Anda di halaman 1dari 26

Fasilitator : Drs.Almurdi,M.

Kes
Ketua : Anastasya Shinta Yuliani
Sekretaris : Yolance Pratiwi
M.Zikron Firdaus
Anggota: Nia Julia Hamid
Hana Kristina Fani
Razaq Syoftika Perdana
Aisyah
Muhammad Rezki Zanuar
Satrya Edo Permana
Yopi Oktori

1. Cryptodicismus adalah kejadian tidak
turunnya testis kedalam kantung scrotum,
sehingga testis tetap berada didalam cavum
abdomen.
2. Spermatogenesis adalah proses
pembentukan dan pematangan sperma.
3. Orchitis adalah peradangan testis.
4. Testosteron adalah hormon yang diperlukan
untuk penurunan organ genital primer
masuk kedalam kantong scrotum.
5. Mumps virus adalah virus dari genus paramyxovirus
yang menyebabkan parotitis, kadang komplikasi
orchitis dll. Dapat ditularkan melalui sekresi saliva
yang infeksius.
6. Scrotum adalah suatu kantong musculo cutaneus
yang berisi testis terbentuk dari kulit mengandung
jejaring (serabut otot polos)
7. Striktura adalah penyempitan sirkumskripta atau
tabung, ductus, atau struktur berlumen.
8. Fetus adalah produk konsepsi dari akhir minggu
ke-8 sampai saat kelahiran.
1. Jelaskan anatomi genital maskulina!
2. Jelaskan histologi genital maskulina!
3. Jelaskan spermatogenesis.
4. Jelaskan hormon yang berperan dalam
spermatogenesis!
5. Jelaskan komposisi sperma!
6. Apa penyebab terjadinya penurunan kadar
hormon testosteron?
7. Jelaskan patofisiologi Cryptodicismus!
8. Penatalaksanaan Cryptidicismus!
1.Anatomi.
-Testis (didalam scrotum)
Terdiri dari : - tunika albugenia
- tunika vaginalis : lamina
parietalis dan visceralis.

-Penis (alat coculatio)
Terdiri dari radix dan corpus.

-Epididimis
Terdiri dari caput, corpus, dan caudal.
2. Pending.
3. Spermatogensis : sel sertoli nutrisi
spermatid
Miosis : spermatosit primer miosis I
spermatosit sekunder miosis II spermatid.
Spermatenesis : spermatid spermatozoa.
4. Testosteron.
5.Komposisi sperma:
-Fruktosa protein dan spermin.
- 150mg protein
- 11mg karbohidrat
- 6mg lemak
- 3mg kolesteol
- 7% us AKG kalium
- Tembaga dan seng

6. Umur, gaya hidup, dan stress.

7. Penyebab :
- Infeksi mumps virus
- Kelainan genetik
- Pemakaian celana tebal dan ketat dalam waktu
lama.
- Kerja ditempat panas.
Genitalia Masculina
Anatomi Histologi Spermatogenesisi Biokimia
Patofisiologi
Cryptodicismus

Mahasiswa mampu mengerti dan menjelaskan
tentang :
1. Genitalia masculina
Anatomi
Histologi
2. Spermatogenesis.
3. Hormon yang berperan dalam
spermatogenesis, komposisi sperma dan
semen.
4. Cryptodicismus patofisiologi.
BELAJAR MANDIRI
1. Anatomi Genitalia Masculina.
I. Interna : Testis, Epidydimis, Ductus Deferens,
Vesicula seminalis, Ductus ejaculatorius, dan
Urethra.
II. Externa : Penis dan Scrotum.

Interna
Testis
Terletak didalam Scrotum.
Dibungkus : - Tunica albuginea
- Tunica vaginalis lamina parietalis
lamina visceralis
Kedua lamina bergabung membentuk cavum
vaginale yang berisi cairan

Pembuluh darah

vena arteri

pl.pampini formis A.testicularis

Vena testicularis aorta abd

Sinistra vena renalis sinistra
Dextra vena cava inferior

Epidydimis.
Terdiri dari caput, corpus, dan cauda.
Berfungsi untuk menyimpan sperma sampai matang.

Ductus deferens
saluran setelah cauda epidydimis dan berlanjut ke
canalis inguinalis.

Vesicula seminalis
Antara rectum dan vesicula urinaria.
Berfungsi untuk pengeluaran sekret dan semen.
Berlanjut ke ductus vesicula seminalis sampai
ductus ejaculatorius

Ductus ejaculatorius.
Lanjutan dari ductus deferens dan vesicula seminalis.
Berlanjut menuju galndula prostat sampai urethra
pars prostatica.

Prostat.
Terdiri dari 5 lobus letaknya langsung dibawah
vesicula urinaria. Prostat ditembus urethra pars
prostatica dan mengeluarkan sekret yang bersifat
basa.

Externa

Penis
Terdiri dari radix dan corpus.




Radix penis terbagi lagi menjadi bulbus penis dan 2
crus. Corpus spongiosum pada bulbus bersatu
dengan corpus cavernosum pada 2 curs membentuk
corpus penis.
Corpus spongiosum ditembus oleh urethra berlanjut
ke glans penis dan preputium glandis yang harus
dibuka untuk membiarkan osthium urethra externa
terbuka. Penis memiliki otot yaitu M.
Bulbospongiosus dan M.Ischiocavernosum yang jika
berkontraksi membantu proses ereksi.

Corpus penis terbagi dua menjadi corpus spongiosum
dan corpus cavernosa.
Vascularisasi: arteri dorsalis penis, arteri prof. penis,
dan arteri bulbi.
Scrotum.
Adalah kantong kulit berisi testis.
Terdapat M. Dartos untuk menjaga suhu, jika suhu
panas maka kerutan akan menghilang untuk
memperluas permukaan dan sebaliknya.

Histologi
1.Testis
a. Tunika albugenia yaitu jaringan ikat pada fibrosa
yang membungkus testis.
b. Tunika vaskulosa yaitu jaringan ikat longgar
dibawah tunika albugenia.
c. Tubuli semiferi yaitu saluran dilapisi epitel
germinal.
d. Tubuli rekti yaitu saluran pendek, sempit, epitel
selapis torak atau kubis.
e. Rete testis yaitu jala saluran, lumen lebar, epitel
selapis gepeng atau kubis.
f. Sel leyding yaitu sel besar, polygon, sitoplasma
bergranula, inti besar,oval.

2.Tubuli rekti.
Lumen sempit
Epitel silindris rendah atau kuboid
3.Tubuli testis.
Lumen lebar
Epitel selapis gepeng atau kuboid rendah
Jaringan mediastinum
4.Duktus deperens
Lumen sempit tak rata
Epitel bertingkat torak berstreosilia.
Lamina propria jaringan ikat longgar.
5.Granula prostat.
Asinus lumen lebar, tidak teratur, dan konkremen
Epitel selapis torak atau bertingkat
Stroma, otot polos, dan jaringan ikat fibroelastis
Adventisia jaringan ikat.
6.Vesicula seminalis.
Lumen melipat-lipat
Kripti dan rongga
Epitel bertingkat torak
Muskularis longitudinal dan sirkuler
7.penis.
Kulit, epidermis dan dermis
Tunika albugenia, jar.ikat fibrosa
Korpus kavernosa penis
Korpus spongiosum
Arteri dorsalis, arteri profunda dan arteri helisina.

2.Spermatogenesis
Adalah proses pembentukan dan pemasakan
spermtozoa atau suatu proses kompleks dimana sel
germinativu yang relatif belum berdiferensiasi
berproliferasi dan diubah menjadi spermatozoa
yang sangat khusus dan dapat bergerak. Terjadi di
tubulus seminiferus dan diatur oleh hormon
gonadototropin dan testosterone. Dinding tubulus
seminiferus terdiri dari jaringan epitel dan jaringan
padat yang berfungsi memberi nutrisi pada
sprematoza, selain itu pada tubulus seminiferus
terdapat pula sel leyding yang mengeksresikan
hormon testosteron yang berperan pada proses
spermatogenesis.
Spermatogenesis mencakup pematangan sel epitel
germinal melalui proses pembelahan didefernsiasi
sel yang bertujuan membentuk sperma fungsional
yang kemudian disimpan di epididimis.
Proliferasi mitotik, pada manusia sel anak penghasil
sperma membelah secara mitosis 2x lagi untuk
menghasilkan 4 spermatosit primer identik, setelah
pembelahan mitotik terakhir spermatosit primer
masuk fase istirahat.
Meiosis, setiap spermatosit primer membentuk dua
spermatosit sekunder selama pembelahan meiosis
pertama, akhirnya menghasilkan 4 spermatid
akibat pembelahan meiotik kedua. Setelah ini tidak
terjadi pembelahan lebih lanjut.
Pengemasan, setelah meiosis spermatid secara
struktural masih mirip spermatogonia yang belum
berdiferensiasi,kecuali komplemen kromosomnya
hanya separuh. Sampai pematangan lengkap sel
germinativum tetap dihubungkan oleh jembatan
sitoplasma.
4. Hormon yang berperan dalam spermatogenesis.
1. Testosteron, dihasilkan oleh sel leyding.
2. LH, meningkatkan sel leyding menghasilkan
testosteron.
3. FSH, berfungsi untuk proses pembentukan sperma.
4. Estrogen, dibentuk dari testosteron oleh sel sertoli
dengan pengaruh FSH.
5. Androgen, berfungsi untuk mematangkan sperma.
6. GH, untuk mengontrol metabolisme testis saat
pembentukan sperma.

Komposisi sperma
-Fruktosa protein dan spermin.
- 150mg protein
- 11mg karbohidrat
- 6mg lemak
- 3mg kolesteol
- 7% us AKG kalium
- Tembaga dan seng
Komposisi semen
-Ascorbic acid (vit c)
-Kalsium
-Klorin
-Kreatin
-Fruktosa
-Magnesium
-Nitrogen
-Purine
-Pyrimidine
-Pyruvic acid
-Sodium

5. cryptodicismmus.
-incomplit : 1 testis (90%)
-complit : 2 testis (10%)
Cryptodicismus merupakan kejadian tidak turunnya
testis kedalam kantung scrotum, sehingga testis
tetap berada dalam kavum abdomen. Penyebab
yang paling diketahui adalah kurangnya testosteron
yang diproduksi oleh testis fetus sendiri terutama
saat menjelang kelahirannya. Testosteron ini
merupakan hormon yang perlu untuk penurunan
organ genital primer ini masuk ke kantong scrotum.
Kegagalan testis masuk ke kavum scrotum
menyebabkan suhu tinggi dalam kavum abdomen
menghalangi proses spermatogenesis dan bahkan
dapat menyebabkan kematian sperma.
Genitalia masculina terbagi menjadi bagian interna
yaitu testis, epidydimis, ductus deferens,
vesicula seminalis, ductus ejaculatorius, dan
urethra. Dan bagian externa yaitu penis dan
scrotum dimana masing-masing memiliki fungsi
tersendiri.
Pada testis tepatnya di tubulus seminiferus terjadi
spermatogenesis atau proses pembentukan dan
pematangan sperma yang sangat berkaitan
dengan hormon testosteron, LH,FSH,dll. Kelainan
atau kurangnya kadar testosteron menyebabkan
suatu penyakit yaitu cryptodicismus yang
menyebabkan tetsis tetap berada dalam kavum
abdomen.

Anda mungkin juga menyukai