Anda di halaman 1dari 12

Introduksi :

Suatu bentuk gangguan jiwa yang non-organik


(fungsional).
Setiap orang bisa mengalami gangguan ini.
Pada gangguan ini hanya sebagian saja dari
kepribadiannya yang terganggu.
Karena itu pasien masih bisa bergaul dalam
masyarakat dan sikapnya masih bisa diterima
oleh masyarakat.
Pasien menyadari keadaan sakitnya.
Definisi :
Gangguan Ansietas : suatu gangguan jiwa yang
disebabkan oleh kegagalan individu dalam
menghadapi atau mengatasi stress kehidupan.
Stress : suatu stimulus yang merupakan
ancaman bagi individu.
Distress : bila stress tersebut tidak dapat diatasi
dan menimbulkan gejala.
Jenis-jenisnya :
Gangguan Cemas Menyeluruh.
Gangguan Distimik.
Gangguan Konversi.
Gangguan Fobik.
Gangguan Obsesi-kompulsif.
Gangguan Hypokhondrik.
Gangguan Cemas Menyeluruh
Gejala :
a. Akut : gelisah, agitasi, nafas jadi cepat / sesak,
kadang-kadang sukar bicara, mulut
kering, kulit pucat, tremor, insomnia.
b. Kronik :
1. Gangguan tidur : payah memulai tidur, mimpi
buruk, sering-sering terbangun.
2. Perasaan takut.
3. Kelemahan fisik, BB , tremor, gelisah.
4. Mudah terkejut, mudah marah, gampang
curiga, mudah menangis.
5. Berdebar-debar.
6. Konsentrasi , sakit kepala, nafas pendek.
7. Perubahan fungsi seksual : ejakulasi
proekoks, dorongan seksual .
8. Tachycardie, anoreksia, menceret, naursea,
vomitus.
9. D.l.l.
Gangguan Distimia
Gejala-gejalanya :
1. Perasaan sedih, mau menangis saja, putus asa,
merasa kesunyian, apatis, kurang berhubungan
dengan sekitarnya, mudah tersinggung, rasa
kasih sayang menghilang, humor jadi berkurang,
tidak dapat menyayangi dirnya sendiri.
2. Kritik menjadi berkurang, bisa muncul sikap
agresif.
3. Simtom-simtom fisik, seperti : merasa kosong
diulu hati, terasa berat didada.
4. Sakit kepala, insomnia, sakit dipinggang, pegal-
pegal, anoreksia, konstipasi, mual-mual, merasa
lemas, dorongan seksual .
5. Ketergantungan pada orang lain , kurang
dapat mengambil kebijaksanaan, pikiran bunuh
diri dan bahkan bila berat / parah timbul tindakan
bunuh diri.
6. Pikiran-pikiran yang negatif saja.
7. Wajah muram, lesu, suara monoton, kurang
bicara dan lebih banyak sikap menunduk.
Gangguan Konversi
Gejala-gejalanya :
1. Kejang-kejang, hal ini berbeda dengan kejang
pada epilepsi, dimana pada neurosa histerik sifat
kejangnya adalah :
Kasar.
Berlangsung lama.
Bila diberikan perhatian maka kejangnya
.
Tidak teratur (tidak ritmik)
Jarang didapat luka pada badannya.
Tidak pernah terjatuh pada tempat yang
berbahaya.
2. Tidak bereaksi terhadap stimulus misal : bila
dicubit tak ada reaksi. Matanya tertutup dan
menghindar bila dibuka.
3. Bila tidak dalam serangan, maka pasien dapat
mengingat dan menceritakan apa-apa yang
terjadi sewaktu dia dalam keadaan kejang
tersebut.
4. Paresis & Paralysis.
5. Anaesthesia dan gangguan pada panca indera,
misal : buta, tuli, dsb.
6. Kepribadian pramorbidnya adalah kepribadian
histrionik, yaitu :
Dramatis.
Exhibitionistik.
Narsisistik.
Seduktif.
Dependen.
manipulatif
Gangguan Fobia
Gejala-gejalanya :
Fobia.
Tindakan menghindar terhadap objek atau
situasi tersebut .
Kadang-kadang bisa timbul panik.
Ansietas.
Gangguan Obsesi-Kompulsif
Gejala-gejalanya :
Pikiran obsesi.
Tindakan kompulsif.
Insomnia, aktifitas rutin terganggu, d.l.l.
Gangguan Hypokhondrik
Gejala-gejalanya :
1. Selalu mengeluhkan adanya organ tubuhnya
yang mengalami sakit dengan ciri-cirinya : tidak
terbatas, tidak khas, bermacam-macam dan bisa
pada beberapa alat tubuh.
2. Merasa lemah.
3. Merasa ketakutan kalau-kalau dia sudah gila.
4. Pada pemeriksaan tidak dijumpai kelainan pada
alat tubuh tersebut.
5. Ciri-ciri tingkah laku pasien :
a. Pasien menjelaskan keluhannya dengan
panjang lebar, mendetail dan begitu penting
menurutnya.
b. Pasien menunjukan daerah-daerah yang
terserang tersebut dengan peragaan
gejalanya dan menunjukkan satu lesi yang
sangat kecil yang kebetulan ada tapi
sebenarnya tidaklah begitu berarti.
c. Sering-sering memakai istilah medis karena
begitu seringnya dia membahas penyakitnya
itu dengan dokternya, atau membaca dari
buku, dsb.
d. Ada kecemasan terhadap penyakitnya itu.
e. Pasien selalu mengunjungi dokternya.
TERAPI :
1. Terapi :
Obat Anti Cemas, misal :
Diazepam.
Alprazolam.
dsb
Obat Anti Depressant, misal :
Amitriptyline.
Maprotyline
dsb
2. Psikoterapi.
3. Terapi lingkungan.
TERIMA
KASIH
Dr.Friedrich Lupini,Sp.KJ

Anda mungkin juga menyukai