospadia: Lubang orifisium urethra externa tidak berada di ujung glans penis. Biasanya jika penis mengalami kurvatura (melengkung) ketika ereksi, maka dapat disimpulkan adanya chordee, yaitu jaringan fibrosa yang membentang hingga ke glans penis. Dapat timbul tanpa chordee, bila letak meatus pada dasar glans penis.
PENEGAKAN DIAGNOSIS Diagnosis hipospadia biasanya jelas pada pemeriksaan fisik inspeksi. Kadang-kadang hipospadia dapat didiagnosis pada pemeriksaan ultrasound prenatal. Jika tidak teridentifikasi sebelum kelahiran, maka biasanya dapat teridentifikasi pada pemeriksaan setelah bayi lahir.
PENATALAKSANAAN Terdapat beberapa cara penatalaksanaan pembedahan untuk merekonstruksi hipospadia. Tujuan penatalaksanaan hipospadia, yaitu Memperbaiki kelainan anatomi dengan keadaan bentuk yang melengkung (kurvatura) karena pengaruh adanya chordee. Menghasilkan bentuk yang baik secara kosmetik. PENATALAKSANAAN Hal yang perlu dipertimbangkan dalam mencapai keberhasilan tindakan operasi bedah hipospadia: Usia ideal untuk repair hypospadia, yaitu usia 1,5 2 tahun (sampai usia belum sekolah). Tipe hipospadia, besarnya penis, dan ada tidaknya chordee. TINDAKAN OPERATIF HIPOSPADIA Semua tindakan operasi bedah hipospadia dilakukan dengan tahapan sebagai berikut: Eksisi chordee Tahap pertama ini dilakukan pada usia 1,5 2 tahun. Eksisi chordee bertujuan untuk meluruskan, akan tetapi meatus masih pada tempatnya yang abnormal. Urethroplasty Urethroplasty yang dikerjakan 6 bulan setelah tahap pertama. Teknik reparasi yang dilakukan oleh dokter bedah plastik adalah teknik modifikasi uretra. Kelebihan jaringan preputium ditransfer dari dorsum penis ke permukaan ventral yang berfungsi menutupi uretra baru.
METODE OPERASI HIPOSPADIA Metode Duplay Untuk merekonstruksi hipospadia tipe middle. Metode Ombredane Untuk merekonstruksi hipospadia tipe coronal dan tipe distal. Metode Nove-josserand Untuk merekonstruksi hipospadia berbagai tipe tapi urethroplastinya menggunakan skin graft. Namun karena metode ini memiliki banyak komplikasi seperti stenosis, maka pada saat ini tidak dipergunakan lagi KOMPLIKASI Komplikasi yang terjadi dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain : Usia pasien Tipe hipospadia Tahapan operasi yang meliputi ketelitian teknik operasi KOMPLIKASI Komplikasi awal yang dapat terjadi meliputi Perdarahan Infeksi Edema Nekrosis flap Komplikasi lanjut yang dapat terjadi Ketidakpuasan kosmetik Striktur uretra, stenosis uretra
PROGNOSIS Prognosis hipospadia tergantung pada berat ringannya kasus dan keberhasilan pembedahan. Perawatan post operasi juga merupakan faktor penting yang mempengaruhi prognosisnya.