Anda di halaman 1dari 58

POPULASI DAN SAMPEL

Dr. Demsa Simbolon, SKM. MKM


POPULASI=UNIVERSE
Sekelompok individu atau objek yang memiliki
karakteristik yang sama
Sama: umur, jenis kelamin, pekerjaan, status
sosial, dll
Kumpulan individu dimana hasil suatu penelitian
akan dilakukan generalisasi
Keseluruhan objek penelitian, sbg sumber data yg
memiliki karakteristik ttt dlm suatu penelitian
Nilai karakteristik populasi yang ingin diketahui
disebut parameter


SAMPEL
Sebagian kecil dari populasi atau objek yang memiliki
karakteristik yang sama
Nilai karakteristik sampel yang ingin diketahui disebut
statistik
Mengapa Sampel diperlukan:
Penelitian secara individual atau satu persatu thd
seluruh anggota populasi tidak mungkin dilaksanakan
Bila objek penelitian bersifat homogen
Adanya dampak destruktif thd objek yang akan diteliti
Menghemat waktu, tenaga, biaya (dalam persiapan,
pelaksanaan, pengolahan data, dst)
Sampel yang baik:
Harus mewakili karakteristik populasi (representatif)
Prosedur sampling harus sederhana dan praktis shg
mudah dilaksanakan di lapangan
Standar error kecil
Efisien dan ekonomis serta dapat memberikan
informasi selengkap-lengkapnya dg biaya yg murah
Memberikan keterangan sebanyak mungkin dg biaya
serendah-rendahnya
Jumlah sampel yg ada hrs adekuat shg dpt dipakai
untuk keperluan generalisasi parameter populasi
Meliputi seluruh unit sampel
Sampel tidak dihitung dua kali
Batas Jelas
Up to date
Dapat dilacak di lapangan
SAMPEL:
objektif (sesuai dg kenyataan)
representatif (mewakili keadaan yg
sebenarnya)
variasinya kecil
tepat wkt
relevan
Sampel menggambarkan populasinya
Mempunyai akurasi yang terukur
Dapat dilaksanakan
Efisien
Berbagai teknik
sampling

MENGAPA
SAMPLING
?

Objek penelitian yg homogen
Objek penelitian yg mudah rusak
Penghematan biaya & wkt
Masalah ketelitian
Ukuran populasi
Faktor ekonomi
Karakteristik Populasi Sampel
Lambang
Rata-rata
Proporsi
Varians
Standar deviasi
N

P


n

p

S
2
o
o
_
X
2
S
PARAMETER STATISTIK
BEBERAPA ISTILAH
Unit elementer: Anggota suatu populasi yang
karakteristiknya akan diukur atau dianalisa
Sampling frame/kerangka sampling: daftar
dari semua unit sampling dalam populasi
sampling
Sampling unit/unit sampel: elemen individu
dalam populasi yang akan diamati

Populasi target
Kumpulan dari satuan/unit yang ingin kita buat
inferensi/generalisasi-nya
Populasi studi
Kumpulan dari satuan/unit di mana kita mengambil
sampel
Exs: Penelitian tentang rata-rata jumlah konsumsi alkohol
perminggu dikota A pada remaja usia 5 s/d 17 tahun, maka
populasi target adalah semua anak remaja yang berusia 15
sampai 17 tahun yang ada di kota A, dan populasi sampling
adalah sekelompok anak remaja yang dipilih dari sebuah
sekolah tertentu yang ada dikota A.
Sampel
Sampel
Sampel Sampel
Sampel
4 faktor yang harus dipertimbangkan dalam
menentukan besarnya sampel:
Tingkat keseragaman (degree of homogeneity)
Tingkat presisi yang dikehendaki dalam penelitian
Rencana analisis
Tenaga, biaya, waktu

Data yg diperoleh lebih komprehensif dan representatif serta
merupakan refleksi dari karakterisitk populasi yg sedang diteliti
Tenaga pelaksana dan dana yang diperlukan lebih sedikit
Mudah dikerjakan dan hasilnya dapat segera dievaluasi dan dianalisis
Dapat menghilangkan bias seleksi dg cara melakukan randomisasi.
KEUNTUNGAN SAMPLING
JENIS-JENIS
TEKNIK
SAMPLING
Sampel pertimbangan
(Purposive/judgemental)
Sampel berjatah (Quota)
Sampel seadanya
(Accidental/Convenience)
Network sampling
Panel Sampling
Sampel Acak Sederhana (simple random sampling)
Sampel sistematik (sistematik random sampling)
Sampel Stratifikasi (stratified sampling)
Sampel Kluster (Cluster Sampling)
Sampel dg banyak Tahap (Multistage Sampling)
Sampel Acak Sederhana
(simple random sampling)




Dengan mengundi unit-unit penelitian dalam populasi
Semua unit penelitian disusun dalam daftar kerangka sampling
Dari kerangka sampling ditarik sbg sampel dengan cara undian
sehingga setiap unit punya peluang yang sama untuk dapat
dipilih.
Penggunaan cara ini tidak praktis apabila populasinya besar
Menggunakan tabel random
Tentukan populasi studi, lalu buat kerangka sampling
Dari kerangka sampling ditarik sebagai sampel sejumlah unit
penelitian dengan menggunakan tabel random.
Menggunakan komputer

Syarat penggunaan: hrs ada kerangka sampel, sifat populasi homogen,
keadaan populasi tidak terlalu tersebar secara geografis
POPULASI:
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

11 12 13 14 15 16 17 18

19 20 21 22 23 24 25
SAMPEL:
4 10
15 17
20 25
a b
g h
n o
c e
k l
m p
d f
i j
q r
h
o
e
p
f
i


a b c
j k l
p q r
s t u
g h i
d e f
m n o


a b c
g h i
j k l
Simpel random sampling
Statified random sampling
Cluster sampling
Sampel sistematik (sistematic random sampling)
Tentukan dahulu interval sampel (k), hasil bagi jumlah satuan elementer
populasi dibagi besar sampel (N/n).
Unsur pertama dari sampel lalu dipilih secara acak
Andaikan yang terpilih adalah satuan elementer bernomor urut s, maka
unsur-unsur selanjutnya dalam sampel dapat ditentukan , yaitu :
S, S+k, S+2k, S+3k, dan seterusnya

Contoh :
Andaikan satuan-satuan elementer dalam satuan populasi berjumlah
50, yang diberi nomor urut 1 sampai 50, dan besar sampel yang akan
diambil 10, maka k = 50/10 = 5.
Unsur pertama dari sampel harus dipilih secara acak di antara satuan
satuan elementer nomor 1 dan 5.
Andaikan yang terpilih sebagai unsur pertama adalah nomor 3, maka
unsur-unsur lainnya dari sampel adalah satuan-satuan nomor 8, 13,
18, 23, 28, 33, 38, 43 dan 48.
Syarat penggunaan: bila kerangka sampel telah diurutkan, populasi homogen
Sampel Stratifikasi (stratified sampling)
Membagi populasi menurut strata yang akan diteliti dan
merupakan sub populasinya yang bersifat homogen.
Penentuan strata berdasarkan keterangan-keterangan statistik
yang objektif dan subjektivitas si peneliti.
Membuat kerangka sampling untuk setiap subpopulasi
Selanjutnya pengambilan sampel dapat dilakukan secara acak
sederhana atau acak proporsional
SYARAT PENGGUNAAN
Harus ada kriteris yg jelas yg digunakan sgb dasar untuk
menstratifikasi populasi dlm strata ttt.
Harus ada data pendahuluan dari populasi mengenai kriteria
yg digunakan untuk menstratifikasi
Harus diketahui dg tepat jumlah satuan2 elemter dari tiap
strata dlm populasi
Contoh:
Populasi: seluruh mahasiswa jurusan keperawatan
Sub populasi: mhs Tk. I (75 orang)
mhs Tk. II (65 orang)
mhs Tk. III (60 orang
200 orang
1. Besar sampel yang dibutuhkan: 150, maka sampel setiap kelas adalah
150/3= 50, dipilih secara simpel random sampling
2. Besar sampel proporsional dg besar populasi
Sampel dr Tk. I= 75/200 x 150= 56 orang
Sampel dr Tk. II= 65/200 x 150= 49 orang
Sampel dr Tk. III= 60/200 x 150= 45 orang
Sampel Kluster (Cluster Sampling)
Membagi daerah penelitian ke dalam klaster-klaster
(misalnya : desa, RW, RT, dsb), kemudian susunlah daftar
klaster.
Tetapkanlah jumlah klaster
Perkirakan jumlah rata-rata anggota per cluster
Tentukan jumlah kluster yang diperlukan (ukuran sampel
dibagi jumlah rata-rata anggota per cluster)
Pilihlah klaster sampel dengan cara random murni atau
sistematik
Identifikasi seluruh individu yang termasuk subjek analisis
penelitian dalam semua klaster yang terpilih sebagai
sampel
Sampel dg banyak Tahap (Multistage Sampling)
Menggabungkan dua atau lebih metode pengambilan
sampel sekali gus. Misalnya, daerah populasi meliputi satu
propinsi, sementara klaster yang dikehendaki tingkat desa.
Maka dari propinsi tersebut dipilih secara random beberapa
kabupaten, dan dari kabupaten yang terpilih, dipilih pula
secara random beberapa kecamatan dan seterusnya
sehingga didapatkan sejumlah klaster sampel tingkat desa
yang dikehendaki. Dg prosedur:
Membagi daerah penelitian (populasi) yang sangat luas ke
dalam klaster-klaster melalui beberapa tingkatan sampai
terpilih klaster sampel
Buat daftar subjek dari semua klaster yang terpilih sebagai
klaster sampel
Pilihlah subjek sampel dari daftar subjek tersebut, sebanyak
yang dikehendaki dengan menggunakan teknik acak
Multistage sampling


a b c
j k l
p q r
s t u
g h i
d e f
m n o


a b c
g h i
j k l
b i j
Non Probability Sampling Method
Convenience Sampling (sampel yang tersedia)
Network Sampling
Judgement Sampling/Purposive sampling (proses
seleksi bersyarat)
Quota Sampling (sampel dg jumlah tertentu)
Panel Sampling (sampel semi permanen yg dipilih
untuk keperluan suatu studi yg berkelanjutan)
Systematic Sampling
REPRESENTATIVENESS SAMPLE
Variabilitas populasi: peneliti harus menerima
sebagaiman adanya, tidak mengatur atau
memanipulasi sampel
Besar sampel: makin besar sampel, makin tinggi
taraf representativeness sampelnya
Teknik penentuan sampel: makin tinggi tingkat
rambang dlm penentuan sampel akan makin tinggi
tingkat representatifnya
Kecermatan memasukkan ciri-ciri populasi: makin
lengkap ciri-ciri populasi yg dimasukkan ke dlm
sampel, makin tingi tingkat representatifnya
Semakin besar ukuran sampel semakin kecil
kesalahan duga yang kita buat
SAMPLE SIZE
population proportion population mean
Estimation
proportion mean
Hypothesis testing
One sample problem
two proportions two means
Estimation
two proportions two means
Hypothesis testing
Two sample problems
Sample Size Determination
ESTIMASI PROPORSI 1 SAMPEL/SRS
Presisi mutlak


Presisi relatif

) 1 ( . ) 1 .(
) 1 ( .
2 / 1
2 2
2 / 1
2
P P Z N d
P P Z
n
+

=

o
o
2
2 / 1
2
) 1 ( .
d
P P Z
n

=
o
) 1 .( ) 1 ( .
) 1 ( .
2 / 1
2 2
2 / 1
2
P Z N P
P N Z
n
+

=

o
o
c
P
P Z
n
.
) 1 ( .
2
2 / 1
2
c
o
=

Jika n relatif kecil dibandingkan
dengan N, sehingga (N-n)/(N-1)
mendekati 1, maka rumus menjadi:
n = besar sampel
c = presisi relatif
d = presisi mutlak
z = z score ditentukan berdasarkan derajat kepercayaan
P = proporsi penelitian sebelumnya
N = jumlah populasi
s.wiyono STAT_INFERENS 25

Nilai d melambangkan simpangan dari proporsi pada populasi dan
besarnya d dapat dihitung sbb:

d= Z
1-/2
[{p(1-P)/n}]











P-Z
1-/2
[P(1-P)/n] P+Z
1-/2
[P(1-P)/n]
d
d
/2 /2



Presisi Mutlak 10% dg CI: 95%, artinya 95% dari
sampel yang diambil akan menghasilkan cakupan
sebesar 50-70% (60 10)
Presisi Relatif: 10% dg CI: 95%, artinya 95% dari
sampel yang diambil akan menghasilkan cakupan
54-66% [60 (0,1 x 60)]
p
d d
2 / o
2 / o
d= simpangan dari proporsi pada
populasi
Contoh: proporsi bayi yang diimunisasi campak di populasi adalah 60%
Estimasi proporsi 1 sampel
(presisi absolut)
Estimasi proporsi 1 sampel
(presisi relatif)
CONTOH 1:
Penelitian pendahuluan pada 50 pekerja di satu perusahaan
memperoleh hasil 30 orang menderita anemia. Pada perusahaan
tersebut terdapat 3000 karyawan. Berapa besar sampel yang diperlukan
jika peneliti ingin mengetahui prevalensi anemia pada perusahaan
tersebut dengan presisi mutlak yang diinginkan 5 % pada derajat
kepercayaan 95 % ?

Jawab :N = 3000
P = 30/50 = 0,6
d = 5% = 0,05
Z pada derajat kepercayaan 95% = 1,96


1,962 . 0,6 (1 - 0,6) 3000
n = ----------------------------------------------------- = 328,52
0,052 . (3000 1) + 1,962 . 0,6 (1 - 0,6)

Jadi diperlukan 329 karyawan sebagai sampel.
CONTOH 2:
Misalkan pada persoalan contoh 1, peneliti menginginkan estimasi
proporsi dengan presisi relatif 5 % dan derajat kepercayaan 95%.
N = 3000
P = 30/50 = 0,6
c = 5% = 0,05
Z pada derajat kepercayaan 95% = 1,96

Besar sampel yang diperlukan :


1,962 . 3000 (1 - 0,6)
n = ---------------------------------------------------- = 458,31
0,052 . 0,6 (3000 1) + 1,962 (1 - 0,6)

Diperlukan 459 karyawan sebagai sampel
ESTIMASI RATA-RATA 1 SAMPEL
Presisi mutlak


Presisi relatif
2
2 / 1
2 2
2
2 / 1
2
. ) 1 .(
. .
o
o
o
o

+
=
Z N d
N Z
n
2
2
2 / 1
2
.
d
Z
n
o o
=
2
2 / 1
2 2 2
2
2 / 1
2
. ) 1 .( .
. .
o c
o
o
o

+
=
Z N
N Z
n
2 2
2
2 / 1
2
.
.
c
o o
=
Z
n
n = besar sampel
c = presisi relatif
d =presisi mutlak
z = z score ditentukan berdasarkan derajat kepercayaan
o = standar deviasi populasi
N = jumlah populasi
= mean populasi
Jika n relatif kecil dibandingkan
dengan N, sehingga (N-n)/(N-1)
mendekati 1, maka rumus menjadi:
Contoh 3:
Seorang peneliti ingin mengetahui rata-rata tekanan darah diastolik manajer
dan direktur dari satu perusahaan. Pemeriksaan awal oleh dokter perusahaan
menunjukkan hasil rata-rata tekanan darah diastolik 90 mmHg dengan standar
deviasi 20 mmHg. Pada perusahaan ini terdapat 100 orang manajer dan
direktur. Berapa besar sampel yang diperlukan, jika peneliti menginginkan
presisi mutlak terhadap rata-rata tekanan darah diastolik sebesar 10 mmHg
dan derajat kepercayaan 95% ?

Jawab :
N = 100
o = 20 mmHg
d = 10 mmHg
Z pada derajat kepercayaan 95% = 1,96


1,962 . 202 . 100
n = ------------------------------------------ = 13,44
102 . (100 1) + 1,962 . 202

Jadi peneliti perlu mengambil 14 orang manajer sebagai sampel.
Contoh 4:
Jika pada contoh 3, peneliti menginginkan presisi relatif 10% dan derajat
kepercayaan 95%.
N = 100
o = 20 mmHg
c = 10 %
= 90 mmHg
Z pada derajat kepercayaan 95% = 1,96

Besar sampel yang diperlukan :


1,962 . 202 . 100
n = ------------------------------------------------ = 16,08
0.12 . 902 . (100 1) + 1,962 . 202

Jadi peneliti perlu mengambil 17 orang manajer sebagai sampel.
UJI BEDA PROPORSI DUA SAMPEL
2 / ) (
2 1
P P P + =

Suatu penelitian pendahuluan memperlihatkan bahwa kadar glukosa


darah mungkin merupakan faktor prognostik pada pasien dengan trauma
kepala berat. Pada penelitian tersebut, dari 20 pasien trauma kepala
berat dengan kadar glukosa darah tinggi, 15 orang meninggal dalam 7
hari perawatan. Sedangkan pada 20 pasien trauma kepala berat dengan
kadar glukosa darah rendah, 5 orang meninggal dalam 7 hari
perawatan. Seorang peneliti ingin mengetahui apakah ada perbedaan
proporsi kematian pasien antara pasien dengan kadar glukosa darha
tinggi dan pasien dengan kadar glukosa darah rendah.Berapa besar
sample yang diperlukan jika peneliti menginginkan derajat kemaknaan
5% dan kekuatan uji 80% ?
CONTOH 9:
Uji beda proporsi 2 sampel
Penyelesaian:
Ho : P1 = P2
Ha : P1 P2
P1 = 15/20 = 75% =0,75
P2 = 5/20 = 25% = 0,25
P = P1 + P2 / 2 = 0,75 + 0,25 / 2 = 0,50
z 1-/2 = 1, 96
z 1- = 0, 84




[1, 96 2 . 0,5 (1-0,5) + 0, 84 0,75(1-0,75)+0,25(1-0,25)]2
n = ------------------------------------------------------------------------------= 14,44
(0,75-0,25)2

Jadi untuk membuktikan bahwa proporsi kematian pasien trauma kepala berat
dengan kadar glukosa darah tinggi tidak sama dengan proporsi kematian pasien
trauma kepala berat dengan kadar glukosa darah rendah diperlukan 15 pasien pada
masing-masing kelompok. Besar sample juga dapat dilihat pada tabel 5j, pada
kolom 0,75 dan baris 0,25.

UJI BEDA MEAN 2 SAMPEL
Uji Hipotesis Beda 2 Rata-rata Pada 2
kelompok Independen


Uji Hipotesis Beda 2 Rata-Rata Pada 2
Kelompok Dependen
) 1 ( ) 1 (
). 1 ( ). 1 [(
2 1
2
2 2
2
1 1
2
+
+
=
n n
S n S n
S
p
2
2 1
2
1 2 / 1
2
) (
] [ 2

o
| o

+
=

Z Z
n
2
2 1
2
1 2 / 1
2
) (
] [

o
| o

+
=

Z Z
n
keterangan :
n = besar sampel
o2 = Sp2 = varians gabungan
n1 = jumlah populasi pada kelompok 1 penelitian terdahulu
n2 = jumlah populasi pada kelompok 2 penelitian terdahulu
= varians pada kelompok 1 penelitian terdahulu
= varians pada kelompok 2 penelitian terdahulu
1 = rata-rata pada kelompok 1 penelitian terdahulu
2 = rata-rata pada kelompok 2 penelitian terdahulu
Z1-/2 = nilai z pada derajat kemaknaan yang dikehendaki
Z1- = nilai z pada kekuatan uji yang dikehendaki
2
2
S
2
1
S
Uji beda mean 2 sampel
Seorang peneliti ingin mengetahui efek asupan natrium terhadap tekanan darah
orang dewasa normal. Pada penelitian sebelumnya dengan jumlah sample 20 orang
untuk masing-masing kelompok diketahui bahwa pada kelompok masyarakat yang
konsumsi natriumnya rendah rata-rata tekanan darah diastolic adalah 85 mmHg
dengan standar deviasi 15 mmHg. Sedangkan pada masyarakat yang konsumsi
natriumnya tinggi, rata-rata tekanan darah diastolic adalah 80 mmHg dengan
standar deviasi 10 mmHg. Berapa besar sampel yang dibutuhkan jika peneliti ingin
melakukan uji hipotesis adanya perbedaan tekanan darah diastolik pada kedua
kelompok tersebut dengan derajat kemaknaan 5%, kekuatan uji 80% dan uji
dilakukan secara 2 sisi ?
Penyelesaian:
n1 = n2 = 20
1 = 85 mmHg 2 = 80 mmHg
1= 15m mHg 2 = 10 mmHg
z 1-/2 pada 5% = 1,96 z 1- pada 80% = 0,84
) 1 ( ) 1 (
). 1 ( ). 1 [(
2 1
2
2 2
2
1 1 2
+
+
=
n n
S n S n
S
p
5 , 162
) 1 20 ( ) 1 20 (
10 ). 1 20 ( 15 ). 1 20 [(
2 2
2
=
+
+
=
p
S
2
2 1
2
1 2 / 1
2
) (
] [ 2

o
| o

+
=

Z Z
n
92 , 101
) 80 85 (
] 84 , 0 96 , 1 [ 5 , 162 2
2
2
=

+
=
x
n
Jadi diperlukan sampel sebanyak 102 orang yang konsumsi natriumnya rendah
dan 102 orang yang konsumsi natriumnya tinggi.
Contoh 10: Uji Hipotesis Beda 2 Rata-rata Pada 2 kelompok Independen
Contoh 11: Uji Hipotesis Beda 2 Rata-Rata
Pada 2 Kelompok Dependen

Seorang peneliti ingin menguji efek diet terhadap penurunan BB. Dari
penelitian awal pada 5 orang, diketahui rata-rata BB sebelum diet adalah
70 kg dan setelah 1 bulan diet rata-rata BB adalah 60 kg. Jadi ada
penurunan BB rata-rata 10 kg dan standar deviasi 10 kg. Peneliti ingin
menguji hipotesis dengan perbedaan rata-rata minimum yang ingin
dideteksi sebesar 10 kg, tingkat kemaknaan 5% dan kekuatan uji 90%.
Berapa besar sampel yang dibutuhkan ?
Penyelesaian:
1 = 70 kg 2 = 60 kg
= 10 kg
z 1-/2 pada 5% = 1,96 z 1- pada 90% = 1,28
2
2 1
2
1 2 / 1
2
) (
] [

o
| o

+
=

Z Z
n
5 , 10
) 60 70 (
] 28 , 1 96 , 1 [ 10
2
2 2
=

+
= n
Jadi peneliti membutuhkan sampel sebanyak 11 orang.
Penelitian Epidemiologi
Kohort



Kasus Kontrol
| |
2
2 1
2
2 2 1 1 1 2 / 1
) (
) 1 ( ) 1 ( . ) 1 ( 2 .
P P
P P P P Z P P Z
n

+ +
=


| o
P1=(RR).P2
2 / ) (
2 1
P P P + =

P1= Proporsi subjek terpajan yang disease


P2= Proporsi subjek tidak terpajan yang disease
| |
2
2 1
2
2 2 1 1 1 2 / 1
) (
) 1 ( ) 1 ( . ) 1 ( 2 .
P P
P P P P Z P P Z
n

+ +
=


| o
P1= Proporsi subjek terpajan pd kelompok disease
P2= Proporsi subjek terpajan pd kelompok yang tidak disease
Contoh 12: penelitian kohort:
Dua cara pengobatan untuk sejenis kanker akan dibandingkan
efektifitasnya dengan suatu penelitian kohort dalam suatu uji klinik
multi-center. Penderita diacak untuk mendapatkan terapi A atau terapi
B dan kemudian diikuti untuk mendeteksi berapa yang kambuh selama
5 tahun setelah pengobatan. Berapa jumlah penderita yang harus
diteliti dalam tiap kelompok jika diinginkan 90% keyakinan untuk
menolak Ho : RR =1 dan mendukung Ha :RR = 1, jika diasumsikan
bahwa P2 = 0,35 dan RR = 0,5?
Penyelesaian:
P2 = 0,35
P1 = (RR) P2 = 0,5 x 0,35 = 0,175
P = (0,175 + 0,35)/2 = 0,2625
| |
2
2 1
2
2 2 1 1 1 2 / 1
) (
) 1 ( ) 1 ( . ) 1 ( 2 .
P P
P P P P Z P P Z
n

+ +
=


| o
| |
79 , 130
) 35 , 0 175 , 0 (
) 35 , 0 1 ( 35 . 0 ) 175 , 0 1 ( 175 , 0 . 282 , 1 ) 2625 , 0 1 ( 2625 , 0 2 96 , 1
2
2
=

+ +
=
x
n
Contoh 13: penelitian kasus kontrol
Seorang peneliti ingin menguji hipotesis anemia pada ibu hamil sebagai faktor risiko
terjadinya bayi berat lahir rendah (BBLR). Hasil pada peneliti di negara lain
menunjukkan rasio odds sebesar 2,5. Prevalensi anemia pada ibu hamil diketahui
dari hasil survei sebesar 60%. Berapa besar sampel yang diperlukan jika peneliti
menginginkan tingakat keprcayaan 5 % dan kekuatran uji 80% ?
Penyelesaian :
Karena sebagian besar bayi yang lahir memiliki berat badan normal maka prevalensi
anemia pada ibu hamil dapat dianggap sebagai anemia pada ibu yang melahirkan
bayi non BBLR (P2)
OR = 2,5 P2= 0,60 Z1-o/2 = 1,96 Z1-| = 0,84

(OR) P2 2,5 . 0,6
Nilai P1 = -------------------------- = ---------------------- = 0,79
(OR) P2 + (1- P2) 2,5.0,6 + (1-0,6)

P = ( P1+ P2) / 2 = (0,79+0,60)/2 = 0,7.
Besar sampelnya:



Jadi diperlukan sampel 94 ibu yang melahirkan bayi BBLR dan 94 ibu yang
melahirkan bayi dengan berat badan normal.

| |
17 , 93
) 6 , 0 79 , 0 (
) 6 , 0 1 ( 6 , 0 ) 79 , 0 1 ( 79 , 0 84 , 0 ) 7 , 0 1 ( 7 , 0 2 96 , 1
2
2
=

+ +
=
x
n
Simple Random Sampling
ESTIMASI MEAN PADA STRATIFIED SAMPLING
Presisi Mutlak



Presisi Relatif

+
(

=
L
h
L
h
h
h Nh Z d N
W
h Nh
Z
n
1
2 2
2 / 1
2 2
1
2 2
2
2 / 1
. .
.
o
o
o
o

+ |
.
|

\
|
(

=
L
h
L
h
L
h
h Nh Z
N
h Nh
N
Wh
h Nh
Z
n
1
2 2
2 / 1
2
1
2 2
1
2 2
2
2 / 1
.
.
.
o

c
o
o
o
Presisi mutlak



PResisi relatif
ESTIMASI PROPORSI PADA STRATIFIED SAMPLING

+
(


=
L
h
L
h
Ph Ph Nh Z d N
Wh
Ph Ph Nh
Z
n
1
2
2 / 1
2 2
1
2
2
2 / 1
) 1 ( .
) 1 ( .
o
o
| |

=
=

+
(


=
L
h
L
h
L
h
Ph Ph Nh Z Ph Nh
Wh
Ph Ph Nh
Z
n
1
2
2 / 1
2
1
2
1
2
2
2 / 1
) 1 ( . .
) 1 ( .
o
o
c
n
nh
Wh =
Fraksi sampel yang
dialokasikan untuk
stratum h
Bila alokasi sama
Untuk semua strata (h)
L
Wh
1
=
Bila alokasi proporsional
Untuk semua stratum (h)
N
Nh
Wh =
n = besar sampel
d = presisi mutlak
Ph = proporsi h pada penelitian sebelumnya
Nh = jumlah populasi h
wh = sampel yang dialokasikan pada strata
h

Contoh estimasi proporsi
statified sampling
Suatu penelitian awal dilakukan pada satu fakultas di
universitas negeri untuk mengetahui prevalensi anemia
pada staf fakultas tersebut. Hasil penelitian awal menurut
golongan pegawai negeri memperlihatkan prevalensi
anemia sebesar 60% pada pegawai golongan I, 50% pada
pegawai golongan II, 30% pada pegawai golongan III dan
20% pada pegawai golongan IV. Pada fakultas tersebut,
terdapat 100 orang pegawai golongan I, 100 orang
pegawai golongan II, 150 orang pegawai golongan III dan
50 orang pegawai golongan IV. Berapa besar sampel yang
diperlukan jika peneliti menginginkan presisi mutlak
sebesar 10%, derajat kepercayaan 95% dan alokasi
sampel proporsional untuk tiap strata ?
Gol N
h
w
h
N
h
2
P
h
N
h
P
h
N
h
P
h
(1-
P
h
)
N
h
2
P
h
(1-P
h
)/ w
h

I
II
III
IV
100
100
150
50
0,250
0,250
0,375
0,125
10000
10000
22500
2500
0,6
0,5
0,3
0,2
60
50
45
10
24,0
25,0
31,5
8,0
9600
10000
12600
3200
Jumlah 400 165 88,5 35400
Dengan menggunakan tabel di atas untuk substitusi rumus, dapat
dihitung besar sampel :
1,962 . 35400
n = ---------------------------- = 70,09
4002 . 0,12 + 1,962. 88,5
Jadi diperlukan besar sampel keseluruhan 71 pegawai.
Dengan menggunakan alokasi proporsional, maka diperlukan sampel
untuk masing-masing golongan pegawai :
Golongan I = 0,250 x 71 = 18 pegawai
Golongan II = 0,250 x 71 = 18 pegawai
Golongan III = 0,375 x 71 = 27 pegawai
Golongan IV = 0,125 x 71 = 9 pegawai
Besar sampel keseluruhan menjadi 72 akibat adanya pembulatan ke
atas pada besar sampel untuk tiap golongan pegawai.
Estimasi rata-rata pada
statified sampling
Seorang peneliti ingin mengetahui rata-rata kadar kolesterol
pada orang dewasa muda peserta asuransi kesehatan. Karena
kadar kolesterol diduga berkaitan dengan usia, maka peneliti
ingin melakukan pengambilan sampel dengan cara acak
stratifikasi. Dari 1000 orang peserta asuransi, 300 orang berusia
2029 tahun, 500 orang berusia 3039 tahun,200 orang berusia
40-49 tahun. Pemeriksaan kolesterol pernah dilakukan pada 20
orang yang berusia 2029 tahun, 20 orang berusia 3039 tahun
dan 10 orang berusia 4049 tahun. Dari pemeriksaan ini
diketahui kadar kolesterol rata-rata untuk peserta yang berusia
20-29, 30-39 dan 40-49 tahun berturut-turut adalah 200,240
dan 270 mg/dl. Dan standar deviasinya berturut-turut 40, 30
dan 20 mg/dl. Berapa besar sampel yang diperlukan jika peneliti
menginginkan presisi mutlak tidak lebih dari 10 mg/dl dengan
derajat kepercayaan 95% ?
Umur N
h
w
h

h
o
h
N
h

h
/N N
h
o
h
2
N
h
2
o
h
2
/ w
h

20-29
30-39
40-49
300
500
200
0,3
0,5
0,2
200
240
270
40
30
20
60
120
54
480000
450000
80000
480000000
450000000
80000000
Jumlah 1000 234 1010000 1010000000
Dengan menggunakan tabel di atas untuk substitusi rumus dapat dihitung
besar sampel :
1,962 . 1010000000
n = ---------------------------------- = 37,35
102 . 10002 + 1,962. 1010000

Jadi diperlukan besar sampel keseluruhan 38 peserta asuransi.
Dengan menggunakan alokasi proporsional, maka diperlukan sampel untuk
masing-masing kelompok umur :
20-29 tahun = 0,3 x 38 = 12 orang
30-39 tahun = 0,5 x 38 = 19 orang
40-49 tahun = 0,2 x 38 = 8 orang
Stratified Sampling
LATIHAN (PRAKTIKUM)
1. Kepala dinas kes Kab.X ingin mengetahui prevalen
anemia ibu hamil. Berdasar informasi pada survei gizi
ibu hamil diperoleh prevalensi anemia ibu hamil
sebesar 62%. Berdasarkan masalah dan informasi
yang ada berapa jumlah sampel yang diperlukan jika
diinginkan presisi sebesar 10% dan TK 90%?
2. Kepala dinas kes Kab.Rejang Lebong ingin
mengetahui prevalen status gizi kurang anak balita.
Berdasar informasi pada survei status gizi kurang
anak balita diperoleh prevalensi sebesar 20.5%.
Berdasarkan masalah dan informasi yang ada berapa
jumlah sampel yang diperlukan jika diinginkan presisi
sebesar 10% dan TK 95%?
3. Suatu penelitian utk mengetahui asupan energi
anak balita di Kab. X. Diperoleh informasi bahwa
standar deviasi asupan energi =50 Kalori. Berapa
besar sampel yang diperlukan jika digunakan TK
95% dan simpangan maksimum daro rata-rata
asupan energi adalah 20 Kalori.

4. Seorang peneliti ingin mengetahui rata2 tekanan
diastolik karyawan suatu perusahaan.
Pemeriksaan awal menunjukkan bahwa rata2
diastolik 90 mmHg dg standar deviasi=20
mmHg. Perusahaan tsb memiliki 100 karyawan.
Jika peneliti menginginkan simpangan maksimal
thd rata2 diasolik sebsar 10 mmHg dan TK
kepercayaan 95%. Hitung besar sampel minimal
5. Suatu Dinkes ingin melakukan pendugaan terhadap
prevalensi campak pada anak balita. Berapa jumlah anak
yang harus dijadikan sample sehingga prevalensi dapat
diduga dalam jarak 5 % (absolut) diatas dan dibawah
prevalensi yang sebenarnya dengan tingkat kepercayaan
99%.
6. Soal yang sama, hitunglah besar sampel dengan presisi
relatifnya 5 %
7. Suatu penelitian dilakukan untuk mengetahui asupan kalori
pada anak balita. Dari penelitian sebelumnya diketahui
standar deviasi asupan kalori dari anak balita adalah 50
kalori. Berapa besar sample yang diperlukan jika peneliti
menginginkan derajat kepercayaan 95% dan besar
simpangan maksimum dari rata-rata asupan kalori adalah 20
kalori
8. Gunakan contoh di atas dengan digunakan presisi relatif
sebesar 20 % dari nilai sesungguhnya. Dan rata-rata asupan
kalori sebesar 40 kalori, maka berapa jumlah sample yang
harus diambil
9. Seorang peneliti ingin membandingkan efek peningkatan kadar Hb antara
program A dan program B. Pada penelitian pendahuluan, diketahui
dalam 1 bulan mengikuti program A, kadar HB rata-rata meningkat sebesar
2 mmHg dengan standar deviasi 0,5 kg. Sedangkan program B rata-rata
meningkatkan kadar HB 1,5 mmHg dg standar deviasi 1 kg. Pada penelitian
awal tersebut, peneliti menggunakan 10 responden pada masing-masing
kelompok. Berapa besar sampel yang diperlukan jika peneliti ingin
menunjukkan ada perbedaan peningkatan kadar HB antara responden yang
mengikuti program A dan program B dengan simpangan maksimum 0,5
kg dari perbedaan yang ada dan peneliti menginginkan derajat kepercayaan
95% ?
10. Suatu obat A dikatakan dapat menghilangkan nyeri pad 80% pasien
osteoartritis. Obat parasetamol dinyatakan dapat menghilangkan nyeri pada
50% pasien oeteoartritis. Seorang peneliti ingin menguji apakah obat A
memang lebih efektif dari paracetamol. Berapa jumlah sampel yang
dibutuhkan jika peneliti menggunakan alfa 1% dan kekuatan uji 80%.
11.Seorang peneliti ingin membandingkan terapi pembedahan dengan radiasi
untuk penyakit kanker. Dari penelitian sebelumnya diketahui bahwa 35%
pasien kanker yang mendapat terapi meninggal dalam waktu 5 tahun
setelah terapi dengan RR=0,5. berapa besar sampel yang diperlukan jika
peneliti ingin melakukan penelitian kohort dengan alfa 5% dan kekuaran uji
90%.

12.Seorang peneliti ingin menguji hipotesis KEK pada ibu hamil
sebagai faktor risiko terjadinya bayi berat lahir rendah
(BBLR). Hasil pada peneliti di negara lain menunjukkan rasio
odds sebesar 2. Prevalensi KEK pada ibu hamil diketahui dari
hasil survei sebesar 40%. Berapa besar sampel yang
diperlukan jika peneliti menginginkan tingakat keprcayaan 5
% dan kekuatran uji 80% ?
13.Penelitian dengan pendekatan kohort dilakukan untuk
intervensi PMT dalam memperbaiki status gizi balita gizi
kurang. Intervensi dengan 2 jenis PMT. Balita gizi kurang
mendapatkan jenis PMT A atau B dan kemudian diikuti
untuk mengetahui berbaikan status gizinya. Berapa jumlah
balita yang harus diteliti dalam tiap kelompok jika CI 95% ,
jika diasumsikan bahwa P2 = 0,3 dan RR = 2?

Anda mungkin juga menyukai