OBESITAS GRADE 2

KASUS 5
Tn. I, seorang eksekutif dari perusahaan saham
terkenal berusia 55 tahun datang ke Poliklinik dengan
TB 150 cm, BB 85 kg mengeluh tidak dapat
menahan nafsu makan dan ingin menurunkan berat
badannya. Pada pemeriksaan laboratorium
didapatkan kadar Hb 14 gram/dL, glukosa darah
sewaktu 120, asam urat 5.
IDENTIFIKASI ISTILAH
-
RUMUSAN MASALAH
Tuan I, 55 tahun, TB 150 cm, BB 85 kg, tidak dapat
menahan nafsu makannya dan ingin menurunkan
berat badannya.
ANALISIS MASALAH
Tn. I, 55 th. TB
150 cm, BB 85
kg, ingin
menurunkan
berat badannya
Anamnesis
PF
PP
DD:
Sindroma
metabolik
Sindroma
Cushing
WD
Epidemiologi
Etiologi Patofisiologi
GK
Penatalaksanaan
Pencegahan
Komplikasi
Prognosis
HIPOTESIS
Tuan I menderita obesitas grade 2.
PEMBAHASAN
ANAMNESIS
Data pribadi pasien.
Keluhan utama: sulit menahan nafsu makan dan
ingin menurunkan berat badan.
RPS:
Perkembangan obese, perubahan BB.
Penyakit yg menyertai obesitas: DM, HT, displidemia,
gg.pernafasan, gg.menstruasi, keguguran/belum pernah
hamil pd usia perkawinan >2 th.
Pengobatan/program diet yg dilakukan.
RPD.
RPK & RPS: obesitas dalam keluarga, pola makan
& aktifitas.
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum.
TTV.
Antropometri.
IMT
Lingkar pinggang pd obes: >90 cm, >80 cm
Rasio LPe/LPa: <0.85, <0.90
Kaliper lipatan tubuh menentukan ketebalan lapisan
lemak subkutan (terbesar dari lemak total)
Penilaian asupan makan.
Paling sering digunakan dalam epidemiologi gizi
Underreporting
IMT Derajat Obesitas Grade
<18.5 Underweight
18.5-24.9

Berat Ideal 0
25.0-29.9 Overweight 1
30.0-39.9 Obesitas 2
>40 Severely Obese 3
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Trigliserida
Fraksinasi Lipoprotein-Kolesterol
Gula Darah Puasa
Insulin
Kortisol
DIAGNOSIS BANDING
Sindrom Metabolik
Sindrom Cushing
gg. hormonal k/
hiperkortisolisme.
GK: truncal obesity, hipertensi,
mudah lelah, amenorea,
hirsutisme, striae abdomen
berwarna ungu, edema,
glukosuria, osteoporosis & tumor
basofilik hipofisis.
BEBERAPA KRITERIA SINDROM METABOLIK

Kriteria
Klinis
WHO (1988) ATP III (2001)
Resistensi
Insulin
TGT, GDPT, DMT2, atau
sensitivitas insulin menurun.
Ditambah 2 dari kriteria berikut.
Memiliki 3 dari 5 kriteria berikut.
Berat
Badan
: rasio LPe/LPa >0,90
: rasio LPe/LPa >0,85
dan/atau IMT >30 kg/m
2

LPe 102 cm pada atau 88
cm pada .
Lipid TG 150 mg/dl dan/atau HDL
<35 mg/dl pada atau <39
mg/dl pada .
TG 150 mg/dl.
HDL <40 mg/dl pada atau <50
mg/dl pada .
Tekanan
Darah
140/90 mmHg. 130/85 mmHg.
Glukosa TGT, GDPT, atau DMT2. 110 mg/dl (termasuk penderita
diabetes).
Lainnya Mikroalbuminuria.
DIAGNOSIS KERJA: OBESITAS GRADE 2
swt kelainan/penyakit yg ditandai dgn
penimbunan jar.lemak tubuh secara berlebihan.
Perbandingan normal antara lemak tubuh dgn BB
adalah sekitar 25-30% pada wanita dan 18-23%
pada pria.
2 tipe:
Sentral/apel/android
Perifer/pir/gynoid
ETIOLOGI
Asupan Kalori Berlebih
Gaya Hidup Kurang Gerak
Kurangnya Informasi
Sakit dan Disabilitas
Psikologis
Tekanan Sosial dan Faktor Tingkah Laku
Genetik
Penyakit Endokrin
Obat-obatan
Status Sosioekonomi
EPIDEMIOLOGI

meningkat secara epidemik.
mulai menggantikan malnutrisi & penyakit infeksi
sbg kontributor terbesar pada penyakit di seluruh
dunia
PATOGENESIS
X hanya k/ kebanyakan makan & kurangnya aktifitas
multifaktorial.
Mutasi resesif gen obes tikus strain ob/ob hiperfagia &
pengeluaran energi yg rendah obesitas berat &
hiperglikemia.
Penyuntikan intraperitoneal leptin rekombinan pe
asupan makanan yg bermakna, pe termogenesis &
aktifitas fisik BB, % lemak tubuh & kadar glukosa serta
insulin serum .

Leptin menghambat sekresi & pelepasan NPY
(neuropeptida di hipotalamus yg menstimulasi
nafsu makan, mengatur masa lemak tubuh &
mengendalikan keseimbangan energi dgn
menghambat termogenesis serta meningkatkan
kadar insulin plasma, glukokortikoid & leptin).
Leptin berinteraksi dgn nukleus reseptor spesifik
arkuatus (ARK) & nukleus paraventrikuler (NPV) di
hipotalamus pe aktivitas NPY.
faktor utama pe+ BB = pe sensitivitas leptin,
tidak terkendalinya nafsu makan, tingkat
penggunaan energi, aktivitas fisik spontan serta
tingkat oksidasi lemak yang rendah.
GEJALA KLINIS & KOMPLIKASI
- Masalah pernapasan
- Osteoarthritis & nyeri punggung
- Gout
- Vena varikosa
- Ketidakteraturan menstruasi
- Kegagalan ovulasi
- Hernia abdominal
- Flat feet
- Panas tubuh tidak dapat dibuang
secara efisien dan mengeluarkan
keringat yang lebih banyak

- DM tipe 2
- PJK
- HT
- Stroke
- Kolelithiasis
- Hiperkolesterolemia
- Kanker endometrium, serviks,
ovarium, payudara
- Risiko Trombosis
- Edema
PENATALAKSANAAN
Sasaran penatalaksanaan obesitas:
Pe BB BB ideal
Edukasi gaya hidup baru BB ideal terus
dipertahankan
Mempertahankan asupan semua nutrisi adekuat

Motivasi px:
: kekhawatiran tentang kesehatan
: perubahan pada fisik
Diet:
perubahan permanen kebiasaan makan
diet rendah karbo me toleransi glukosa
diet rendah lemak & rendah kolesterol + suplementasi PUFA
(omega-3)

Jml energi diet pe BB dihitung dari estimasi kebutuhan energi
seseorang kecepatan metabolisme basal X level aktivitas
fisik yg sesuai Asupan energi harian < 500-1000 kkal. BB
turun hitung kembali.

Kurangi asupan energi:
Hindari gula
Kurangi alkohol, lemak, dll.
Nutrisi harus adekuat

10 kata kunci untuk perubahan diet pada obesitas:
porsi buah & sayuran yg banyak
porsi besar makanan yg mengandung zat tepung
x tambahkan gula pd minuman & hindari minuman bersoda
x makan porsi besar daging
oles mentega tipis-tipis pada roti, atau ganti yg rendah lemak
x mengemil diantara jam makan makan buah
hindari makanan yg digoreng
keju dgn lemak >rendah & makan >sedikit
x makan kue & biskuit sbg bagian rutinitas
ganti ke susu rendah lemak (t.u skimmed milk)
Ubah kebiasaan makan:
Makan rutin yg regular
Makan saat x ada gangguan
Porsi kecil, piring kecil
Peralatan makan
x beli makanan saat lapar

Hindari rasa lapar berlebihan:
asupan buah & sayuran
roti & sereal wholegrain & wholemea
mulai makan dgn sup/segelas air (membantu u/ yg terbiasa
makan dalam porsi besar)
meminum kopi dan teh yg tidak manis, atau minuman rendah
kalori.

BB ideal diet rendah lemak tinggi karbo u/
mempertahankan BB ideal

Olahraga:
Mayoritas: perasaan nyaman akan diri sendiri selama &
setelah olahraga
Resting metabolic rate meningkat beberapa waktu
setelah olahraga
Sulit u/ makan & berolahraga bersamaan
Jika dilakukan setelah makan energi yang digunakan
u/ proses digestif akan meningkat

Th/ farmakologis:
3 tipe obat: me- absorbsi nutrisi, me+ pengeluaran
energi, menekan nafsu makan
pe BB hanya sementara, u/ efek jangka panjang
perubahan kebiasaan makan permanen
Sdg dikembangkan: adipokin

Th/ bedah:
u/ obesitas grade 3 (obesitas morbid) atau IMT 35 40
jika ada penyakit komorbid
dapat berhasil pada beberapa situasi, tetapi bukan
solusi yang permanen
cth: operasi bypass intestinal, gastric reduction
procedures
PENCEGAHAN

Diet
Olahraga
TERIMA KASIH