EKSPLORASI GEOFISKA

DOSEN :
Dr. Prihadi Sumintadireja
(2010)
EKSPLORASI GEOFISKA
Pendahuluan
Konsep dan Metoda Eksplorasi
Eksplorasi Geofisika
Methoda Geofisika
Parameter Fisik Batuan
Metoda Seismik Refleksi
Gravity
Magnetik
Resistivity
Induced Polarization (IP)
Georadar
Magnetotelurik



Metoda Seismik
Refleksi
Konsep Dasar
Menggunakan gelombang pantul
Prinsip utama seismik refleksi adalah adanya perbedaan kecepatan
rambat gelombang seismik dan densitas pada medium bumi, yang
sering disebut kontras akustik / acoustic impedance.
Kontras akustik terjadi pada batas antara lapisan geologi atau
formasi
Contoh sederhana refleksi
gelombang seismik pada
satu lapisan
Contoh sederhana refleksi
gelombang seismik pada tiga
lapisan
Sketsa penjalaran gelombang
seismik yang berasal dari
sumber getar kemudian menjalar
ke badan bumi dan terpantulkan
oleh batas lapisan dan terekam
oleh sejumlah geophone.
Common Depth Point
(CDP).
Penjalaran gelombang
seismik dari dua posisi
sumber berbeda dan
diterima pada
receiver/geophone yang
berbeda tetapi berasal dari
reflektor yang sama
Source Seismik
Gempa bumi
Dinamit
Airgun
Vibroseis


Airgun
Airgun Array
Truk Vibroseis
Hydrophones
Marine Streamers
Panjang mencapai 6 km
Hydrophones group tiap 25 meter
birds receivers
Geophone Array
SORTING & GATHERING
(PEMILAHAN & PENGELOMPOKAN)
Data seismik dapat dipilah dan
dikelompokkan berdasar :
GEOMETRI AKUISISI
Common Shot Gather
Common Offset Gather
Common Receiver Gather
CDP/CMP gather
URUTAN PEMROSESAN DATA SEISMIK
DASAR
Demultiplex
Gather
NMO
Stack
Display
Deconvolution
Velocity Analysis
Migration
Filtering
Gain control
Proses-proses tambahan :
PRE-PROCESSING
Pre-processing adalah tahapan
pengolahan data seismik yang sangat
penting
Kesalahan pada tahap ini akan
mempengaruhi hasil tampilan akhir

DEMULTIPLEX
yaitu proses perubahan dari format urutan waktu (time sequential)
ke urutan trace (trace sequential)
Masalah-masalah pada Pemrosesan
Field Tape
Tape yang kotor
Nilai BPI (bit per inci) yang berbeda-beda akibat berubah-ubahnya
kecepatan field reel selama pengukuran
Tape yang rusak atau teregang (stretched)
Tape yang miring (skewed)
Editing biasanya dilakukan dengan cara menghapus trace atau
seluruh rekaman data.
Muting adalah editing yang dilakukan hanya
pada bagian-bagian suatu trace seismik,
tidak pada seluruh trace.
Tahapan Pre-processing :
Analisa noise
Akurasi gain AC
Akurasi gain DC
Distorsi harmonik
Perbandingan respon impuls channel
Penjumlahan vertikal
Penggabungan trace
FILTER SEISMIK
Filter Single-channel
Shaping
Band-pass
Monokromatik
Time-variant
Inverse Q
Spektrum Frekuensi Sinyal dan Noise
Tes Filter Band-pass
Filter Multi-channel
F-K
Fan
Noise koheren multi-channel
Kemiringan multi-channel
Prediktif radial
Hasil Filter F-K
KOREKSI STATIK
Static Shift
Field Statics
Flowchart Residual Statics
Residual Statics Iteratif
DEKONVOLUSI
DEKONVOLUSI

Proses untuk menghilangkan wavelet seismik sehingga yang tersisa
hanya estimasi dari reflektifitas lapisan bumi.

TUJUAN :

Menghilangkan ringing
Meningkatkan resolusi vertikal
Memperbaiki penampilan dari stacked section sehingga
lebih mudah untuk diinterpretasi
Seismic section menjadi lebih mirip dengan model geologi
Menghilangkan multipel

ANALISA KECEPATAN
Constant Velocity Stack
Metoda Spektrum Kecepatan
Power/Raw Plot dan Plot Kontur
NORMAL MOVEOUT
Tujuan

Menghilangkan efek dari jarak (offset) antara sumber dan geophone dalam satu
CDP.

N
i
N
i
i
t
t v
v
1
1
2
2
rms
CDP Gather
Setelah NMO
Setelah NMO dan outer mute
MIGRASI
MIGRASI
adalah proses memindahkan data seismik ke posisi yang benar
secara horisontal maupun vertikal.
EFEK MIGRASI
Menghilangkan difraksi

Memperbaiki dip

Menghilangkan efek surface curvature (bowtie)
Sebelum Migrasi
Setelah Migrasi
MIGRASI PADA ANTIKLIN
SEBELUM MIGRASI
SETELAH MIGRASI
Efek : penyempitan pada penyebaran lateral,
dip yang semakin curam,closure yang terjadi berkurang atau tetap
MIGRASI PADA SINKLIN
Efek : sinklin makin meluas,
titik terbawah menjadi datar,closure yang terjadi membesar atau tetap
SEBELUM MIGRASI
SETELAH MIGRASI
METODA MIGRASI
Finite-difference (beda-hingga)
penurunan (derivatif) persamaan gelombang

Kirchhoff sumation (penjumlahan Kirchhoff)
integral persamaan gelombang

F-K (frekuensi-bilangan gelombang)
transformasi Fourier dari persamaan gelombang
MIGRASI FINITE-DIFFERENCE
Kelebihan :

Dapat dilakukan pada data dengan
rasio sinyal-noise yang rendah

Kelemahan :

Waktu komputasi lama
Tidak bisa meresolusi reflektor
dengan kemiringan yang curam
MIGRASI FINITE-DIFFERENCE
Stack
Finite-difference migration
MIGRASI KIRCHHOFF-SUMATION
Kelebihan :

Dapat meresolusi reflektor
dengan kemiringan yang curam

Kelemahan :

Tidak dapat dilakukan pada data dengan
rasio sinyal-noise yang rendah
MIGRASI KIRCHHOFF-SUMATION
Stack
Kirchhoff-sumation migration
MIGRASI F-K
Kelebihan :

Dapat dilakukan pada data dengan
rasio sinyal-noise yang rendah
Waktu komputasi cepat
Dapat meresolusi reflektor
dengan kemiringan yang curam

Kelemahan :

Tidak dapat dilakukan pada area
dengan variasi kecepatan lateral yang tinggi
MIGRASI F-K
Tipe Domain Dip Var V vertikal Var V lateral Waktu
Kirchhoff-Time Time Bagus Bagus Sedang Sedang
Kirchhoff-Depth Depth Bagus Bagus Sedang Sedang
Kirchhoff-Depth-Modifikasi Depth Bagus Bagus Bagus Sedang
Kirchhoff-Depth-Eksplisit Depth Sangat bagus Sangat bagus Sangat bagus Lama
Pergeseran Fasa Time Bagus Bagus Tidak bisa Cepat
Beda Hingga Time Sedang Bagus Sedang Sedang
Beda Hingga-eksplisit Time Sedang Bagus Sedang Sedang
Beda Hingga-steep dip Time Bagus Bagus Sedang Lama
Beda Hingga-eksplisit,depth Depth Bagus Bagus Bagus Lama
F-K Time Sedang Jelek Jelek Sangat cepat
Reverse-time T-K Time Bagus Bagus Tidak bisa Cepat
RESUME METODA MIGRASI
SEISMIK STRATIGRAFI
TUJUAN
Menentukan unit pengendapan (sekuens),
jenis batuan dan hubungan fasies internalnya
Menentukan lingkungan pengendapan
dan paleobatimetri dari sekuens
Menentukan umur sekuens
Menentukan tatanan struktur
dan evolusi tektonik daerah yang bersangkutan
Memprediksi jebakan stratigrafi dan struktur
Menemukan dan mengevaluasi karakteristik
litologi dan stratigrafi reservoir dan kandungan fluidanya
INTERPRETASI STRATIGRAFI DARI DATA SEISMIK

PROSEDUR

1. TENTUKAN REFLECTION PACKAGES ANALISA SEKUENS SEISMIK


2. INTEGRASI GEOLOGI DARI SUMUR KONVERSI KEDALAMAN KE WAKTU
DAN SINGKAPAN DGN DATA SEISMIK

3. ANALISA REFLEKSI DLM PACKAGES ANALISA FASIES SEISMIK
GEOMETRI
KEMENERUSAN
FREKUENSI DAN AMPLITUDO GROSS
KECEPATAN INTERVAL

4. ANALISA REFLEKSI INDIVIDUAL ANALISA KARAKTER REFLEKSI
WAVEFORM
AMPLITUDO
FREKUENSI

5. REKONSTRUKSI PALEOGEOGRAPHY DAN INTERPRETASI GEOLOGI FINAL
SEJARAH GEOLOGI (KONVERSI WAKTU KE KEDALAMAN)


6. PREDIKSI STRATIGRAFI DAN EVALUASI PLAY DAN PROSPECT
HIDROKARBON UTK:
JEBAKAN STRUKTUR
JEBAKAN STRATIGRAFI

ATRIBUT REFLEKSI
FASIES SEISMIK GEOLOGI

PARAMETER INTERPRETASI


KOEFISIEN REFLEKSI *POLA PERLAPISAN
*PROSES PENGENDAPAN
*EROSI DAN PALEOTOPOGRAFI


KEMENERUSAN REFLEKSI *KEMENERUSAN LAPISAN
*PROSES PENGENDAPAN


AMPLITUDO REFLEKSI *KONTRAS IMPEDANSI
*JARAK ANTAR LAPISAN
*KANDUNGAN FLUIDA


BENTUK EKSTERNAL DAN ASOSIASI *LINGKUNGAN PENGENDAPAN
DAERAH *SUMBER SEDIMEN
*TATANAN GEOLOGI
BATAS SEKUENS
KONFIGURASI REFLEKSI INTERNAL
KONFIGURASI REFLEKSI INTERNAL
KONFIGURASI REFLEKSI INTERNAL
PETA FASIES SEISMIK
BENTUK-BENTUK EKSTERNAL
FASIES SEISMIK DASAR
Konfigurasi refleksi paralel dan divergen
- Shelf/platform
- Delta platform
- Delta front/plain
- Basinal plain
Konfigurasi refleksi progradasional
- Lereng terkait dgn prograding shelf/platform
- Prodelta terkait dgn prograding shelf/platform
- Lereng terkait dgn prograding shelf yg disuplai secara periodik
oleh shelf delta/fan delta
Konfigurasi refleksi mounded dan draped
- Reef dan batas bank-shelf/platform, patch reef dan
barrier reef
- Submarine canyon dan turbidite proksimal
- Klastik hemipelagik basin proksimal dan lower slope
Konfigurasi refleksi onlap dan onlap-fill
- Fasies onlap pantai
- Continental rise dan klastik onlap
- Endapan submarine canyon
- Endapan deep-water lainnya, cekungan aktif
FASIES SEISMIK DASAR
REFLECTION TERMINATION
AMPLITUDE VERSUS OFFSET
(AVO)
Perubahan Amplitudo
Bright spot : amplitudo naik terhadap offset ---> gas sand

Dim spot : amplitudo turun terhadap offset ---> karbonat

Little change : amplitudo tetap terhadap offset ---> brine
sand
BRIGHT SPOT
DIM SPOT
LITTLE CHANGE
AVO model showing effect of increasing
Poissons ratio and impedance
AVO model showing effect of increasing acoustic
impedance and decreasing Poissons ratio
AVO model showing decreasing acoustic impedance
and increasing Poissons ratio
AVO model showing decreasing acoustic impedance
and Poissons ratio
Top F-16
NEAR ANGLE STACK
FAR ANGLE STACK
Top F-16
Top F-16
GRADIENT STACK
Top F-16
GRADIENT STACK
INVERSI SEISMIK
DEFINISI
Proses pembuatan log pseudo impedansi akustik dari
trace seismik karena log sonic dan densitas
menampilkan informasi detail hanya pada lokasi sumur.

Ekstrapolasi dari log ke seluruh section seismik
sehingga memudahkan untuk interpretasi
terutama bagi yang lebih terbiasa dengan log.
INVERSI REKURSIF (BAND-LIMITED)
Kelebihan metoda inversi rekursif
i. Menggunakan seluruh trace seismik
dalam perhitungannya.
ii. Cepat dan stabil jika diterapkan pada
data seismik yang bersih dari noise.
iii. Output berupa wiggle trace sama dengan data seismik.

Kelemahan metoda inversi rekursif
i. Tidak bisa diterapkan pada data dengan kualitas rendah.
ii. Komponen frekuensi rendah harus ditambahkan
dari sumber yang terpisah (misal dari log).

HASIL INVERSI REKURSIF
Lower acoustic impedance
INVERSI SPARSE-SPIKE
Kelebihan metoda inversi sparse-spike
i. Data itu sendiri yang digunakan dalam perhitungan.
ii. Hasil mirip dengan kondisi geologi.
iii. Komponen frekuensi rendah sudah ditambahkan
secara matematis dalam solusi.

Kelemahan metoda inversi sparse-spike
i. Bermasalah jika diterapkan pada data yang noisy.
ii. Hasilnya kurang detail tidak seperti hasil dari inversi rekursif

HASIL INVERSI SPARSE-SPIKE
INVERSI MODEL-BASED
Kelebihan metoda inversi model-based
i. Solusi yang lengkap, termasuk informasi frekuensi rendah,
bisa didapatkan.
ii. Kesalahan didistribusikan pada seluruh solusi.
iii. Efek atenuasi dan multipel dapat dimodelkan.

Kelemahan metoda inversi model-based
i. Solusi yang lengkap didapat secara iteratif, mungkin tidak tercapai.
ii. Solusi tidak unik.

HASIL INVERSI MODEL-BASED
Keuntungan Menggunakan Metoda Inversi Seismik

Impedansi akustik menampilkan bawah pemukaan sebagai lapisan,
sehingga tampilan hasil inversi lebih mudah dimengerti.
Lebih mudah untuk menginterpretasi batas atas/bawah
dari lapisan batuan, unit stratigrafi dan lain-lain.
Dimungkinkan untuk memperoleh informasi lain
di luar bandwidth data seismik.
Menghilangkan efek wavelet, mengurangi sidelobe
dan efek tuning akibat penipisan lapisan.
Dimungkinkan untuk prediksi kuantitatif reservoir.
Skema yang menunjukkan bagaimana seismik seismic section
berkaitan dengan kondisi geologi sebenarnya
Skema penampang geologi, Penjalaran gelombang seismik,
Akusisi data seismik, Proses pengolahan data seismik dan hasil
berupa seismic section.
Interpretasi Data Seismik
Tujuan dari interpretasi seismik secara umum adalah untuk
mentransformasikan profil seismik refleksi menjadi suatu struktur
kontinu/model geologi secara lateral dari subsurface
Pemetaan Struktur-Struktur Geologi
Untuk pemetaan struktur-struktur geologi pada data seismik, posisi
horizon-horizon utama dan gangguan dipetakan dan bentuk serta
posisi sesar diidentifikasi.Tujuannya adalah untuk memperoleh profil
geologi dan untuk memperoleh kedalaman horizon serta gangguan

Analisis Sekuen Seismik dengan tujuan
Mengidentifikasi batas-batas sekuen pada data seismik
Menentukan sekuen pengendapan dalam waktu
Menganalisis fluktuasi muka air laut

Analisis Fasies Seismik
Sekuen seismik dapat juga untuk menyelidiki karakteristik refleksi di
dalam suatu sekuen, yang berhubungan dengan seismik fasies.
Tidak hanya waktu sekuen sendimentasi yang diperoleh namun juga
memungkinkan untuk mengambil kesimpulan yang dapat
menggambarkan tentang lingkungan pengendapannya

To the geophysicist, the nature of the earth is described by
Velocity V (ray paths, reflection times)
Acoustic Impedance V (reflection amplitudes)
Sb_R
Sb_Q
Sb_P
FS_O2
Base lowstand
Shalow gas3 hingga
Base low stand
Sb_R
Sb_Q
Sb_P
FS_O2
NE
SW
STRUCTURE
1000 feet 3000 feet
5000 feet
8000 feet
I
l
n
-
2
2
1

I
l
n
-
2
2
1

I
l
n
-
2
2
1

WEST-EAST STRUCTURAL MODEL
Deep zone 4800
Deep zone 5200
Deep zone 5700
Deep zone 4800
Deep zone 5200
Deep zone 5700
Deep zone 8400
RECONSTRUCTION
Extention
-fase
Deep zone 4800
Deep zone 5200
Deep zone 5700
Topmeliat
Top meliat
Deep zone 4800
Deep zone 5200
Deep zone 5700
F_1E
Topmeliat
deepzone4800
deepzone5200
deepzone5700
SB_T
SB_R
FS_O2
SB_Q
SB_P
deepzone8400
SB_T
SB_R
SB_Q
SB_P
FS_O2
Topmeliat
deepzone4800
deepzone5200
deepzone5700
deepzone8400
F_1E
F_1E
Compressio
nal fase
WEST-EAST STRUCTURAL MODEL
Deep zone 4800
Deep zone 5200
Deep zone 5700
Deep zone 4800
Deep zone 5200
Deep zone 5700
Deep zone 8400
RECONSTRUCTION
Extention
-fase
Selesai,..