Anda di halaman 1dari 64

CEDERA SENDI

Dan
PENATALAKSANAANNYA


Oleh : Nazar Moesbar.
Dep Orthopaedi & Traumatologi
FK-USU/RSUP.HAM




CEDERA SENDI
Oleh : Nazar Moesbar.

Dengan meningkatnya tingkat mobilisasi
penduduk disebabkan kemajuan dalam
teknologi transportasi, makin banyaknya
tuntutan kehidupan serta makin tinggi
tingkat kompetisi dalam berolah raga maka
cedera pada sendi makin sering dijumpai
di klinik.
Seperti kita ketahui persambungan dua tulang kita
sebut sendi atau persendian, sendi sendi yang
mempunyai ruang lingkup / Rance of Motion (ROM)
yang besar/luas yang lebih dikenal sebagai sendi,
seperti :

1. sendi bahu (shoulder joint)
2. sendi siku (elbow joint)
3. sendi panggul ( hip joint)
4. sendi lutut (knee joint)
5. sendi pergelangan kaki
( ankle joint )
CEDERA SENDI
Oleh : Nazar Moesbar.


Sesungguhnya ada lagi sendi yang lain dan ruang
lingkup pergerakannya sedikit atau sangat sedikit
saja seperti :

1.sendi pada tulang tulang kepala /
cranium.
2.sendi symphysis pubis.
3.sendi pada discus vertebralis.
4.sendi faset , dll


CEDERA SENDI
Oleh : Nazar Moesbar.

SENDI YANG SEDIKIT ROM
Sendi yang ruang lingkup pergerakannya besar disebut
juga mobil joint dan struktur anatomi dari mobil joint
terdiri dari:

1. Dua permukaan sendi yang congruent atau
cocok/pas.
2. Tulang rawan sendi (arthicular cartilage)
yang sehat.
3. Kapsul sendi.
4. Ligament sendi.
5. Selaput /membrane Synovial.
6. Otot otot yang menggerakkan sendi
tersebut.
CEDERA SENDI
Oleh : Nazar Moesbar.

Ke 6 komponen diatas kita sebut komponen
utama dari mobil joint yang menentukan sendi
itu sehat atau tidak dan stabil atau tidak.

Bila terjadi cedera/trauma pada sendi (mobil
joint) maka komponen penting dari sendi seperti
yang disebut diatas akan terganggu atau rusak.

Berat ringan cedera dari sendi bergantung
kepada berapa dari komponen diatas yang
rusak, makin banyak komponen yang rusak
makin berat cedera sendi tersebut.

CEDERA SENDI
Oleh : Nazar Moesbar.

ETIOLOGI CEDERA:

1. Cedera akibat KLL.
2. Cedera akibat kecelakaan pada waktu olah
raga.
3. Cedera pada kecelakaan Kerja.
4. Cedera di rumah tangga (domestic trauma).
5. Cedera ditempat wisata/rekreasi.
6. Cedera waktu lahir (Birth Injuries).

CEDERA SENDI
Oleh : Nazar Moesbar.















KLASSIFIKASI CEDERA SENDI :

Klassifikasi dapat dibuat berdasarkan ;

I. Etiologi.
II. Derajat keparahan/kerusakan dari sendi.
III. Mekanisme Trauma.
IV. Klinis (adanya hubungan sendi dengan
udara)
V. Stabilitas sendi.

I. Berdasarkan Etiologi cedera sendi dapat
digolongkan sbb:

1. Cedera karena Trauma.( semua jenis Trauma)
2. Cedera karena Penyakit/Non Trauma (sering akibat
Inbalance otot-otot yang menggerakkan sendi
tersebut , seperti pada Post Polyo, Cerebral Palsy )

KLASSIFIKASI CEDERA SENDI
II. Berdasarkan Derajat Kerusakan Sendi:

1. Contusio , hanya memar saja dari jaringan lunak
sendi.
2. Sprain Ligament ( Ligamen terregang berlebihan
tapi tidak robek).
3. Partial Tear Ligament ( Ligamen robek sebagian).
4. Compelete Tear Ligament (Ligamen robek/putus ).
5. Subluxation ( Hilang sebagian kontak kedua
permukaan sendi ).
6. Dislocation/Luxation ( Hilang seluruh kontak
kedua permukaan sendi).
7. Fracture Dislocation. (Dislokasi disertai fraktur
intra artikular).
KLASSIFIKASI CEDERA SENDI
Gbr. 4
I
KLASSIFIKASI CEDERA SENDI
III. Berdasarkan mekanisme trauma :
1. Direct Trauma / tauma langsung pada sendi,sering
menyebabkan fraktur pada permukaan sendi (intra
arthicular)
2. Indirect Trauma , trauma yang sampai pada sendi
melalui sumbu tulang atau melalui tarikan otot dan atau
ligament.

IV. Berdasarkan adanya luka kulit yang berhubungan
dengan sendi atau berdasarkan Klinis :

1. Cedera Terbuka / Open, dimana sendi berhubungan
dengan udara luar.
2. Cedera Tertutup, sendi tidak berhubungan dengan
udara luar.

KLASSIFIKASI CEDERA SENDI
V. Berdasarkan ketidak Stabilan Sendi(Instability):
Tingkat stabilitas sendi berkurang karena adanya
kelemahan dari Ligamen dan atau kelemahan otot-otot
yang menggerakkan sendi tersebut. Instability sering
berupa keadaan khronik akibat adanya cedera Ligamen
yang tidak ditangani dengan baik.

1. Occult Instability.( Instabilitas sendi baru dapat
diketahui dengan melakukan Stres Test )
2. Instabiity. ( Instability sudah dapat diketahui dengan
pemeriksaan biasa saja atau pemeriksaan klinis )


KLASSIFIKASI CEDERA SENDI
Pada kesempatan ini saya akan membicarakan
cedera sendi sendi yang sering terjadi dan kita
jumpai di klinik atau di IGD RS yang disebabkan
oleh trauma dan kejadiannya tiba-tiba.

Sedangkan cedera sendi yang disebabkan oleh
yang bukan trauma terjadi secara gradual, biasanya
datang kepoliklinik setelah ada keluhan sakit pada
sendi atau ada deformitas.

CEDERA SENDI

Menurut kepustakaan sendi yang paling sering
mendapat cedera adalah sendi yang paling luas
ruang geraknya atau Range Of Motion (ROM)nya.

Ini tentu dapat kita pahami karena luasnya
pergerakkan sendi makin rentan sendi tersebut
mendapat trauma, seperti juga segmen-segmen
tulang belakang yang paling sering cedera
adalah segmen L1 dan L2 karena segmen
tersebut yang paling mobil.


CEDERA SENDI




ANATOMI SENDI BAHU

Gbr. 5 Gbr. 6
CEDERA SENDI BAHU.
Sendi bahu dibentuk oleh tulang Scapula yang
memberikan Glenoid dan Acromion, kaput
Humeri dan tulang Clavicula.

Karena garis sumbu pertemuan Glenoid dengan
Kaput Humeri vertical maka stabilitas sendi Bahu
sangat bergantung kepada otot yang
menggerakkan sendi dan Ligamen-Ligamen dari
sendi.

CEDERA SENDI BAHU.
Gbr. 7 Ro/Foto AP shoulder Gbr. 8 Cedera Ligamen shoulder
CEDERA SENDI BAHU.
Sendi Bahu sesungguhnya terdiri dari 5 sendi:

1. Glenohumeral Joint (GH)
2. Sternoclavicular Joint (SC)
3. Acroclavicular Joint (AC)
4. Coracoclavicular Joint (CC)
5. Scapulthoracal (ST).


CEDERA SENDI BAHU.
AC joint dan CC joint bukanlah sendi yang
sebenanarnya (Synovial Joint) melainkan dua tulang
yang dihubungkan oleh jaringan Fibrous.

Gerakan sendi bahu dengan membutuhkan tenaga
yang kuat/besar dimana semua otot disekitar sendi
bahu ikut berkontraksi maka semua sendi ikut
bergerak walaupun sedikit.

Gerakan sendi bahu sungguh komplek dan sangat
mobil sehingga sangat mudah mendapat cedera
mulai dari cedera ringan seperti sprain Lig sampai
fraktur dislokasi.

CEDERA SENDI BAHU.

Pada cedera akut baik cedera ringan sampai cedera
berat gejala utama adalah rasa sakit dan bertambah
pada waktu melakukan gerakan sendi sesuai dengan
lokasi cederanya. Cedera yang berat sering
memberikan kelainan bentuk(deformitas) seperti
pada rupture ligament, dislokasi atau fraktur.

Cedera tertutup pengobatan yang perlu diberikan
setelah trauma adalah kompres Es/Ice untuk
mengurangi perdarahan, inflamasi dan rasa sakit.
Kompres Es diberikan selama mungkin pada 3x24
jam pertama sambil dilakukan immobilisasi daerah
yang cedera. RICE
CEDERA SENDI BAHU.
Rest, istirahat/immobilisasi.
Ice, kompres dengan es ditempat yang
sakit.
Compression, bgn sakit dibalut elastis,
tapping.
Elevation, bagian yg sakit ditinggikan.
RICE
CEDERA SENDI BAHU.
Cedera Shoulder
Gbr. 10 Tipe cedera ligament sendi bahu Gbr. 11 Ro/foto AP dari dislokasi posterior sendi bahu
Cedera Shoulder

CEDERA SENDI PERGELANGAN KAKI
(Ankle Joint)


Fibula dengan Tibia merupakan Syndesmosis, sendi
Talus dengan Fibula ini merupakan bagian dari sendi
Talo Cruralis.

Ankle Mortis adalah sendi yang dibentuk oleh tulang-
tulang Tibia,Ujung Distal Fibula dan Talus jelah sendi
ini yang disebut Ankle Mortis seperti huruf U terbalik
dimana kaki medial dibentuk oleh Malleolus Medialis
dan kaki lateral oleh Malleolus Lateral.














CEDERA SENDI PERGELANGAN KAKI (ANKLE JOINT)
Anatomi Ankle Joint.

Gbr. 13 ligamen sendi ankle Gbr. 14 Cedera ligament sendi ankle
Perlu diingat bahwa pada Ankle Joint banyak
dijumpai Ligamen baik dibagian medial, lateral
dan anterior yang semua berfungsi untuk
stabilisasi sendi Ankle waktu melakukan gerakan
sambil menahan berat badan (BB).

Ligamen ligament sering mendapat cedera bila
ada pergerakan Ankle Joint yang berlebihan dan
tiba-tiba, cedera Ligamen dapat ringan seperti
sprain sampai berat berupa rupture total atau
avulsion.


CEDERA SENDI PERGELANGAN KAKI (ANKLE JOINT)
Cedera ligament yang tertutup walaupun sampai
berupa rupture totol bila langsung ditangani
dokter dari saat kejadian prognosanya baik yaitu
penderita bisa beraktifitas hampir seperti semula
kembali.

Ankle Joint masih cukup baik) tapi bila setelah
tiga minggu baru ditangani dokter maka
prognosanya jelek dimana akan terjadi khronik
instability, sakit/nyeri pada ankle, mudah cedera
lagi dan OA ankle pada kemudian hari.
CEDERA SENDI PERGELANGAN KAKI (ANKLE
JOINT)

CEDERA SENDI SIKU (Elbow
Joint).


Ini juga bisa yang ringan saja seperti sprain
ligament kollateral sampai yang berat berupa
fraktur dislokasi.

Anatomi Sendi Siku (Elbow Joint).
Sendi Siku dibentuk oleh tulang humerus,
Radius dan Ulna ketiga tulang ini membentuk
sendi Humero Ulnaris, Humero Radialis dan
Radio Ulnaris.
Gbr. 15 anatomi sendi siku (lat) Gbr. 16 Ligamen sendi siku
CEDERA SENDI SIKU (Elbow Joint).

Gbr. 17 Ro-foto dislokasi posterior sendi siku
CEDERA SENDI SIKU (Elbow Joint).

Penanganan cedera ligament dengan
mengistirahatkan sendi dalam posisi fungsional
(Fleksi 90 derajat dan Supinasi atau Pronasi sesuai
Ligamen Kollateral mana yang cedera.

Dislokasi sendi siku sering ke posterior jika,
Dislokasi tertutup pada kasus yang baru dapat
dilakukan Reposisi Tertutup dengan Bius Umum
kemudian Immobilisasi Gyps selama 2-3 minggu.

Tapi bila sudah lebih dari satu minggu maka perlu
dilakukan reposisi terbuka dan prognosa tidak sebaik
kasus baru.

CEDERA SENDI SIKU (Elbow Joint).


Setiap Fraktur yang melibatkan permukaan sendi
dan displaced seharusnya dilakukan ORIF untuk
mendapat fungsi sendi normal kembali.

Fraktur Olecranon merupakan avulsion fracture
dan sebaiknya dilakukan ORIF untuk hasil yang
baik (Normal Healing)



CEDERA SENDI SIKU (Elbow Joint).


CEDERA SENDI LUTUT (KNEE JOINT).
Gbr. 18
Sendi Lutut dibentuk oleh distal tulang femur,
proksimal tulang tibia dan tulang Patella.

Mempunyai empat ligament yang penting untuk
stabilitas sendi yaitu Ligamen Kollateral Medial,
Kollateral Lateralis, Anterior Cruciate Ligament
(ACL) dan Posterior Cruciate Ligament (PCL).


CEDERA SENDI LUTUT (KNEE JOINT).

Sedangkan Ligament Patellar lebih berfungsi
untuk memperkuat ekstensi Lutut.

Sendi Lutut juga dilengkapi oleh Meniscus untuk
mengurangi impact antara femur dengan tibia
dan stabilisasi sendi.


CEDERA SENDI LUTUT (KNEE JOINT).



Sendi Lutut sering mendapat cedera, biasanya
berupa cedera ligament Kollateral dapat disertai
atau tidak cedera ACL dan atau PCL bergantung
beratnya trauma.
Biasanya bila Ligamen Kollateral Ruptur Total
maka sering diikuti rupture jugaACL atau PCL
nya.
Seperti cedera sendi yang lain cedera Ligamen
yang bagaimanapun beratnya dan baru terjadi
jika dirawat secara konserfatif prognosanya
masih lebih baik.

CEDERA SENDI LUTUT (KNEE JOINT).

Sebaliknya jika lebih dari satu minggu baru
kedokter prognosanya akan jadi lebih buruk
karena proses penyembuhan telah berlangsung
dalam keadaan ligament sudah tidak anatomis
lagi.

CEDERA SENDI LUTUT (KNEE JOINT).

MENISCUS

Sendi Lutut selain bisa mengalami cedera
Ligamen bisa juga cedera dari meniscus
berupa robek atau koyak diagnose secara
klinis kurang akurat dengan pemeriksaan
MRI lebih akurat.

CEDERA SENDI LUTUT (KNEE JOINT).

Gbr. 19 Gbr. 20 Brest untuk cedera ligament

CEDERA SENDI LUTUT (KNEE JOINT).

Gbr. 21 Cedera lutut Gbr. 22 Mc Murray Test
Gbr. 23 Dislokasi Lateral Patella

CEDERA SENDI LUTUT (KNEE JOINT).


CEDERA SENDI PANGGUL (HIP
JOINT).

Gbr. 25 ligamen sendi ankle Gbr. 26 Cedera ligament sendi ankle

Sendi Panggul dibentuk oleh caput femur dan
Acetabulum dan merupakan Ball Socket Joint.

Dimana caput femur discover sekitar 50% dan
digerakkan serta dikelilingi oleh otot-otot yang
kuat.

Kalau tidak dengan trauma/forced yang besar
sulit sebenarnya terjadi dislokasi.


CEDERA SENDI PANGGUL (HIP JOINT).

Gbr. 27 Foto klinis dislokasi posterior hip joint

Gbr. 28 Ro/foto AP dislokasi posterior (R) Hip joint
CEDERA SENDI PANGGUL (HIP JOINT).

Gbr. 29 Bilateral dislokasi Obturator hip joint Gbr. 30 Avasculer Caput Femur

CEDERA SENDI PANGGUL (HIP JOINT).

Cedera sendi panggul yang sering berupa
Dislokasi ke Posterior.

Ini biasanya disebabkan benturan yang kuat
pada lutut dalam keadaan Hip pada posisi fleksi
sekitatar 70 90 derajat dan adduksi, ini sebagai
trauma indirek melalui sumbu Femur.


CEDERA SENDI PANGGUL(HIP JOINT)
Dislokasi Posterior Hip ini sering disertai dengan
fraktur posterior Lip dari Acetabulum jika
fragmen jukup besar setelah reposisi sendi
dengan melakukan gerakan fleksi dan eksorotasi
langsung dislokasi kembali, maka fragmen
posterior Lip tersebut harus difiksasi (ORIF)



CEDERA SENDI PANGGUL (HIP JOINT)
METODE REPOSISI TERTUTUP
POSTERIOR DISLOKASI SENDI PANGGUL

AVULSION.

Kadang kadang
dijumpai juga
avulsion dari
trochanter minor
akibat tarikan otot
Iliopsoas yang tiba-
tiba dan kuat.
CEDERA SENDI PANGGUL (HIP JOINT).


PENANGANAN CEDERA SENDI.

A. Kontusio Sendi.
Pada yang akut RICE untuk 3 hari pertama
NSAID
Setelah 3 hari PT dan latihan.

B. Sprain Ligament.
RICE
NSAID
PT & Latihan


C. Partial Tear Ligament.
RICE
NSAID
PT & Latihan

D. Complete Tear Ligament.
RICE
NSAID
Repair


PENANGANAN CEDERA SENDI.

E. Subluksasi.
Reposisi, tapi sering terjadi spontan reposisi sesaat
setelah trauma.
Immobilisasi.
NSAID.
PT & Latihan

F. Dislokasi.
Reposisi tertutup dengan GA gagal open reposition.
Immobilisasi.
NSAID.
PT & Latihan.




PENANGANAN CEDERA SENDI.


G. Fraktur Dislokasi.
ORIF
Antibiotik
NSAID
Latihan

H. Khusus untuk robek meniscus
diperlukan tindakan Repair atau Diseksi
yang sebaiknya dengan Arthroscopy.


PENANGANAN CEDERA SENDI.

Masih banyak kami jumpai di klinik cedera sendi
dibawa ke pengobatan tradisional dan setelah
beberapa bulan baru dibawa ke RS dan tentu
prognosanya jadi jelek dan harus dilakukan tindakan
operasi.

Pada forum ini kewajiban kami meyampaikan pada
semua teman sejawat dan siapa saja, bahwa cedera
sendi dengan konservatif hasilnya cukup baik.

RICE + NSAID= BAIK.
PENANGANAN CEDERA SENDI.


Sendi-sendi kecil lainnya seperti sendi-sendi pada
telapak tangan dan telapak kaki juga sering
mendapat cedera.
Tapi karena sendinya kecil penyembuhan lebih cepat
dan biasanya penderita tidak datang kedokter.
Kecuali terjadi dislokasi yang terjerat (buttone hole)
yang tidak bisa dilakukan reposisi tertutup oleh
penderita atau penolong lain.
Buttonehole dislokasi sering pada sendi
Metacarphopalangeal (MCP joint) dimana kaput dari
MC terjerat oleh tendon tendon fleksor.

PENANGANAN CEDERA SENDI.

Gbr. 32 dislokasi PIP Little finger

PENANGANAN CEDERA SENDI.


KOMPLIKASI DARI CEDERA SENDI.

Komplikasi dapat kita bagi atas :
1. Early Complication (yang terjadi bersamaan saat
trauma)
A. Cedera pembuluh darah.
B. Cedera syaraf tepi.
C. Luka sampai kesendi

2. Immediate Complication (Yang terjadi setelah beberapa
hari trauma).
A. Instability
B. Infeksi , terutama pada cedera terbuka.
C. Kaku sendi (stiffness)

.

3. Late Complication (terjadi setelah lebih satu
bulan trauma)
A. Kaku sendi.
B. Myositis Ossificans.
C. Avascular Necrosis.
D. Suddeck Athrophy.

KOMPLIKASI DARI CEDERA SENDI.

1. Cedera sendi cukup sering dijumpai pada praktek
dokter sehari-hari terutama cedera dari struktur
jaringan lunak seperti Ligamen , Otot, Capsul atau
Meniscus.

2. Cedera jaringan lunak dengan penanganan
konservatif segera dan adequat saja sudah
memberikan hasil yang baik.

3. Dislokasi sendi akut membutuhkan trauma(forced)
yang lebih kuat dari cedera jaringan lunak.

KESIMPULAN.

4. Penanganan yang terlambat (neglected case) akan
menimbulkan komplikasi dikemudian hari seperti,
Myositis ossifican, Instability, Kaku Sendi, Avascular
Necrosis dan OA yang penanganannya jauh lebih sulit
dan prognosa kurang baik.

5. Sendi sendi kecil juga sering mengalami cedera
tapi penderita tidak ke dokter karena ditangani
sendiri dan penyembuhannya lebih cepat.


KESIMPULAN.

Anda mungkin juga menyukai