Konsep penekanan desain ekologi arsitektur didasari dengan maraknya issue global warming.
Diharapkan dengan konsep perancangan yang berdasar pada keseimbangan alam ini, dapat mengurangi pemanasan global sehingga suhu bumi tetap terjaga.
Satu penyumbang terbesar bagi pemanasan global dan bentuk lain dari perusakan lingkungan adalah industri konstruksi bangunan. Ekologi biasanya dimengerti sebagai hal hal yang saling mempengaruhi: segala jenis mahluk hidup (tumbuhan, binatang, manusia) dan lingkungannya (cahaya, temperatur, curah hujan, kelembapan, topografi, dsb).
Dasar dasar Ekologi Demikian juga proses kelahiran, kehidupan, pergantian generasi dan kematian yang semuanya menjadi bagian dari pengetahuan manusia. Proses yang berlangsung terus ini dinamakan sebagai hukum alam
PRINSIP PRINSIP EKOLOGI Di alam, suatu organisme tidak dapat hidup sendiri. Untuk keberlangsungan hidup organisme akan bergantung pada kehadiran organisme lain dan berbagai komponen lingkungan yang ada disekitarnya.
PRINSIP PRINSIP EKOLOGI Kehadiran organisme lain dan berbagai komponen lingkungan sangat dibutuhkan untuk kebutuhan pangan, perlindungan, pertumbuhan, perkembangan, dll.
Hubungan antar organisme dengan lingkungannya akan sangat rumit dan kompleks, mereka saling berinteraksi satu sama lain membentuk suatu sistem ekologi atau sering disebut ekosistem
EKOSISTEM Suatu ekosistem meliputi mahluk hidup dengan lingkungan organisme (komunitas biotik) dan lingkungan abiotik, masing masing mempengaruhi sifat sifat lainnya dan keduanya perlu untuk memelihara kehidupan sehingga terjadi keseimbangan, keselarasan, dan keserasian alam di bumi ini.
Ekosistem terdiri dari empat komponen dasar yaitu: - Lingkungan abiotik - Organisme produsen - Organisme konsumen - Organisme perombak Lingkungan atau faktor abiotik terdiri atas: - Tanah yang mengandung sifat fisik seperti tekstur, kematangan, kaspasitas menahan air dll. - Faktor yang mengandung energi, suhu, kelembapan, angin dan kandungan gas/partikel - Faktor air seperti kejernihan, nilai PH (potentia hydrogenni), kandungan unsur Organisme produsen tersebut adalah tumbuh tumbuhan yang hijau atau bakteri bakteri Organisme konsumen dibagi atas: - Konsumen primer (herbivora) yaitu pemakan tumbuhan - Konsumen sekunder (karnivora) pemakan konsumen primer - Konsumen tersier (omnivora), yaitu pemakan konsumen primer dan sekunder Organisme perombak : merupakan mikro- organisme yang terdiri atas bakteria dan jamur. Organisme perombak memakan bangkai tumbuhan dan binatang serta kencing/fasesnya. PEREDARAN BAHAN ALAM PRODUSEN KONSUMEN SAMPAH PEREDARAN / RANTAI PANGAN YANG TIDAK UTUH PRODUSEN KONSUMEN SAMPAH PEREDARAN / RANTAI PANGAN YANG UTUH SAMPAH MENYUBURKAN PRODUSEN IKLIM Iklim adalah keadaan hawa (suhu, kelembapan, perawanan, hujan dan sinar matahari) pada suatu daerah dalam jangka waktu yang panjang ( 30 tahun). Berdasarkan banyaknya mendapatkan sinar matahari, iklim dibagi menjadi:
Salah satu alasan terciptanya perbedaan arsitektur regional adalah adanya perbedaan terhadap iklim
Bangunan bangunan yang terletak di daerah yang beriklim panas, lembap, kering, dan yang beriklim dingin, akan memperlihatkan suatu perbedaan IKLIM TROPIS Ciri ciri bangunan di tropis kering : Bangunan yang berdinding tebal dan padat Tipe jendela yang digunakan berukuran kecil Warna dinding luar dan dalam dipilih warna yang cerah (muda) Bentuk atap datar Ciri ciri bangunan di tropis lembap : Menggunakan jendela berukuran besar Large overhangs cantilever yang besar Penggunaan warna muda pada dinding Memiliki plafond yang tinggi IKLIM TROPIS Indonesia mempunyai iklim tropis panas lembab. Cuaca di iklim ini relatif sama sepanjang tahun tanpa banyak variasi, yang membedakan adalah adanya waktu waktu curah hujan lebih tinggi dan terjadinya angin ribut dan badai. Ciri lain iklim tropis lembab adalah (Koenigsberger dkk, 1973; Lippsmeier, 1997) : IKLIM DI INDONESIA Temperatur udara siang hari adalah 27-32C; temperatur malam hari 21-27C. Fluktuasi temperatur rata-rata relatif kecil, baik harian (5,5- 8,5C) maupun tahunan (3-3,5C).
Kelembaban udara tinggi, rata-rata 75% namun dapat bervariasi dari 55% sampai 100%
Kecepatan angin umumnya rendah, namun angin kuat dapat terjadi saat hujan badai. Biasanya terdapat satu atau dua arah angin utama.
IKLIM DI INDONESIA Curah hujan per tahun antara 2000 5000 mm
Kondisi langit rata-rata berawan sepanjang tahun
Radiasi matahari sebagian dipantulkan dan serta disebarkan, sehingga radiasi yang mencapai bumi bersifat difus tetapi kuat, dan dapat menimbulkan silau. Kandungan gas dan awan, mencegah/mengurangi laju radiasi dari bumi dan laut pada waktu malam (night sky), sehingga panas yang terakumulasi tidak mudah dilepaskan
IKLIM DI INDONESIA Kondisi lingkungan diluar bangunan ditentukan oleh iklim setempat (iklim makro) dan keadaan lingkungan disekitarnya (iklim mikro).
Menciptakan kondisi lingkungan yang sehat dan nyaman di dalam bangunan merupakan salah satu tujuan dari didirikannya bangunan. IKLIM MAKRO DAN MIKRO Selubung bangunan yang terbuat dari macam- macam material, yang merupakan pemisah antara ruangan di dalam bangunan (interior) dengan lingkungan luarnya (eksterior) diharapkan dapat memberikan perubahan iklim di dalam bangunan menjadi lebih baik dan nyaman untuk kehidupan manusia. Dan dapat menahan atau menyaring pengaruh buruk dari iklim di luar bangunan seperti temperatur udara, radiasi atau silau matahari, angin dan kelembaban udara, hingga kebisingan yang melebihi batas-batas yang dapat ditoleransi oleh pendengaran manusia.
IKLIM MAKRO DAN MIKRO Mendirikan Bangunan berarti menciptakan lingkungan buatan yang sekaligus menjadi tempat manusia membina kehidupannya. Lingkungan buatan ini dibatasi oleh bidang- bidang pembentuknya sehingga tercipta iklim mikro bangunan. sangat tergantung pada faktor-faktor kenyamanan baik fisik maupun psikis bagi penghuninya. KENYAMANAN FISIK Faktor-faktor kenyamanan fisik antara lain meliputi kenyamanan pengelihatan (visual), kenyamanan panas (thermal), kenyamanan suara (audial), kenyamanan gerakan (fleksibilitas) dan kenyamanan bau-bauan (aromatik). Sedangkan faktor-faktor psikis merupakan hasil pencerapan indera terhadap faktor-faktor fisik yang dirasakan. KENYAMANAN FISIK