By
Roesmanita
Pengertian
ETIOLOGI
ETIOLOGI
PATOFISIOLOGI
Stadium 1
• Pemeriksaan Laboratorium
Penilaian CRF dengan ganguan yang serius dapat
dilakukan dengan pemerikasaan laboratorium,
seperti : Kadar serum sodium/natrium dan
potassium/kalium, pH, kadar serum phospor,
kadar Hb, hematokrit, kadar urea nitrogen dalam
darah (BUN), serum dan konsentrasi kreatinin
urin, urinalisis.
Pada stadium yang cepat pada
insufisiesi ginjal, analisa urine dapat
menunjang dan sebagai indikator
untuk melihat kelainan fungsi ginjal.
Batas kreatinin urin rata-rata dari
urine tampung selama 24 jam.
Analisa urine rutin dapat dilakukan
pada stadium gagal ginjal yang mana
dijumpai produksi urin yang tidak
normal.
Dengan urin analisa juga dapat
menunjukkan kadar protein, glukosa,
RBCs/eritrosit, dan WBCs/leukosit
serta penurunan osmolaritas urin.
Pada gagal ginjal yang progresif
dapat terjadi output urin yang kurang
dan frekuensi urin menurun.
Monitor kadar BUN dan kadar creatinin
sangat penting bagi pasien dengan
gagal ginjal. Urea nitrogen adalah
produk akhir dari metabolisme protein
serta urea yang harus dikeluarkan
oleh ginjal. Normal kadar BUN dan
kreatinin sekitar 20 : 1. Bila ada
peningkatan BUN selalu diindikasikan
adanya dehidrasi dan kelebihan intake
protein.
• Pemeriksaan Radiologi
Berberapa pemeriksaan radiologi yang biasa
digunanakan utntuk mengetahui gangguan fungsi
ginjal antara lain:
• Pengaturan minum
Pengaturan minum dasarnya adalah memberikan
cairan sedemikian rupa sehingga dicapai diurisis
maksimal. Bila cairan tidak dapat diberikan per oral
maka diberikan perparenteral. Pemberian yang
berlebihan dapat menimbulkan penumpukan di
dalam rongga badan dan dapat membahayakan
seperti hipervolemia yang sangat sulit diatasi.
• Pengendalian hipertensi
• Cardiovaskuler
Data – data yang ditemukan Edema, Hipertensi, Anemia
(Normochromik, Normositik), CHF (Gagal Jantung Kongestif),
Pericarditis, Dysrhytmias, Cardiomegali, Athreslerosis.
• Dermatologic :
Data – data yang ditemukan,Pruritis,
• Electrolit
Kemungkinan data yang ditemukan : Kalium , hydrogen, Natrium,
Phosfat, Magnesium : Meningkat sedangkan Bicarbonat dan calcium
menurun.
• Gastrointestinal
Data - data yang ditemukan :
Anorexia ( Nafsu makan berkurang / tidak ada), Mual, Muntah,
Stomatitis, Gingivitis, Stomatitis, Nafas bau ureum, Metalick
taste (Rasa pengecapan seperti logam), Hematemesisi dan
melena, Diare atau konstipasi, Osephagitis, Gastritis
• Metabolick
Data – data yang ditemukan :
Peningkatan BUN dan serum kreatinin, Peningkatan asam
urat, Intoleransi karbohidrat dan gangguan toleransi glukosa,
Gangguan pemecahan insulin, Hypertriglyceridemia, Acidosis,
Tetany
• Neurologic
Data – data yang ditemukan :
Perubahan dalam fungsi berpikir dan perilaku, Gangguan
tingkat kesadaran, Neuropathy perifer, Noctural leg cramping
(Kram kaki pada malam hari), Apathy, lethargi, fatique, sakit
kepala dan insomnia.
• Mata (Ocular
Data – data yang ditemukan :
Perubahan retina : Mata merah (hypertensi)
• Reproductive
Data – data yang ditemukan :
Infertility, Impotensi, Amenorhoe, Menurunnya libido,
Gynecomastia
• Respiratory
Data - data yang ditemukan :
Pernapasan kusmaul, Apneu, Edema pulmonal, Pneumonia, Effusi
pleura, Hiperventilasi
• Skeletal
Data – data yang ditemukan :
Fracture, Nyeri tulang, Peningkatan alkaline phospatase, Nyeri
sendi, Renal osthedistropy
DIAGNOSA KEPERAWATAN
• Gangguan perfusi jaringan renal sehubungan
dengan kerusakan nepron sehingga tidak
mampu mengeluarkan sisa metabolisme
Data Subyektif : None
Data Obyektif : Oliguria, Anuria, acidosis
dengan peningkatan serum hydrogen dan
kalium, penurunan pH dan bicarbonat, Anemia ,
Peningkatan : BUN, serum kreatinin, Penurunan
Calcium dan peningkatan phosfat serta
magnesium.
• Kelebihan volume cairan sehubungan
dengan ketidakmampuan ginjal
mengeskkresi air dan natrium
Data Subyektif : None
Data Obyektif : Hypertensi , Ascites,
oedema gangguan bunyi napas
(Cracles), tachicardi, penambahan BB,
orthopneu, Peningkatan tekanan vena
sentral dan PAWP, Distensi vena
jugular, Positif refleks hepatojugular
• Gangguan Nutrisi : Kurang dari
kebutuhan tubuh sehubungan dengan
pembatasan intake (Diit) dan effect
uremia yang mengakibatkan malnutrisi
protein – calori.