Pendahuluan Asma adalah penyakit inflamasi kronis saluran pernafasan yang menyebabkan terjadinya hipereaktivitas bronkus sehingga timbul gejala episodic seperti sesak nafas, batuk dan mengi biasanya di malam hari akibat obstruksi saluran nafas yang luas. Asma merupakan sepuluh besar penyebab kesakitan dan kematian di Indonesia WHO pada saat ini prevalensi asma diperkirakan mencapai 300 juta di seluruh dunia dan pada tahun 2005 diperkirakan prevalensi asma di Indonesia meningkat dari 4,2% hingga 5,4% Status asmatikus adalah suatu serangan asma yang luar biasa beratnya, dimana obat-obat yang biasanya efektif untuk meniadakan atau mengurangi serangan sesak nafas sudah tidak berkhasiat lagi. Identitas Nama : Tn. W Umur : 31 tahun Jenis kelamin : Laki-laki Alamat : Jl Masjid Cawang Status pernikahan : Menikah Pekerjaan : Karyawan Pendidikan : S1 Agama : Islam Tanggal masuk : 4 Juni 2014 No. RM : 93.40.05
ANAMNESIS
Keluhan Utama Pasien datang dengan penurunan kesadaran (tidak sadarkan diri) satu setengah jam sebelum masuk rumah sakit. Riwayat Penyakit Sekarang Os datang ke IGD RSUD Budhi Asih dengan penurunan kesadaran (tidak sadarkan diri) satu setengah jam sebelum masuk rumah sakit. Sebelum tidak sadarkan diri Os mengeluh sesak nafas yang dirasakan tiga setengah jam sebelumnya, Sesak dirasakan semakin berat meskipun pasien telah menggunakan inhaler yang didapat dari klinik setempat 2 minggu sebelumnya sebanyak dua kali dengan sela 1 jam diantara pemberiannya. Sesak yang dirasakan semakin memberat hingga akhirnya pasien dilarikan RS Budhi Asih namun ditengah perjalanan pasien tidak sadarkan diri. Os mengaku sesak tersebut dicetuskan oleh suhu panas dan lelah yang dialami pasien. Os juga memiliki keluhan mual (+), menurunnya nafsu makan (+) dan batuk kering (+). Demam (-), sakit kepala (-), nyeri tenggorokan (-), pilek (-), nyeri dada (-), batuk darah (-), muntah (-), sulit bab (-), nyeri bak (-). Sebelumnya, 2 minggu SMRS pasien berobat ke Klinik terdekat dengan keluhan yang sama yaitu sesak lalu diberikan terapi inhalasi dan keluhan sesak hilang hingga akhirnya pasien mengganti inhaler yang lama dengan yang didapatkan dari klinik karena menurut pasien lebih berkurang sesaknya dengan inhaler yang baru dan dalam sehari Os menyemprotkan 2-3 kali. Dalam 1 bulan terakhir Os mengaku sudah mendapatkan serangan sesak sebanyak 3 kali terhitung dengan saat ini, namun tidak berat seperti saat ini. Pasien mengaku sebelumnya sudah menggunakan inhaler selama 7 tahun terakhir terhitung sejak pasien menjadi mahasiswa.
Riwayat Penyakit Dahulu
OS pernah mengalami keluhan yang serupa sebelumnya dan mengaku selalu dicetuskan oleh debu rumah tangga, udara panas dan kelelahan. Riwayat Asma (+) sejak usia 6 tahun namun pasien mulai memeriksakan kesehatannya dan memakai inhaler sejak 7 tahun yang lalu. Riwayat TB paru dan sakit paru-paru (-). Riwayat Hipertensi (-). Riwayat DM (-). Riwayat sakit Jantung (-). Trauma (-).
Riwayat Penyakit Keluarga Pada keluarga OS terdapat riwayat Asma pada ibu, bapak dan kakak perempuan pertama. Riwayat DM dan Hipertensi pada ibu dan bapak OS. Riwayat TB paru dan sakit paru-paru dalam keluarga dan tetangga sekitar Os disangkal. Riwayat keganasan dalam keluarga juga disangkal. Riwayat Kebiasaan Os mengaku mulai merokok sejak 4 bulan terakhir sebanyak 2-3 batang per hari. Os jarang berolah raga, makan 3x perhari dan teratur makan sayur dan buah-buahan. Riwayat minum alcohol dan menggunakan obat-obat suplemen atau jamu disangkal. Riwayat Lingkungan Os tinggal ditempat cukup padat penduduk, memiliki cukup jendela dan pencahayaan baik tidak perlu memakai lampu jika pagi atau siang hari, Os tidak memelihara binatang berbulu seperti kucing maupun anjing, istri Os cukup rajin membersihkan rumah dari debu namun rumah Os cukup panas karena tidak memakai AC.
Riwayat Pekerjaan Os bekerja sebagai karyawan swasta dan belum pernah mengalami serangan asma di kantor. Lingkungan kerja bersih didalam ruangan dan memakai AC. Namun tugas pada akhir-akhir ini banyak dan Os sering merasa kelelahan.
Riwayat Pengobatan Os pernah mendapatkan terapi inhaler yang baru digunakan 2 minggu SMRS dan menggunakan terapi inhaler sebelumnya 7 tahun terakhir. Riwayat alergi OS mengaku alergi terhadap debu rumah tangga. Alergi makanan (-), alergi obat (-), dermatitis atopic (-), rhinitis alergika (-).
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum ( 7 juni 2014) Kesan sakit : Tampak sakit sedang Kesadaran : Compos mentis TTV : TD :130 /80 mmHg N : 80x/menit R : 20x/menit S : 36,5 o C BB : 73 kg BMI : 46,2 TB : 158 cm Kesan gizi : obesitas stage 2 Status Generalis
Kepala Normochepali, rambut hitam distribusi merata. Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-) Telinga : Normotia, nyeri tarik atau nyeri lepas (-/-), liang telinga lapang (+/+), serumen (-/-) Hidung : Deformitas (-), krepitasi (-), nyeri tekan (-), kavum nasal tampak lapang (+/+) Mulut : Bibir tidak kering, mukosa mulut kering, tidak ada efloresensi yang bermakna, oral hygine baik, uvula letak di tengah, tidak hiperemis, arkus faring tidak hiperemis dan tidak tampak detritus, tonsil T1/T1. Leher Inspeksi : Tak tampak benjolan KGB dan kelenjar tiroid Palpasi : Kelenjar getah bening tidak teraba membesar, kelenjar tiroid tidak teraba membesar.
Toraks Inspeksi : Tidak tampak efloresensi yang bermakna, gerak pernafasan simetris tidak tampak pergerakan nafas yang tertinggal, tulang iga tidak terlalu vertikal maupun horizontal, retraksi otot- otot pernapasana (-).
Palpasi : vocal fremitus simetris kiri dan kanan dada. Ictus cordis teraba setinggi ICS 5 1 cm dari garis midclavicula kiri. Perkusi : Didapatkan perkusi sonor pada kedua lapang paru. batas paru dengan hepar : setinggi ICS 5 linea midclavicula kanan dengan suara redup batas paru dengan jantung kanan : setinggi ICS 3 hingga 5 linea sternalis kanan dengan suara redup batas paru dengan jantung kiri : setinggi ICS 5 1 cm linea midclavicula kiri dengan suara redup batas atas jantung : setinggi ICS 3 linea parasternal kiri dengan suara redup Auskultasi : Jantung : Bunyi jantung I & II regular murmur (-) gallop (-). Paru : Suara napas vesikuler (+/+), wheezing ekspirasi (+/+), Ronki (-/-).
Abdomen Inspeksi : Tidak tampak efloresensi yang bermakna, perut buncit, smiling umbilicus (-), hernia umbilikalis (-), pulsasi abnormal (-), spider navy (-).
Auskultasi : BU (+) normal. Perkusi : Didapatkan timpani pada seluruh lapang abdomen, shifting dullness (-). Palpasi : Teraba supel, tidak teraba massa, tidak ada nyeri tekan maupun nyeri lepas, Hepar, lien tidak teraba, ballotemen (-). Ekstremitas Inspeksi : Simetris, tidak tampak efloresensi yang bermakna, oedem ekstremias superior (-/-), oedem ekstremitas inferior (-/-), palmar eritema (-/-). Palpasi : Akral teraba hangat, CRT < 2 detik.
Laboratorium darah (04-06-14)
JENIS PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NILAI NORMAL HEMATOLOGI Leukosit 9,9 ribu/ul 3,8-10,6 Eritrosit 5,0 juta/ul 4,4-5,9 Hemoglobin 14,5 g/dl 13,2-17,3 Hematokrit 44 % 40-52 Trombosit 460 ribu/ul 150-440 MCV 87,0 fL 80-100 MCH 28,9 pg 26-34 MCHC 33,0 g/dl 32-36 RDW 13,4 % <14 ANALISA GAS DARAH pH 7,39 7,35-7,45 pCO2 34 mmHg 35-45 pO2 145 mmHg 80-100 Bikarbonat (HCO3) 21 mmol/L 21-28 Total CO2 22 mmol/L 23-27 Saturasi O2 99 % 95-100 Kelebihan basa (BE) -3,1 mEq/L -2,5-2,5 METABOLISME KARBOHIDRAT Gula darah sewaktu 197 mg/dl <110 Laboratorium darah (04-06-14) Foto Thorax Jenis : Foto thorax paru, posisi PA Deskripsi : CTR <50%, corakan bronkovaskuler tidak meningkat Kesan : paru dan jantung normal DIAGNOSIS Dari hasil anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang dapat diambil kesimpulan diagnosa kerja adalah Status Asmatikus.
Masalah Analisis masalah Penurunan kesadaran Suplai oksigen ke otak berkurang akibat adanya obstruksi pada saluran pernafasan Sesak nafas Akibat hiperreaktif bronkus yang menyebabkan adanya hipersekresi bronkus, edema mukosa, dan bronkokontriksi yang menyebabkan obstruksi saluran pernafasan hingga timbul sesak Batuk kering Akibat peningkatan sekresi sehingga terjadi kompensasi tubuh untuk mengeluarkan benda asing Mual Gangguan saluran pencernaan wheezing Kontriksi saluran nafas Obesitas stage 2 Salah satu factor resiko (leptin) dapat meningkatkan kejadian asma, terbukti berdasarkan penelitian penurunan BB pada penderita asma dapat menurunka morbiditas dari serangan akut asma, meskipun mekanisme nya belum jelas. Refrakter bronkodilator Akibat pemakaian dalam jangka waktu yang lama dan dosis yang tinggi akibatnya reseptor beta 2 menjadi refrakter. Gula darah meningkat Stress jaringan sehingga tubuh mengeluarkan berbagai hormone salah satunya kortisol yang merangsang glucagon sehingga gula darah meningkat Pola makan pasien yang memang buruk DAFTAR MASALAH
Follow up harian Tanggal Subjektif Objektif Analisa Rencana terapi 5/06/2014 - Sesak berkurang - lemas - tenggorkan terasa kering
TD 130/80mmHg N 90x/menit RR 17x/menit S 37 o C Mata : CA -/-, SI -/- Thx - Paru : Sn vesikuler +/+, ronki -/-, wheezing +/+ - Jantung : S1 dan S2 reg, M (-), G (-) Abd : supel, NT (-), timpani Eks : akral hangat (+/+)
- Status asmatikus dengan perbaikan hari kedua
- Asering+ lasal 2cc + Etaphiline 1 amp/8 jam - Inhalasi ventolin/4 jam - Flexotid 2x/hari - Metil prednisolone 2x125 - Rantin 2x1 - Ceftriaxone 1x2 gr - Bisolvon 3x1
6/06/2014 - Sesak berkurang - Batuk kering
TD 130/80mmHg N 80x/menit RR 20x/menit S 36,5 o C Mata : CA -/-, SI -/- Thx - Paru : Sn vesikuler +/+, ronki -/-, wheezing +/+ - Jantung : S1 dan S2 reg, M (-), G (-) Abd : supel, NT (-), timpani Eks : akral hangat (+/+)
AGD pH 7,45 pCO2 33 pO2 94 HCO3 23 Total CO2 24 Sat O2 97 BE 0,2 Status asmatikus dengan perbaikan hari ketiga Terapi lanjutkan 7/06/2014 Sesak (+) Batuk TD 130/80 mmHg N 90x/menit RR 20x/menit S 36,5 o C Mata : CA -/-, SI -/- Thx - Paru : Sn vesikuler +/+, ronki -/- , wheezing +/+ - Jantung : S1 dan S2 reg, M (-), G (-) Abd : supel, NT (-), timpani Eks : akral hangat (+/+)
Status asmatikus dengan perbaikan hari ketiga - BLPL - Seretide 2x1 semprot - Zistic 1x1 - Kapsul racikan 3x1 PROGNOSIS Ad vitam : dubia ad bonam Ad sanationam : dubia ad bonam Ad fungsionam : dubia ad bonam