teresap kedalam kulit (misalnya, dari tanaman) atau tersuntikkan (misalnya dari serangan serangga) bias menyebabkan penyakit, kerusakan dan kadang-kadang kematian. Keracunan masuknya zat yang mengandung racun kedalam tubuh baik melalaui saluran pencernaan, saluran pernafasan, atau melalui kulit atau mukosa yang menimbulkan timbul gejala klinis Racun Organofosfat Racun Bahan Korosif Racun Gas CO Racun Makanan
Penanganan Umum Resusitasi - Airway - Breathing - Circulation Eliminasi - Emesis, Katarsis, Bilas Lambung, Karbon Aktif, Diuresis Paksa, Dialisis, Mandi Keramas Nama lain (IFO): -Insektisida organo fosfat atau -Insektisida cholinesterase inhibitor
IFO dibagi dua macam: IFO murni & gol. Carbamate. Salah satu contoh gol.carbamate: Baygon Beberapa contoh IFO: Malathion, Diazinon, Basudin, Paraoxon, Phosdrin, Raid, Systox, dll.
Bahan tersebut diserap melalui kulit, tertelan, atau terhirup Yang paling menonjol adalah kelainan visus, hiperaktivitas kelenjar ludah /keringat, saluran makan dan kesukaran bernafas. Ringan: anoreksi, nyeri kepala, lemah, rasa takut, tremor lidah & kelopak mata, miosis pupil.
a.Resusitasi b.Eliminasi - Jangan rangsang muntah, karena kebanyakan IFO terbuat dari senyawa hidrokarbon - Beri arang aktif jika tertelan <1 jam, pada keracunan berat arang aktif takdapat diberikan - Pertimbangkan aspirasi lambung dengan NGT
c.Antidotum: - Atrofin Sulfat (SA), menghambat efek akumulasi AKh pada tempat penumpukan. -Dosis; 0.015-0.05 mg/KgBB IV selama 15 menit. Ulang tiap 15 menit -SA dihentikan minimal setelah 2 x 24 jam -Pralidoksim (Reaktivator KhE)bekerja memotong ikatan IFO-KhE, 25-50 mg/KgBB larut dalam 15 mL air diberikan selama 30 menit, diulang 1-2 kali. Diikuti infus 10-20mg/KgBB/jam
Ada 2 bentuk: a. Asam kuat pemutih, desinfektan, asam oksalat, asam asetat glasial, asam sulfat/air aki, HCl, asam format, asam laktat b. Basa/alkali kuat sodium hydroxide (NaOH), potassium hydroxide (KOH), larutan asam () Segera setelah kontak, timbul rasa nyeri yang hebat seperti terbakar sekitar mulut, faring, dan abdomen. Kemudian muntah, diare, dan kolaps. Muntahan sering disertai darah segar. Dapat timbul gejala asfiksia akibat edema glottis. Adanya demam yang tinggi dapat disebabkan timbulnya mediastinitis/peritonitis, perforasi esofagus/ lambung.
a.Bilas lambung, emesis dan katarsis merupakan kontra indikasi. b.Segera suruh minum air/ air susu sebanyak mungkin. c. Infus D5%, kalau perlu koloid / transfusi. d. Kortikosteroid iv selama 4-7 hari, kemudian dosis diturunkan 10-20 hari. e. Antibiotika f. Diet/ obat oral ditunda sampai dilakukan pemeriksaan laringoskopi indirek /esofagoskopi. g. Bila lesi ringan; diet oral segera dengan makanan cair, steroid-antibiotika dipercepat penghentiannya. Bila lesi luas; perlu sonde lambung atau penderita dipuasakan dan diberi nutrisi parenteral total atau konsul bedah untuk pemasangan sonde lewat gastrostomi.
Botulisme Botulinum merupakan racun terhadap saraf, diproduksi oleh bakteri Clostridium botulinum. Bakteri anaerob ini sering tumbuh pada makanan atau bahan makanan yang diawetkan dan proses pengawetan tidak baik Gejala awal dapat berupa suara parau, mulut kering dan tidak enak pada epigastrium. Dapat pula timbul muntah, diplopia, ptosis, disartria, kelumpuhan otot skeletal dan yang paling berbahaya adalah kelumpuhan otot pernapasan. Kesadaran tidak terganggu, fungsi sensorik dalam batas normal. Pupil dapat lebar, tidak reaktif atau dapat juga normal. Gejala pada bayi meliputi hipotoni, konstipasi, sukar minum atau makan, kepala sukar ditegakkan dan refleks muntah hilang Bilas Lambung Emesis Arang aktif Antitoksin Botulinum
Tempe bongkrek yang beracun mengandung racun asam bongkrek yang dihasilkan oleh Pseudomonas cocovenenan yang tumbuh pada tempe ampas kelapa yang tidak jadi Gejala keracunan bervariasi mulai dari yang sangat ringan hanya: pusing, mual dan nyeri perut sampai berat berupa: gagal sirkulasi dan respirasi, kejang dan kematian.
Emesis Bilas Lambung Arang aktif
5-12 jam setelah makan jengkol Gejala: kolik, oliguria atau anuria, hematuria, gagal ginjal akut. Gejala tersebut timbul sebagai akibat sumbatan saluran kemih oleh kristal asam jengkol.
Penatalaksanaannya ditujukan untuk mencegah terbentuknya kristal dengan memberikan natrium bikarbonat 0.5 2 gram 4 kali perhari secara oral. Bila terjadi gagal ginjal akut maka penatalaksanaan sesuai dengan gagal ginjal akut. Tidak ada antidotum spesifik.
Sianida merupakan zat kimia yang sangat toksik dan banyak digunakan dalam berbagai industri. Juga terdapat pada beberapa jenis umbi atau singkong. Gejala dapat berupa nyeri kepala, mual, muntah, sianosis, dispnea, delirium dan bingung. Dapat juga segera diikuti pingsan, kejang, koma dan kolaps kardiovaskular yang berkembang sangat cepat Keadaan gawat darurat lakukan pembebasan jalan napas, berikan oksigen 100%. Berikan natrium-tiosulfat 25% IV dengan kecepatan 2.5-5 ml/menit sampai klinis membaik. Tiosulfat relatif aman dan dapat diberikan meskipun diagnosisnya masih meragukan.