Sistem Neuropsikiatri Kelompok 7 Tutor : dr. Meita Dwi Utami, M.Sc Seorang pria umur 50 tahun mengunjungi dokter dengan keluhan mendadak lemah tungkai dan lengan kiri. Tungkai lebih lemah dari pada lengannya. Keluhan ini diikuti dengan nyeri kepala disertai juga dengan muntah yang menyembur. Kedua hal ini dialaminya pada sore hari setelah melakukan kegiatan cuci mobil. Menurut keluarganya, penderita adalah pribadi yang mudah marah, memiliki hipertensi dan diabetes mellitus (DM). Penderita juga mengeluhkan di kantor seringkali timbul perasaan jantung berdebar, keringat dingin, serta sering miksi. Selain itu, penderita juga melaporkan sering sulit memusatkan perhatian pada pekerjaanya. Penderita mengeluh jarang sekali berekreasi dan olah raga; namun hobi makan makanan yang berlemak. Penderita juga mengatakan bahwa seingatnya, tidak ada masalah/ penyakit serius yang dialaminya setahun terakhir ini.
1. Miksi = pengeluaran kemih dari kandung kencing.
1. Laki laki 50 thn 2. Lemah tungkai dan lengan kiri mendadak setelah beraktifitas, tungkai lebih lemah. 3. Nyeri kepala 4. Muntah yang menyembur 5. Mudah marah 6. Riwayat hipertensi dan DM 7. Jantung berdebar, keringat dingin 8. Sulit Konsentrasi 9. Hobi makan berlemak 10. Sering miksi 11. Riwayat 1 th terakhir tdk ada masalah 12. Jarang rekreasi dan olahraga
1. Jelaskan Anatomi sistem saraf yang berkaitan dg skenario ! 2. Jelaskan histologi sistem saraf ! 3. jelaskan proses biokimia sistem saraf ! 4. Jelaskan proses fisiologi sistem saraf ! 5. Jelaskan perbedaan gangguan pada LMN dan UMN ! 6. Bagaimana membedakan lemah dengan lumpuh ? 7. Jelaskan patomekanisme dari lemah tungkai dan lengan kiri ! 8. Mengapa lengan kiri lebih lemah daripada tungkai ? 9. Apakah ada hubungan faktor usia dg penyakit pd skenario? 10. Jelaskan klasifikasi hipertensi dan DM ! 11. Bagaimana hub. Riwayat penyakit dg penyakit sekarang ? 12. Apa yg menyebabkan perasaan jantung berdebar, keringat dingin dan sering miksi ?
13. Jelaskan apakah ada hub. Lemah tungkai dan lengan kiri dengan sulit memusatkan perhatian pd skenario ! 14. Apakah ada hubungan nyeri kepala dan muntahnya menyembur? 15. Bagaimana kaitan riwayat penyakit dg pribadi pasien yg mudah marah ? 16. Kenapa gejala timbul stlh melakukan aktifitas? Jelaskan ! 17. Apakah keluhan jarang rekreasi & olahraga berpengaruh pd penyakit sekarang ? 18. Bagaimna hub. Hobi makanan berlemak pd penyakit di skenario ? 19. Langkah diagnostik pd skenario ? 20. Differential diagnosis ? Analisa masalah Pria 50 th Tanda dan gejala Lemah tungkai dan lengan kiri mendadak setelah beraktifitas, tungkai lebih lemah
Bagaimana bisa timbul gejala ini? ANAMNESIS TAMBAHAN , PEMFIS & PEMERIKSAAN PENUNJANG, DIAGNOSIS Klinik Topis Etiologi
SUSUNAN SARAF PUSAT SEL PADA SUSUNAN SARAF PUSAT : 1. NEURON 2. GLIA : - ASTROSIT - OLIGODENDROSIT - EPENDYMAL - MIKROGLIA 3. SEL PEMBENTUK MENINGEN 4. SEL PEMBENTUK PEMBULUH DARAH Hipertensi Lipolisis berlebihan di jar. adiposa Diabetes Mellitus Terjadi oksidasi beta asam lemak Proses glikolisis menurun Asam lemak bebas meningkat dalam darah Pembuluh darah kaku (Arteriosklerosis) Glukosa meningkat dalam darah Hiperlipidemia Terjadi proses glikosilasi yaitu konjungasi glukosa dengan protein dinding pembuluh darah Aterosklerosis STROKE Aterosklerosis Pasukan darah berkurang ke otak Ginjal akan lebih banyak menfiltrasi darah Sering miksi Vasokonstriksi Jantung terasa berdebar Hipermetabolisme di sel-sel tubuh Afterload meningkat Keringat berlebih Aterosklerosis Arteriosklerosis Hipertensi Diabetes Mellitus Penyumbatan pada ateri di otak Udem Serebral TIK meningkat Iskemik pada salah satu bagian di otak Menggeser struktur otak yg peka nyeri NYERI KEPALA Muntah yg menyembur Penekanan Di nukleus n.vagus Fungsi motoriknya terganggu Lemah Manual Muscle Testing (MMT) 0 tidak didapatkan sedikitpun kontraksi otot; lumpuh total 1 terdapat sedikit kontraksi otot, namun tidak didapatkan gerakan pada persendian yang harus digerakkan oleh otot tersebut. 2 didapatkan gerakan, tetapi gerakan ini tidak mampu melawan gaya berat (gravitasi) 3 dapat mengadakan gerakan melawan gaya berat (gravitasi) 4 di samping dapat melawan gaya berat ia dapat pula mengatasi sedikit tahanan yang diberikan 5 tidak ada kelumpuhan (normal). Jadi, jika dikaitkan dengan nilai itu, maka nilai 0 adalah lumpuh (paralysis). Sedangkan nilai 1-4 adalah weakness (lumpuh namun masih ada gerakan minim/paresis), dan nilai 5 otot dinyatakan sehat atau normal. Pergerakan bergantung pada : otot yang utuh, hubungan neuromuskular yang fungsional, dan traktus nervus kranialis dan spinalis yang utuh.
Susunan neuromuskular UMN LMN Perbedaan Kelemahan UMN dan LMN Karakteristik UMN LMN Jenis & Distribusi kelemahan Lesi di otak : distribusi piramidalis, bagian distaal terutama otot-otot tangan ; ekstensor lengan & fleksor tungkah lebih lemah. Lesi di medulla spinalis : bervariasi, tergantung lokasi lesi Bergantung LMN yang terkena yaitu segmen, radiks, atau saraf yang mana. Tonus Spastisitas : lebih nyata pada fleksor lengan dan ekstensor tungkai Flaksid Massa otot Hanya sedikit mengalami disuse atrophy Atrofi dapat sangat jelas Refleks Meninggi ; Babinski positif. Menurun atau tidak ada ; Babinski negatif. Fasikulasi klonus Tidak
Ada Klonus Sering kali ada Tidak ada Perbedaan Kelemahan UMN dan LMN Tungkai lebih lemah dari pada lengannya Fungsi Motorik Kaki hipoksia pd arteri korteks motorik primer Arteri Serebri Anterior Arteri serebri media Kontralateral tungkai HemiParesis lebih berat ditungkai hemiplagia Kontralateral lengan Hemiparesis lengan Hubungan Stroke dengan intensi Gangguan Hemisfer Kanan
Anosognomia
Intensi
Emosi : Cepat marah
Proposognosia
agnosia
Infark serebri perdarahan di otak Gangguan neurobehavior STROKE Stroke adalah suatu sindrom klinis dengan gejala berupa gangguan fungsi otak secara fokal atau global, yang dapat menimbulkan kematian atau kelainan yang menetap lebih dari 24 jam, tanpa penyebab lain kecuali ganguan vaskuler (WHO 1983).
EPIDEMIOLOGI Stroke merupakan masalah kesehatan masyarakat Kematian no 3 di Dunia Penyebab kecacatan menahu Lebih sering pada usia > 50 tahun Pria > wanita yang belum menopause (estrogen)
ETIOLOGI Infark Otak (80 %) Perdarahan intraserebral (15 %) Perdarahan subaraknoid (5 %) Penyebab lain (dapat menimbulkan infark atau perdarahan)
FAKTOR RESIKO Yang dapat diubah Yang tidak dapat diubah Hipertensi Umur Merokok Gender TIA Ras Penyakit Jatung Herediter Diabetes Mellitus Stroke sebelumnya dll dll KLASIFIKASI Berdasarkan PA dan Etiologi Stroke Iskemik TIA, thrombosis serebri dan emboli serebri Stroke Hemoragik Perdarahan intraserebral, perdarahan subaraknoid MANIFESTASI KLINIS Stroke Iskemik Stroke Hemoragik Perdarahan intraserebral Perdarahan subaraknoid Terjadi pada usia > 50 tahun Nyeri kepala hebat Nyeri kepala hebat dan akut Defisit neurologis secara mendadak Tiba-tiba hilang kesadaran sementara Tiba-tiba hilang kesadaran Di dahului gejala prodermal Nausea dan muntah Terjadi pada waktu istirahat Nyeri kuduk Kesadaran biasanya tidak menurun Tidak tahan suara/cahaya Stroke iskemik dan Stroke hemoragik Penghitungan Skor Stroke Siriraj. A. Kesadaran sadar penuh .............0 mengantuk/stupor.1 semi koma/koma.2 B. Muntah selama 2 jam onset tidak..........................0 ya..............................1 C. Nyeri kepala 2 jam onset tidak..........................0 ya..............................1 D. Riwayat Diabetik, Angina, Claudicatio. tidak.........................O ya.............................1 E. Tekanan darah diastolik : .........................................................
Siriraj Stroke Score (SSS) = 2.5(A) + 2(B) + 2(C) + 0.1(E) 3(D) 12 Kesimpulan Infark <-1, berdarah > 1 ; Antara -1 dan 1 : perlu CT SCAN
PENCEGAHAN Pencegahan Primer Strategi kampanye nasional yang terintegrasi dengan program pencegahan penyakit vascular lainnya. Memasyarakatkan gaya hidup sehat bebas stroke :
1. Menghindari : rokok, stress mental, alcohol, kegemukan, konsumsi garam berlebihan, obat-obat golongan amfetamin, kokain, dan sejenisnya.
2. Mengurangi : kolesterol dan lemak dalam makana
3. Mengendalikan : hipertensi, DM, penyakit jantung, peny. Vaskular
4. Menganjurkan : konsumsi gizi seimbang dan olahraga teratur.
Pencegahan Sekunder
Modifikasi gaya hidup beresiko stroke dan faktor risiko Melibatkan peran serta keluarga seoptimal mungkin Obat-obatan yang digunakan Tindakan invasive
PENATALAKSANAAN Penata laksanaan umum: ABC,s. Oksigen, pasang IV line tangani hipotensi, hindari over-hidrasi, monitor out/input, normalisasi elektrolit Tangani tekanan darah yang meninggi Posisi netral, elevasi kepala 20-30 derajat atau lateral dekubitus kiri. Hindari pemberian makanan/minuman per oral. Harus tes menelan dulu. Hindari pemasangan kateter menetap (Indwelling). Gelisah --- dapat kateter Nelaton. Bila perlu suction (hati-hati)
Prioritaskan tatalaksana abc : Bebaskan jalan nafas = A Koreksi pernafasan = B Koreksi sirkulasi = C
Atur posisi : Terlihat mau muntah miring ke kiri (lat. Dekubitus kiri) Pasien tenang posisi fisiologis dan elevasi kepala
Cegah hipoksia Beri oksigen 2-4 l/menit
Periksa gula darah sewaktu Lebih dari 150 mg% - sliding scale < 60mg% (hipoglikemia) koreksi dg larutan dekstrose/glukosa.
Dehidrasi : koreksi dengan cairan isotonik
Demam : beri antipiretik, bila perlu drip / kompres TERIMA KASIH