1

BOOK 1
MODULE 1 B
HRSG BASICS
2
HRSG BASICS ( HRSG = HEAT RECOVERY STEAM GENERATOR )
POKOK BAHASAN :
1. SISTEM LAYOUTS
2. BASIC THERMODYNAMIC
3. HRSG DENGAN SIKLUS TUNGGAL
4. HRSG DENGAN SIKLUS GANDA
5. ADDITIONAL FIRING
6. NATURAL & FORCED CIRCULATION CIRCULATION
7. DESIGN OF THE FLUE GAS PASSES
8. HUBUNGAN ANTARA GAS TURBINE dan HRSG
HISTORY
DIPAKAI DI DUNIA PERTAMA KALI 1939 SEBAGAI PENGGERAK GENERATOR LISRRIK. DINILAI
SANGAT BOROS, DITINGGALKAN.
AWAL 1950 DITERAPKAN SEBAGAI PENGGERAK KAPAL RINGAN ( MARINE GT) TERUS
DIKEMBANGAKAN SEBAGAI PENGGERAK KAPAL YANG LEBIH BESAR.
AWAL 1960 SEBAGAI PENGGERAK dan CC- PP ( COMIBINED CYCLE POWER PLANT )
GENERATOR LISTRIK DENGAN MENINGKATKAN EFISIENSI SAMPAI 46 %
EFISIENSI TERTINGGI TOTAL SEBESAR 58. 5 % PADA TH. 1993
BOILER BASICS - HRSG
POWER PLANT TRAINING - HRSG
3
POWER PLANT STUDIES
POWER GENERATION TERMS :
O CAPACITY FACTOR ( CF ) :




O NET PLANT HEAT RATE ( NPHR )
ADALAH JUMLAH KALORI PANAS ( FUEL ) YANG DIBUTUHKAN UNTUK MENGHASILKAN 1 kW Hr
DIUKUR SETELAH DIDISTRIBUSIKAN KE TRANSMISI. PLANT EFFISIENSI BESARNYA = 3412 Btu / kW
Hr DIBAGI DENGAN NPHR
O REPLACEMENT POWER COST :
BEAYA YANG DIPERLUKAN SEBAGAI PENGGANTI BILA UNIT TIDAK DIOPERASIKAN . BEAYA PENGGANTI TSB.
DI SUPPLY DARI LUAR UNIT YANG TIDAK BEROPERASI tsb.
O AUXILIARY POWER CHARGES
PERTIMBANGAN DESIGN
1. FUNGSI UNIT PLANT :a. INDUSTRIAL, b. UTILITY, c. COMBINED I/ U
2. GEOGRAFI : a. LOKASI b. LINGKUNGAN c. SEISMIC
3. CHOICE of CYCLE : a. KONVENSIONAL, b. COMBINED CYCLES ( HRSG )
4. CHOICE of FUEL : a. PADAT b. CAIR c. GAS d. KOMBINASI
DENGAN MEMPERHATIKAN :
1). BASE PRICE of FUEL 2). COST of FUEL
3). COST of HANDLING and RECLAIMING. 4). COST of LABOR ( INCL. DISPOSITION of REFUSED )
5). COST of PLANT SERVICES, INCL. POPWER 6). FIXED CHARGES on FUEL- HANDLING and BURNING
EQUIPMENT
5. CHOICE of AUXILIARIES : FANS, PUMPS, HEADERS, TANKS, PIPING.
BOILER BASICS - HRSG
DIUKUR OUTPUT SETELAH UNIT BEROPERASI BEBERAPA WAKTU. Mis. SETENGAH TAHUN
AWAL.
CF ADALAH ANGKA PERBANDINGAN ENERGI YANG DIHASILKAN OLEH UNIT DALAM PERIODE
WAKTU DENGAN ENERGI YANG SEHARUSNYA DIHASILKAN OLEH UNIT PADA PERIODE WAKTU
YANG SAMA PADA FULL RATING
4
A CONFIGURATION OF
STEAM ENERGY and HEAT ENERGY
SYSTEM PEMBANGKIT ENERGI PANAS
SYSTEM PEMBANGKIT
ENERGI UAP
2 APLIKASI :
1. UTILITY / POWER COGEN :
PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK
2. COGENERATION ( 1978 ) :
a. TENAGA LISTRIK
b. PROSES
SYSTEM PEMBANGKIT
ENERGI PANAS
BOILER BASICS - HRSG
5
GAS BUANG DARI UNIT GT ( SEBAGAI
SUMBER PANAS )
GAS BUANG TSB. DIMANAFAATKAN
UNTUK MEROBAH AIR MENJADI UAP
DIDALAM HRSG ( FUNGSI SEBAGAI
BOILER )
BOILER UNIT
ADVANTAGE of HRSG :
THERMAL EFFI ( GT 33 - 38 % ) + ( HRSG 33 - 50 % )
33 - 50 %
BERAPA JAM MENGHASILKAN DAYA ( LISTRIK )
BERAPA JAM SEHARUSNYA MENGHASILKAN
DAYA ( LISTRIK )
RELIABILITY (GT 80- 90% ) + ( HRSG 95 % )
FLEXIBILITY ( GT SAJA ) + ( COMBINED
DENGAN HRSG ) ATAU 2 GT + 1 HRSG, OIL OR
GAS,
CONSTRUCTION > CEPAT, LOW COST INVEST,
OPERATOR TERBATAS ,
POLUSI LINGKUNGAN RENDAH
33 - 40 %
BOILER BASICS - HRSG
GAS TURBINE UNIT
POWER PLANT TRAINING - HRSG
6
2 APLIKASI :
1. UTILITY / POWER COGEN :
PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK
2. COGENERATION ( 1978 ) :
a. TENAGA LISTRIK
b. PROSES
85 %
FUNGSI PEMBANGKIT
TENAGA STEAM DIGANTI
DENGAN UNIT HRSG
GT UNIT
KONFIGURASI HRSG
PEMBANGKIT TENAGA PANAS ( UNIT TURBINE GAS ) DAN
PEMBANGKIT TENAGA UAP ( UNIT HRSG )
- EFISIENS GT [ 30 - 38 ] %.
- SEBAGAI SUMBER PANAS [ 40 - 45 ] %
EFISIENS HRSG [35 - 55 ] %
BOILER BASICS - HRSG
GAS BUANG SEBAGAI
SUMBER ENERGY PANAS
UNTUK BOILER
7
TYPICAL LAYOUT NATURAL CIRCULATION
DAMPER :
BERFUNGSI UNTUK MENGATUR PENGGUNAAN HOT FLUE GAS DARI GT.
BILA HRSG SHUTDOWN, DAMPER MENUTUP ALIRAN FLUE GAS KE HRSG dan FLUE
GAS DIBUANG KE ATMOSFER MELALUI BY - PASS STACK
BILA HRSG DIAKTIFKAN, DAMPER MENUTUP BY-PASS STACK
GAS BUANG DARI GT
[ 950-1050 ]
O
F = [ 510 - 566 ]
0
C
BOILER BASICS - HRSG
8

SIRKULASI ALAMI ( NATURAL CIRCULATION )
SIRKULASI DITIMBULKAN OLEH BEDA GRAVITASI
AIR PANAS -DINGIN
TIDAK MENGGUNAKAN POMPA
DIAMETER PIPA BOILER LEBIH BESAR DARIPADA
BOILER DENGAN SIRKULASI PAKSA
KAPASITAS BOILER LEBIH RENDAH
START - UP LEBIH LAMA
ALIRAN AIR TURUN KE WATER DRUM LEWAT
DOWN COMER
TAHANAN ALIRAN : GESEKAN AIR - PIPA, AIR
DEPOSIT, TITIK BELOK, AIR - DRUM INTERNAL
BOILER DENGAN SIRKULASI LAMI
Tuberiser /
evaporator
DISADVANTAGE
4 PRODUKSI STEAM PER SATUAN WAKTU RELATIF
RENDAH ( WATER - STEAM RATIO RENDAH )
4 KURANG RESPONSIF TERHADAP PEROBAHAN
BEBAN
BOILER BASICS - HRSG

SISTEM SIRKULASI
D
o
w
n
c
o
m
e
r

/

d
o
w
n

t
a
k
e

HEAT
ISOLATION
9
SUPERHEATERS
EVAPORATOR
ECONOMIZER
FEEDWATER
To St.
TURBINE
STEAM OUTPUT
POCESS
St. DRUM
HRSG DENGAN SIRKULASI NATURAL
BY PASS STACK
S
C
R

NH
3
SUPPLY
ADDITIONAL
FUEL
PINCH POINT HARUS SEKECIL MUNGKIN. PADA DAERAH SPHT. T
SH
= 22 - 33
0
C, DI DAERAH EVAPORATOR
T
P
= 11 - 28
0
C DAN DIDAERAH ECONOMIZERS , T
E
= 6- 17
0
C.
Tp = 11 - 28
0
C T
SH
= 22-33
0
C
T
FW
= 116
0
C
UNTUK MENGHINDARI DEW POINT
BOILER BASICS - HRSG
St.GENERATOR
10
SIRKULASI PAKSA ( FORCED CIRCULATION )

SIRKULASI KARENA TEKANAN POMPA
DIAMETER PIPA BOILER LEBIH KECIL,
LUAS HEX LEBIH BESAR
KAPASITAS BOILER LEBIH BESAR
START - UP LEBIH SINGKAT
ALIRAN AIR TURUN KE WATER DRUM LEWAT
ORIFICE DISTRIBUSI MERATA
RESPONSIF TERHADAP PEROBAHAN LOADS
BOILER DENGAN SIRKULASI PAKSA
CIRCULATION
PUMP ( BWCP )
DISADVANTAGE
4 KONSTRUKSI LEBIH KOMPLEX
4 LEBIH MAHAL
D
O
W
N

C
O
M
E
R

/

D
O
W
N

T
A
K
E

BOILER BASICS - HRSG

SISTEM SIRKULASI
HEAT
ISOLATION
11
BOILER BASICS - HRSG
CIRCULATION PUMP
FW PUMP
HRSG DENGAN
FORCE CIRCULATION
DARI
KONDENSOR
DARI TURBIN / LP
HEADER
BILA TANPA FW. PUMP, FW DARI
DEAERATOR LANGSUNG KE
EKONOMIZER
UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI
BLR, TEKANAN HARUS TINGGI.
TERDIRI DARI 2 -3 TINGKAT
TEKANAN BOILER atau 2-3 steam
drum.
HEAT RECOVERY MENJADI
EFISIEN.
5 PARAMETER YANG MENENTUKAN
DALAM PEMBUATAN HRSG :
1. BESARNYA BACK PRESSURE ( BEDA
TEKANAN FLUE GAS ). BACK PRESSURE
YANG BESAR MENURUNKAN EFFISIENSI GT.
NORMAL ANT [10 15 ] IN. WG [
2.5 - 3.7 ] kPa.
2. STEAM PRESSURE & TEMPERATURE
3. PINCH POINT ( DELTA Tp = [20-50]
0
F =
[11-28 ]
0
C . PADA DAERAH ECONOMIZER
KE EVAPORATOR.
4. DELTA TEMPERATURE ANTARA FLUE GAS
SPHT ( T
SH
) & ECON ( T
EC
).
5. STACK OUTLET TEMPERATURE.
T
SH
= 22-33
0
C
LP
IP HP
12
SUPPLY PANAS DARI
GAS BUANG GAS
TURBINE
SUPPLY PANAS
DARI BH. BAKAR
EXTRA
PROCESS
GENENBERATOR
/ PUMP
SYSTEM LAYOUT
BILA BOILER MEMERLUKAN SHUTDOWN, DAMPER DITUTUP,
GAS BUANG DIBUANG MELALUI BY-PASS STACK.
DAMPER
BOILER BASICS - HRSG
13
BOILER BASICS - HRSG
THERMODYNAMICS
PEMANFAATAN KALOR SE-OPTIMUM MUNGKIN GAS BUANG DARI GT.
DIBATASI OLEH 3 FAKTOR :
1. SIFAT ALAMI AIR dan GAS BUANG MENGAKIBATKAN PANAS HILANG EXERGETIC
( MENYERAP TENAGA PANAS ) dan ENERGETIC ( MENGHASILKAN TENAGA )
2. LUAS BIDANG HEX BUKAN TIDAK TERBATAS
3. TEMP. GAS BUANG YANG RENDAH MENGAKIBATKAN KOROSI. JADI BAGAIMANA
MENGATUR TEMPERATURE DALAM GAS BUANG ( Gas fuel 163
0
C, Oil fuel 153
0
C )
80% OXY.
T= 900
0
F
( 482
0
C)
GAS BUANG BERFUNGSI
SEBAGAI PENGGANTI FORCED
DRAFT FAN.
MENGHEMAT lk.15% Bh. .BAKAR
> SULFURIC DEW POINT
( 163
0
C )
EVAPORATOR
T
E
M
P
E
R
A
T
U
R
E

HEAT TRANSFER
ADDITIONAL FIRING
DEW POINT
DEW POINT UNTUK FUEL YANG
MENGANDUNG SULFUR ( 163
0
C)
MENGAKIBATKAN KOROSI.
KOROSI JUGA DAPAT DIAKIBAT -
KAN BILA TEMPERATURE TURUN
SAMPAI WATER DEW POINT
MESKIPUN FUEL TIDAK
MENGANDUNG SULFUR.
Temp.inlet
FW
PITCH POINT
14
FAKTOR UTAMA MEMPENGARUHI PROSESS PERPINDAHAN PANAS
1. DIFFERENTIAL TEMPERATURE ( DELTA T )
BEDA TEMPERATURE ANTARA TEMP. TINGGI ( SUMBER PANAS ) dan TEMP. YANG
RENDAH ( PENERIMA PANAS )
2. THERMAL CONDUCTIVITY ( Ct )
BAGAIMANA MATERIAL MAMPU MENYERAP PANAS DAN MENTRANSFER PANAS KE AIR /
STEAM
3. SURFACE AREA ( SA )
LUAS BIDANG PERMUKAAN PENYERAH PANAS dan LUAS BIDANG PENERIMA PANAS.
KOEFISIEN MATERIMAL BERDASARKAN SIFAT ALAMI MATERIAL MENERUSKAN PANAS.
( GAS, PADAT NON LOGAM , LOGAM )
4. HEAT TRANSFER COEFFICIENT ( Ch )
5. PINCH POINT ( Pp )
BEDA TEMPERATURE TERKECIL ANTARA TEMPERATURE GAS MENINGGALKAN DAERAH
EVAPORATING dan TEMPERATURE WATER SAAT MULAI EVAPORASI.
BEDA TEMPERATURE ANTARA TEMPERATURE SATURATED WATER SAAT MULAI
EVAPORASI DENGAN TEMPERATURE FEEDWATER MASUK ( ECONOMIZER ) ANTARA
[ 8 0 - 14 0 ]
0
C)
APPROACH TEMP. MENENTUKAN LUAS BIDANG HEX. ECONMIZER
6. APPROACH TEMPERATURE ( ApT )
BOILER BASICS - HRSG
15
4 BERFUNGSI UNTUK MEMBERI PANAS TAMBAHAN KEPADA GAS BUANG DARI GAS TURBINE
( GT ). KHUSUS UNTUK UNIT YANG DILENGKAPI DENGAN PEMBAKARAN ULANG, KAPASITAS
KOMPRESOR GT LEBIH BESAR . DENGAN DEMIKIAN SUPPLY OXYGEN KE STEAM
GENERATOR LEBIH BESAR [ 75 80 ] % OXYGEN. DAPAT LANGSUNG DIBAKAR.
4 DENGAN ADDITIONAL FIRING, TEMP. GAS BUANG DARI GT AKAN TURUN SEBESAR [15 - 11 ] %
4 PANJANG DUCT BURNER DIUKUR DARI GT EXHAUST DIBUAT UNTUK MENCEGAH NYALA API
MENYENTUH PIPA - 2 SUPERHEATER.
ADDITIONAL BURNER dan DRAFT FAN
PADA HRSG KHUSUS UNTUK PROSES
4 BILA UNIT GT DIMATIKAN, PROSES PRODUKSI DAPAT TETAP BERJALAN DENGAN CARA GT
UNIT DIMATIKAN, BOILER TETAP DIOPERASIKAN DENGAN PEMBAKARAN LANGSUNG
DIDALAM DUCT BURNER.
4 PADA BAGIAN HRSG DILENGKAPI DENGAN ADDITIONAL BURNER dan ADDITIONAL DRAFT
FAN.
4 PEMBAKARAN DENGAN IGNITOR ( PILOT SPARK ) MEMBAKAR PILOT GAS ( TEKANAN 3-4
PSIG )
4 MAIN GAS HEADER PRESSURE PADA NOZZLE ELEMENT SEBESAR [ 30 - 35 ] PSIG.
4 DIMONITOR DENGAN UV FLAME SCANNER. NOZZLE dan SCANNER DIDINGINKAN
DENGAN UDARA KOMPRESI
4 BILA TEMPERATURE EXIT GAS KURANG DARI DEW POINT ( 140
0
C ). ADDITIONAL BURNER
DINYALAKAN
DUCT BURNER ( ADDITIONAL BURNER )
FAN
BOILER BASICS - HRSG
16
SINGLE PRESSURE SYSTEM
&
HEAT BALANCE

G
GT
SUPERHEATER
EVAPORATOR
ECONOMIZER
G
DEAERATOR
FWP
COND. PUMP
CONDENSER
STEAM
BY PASS
ST
ST. DRUM
W / WO CIRC. PUMP
bar
bar
Kg / s
1.013
205 287
2. 7
130
2. 9
5.4
50
131 34. 9
38. 8
248. 6
37
480 34. 9
11
1. 000
1. 035
525 288. 5
1. 013
15 283
34.0 MW
68. 6 MW
( TYPICAL SINGLE-PRESSURE )
EFFICIENCY = 45, 0 %,
P = 102, 6 MW
THERMODYNAMICS SYKLUS WATER - STEAM
PROCESS
BOILER BASICS - HRSG
SINGLE DRUM
[ SINGLE STAGE PRESSURE ]
17
SINGLE PRESSURE SYSTEM
&
HEAT BALANCE

G
GT
SUPERHEATER
EVAPORATOR
ECONOMIZER
G
DEAERATOR
FW
TANK
COND. PUMP
CONDENSER
STEAM BY
PASS
ST
W / WO CIRC. PUMP
34.0 MW
68. 6 MW
( TYPICAL DOUBLE-PRESSURE )
EFFICIENCY = 45, 0 %,
P = 102, 6 MW
THERMODYNAMICS SIKLUS WATER - STEAM
St. D LP
St. D HP
BOILER BASICS - HRSG
DOUBLE DRUM
[ DOUBLE STAGE PRESSURE ]
18
BOILER BASICS - HRSG
TRIPLE PRESSURE SYSTEM
NON - REHEAT
G
GT
HP/ HT SPHT
EVAPORATOR
ECONOMIZER
G
DEAERATOR
FW
TANK
COND. PUMP
CONDENSER
STEAM BY
PASS
ST
W / WO CIRC. PUMP
34.0 MW
68. 6 MW
( TYPICAL DOUBLE-PRESSURE )
EFFICIENCY = 45, 0 %,
P = 102, 6 MW
THERMODYNAMICS
St. D LP
St. D IP
LP/ LT SPHT
St. D HP
TRIPLE DRUM [ TRIPLE
STAGE PRESSURE ]
19
BOILER BASICS - HRSG
HP I.P
L.P
KE
DEAERATOR
CONTROL
VALVE
CONTROL
VALVE
FW 600 PSIA
HP.1700 PSIA
LP
EVAP.
IP
ECONO
HP
ECONO
HP
EVAP
IP
SUPER
HEATER
HP
EVAP
HP
SUPER
HEATER
HRSG DENGAN 3 TINGKAT TEKANAN
445
0
F ( 229
0
C)
400 PSIA ( 28 Kg/ Cm
2
)
1005
0
F (541
0
C )
1500 PSIA
SPHT
STEAMP
600
0
F(316
0
C )
1500 PSIA ( 105 Kg / Cm2 )
THERMOPROBE TERPASANG DI :
1. SEBELUM HP. SUPERHEATER
2. SEBELUM HP. EVAPORATOR
3. SEBELUM KELUAR DARI STACK (140
0
C - 150
0
C )
> 130
0
C
140-150

0
C
20
HRSG DENGAN HORIZONTAL TUBING ( DENGAN BWCP )
BWCP
ECONOMIZER
HP. EVAPORATOR
LP. EVAPORATOR
LP.SUPERHEATER
HP.SUPERHEATER
SUPPLEMENTARY
FIRING
BOILER BASICS - HRSG
21
HRSG ( DENGAN EFFISIENSI 58 % )
G
G
DEAERATOR
CONDENSOR
GAS TURBINE
HRSG
STEAM TURBINE
TOPPING GAS CYCLE
BOTTOMING STEAM CYCLE
BOILER BASICS - HRSG
22
1 - 2 KOMPRESI DIDALAM KOMPRESOR
2 - 3 PEMBAKARAN
3 - 4 EXPANSI DIDALAM GAS TURBINE
4 - 1 EXHAUSTED GAS
5 STACK TEMPERATURE
A - B TEMP. AIR NAIK
B - C PENGUAPAN DIDALAM HRSG
C - D = C-D = PENGUAPAN
D - E SUPERHEATED
E - F EXPANSI DIDALAM ST. TURBINE
Q = PANAS YANG DILEPAS
FLUE GAS DAN DIBERIKAN
KE WATER - STEAM
= ADDITIOPNAL FIRING
- GT EFFICIENCY = 34 - 40 %.
- HRSG EFFICIENCY = 25 - 35 %
- STEAM CYCLE OUTPUT DAPAT DIPERBESAR DENGAN MENAMBAH PANAS PEMBAKARAN
( ADDITIONAL FUIRING ) YANG TERPASANG PADA DIDALAM HRSG SEBELU M FLUE GAS
MASUK KE SPHT TUBING
TOTAL EFFICIENCY = 59 - 75 %
THERMODYNAMIC DIAGRAM
GAS TURBINE
K
B
T
1
2
3
4
STEAM CYCLE
1
2
3
4
C
D
D
E
F
15 0C
ENTROPY
B
C
Q
5
BOILER BASICS - HRSG
23
HRSG BASICS
CONDENSATE & FEED SYSTEM CONDENSATE HEATING
DENGAN MENGGUNAKAN EXTRACTION STEAM
G
GLAND
STEAM
LT. EXTRACTION STEAM
HT. EXTRACTION STEAM
STEAM
DEAERATOR
300
0
F

F
E
E
D
W
A
T
E
R

LPs
40 0C
150
0
C
CONDENSATE PREHEATERS
MAKE UP WATER /
SWEET WATER
MAKE-UP WATER
CONTROL VALVE.
BUKA :
4 PSI DIBAWAH NORMAL
PRESSURE STORAGE
TANK PRESSURE
TUTUP :
2 PSI DIBAWAH NORMAL
PRESSURE
24
CONDENSATE & FEEDWATER CONTROL
BOILER BASICS - HRSG
HIGH LEVEL
CONTROL VALVE
CONDESATE
PUMP
LOW LEVEL
CONTROL VALVE
ST. TURBINE
CONDENSER
DEA. LEVEL
CONTROL VLV
LEVEL
MONITOR
LEVEL
MONITOR
STEAM
CONDENSATE
DEAERATOR
BILA LOAD GT NAIK, TEMP. FLUE GAS NAIK, PRODUK STEAM NAIK. KOMSUMSI FW KE HRSG
dan KE ST. TURBINE NAIK. FW. PUMP MENGHISAP LEBIH BESAR WATER DARI DEAERATOR
TANK.
DEARATOR STORAGE TANK WATER LEVEL TURUN. INLET CONTROL VALVE DEAERATOR
MEMBUKA. KONDENSATE MASUK KE DEAERATOR MAKIN BERTAMBAH BESAR. LEVEL AIR
DALAM HOTWELL TURUN.
KEKURANGAN AIR DI HOTWELL DI-ISI KEMBALI DARI KONDENSASI STEAM DARI ST. TURBINE.
BILA HOTWELL TERUS TURUN, AKAN DIISI MAKE-UP WATER DARI TANGKI CADANGAN
SETELAH LOW LEVEL VALVE MEMBUKA..
TANK
FW
. PUMP
KE HRSG
CONTROL VALVE
HRSG DRUM
LEVEL
25
BOILER BASICS - HRSG
DEAERATOR
KONDENSAT
STEAM
165
0
C
148
0
C
02, N2, C02
STORAGE TANK
KE LP WATER DRUM
WATER
OVERFLOW
SAFETY
VALVE
GLASS
GAUGE
PRINSIP KERJ A :
. TERPASANG PADA ELEVASI DIATAS
HRSG
1. KONDENSAT ( MENGANDUNG GAS )
DIPANCARKAN MELALUI SPRING
LOADED SPRAY NOZZLE
2. KONDENSAT DALAM BENTUK
DROPLET DITAMPUNG DI TRAYS.
PERMUKAAN BIDANG KONTAK
KONDENSAT DENGAN STEAM,
MENJADI LEBIH LUAS.
3. STEAM MENYERAHKAN PANAS KE
AIR KONDENSAT, MENJADI
KONDENSAT BARU DAN JATUH KE
BAWAH. DITAMPUNG DIDALAM
STORAGE TANK
SPRING LOADED
SPRAY NOZZLES
TRAYS
MATL TERBUAT DARI STAINLESS STEEL
VENT
space
TEMP. KONDENSAT
( 1 3 )
0
C < T space
4. GAS -2 YANG TERKANDUNG DI DALAM KONDENSAT
dan DALAM STEAM TIDAK BERKONDENSASI,
TETAPI TERUS MENGALIR KE ATAS dan DIBUANG
KE ATMOSFER.
5. SPACE dan PRESSURE DI DALAM STORAGE
TANK DIPERTAHANKAN KONSTAN UNTUK
MENGATUR CONTROL VALVE KE MAKE-UP WATER
FUNGSI : MEMISAH OXYGEN / GAS DARI FEEDWATER.
26
DEAERATOR
CARA 1
FLANGED FLOAT CAGE LEVEL CONTROL
BERFUNGSI UNTUK MENGATUR TINGGI
AIR DALAM TANKI DEARATOR
PELAMPUNG MENGATUR BUKA / TUTUP
VALVE MENUTUP
FULL
EMPTY
BOILER BASICS - HRSG
CARA 2 :
FLANGED FLOAT LIQUID LEVEL CONTROL
TANGKI DEAERATOR TERBUAT DARI
STAILESS STEEL ( 316 ST.LESS STEEL ).
TIDAK TERPENGARUH MEDAN MAGNETIK.
GERAK FLOATER NAIK / TURUN AKAN
MENGGERAKKAN MECHANISM SWITCH
DIMANA DIDALAMNYA TERDAPAT
MERCURY YANG BERFUNGSI ON / OFF.
27
BOILER BASICS - HRSG
0. 3 %
0. 1 %
0. 2 %
6. 9 %
25. 2 %
6. 3 %
28.3 %
1, 4 %
0, 4 %
3, 5 %
14, 9 %
30, 19 %
0, 6 %
38. 8 %
GT
V5
V6
V4
V3
V2
V1
ST
HEAT INPUT
100 %
V1 = LOSS IN CONDENSER
V2 = LOSS IN STACK
V3 = LOSS DUE TO RADIATION IN
WASTE HEAT BOILER
V4 = LOSS IN FLUE GAS BYPASS
V5 = LOSS IN GENERATOR AND
RADIATION, GT
V6 = LOSS IN GENERATOR AND
RADIATION, ST
GT = ELECTRICITY PRODUCED IN GT
ST = ELECTRICITY PRODUCED IN ST
ENERGY FLOW DIAGRAM (ATAS GARIS ) DAN EXERGY FLOW
DIAGRAM ( BAWAH GARIS ) PADA SINGLE-PRESSURE CCP
THERMODYNAMICS
ENERGY FLOW DIAGRAM
PADA SINGLE-PRESSURE
28
BOILER BASICS - HRSG)

PADA KONVENSIONAL BOILER, EFISIENSI AKAN MENINGKAT BILA TEMPERATURE FEED
WATER DIPANASKAN TERLEBIH DAHULU MELALUI MULTI - STAGE PREHEATERS.
PADA HRSG, TEMPERATURE FEEDWATER HARUS SERENDAH MUNGKIN TETAPI DIATAS
SULFURIC DEW POINT DENGAN PERTIMBANGAN :
1. PADA BOILER KONVENSIONAL
DILENGKAPI DENGAN REGENERATIVE AIR PREHEATER YANG PANASNYA DIAMBILKAN DARI
PANAS GAS BUANG SETELAH KELUAR DARI ECONOMIZER. PADA CC, GAS BUANG SETELAH
ECONOMIZER LANGSUNG KE STACK.
2. PADA HRSG,
PERBEDAAN TEMPERATURE TERKECIL ANTARA TEMP. AIR dan TEMP. GAS ( PITCH
POINT ) BERADA PADA DAERAH HANGAT ATAU TEMP. SANGAT RENDAH. BERARTI
PRODUKSI STEAM TIDAK BERGANTUNG PADA TEMP. FEEDWATER. SEDANGKAN PADA
KONVENSIONAL BOILER, PERBEDAAN TEMP. TERKECIL BERADA DIDAERAH ECONOMIZER
INLET. PADA SAAT FEEDWATER SIAP MASUK KE EVAPORATOR, TEMP. FW SUDAH NAIK.
KESIMPULAN :
- PADA CONVENTIONAL BOILER, TEMPERATURE FW. SETINGGI MUNGKIN
UNTUK MENAIKKAN EFISIENSI. JADI DIPERLUKAN WATER PREHEATER
- PADA HRSG, TEMPERATURE FW. SERENDAH MUNGKIN UNTUK MENAIKKAN
EFISIENSI . JADI TIDAK MEMERLUKAN WATER PREHEATER.
PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP OUTPUT DAN EFFICIENCY
GT. DI-DESIGN UNTUK MENCAPAI EFISIENSI OPTIMUM DI DAERAH DENGAN TEMP.
LINGKUNGAN 15
0
C ( 59
0
F ) DAN HUMIDITY 60 %. MAKIN TINGGI TEMP. UDARA SAMPAI
BATAS TERTENTU , EFISIENSI CENDERUNG MENURUN.
OUTPUT DARI STEAM TURBINE HANYA [ 30 40 ] % DARI TOTAL OUTPUT ( TANPA
ADDITIONAL FIRING ).
BOILER BASICS - HRSG ( Combined Cycle = CC )
29
BOILER BASICS - HRSG)

PADA KONVENSIONAL BOILER, EFISIENSI AKAN MENINGKAT BILA TEMPERATURE FEED
WATER DIPANASKAN TERLEBIH DAHULU MELALUI MULTI - STAGE PREHEATERS.
PADA HRSG, TEMPERATURE FEEDWATER HARUS SERENDAH MUNGKIN TETAPI DIATAS SULFURIC
DEW POINT DENGAN PERTIMBANGAN :




.





PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP OUTPUT dan EFFICIENCY




BOILER BASICS - HRSG ( Combined Cycle = CC )
1. PADA BOILER KONVENSIONAL
DILENGKAPI DENGAN REGENERATIVE AIR PREHEATER YANG PANASNYA DIAMBILKAN DARI
PANAS GAS BUANG SETELAH KELUAR DARI ECONOMIZER. PADA CC, GAS BUANG
SETELAH ECONOMIZER LANGSUNG KE STACK.
2. PADA HRSG,
PERBEDAAN TEMPERATURE TERKECIL ANTARA TEMP. AIR dan TEMP. GAS ( PITCH
POINT ) BERADA PADA DAERAH HANGAT ATAU TEMP. SANGAT RENDAH. BERARTI
PRODUKSI STEAM TIDAK BERGANTUNG PADA TEMP. FEEDWATER. SEDANGKAN PADA
KONVENSIONAL BOILER, PERBEDAAN TEMP. TERKECIL BERADA DIDAERAH ECONOMIZER
INLET. PADA SAAT FEEDWATER SIAP MASUK KE EVAPORATOR, TEMP. FW SUDAH NAIK.
KESIMPULAN :
- PADA CONVENTIONAL BOILER, TEMPERATURE FW. SETINGGI MUNGKIN
UNTUK MENAIKKAN EFISIENSI. JADI DIPERLUKAN WATER PREHEATER
- PADA HRSG, TEMPERATURE FW. SERENDAH MUNGKIN UNTUK MENAIKKAN
EFISIENSI . JADI TIDAK MEMERLUKAN WATER PREHEATER.
1. GT. DI-DESIGN UNTUK MENCAPAI EFISIENSI OPTIMUM DI DAERAH DENGAN TEMP.
LINGKUNGAN 15
0
C ( 59
0
F ) dan HUMIDITY 60 %. MAKIN TINGGI TEMP. UDARA SAMPAI
BATAS TERTENTU , EFISIENSI CENDERUNG MENURUN.
2. OUTPUT DARI STEAM TURBINE HANYA [ 30 40 ] % DARI TOTAL OUTPUT ( TANPA
ADDITIONAL FIRING ).
30
HRSG BASICS
E YANG MENJADI MASALAH : BERAPA EXHAUSTED HEAT YG. HARUS DI BUANG UNTUK
DIBERIKAN KEPADA BOILER KRN BESARNYA TIDAK OPTIMUM. DIATASI DENGAN
ADDITIONAL BURNER YANG TERPASANG PADA GAS DUCT
E 3 FAKTOR YG. MEMBATASI BESARNYA PANAS YANG DIBERIKAN KEPADA HRSG (BOILER )
1. SIFAT-2 FISIK DARI AIR dan GAS YG. DI-LEPAS ENERGETIC ( MENGHASIL TENAGA )
ATAU EXERGETIC ( MENYERAP TENAGA ) .
2. LUAS BIDANG HEX. BUKAN TIDAK TERBATAS ( BISA DISESUAIKAN SESUAI
KEBUTUHAN dan KONDISI STEAM )
3. TEMP. GAS PADA STACK TERLALU RENDAH DAPAT MENIMBULKAN PROBLEMA
KOROSI .
GAS DEW POINT = TEMP. GAS MULAI MENGEMBUN DI CEROBONG = ta
RATA-2 [ 143 -149 ]
0
C UNTUK NATURAL GAS DAN BISA DIABAIKAN BILA BH. BAKAR
TIDAK MENGANDUNG USUR SULFUR, [160
0
C - 167 ]
0
C UNTUK OIL FIRED
dan [148 -155 ]
0
C UNTUK COAL FIRED.
E PRESSURE LOSS ( BEDA TEK . ) PADA FLUE GAS HARUS SEKECIL MUNGKIN. BESARNYA
PRESS. LOSS BERPENGARUH PADA BESARNYA POWER OUTPUT DAN EFISIENSI. DRAFT
LOSS NAIK 1% AKAN MENGAKIBATKAN EFFISIENSI TURUN SBS. 0.8 %.
E TEMPERATURE GAS TURBINE EXHAUST SANGAT MENENTUKAN EFFISIENSI PADA STEAM
CYCLE. MAKIN TINGGI, MAKIN TINGGI PULA OUTPUT HRSG. TETAPI SECARA EKONOMIS
RUGI SEBAB THERMAL ENERGY BANYAK TERBUANG PADA BAGIAN GT- GENERATOR.
PROSES PERTUKARAN PANAS DAN PENGARUHNYA PADA HRSG .
31
HRSG BASICS
CONTROL
!
CONTROL PADA HRSG DILAKUKAN SEMUA SERBA AUTOMATIS. TETAPI
OPERATOR HARUS MENGETAHUI STATUS dan PROSES APA YANG TERJADI
DIBALIK AUTOMATIC TSB DAN SIAP MENGAMBIL ALIH SECARA MANUAL BILA
CARA AUTOMATIS MENGALAMI GANGGUAN
PRINSIP INI JUGA BERLAKU PADA BOILER KONVENSIONAL MODERN
LAINNYA.
KERJA TRIP RELAY BILA HRSG MENGALAMI GANGGUAN :
_ EXHAUST GAS DIALIRKAN KE BY-PASS STACK
_ INLET GAS DAMPER TUTUP
_ SEMUA DOWNSTREAM STEAM TURBINE MATIKAN ( TRIP )
TRIP PADA HRSG DITENTUKAN OLEH :
1. HIGH STEAM TEMPERATURE, KEMUNGKINAN AKAN MERUSAK STEAM TURBINE
INTERNAL.
2. LOW WATER LEVEL DI DRUM, KEMUNGKINAN AKAN MERUSAK PIPA-2 DI HIGH
EVAPORATOR DISEBABKAN OLEH OVERHEATING.
3. HIGH WATER LEVEL DI DRUM, KEMUNGKINAN AKAN MERUSAK STEAM TURBINE
INTERNALS DISEBABKAN OLEH CARRY OVER ( WATER HAMMER )
4. LOSS OF A CIRCULATION PUMP PADA HRSG DENGAN FORCED CIRCULATION.
5. STEAM TURBINE TRIP DENGAN RESIKO KONSUMSI STEAM OLEH ST. TURBINE = NOL.
6. GS TURBIN TRIP.
32
BOILER BASICS - HRSG
CONTROL ( LANJUTAN )
BILA HRSG TRIP, KONDENSATE dan FW. PUMP TETAP JALAN. MENSUPPLY FW.
SECUKUPNYA. KONDENSAT DAN FW. FLOW TERUS TURUN MENDEKATI NOL,
RECIRCULATION VALVE MEMBUKA UNTUK MENGALIRKAN FW. KEMBALI KE TANKI.
DESUPERHEATER VALVE AKAN TRIP CLOCED, BILA SUPPLY STEAM KE TURBINE
BERKURANG SAMPAI DIBAWAH MINIMUM LEVEL YANG TELAH DITENTUKAN. VALVE INI
JUGA AKAN TRIP CLOSED, BILA SALAH SATU GT atau HRSG atau STEAM TURBINE TRIP.
TUJUANNYA ADALAH MENCEGAH AIR CARRY OVER KEDALAM SUPERHEATER ATAU ST.
TURBINE.
THREE ELEMENT LEVEL CONTROL : ( STEAM FLOW , WATER LEVEL , WATER FLOW )
3 CONTROL
ELEMENT
FW FLOW
MONITOR
ECOMIZERS
SUPERHEATER
STEAM
DRUM
STEAM
LEVEL
MONITOR
STEAM
FLOW
MONITOR
33
BOILER BASICS - HRSG
THREE ELEMENT LEVEL CONTROL :
WATER LEVEL STABIL :
FW. FLOW IN = STEAM FLOW OUT. KOREKSI KECIL KARENA BLOWDOWN. CONTROL SYSTEM
AKAN MENGAKTIFKAN FW CONTROL UNTUK MENJAGA FLOW IN = FLOW OUT.
STEAM FLOW DARI HP SUPERHEATER =NOL ( MIS. TURBIN TRIPPED ).
FW CONTROL AKAN MENUTUP FW. CONTROL VALVE, BERARTI MENGURANGI SUPPLY FW
DALAM UPAYA MENGANTISIPASI KELEBIHAN STEAM YANG TIDAK TERPAKAI DI BAGIAN HP.
SUPERHEATER. DENGAN BERKURANGNYA SUPPLY FW. KEDALAM DRUM, MAKA WATER
LEVEL DI GELAS DUGA TURUN DENGAN CEPAT dan JUGA AKIBAT TEKANAN BALIK SELAMA
BEBERAPA DETIK..
KENAIKAN TEKANAN AKIBAT TEKANAN BALIK TSB MENGAKIBATKAN GELEMBUNG / BUBBLES
DIDALAM STEAM DRUM BERKURANG. DINAMAKAN SHRINK . DRUM LEVEL MONITOR AKAN
MEMERINTAHKAN FLOW ELEMEMT UNTUK MEMBUKA FW CONTROL VALVE . FW AKAN
MENAIKKAN WATER LEVEL KE POSISI SEMULA.
BILA FLUKTUASI KECIL, 3 ELEMENT TSB. AKAN BEKERJA BESAMA SEHINGGA WATER LEVEL
STABIL.
WATER SWELL
ADALAH KENAIKAN WATER LEVEL YANG TERJADI SELAMA PROSES START-UP HRSG. SELAMA
PEMANASAN, BUBBLE dan PRESSURE TERUS MENINGKAT. UNTUK MENCEGAH JANGAN
SAMPAI TERJADI WATER CARRY OVER, ISIAN ST. DRUM DIKURANGI DENGAN MEMBUKA DRAIN
VALVE ( SURGE VALVE = BLOWDOWN VALVE ).
CONTROL ( LANJUTAN )
34
CONTROL OF BOILER CHEMICAL CONDITION ( LANJ UTAN )
YANG HARUS DIAMATI :
1. SOLID CONTENTS
2. DISSOLVED OXYGEN CONTENTS 3
pH VALUE.
4. KANDUNGAN SPESIFIK, MIS. SILICA, IRON, COPPER.
CALCIUM, SILICA, SODIUM
BIASANYA TERBAWA DALAM
MAKE - UP WATER.
TERBENTUK HARD SCALES DISISI DALAM
BOILER TUBES YANG MENURUNKAN HEAT
TRANSFER, OVERHEATING dan
KERUSAKAN.
FLUKTUASI WATER LEVEL YANG BESAR ,
MEMUNGKINKAN CARRY OVER KE
SUPERHEATER dan KE TURBIN
g ADANYA KANDUNGAN TSB. DIDETEKSI DENGAN MENGUKUR CONDUCTIVITY. HARGA TERUKUR
ANTARA 10 - 15 MICROMHOS. MAKIN TINGGI % KANDUNGAN, MAKIN BESAR ANGKA
CONDUCTIVITY.
g DITURUNKAN DENGAN CARA CONTINUOUS BLOWDOWN.
SILICA : MEMBENTUK LAPISAN KERAS PADA TURBIN BLADES. MENURUNKAN EFISIENSI TURBINE.
OXYGEN DI DALAM FW : MENIMBULKAN KOROSI DI SEMUA PIPING SYSTEM DAN BOILER TUBES
pH : HARUS DIJAGA NILAI pH PADA FLUKTUASI YANG SEMPIT ( ANTARA 8.5 - 9.2 ) . TERLALU
RENDAH BERSIFAT ASAM ( PENYEBAB KOROSI). TERLALU TINGGI PENYEBAB BASA /
SCALE.
DI TURUNKAN DENGAN :
HYDRAZINE : MENYERAP OXYGEN DIDALAM FW
AMINES : MEMPERLAMBAT PROSES KOROSI
PHOSPHATE : UNTUK MENGONTROL pH
BOILER BASICS - HRSG
35
TEMPERATUR GAS BUANG DARI GT. MENENTUKAN EFFISIENSI
STEAM CYCLE. BILA TEMP. GAS TERLALU RENDAH, PERLU
DIPASANG ADDITIONAL FIRING AGAR TIDAK BERKONDENSASI.
Atau, VOLUME HRSG DIKURANGI AGAR PENYERAPAN KALORI
PANAS BERKURANG, TEMP. GAS BUANG MENJADI LEBIH TINGGI.
NOx, SOx dan POLUSI EMISI HARUS SERENDAH MUNGKIN.
DI TURUNKAN DENGAN BEBERAPA METODE :ECONOMIZER
INVIRONMENTAL ASPECTS
1. MENGENDALIKAN TEMPERATUR GAS BUANG
TIDAK LEBIH RENDAH DARI TEMPERATURE KONDENSASI FLUE GAS DI
STACK ( DEW POINT ).
2. MELENGKAPI DENGAN SCR ( SELECTIVE CATALYTIS REDUCTION )
atau NSCR ( NON SELECTIVE CATALYTIS REDUCTION ) ( JAPAN 1963).
PROSES PENGURAIAN TSB. BEKERJA PADA TEMP. GAS [ 357 449 ]
0
C .
3. DENGAN OFA ( OVER FIRE AIR )
PINCH POINT = ( PP ) = BEDA TEMP. TERENDAH ANT. TEMP. FLUEGAS dan
TEMP. SAAT MULAINYA EVAPORASI. PP MIN. 13
0
C. UMUMNYA I5
0
C.
MAKIN KECIL PP, EFFISIENSI MAKIN BESAR.
BESARNYA PP DITENTUKAN OLEH LUAS BIDANG EVAPORATOR dan
ECONOMIZER
BOILER BASICS - HRSG
T
DEW
36
HRSG BASICS - HRSG
TURBINE EXHAUST to ATMOSFER
GENERATOR
200 KLB / hr, 900
0
F ( 483
0
C )
MENGHITUNG % PEMAKAIAN PANAS
900 PSIA,
1452, 2 BTU / lb
283, 4 BTU
14.M7 PSIA 250 0F ( 121
0
C ),
1168. 8 BTU / lb
STEAM TERPAKAI = = 0. 1951 = 19, 51 %
283, 4 BTU
1452,2 BTU / lb
16. 6 MW
BOILER
St. TURBINE
37
HRSG BASICS
CONDENSING TURBINE CYCLE EFFICIENCY
GENERATOR
25, 6 MW
4.1 Hg
= 2 PSIA.
921 BTU / lb
126 0 F ( 52, 22
0
C )
87,44 : 106 BTU / HR.
BOILER
200 Klb / HR. 900 PSIA
900
0
F ( 482
0
C )
126 0F, 1015
BTU / lb.
437,2 BTU / lb
HEAT LOST = = 63. 42 %-
921 BTU / lb
1452, 2 BTU / lb.
PANAS TERPAKAI
100 % - 63.42 % = 36, 58 %
437. 2 BTU / lb + 94 % = 36. 58 %
1452, 2 BTU / lb.

=
= 36. 58 %
38
HRSG BASICS
BACK PRESSURE TURBINE EFFISIENCY
( TURBINE CYCLE EFFICIENCY )
STEAM 1452 BTU / lb
900 PSIA , 900

0
F /482
0
C
200 Klb / Hr
= 200 X 225 BTU/ lb
= 45 MILLION BTU/ hr
1452 - 1227 =
225 BTU / lb
WATER
FUEL
STEAM 100 PSIA , 400 0F ( 204
0
C ) , 1227 BTU / lb
INDUSTRIAL
PROCESS
GENERATOR
ELECTRIC POWER
13, 2 MW
TURBINE ENERGY = 200. 000 X 225 = 45 X 10 6 BTU / hr.

ELECTRICAL POWER OUTPUT = = 13. 188 KWH / hr.

PANAS TERPAKAI = = 0, 155 = 15,5 %

45 X 10 6
3412
225
1452
3412 = KALOR DIBUTUHKAN UNTUK
MENGHASILKAN DAYA 1 KILOWATT.
39
BOILER BASICS - HRSG
PROSES SCR ( SELECTIVE CATALYTIC REDUCTION )
PADA HRSG ( 1963 , JEPANG )
EXHAHUSTED
GAS DARI
GAS TURBIN
NOX
NH
3

TANK
ADD.
BURNER
NH
3

NH
3
NH
3

H
2
O
H
2
O
H
2
O
SCR TERBUAT DARI PLAT TERSUSUN DALAM BENTUK HONEY COMB. MAKIN LUAS BIDANG
SCR, MAKIN BESAR INTENSITAS PENURUNAN NOX, TETAPI MENAIKKAN DRAFT LOSS MAKIN
BESAR.
4 NO + 4 NH3 + O2 4 N2 + 6 H2O
NO + 2 NO2 + 4 NH3 + 02 3 N2 + 6 H2O
500
0
C
750
0
C
SCR = BERFUNGSI UNTUK MENGENDALIKAN EMISI DENGAN CARA MENGINJEKSIKAN NH
3
KEDALAM FLUE GA.S NOX DIROBAH MENJADI N
2
dan H
2
O.
40
HRSG BASICS - HRSG
HEAT TRANSFER PROCESS
HRSG DENGAN 2 STAGE PRESSURE : PROSES PENYERAPAN PANAS LEBIH BAGUS
DIBANDINGKAN DENGAN SINGLE PRESS. STAGE
BERBEDA DENGAN CONVENTIONAL BOILER UNTUK MENAIKKAN EFFSIENSI, FEED WATER
HARUS DIPANASKAN TERLEBIH DAHULU. PADA HRSG JUSTRU FEED WATER TEMP. HARUS
SERENDAH MUNGKIN.
P
R
E
H
E
A
T
I
N
G

L
O
O
P

WATER INLET
TEMP. 130 0C
ECONOMIZER
EVAPORATOR
248 0C
STACK TEMP.
163 0C
HEAT TRANSFER DENGAN
SINGLE PRESSURE
HEAT TRANSFER DENGAN
DOUBLE PRESSURE
505 0C
470 0C
0 25 50 75 100 % 25 50 75
PINCH
POINT15 0C
H.P. EVAP
L.P. EVAP
PINCH POINT = 15 0C
41
HRSG BASICS - HRSG
FAKTOR KURANG MENGUNTUNGKAN PADA HRSG :
INVESTASI LEBIH MAHAL UNTUK TURBINE GASNYA
PEMELIHARAAN LEBIH MAHAL PADA INSTALASI TURBINE GASNYA
PROSEDUR INSPECTION & MAINTENANCE HARUS DITAATI KETAT
PERLU LINGKUNGAN UDARA YANG BERSIH UNTUK BAGIAN TURBIN GASNYA
UNTUK GAS TURBINE MEMERLUKAN PENANGANAN KHUSUS DARI VENDOR
MAHAL.
FAKTOR MENGUNTUNGKAN PADA HRSG :
WAKTU UNTUK LIGHT-OFF LEBIH SINGKAT
DARIPADA BOILER
TETAP DAPAT DIOPERASIKAN BILA ADA
GANGGUAN TEKNIS PADA BOILER.
BOILER TETAP DAPAT DIOPERASIKAN BILA
ADA GANGGUAN TEKNIS PADA TURBIN GAS (
HANYA PADA HRSG UNIT RELATIF KECIL)
FOOTPRINT YANG RELATIF KECIL /
MEMERLUKAN LAHAN RELATIF KECIL
JUMLAH PERSONEL KECIL
Bh. BAKAR GASEOUS / OIL
42
HRSG BASICS - HRSG

N POMPA SIRKULASI ( KALAU ADA )
N POMPA PENGISIAN BOILER ( FEEDING PUMP )
N FAN ( TEKANAN POSITIF ) dan INDUCED DRAFT FAN ( TEK. NEGATIF,
KALAU ADA )
N PESAWAT-PESAWAT KONTROL dan MONITOR
N KATUP KEAMANAN (SAFETY VALVE, BLOWDOWN VALVE DLL)
N GELAS DUGA (GLASS GAGE)

N POMPA BAHAN BAKAR ( FUEL PUMP). PADA GAS FUEL TANPA POMPA
PEMBANDINGAN HRSG Vs PACKAGE BOILER
A. PACKAGE BOILER DENGAN BB. MINYAK Vs HRSG

KOMPONEN YANG BERTEKANAN ( STEAM DRUM & WATER DRUM, PIPA
UAP/AIR, DLL). SAMA
KOMPONEN YANG BERKAITAN DENGAN PROSES PEMBAKARAN. DRAFT FAN
TIDAK ADA
KOMPONEN PERTUKARAN PANAS PADA PACKAGE BOILER DENGAN BARE
TUBE ( PIPA BIASA.). PADA HRSG DENGAN RING TUBE / FINNED TUBE ).
EVAPORATOR TUBE TERPASANG SEBAGAI WALL TUBE dan STEAM RISER.
PADA HRSG , SEMUA TUBING TERPASANG PADA GAS DUCT MELINTANG
TERHADAP GAS FLOW )
BERBEDA DENGAN BOILER CONVENTIONAL, PADA HRSG SEMUA
SUPERHEATER TUBES DAN ECONOMIZER DILENGKAPI DENGAN FIN /
SIRIP UNTUK MENAMBAH LUAS BIDANG PERTUKARAN PANAS
KOMPONEN YANG MENUNJANG OPERASI BOILER ( AUXILARY EQUIPMENT )










43
HRSG BASICS - HRSG
SUPERHEATER
PIPA - PIPA PENGERING UAP SATURATED MENJADI KERING
BERLAKU HUKUM GAS SEMPURNA
KHUSUS UNTUK MENGGERAKKAN TURBIN UAP
MAKIN TINGGI TEKANAN dan TEMP. UAP SPHT. MAKIN TINGGI MENYIMPAN KALORI PANAS
PENEMPATAN DIDALAM BOILER :
N LANGSUNG DIDAERAH RADIASI PEMBAKARAN
N ATAU DIBEKANG PIPA - PIPA AIR YANG BERFUNGSI SEBAGAI SCREEN SESUAI TEMP. UAP
YANG DIBUTUHKAN

EKONOMIZER
FUNGSI : *
MENAIKKAN TEMP. AIR BOILER SEBELUM MASUK KEDALAM STEAM DRUM
MENURUNKAN TEMP. GAS BUANG AGAR TIDAK MERUSAK LINGKUNGAN
MENGHEMAT BAHAN BAKAR / MENAIKKAN EFISIENSI BOILER

CARA :
TERPASANG PADA SALURAN BUANG GAS SEBELUM MASUK KE STACK / CEROBONG
LUAS BIDANG PERTUKARAN PANAS DIBESARKAN DENGAN MEMASANG CINCIN / FIN
PEMBANDINGAN HRSG Vs PACKAGE BOILER ( LANJUTAN )
44
PRINSIP :
SEMUA INSTRUMEN BOILER HANYA BISA DIOPERASIKAN BILA SYARAT -2 AMAN
SEBELUMNYA TELAH DIPENUHI. ( INSTRUMEN TIDAK MAU DIOPERASIKAN BILA
TIDAK MENSTART INSTRUMEN SEBELUMNYA SESUAI URUTAN = DEPENDABLE
INTERLOCK.) .
TUJ UAN :
- MENJAMIN UNIT BOILER DIOPERASIKAN DENGAN / TIDAK MENGALAMI TRIP
- MENGHINDARI KESALAHAN OPERATOR PENGOPERASIAN INSTRUMENS UNIT
HRSG DENGAN TIDAK BERURUTAN. :
4 TURBINE RUNNING
4 TURBINE EXHAUST PRESSURE TIDAK TERLALU RENDAH
4 STEAM DRUM LEVEL TIDAK RENDAH.
4 STEAM PRESSURE TIDAK RENDAH
4 EMERGENCY MANUALTRIP TIDAK DI TEKAN. DLL
PERMISSIVES / LIMITS / INTERLOCK
HRSG BASICS - HRSG
45
EFISIENSI = RENDEMEN = DAYA GUNA
EFISIENSI ADALAH PERBANDINGAN NILAI KEUNTUNGAN YANG BISA DIPEROLEH
DENGAN DAYA YANG TERSEDIA
MAKIN TINGGI NILAI EFISIENSI, BOILER AKAN MAKIN HEMAT BAHAN BAKAR
EFISIENSI DINILAI TIDAK HANYA DARI SEGI PERHITUNGAN TEKNIS SAJA,
TETAPI JUGA DARI PERHITUNGAN EKONOMINYA
INPUT = TOTAL ENERGY YANG DIBERIKAN KEPADA SYSTEM = DARI FLUE GAS
dan ADDITIONAL FIRING ( KALAU ADA ).
OUTPUT = INPUT -- SEMUA KERUGIAN.
BESARNYA KERUGIAN TERGANTUNG PADA KONDISI TEKNIS UNIT, PADA POLA
PENGOPERASIAN,
KERUGIAN DALAM BOILER a.l PANAS HILANG, PEMBAKARAN TIDAK SEMPURNA,
KEBOCORAN GAS / UAP / AIR, PIPA BOILER YANG KOTOR PADA SISI GAS dan
/ atau SISI AIR, PADA USIA UNIT dan KOMPONENNYA. UNTUK RADIASI ,
BIASANYA DITENTUKAN SEBESAR [ 1.5 2.5 ] %
DLL
= EFFISIENSI = = =
INPUT - OUTPUT
INPUT
H1 - h2
INPUT
t1 - t2
t1
HRSG BASICS - HRSG
EFISIENSI PADA HRSG
46
BAHAN BAKAR GAS ( LNG / LPG )
+ TIDAK MEMERLUKAN POMPA DAN PERSIAPAN UNTUK LIGHT OFF
+ MEMERLUKAN PENGAWASAN YANG KETAT TERHADAP BAHAYA
KEBOCORAN
+ SUPPLY UDARA HARUS TEPAT JUMLAHNYA UNTUK MENGHINDARI EXPLOSI
+ KANDUNGAN KARBON SANGAT RENDAH
+ DIUKUR DENGAN FLOWMETER
+ ANGKA NOX SANGAT RENDAH
UDARA PEMBAKARAN
STOICHIOMETRIC =
JUMLAH UDARA / OXYGEN YANG DIBUTUHKAN UNTUK MEMBAKAR SEJUMLAH
TERTENTU BH. BAKAR. TIDAK ADA SISA BH. BAKAR. TETAPI TIDAK ADA DISTRIBUSI
PANAS KE SEKITARNYA. ( G1)
UDARA / OXYGEN TEORITIS =
JUMLAHJ UDARA YANG DIPERLUKAN UNTUK MEMBAKAR SEJUMLAH TERTENTU BH.
BAKAR DAN MEMIMDAHKAN / MENGALIRKAN PADA RUANG YANG MEMBATASI
PROSES PEMBAKARAN . ( G2 )
EXCESS AIR =
JUMLAH UDARA / OXYGEN YANG DIPERLUKAN UNTUK MEMBAKAR SEJUMLAH BH.
BAKAR SEKALIGUS MEMINDAHKAN / MENGALIRKAN PANAS YANG DIHASILKANNYA
KE TEMPAT LAIN. TERJADI DISTRIBUSI PANAS G3 = G1+ G2 + G ex )
HRSG BASICS - HRSG
47
HRSG BASICS - HRSG
TYPICAL MATERIALS USED IN BOILER CONSTRUCTION
GROUP
MATL
CARBON
STEEL
LOW
STRENGTH
INTERMEDI
ATE
STRENGTH
HIGH
STRENGTH
1 Cr 0.5 Mo 1.25 Cr 0.5
Mo Si
2.25 Cr
1 Mo
AUSTENIC
STAINLESS
ALLOYS
18 Cr 8 Ni
16 Cr 12 Ni
2 Mo
TUBE SA 192 SA 210 C SA 213
T12
SA 213
T11
SA 213
T22
SA 213
T22
SA 213
TP304H
SA213
TP316H
PIPE SA 106 A SA 106 B SA 106 C SA 335
P12
SA 335
P11
SA 335
P22
SA 376
TP 304H
SA 376
TP 316

PLATE SA 285 A SA 515 60 SA 515 70 SA 387 12 SA 387 11 SA 387 22 SA 240
304
SA 240
316H
FORGING SA 181
Class 60
SA 105 SA105 SA 182
F12
SA 182
F11
SA 182
F22
SA 182
F304H
SA 182
F316H
CASTING SA 216
WCA
SA 216
WCB
SA 216
WCB
SA 217
WC9
SA 217
WC9
SA 217
WC9
SA 351
CF8
SA 351
CF8M

Material Codes
48
HRSG BASICS - HRSG
TYPICAL MATERIALS USED IN BOILER CONSTRUCTION
NOMINAL
DESIGNATION
FORGINGS CASTINGS PLATES
C Si
C Mn Si
C Mn Si V
3 Ni
A 105 ( 1 )
A 350 Gr. LF2 ( 1 )
A 350 Gr. LF 6 CL ( 4 )
A 350 Gr. LF 3
A 216 Gr. WCB ( 1 ) A 515 Gr. 70 ( 1 )
A 516 Gr. 70 ( 1 ), ( 2 )

A 537 CL. 1 ( 3 )
PIPE FLANGES and FLANGED FITTINGS
WORKING PRESSURE by CLASSES, bar
CLASS
TEMP.
0
C
150 300 400 600 900 1500 2500
-29 to 38
50
100
150
200

250
300
325
350
375

400
425
450
475
500
538

19.6
19.2
17.7
15.8
13.8

12.1
10.2
9.3
8.4
7.4

6.5
5.5
4.6
3.7
2.8
1.4

51.1
50.1
46.6
45.1
43.8

41.9
39.8
38.7
37.6
36.4

34.7
28.8
23.0
17.4
11.8
5.9
68.1
66.8
62.1
60.1
58.4

55.9
53.1
51.6
50.1
48.5

46.3
38.4
30.7
23.2
15.7
7.9
102.1
100.2
93.2
90.2
87.6

83.9
79.6
77.4
75.1
72.7

69.4
57.5
46.0
34.9
23.5
17.7
153.2
150.4
139.8
135.2
131.4

125.8
119.5
116.1
112.7
109.1

104.2
86.3
69.0
52.3
35.3
11.8

255.3
250.6
233.0
225.4
219.0

209.7
199.1
193.6
187.8
181.8

173.6
143.8
115.0
87.2
58.8
29.5

425.5
417./7
388.3
375.6
365.0

349.5
331.8
322.6
313.0
303.1

289.3
239.7
191.7
145.3
97.9
49.2