092310101075
Data Penyakit Menular TBC di
Jember
Penyakit menular masih merupakan masalah
utama kesehatan masyarakat Indonesia.
Penyakit menular tidak mengenal batas-batas
daerah administratif, sehingga pemberantasan
penyakit menular memerlukan kerjasama antar
daerah, misalnya antar propinsi, kabupaten/kota
bahkan antar negara. Beberapa penyakit menular
yang menjadi masalah utama di Indonesia adalah
diare, malaria, demam berdarah dengue,
influensa, tifus abdominalis, penyakit saluran
pencernaan dan penyakit lainnya.
Diperlukan suatu sistem surveilans penyakit
untuk melakukan upaya pemberantasan penyakit
menular, penanggulangan Kejadian Luar Biasa
(KLB) penyakit dan keracunan, serta
penanggulangan penyakit tidak menular.
Di Indonesia berdasarkan hasil Survei Kesehatan
Rumah Tangga (SKRT) tahun 1995 menunjukkan
bahwa penyakit Tuberculosis yang menyerang
paru-paru yang lebih dikenal dengan sebutan TB
paru, merupakan penyebab kematian nomor tiga
setelah penyakit kardiovaskuler dan penyakit
saluran pernafasan pada semua kelompok usia
dan nomor satu dari golongan penyakit infeksi.
Di Kabupaten Jember
Pada tahun 2009 terdapat 2.591 orang yang
diperiksa untuk mengetahui status TB parunya.
Dari jumlah itu terdapat 1.815 orang yang positif
TB paru. Sedangkan yang sembuh mencapai
1.627 orang. Pada tahun 2010, ada peningkatan
jumlah orang yang diduga menderita TB paru
yaitu sebanyak 2.662 orang. Dari hasil
pemeriksaan diketahui jumlah orang yang positif
menderita TB paru sebanyak 1.943 orang. Untuk
tahun 2011 hingga bulan April, sudah ada 736
orang yang diduga menderita TB paru. Dengan
hasil positif pada 543 orang. Angka DO di Jember
mencapai 2 sampai 2,5 persen dari total
penderita TB paru. Angka DO yang terbilang
cukup tinggi (Dinas Kesehatan Kabupaten
Jember, 2010).
Jumlah penderita TBC tertinggi tersebar di
beberapa kecamatan, antara lain di Kecamatan
Kencong, Pakusari, Rambipuji, Tanggul dan
Balung.
Penderita TBC terbanyak merupakan usia
produktif (25-44 tahun) dan anak-anak (10-15
tahun).
Pemicu tingginya angka kejadian
TBC di Jember
Sanitasi rumah buruk,
Pencahayaan rumah kurang,
Pola hidup
Pengetahuan kurang.
Manajemen Surveilans
Surveilans Terpadu Penyakit merupakan kegiatan
yang dilakukan secara terus menerus dan
sistematis dalam rangka mencatat angka
kejadian suatu penyakit. Hal ini membutuhkan
dukungan perencanaan, pelaksanaan,
pengendalian dan evaluasi serta dukungan
sumber daya yang memadai. Khususnya peran
perawat yang bertindak sebagai konselor,
advokat, peneliti, care giver, dsb.