12109001 Sulthon 12109003 Dean Andreas Simorangkir 12109005 Ibnu Al Farobi 12109024 Adisti Dewi Hapsari 12109037 Ahmad Nazaruddin 12109062 M. Okky Anriansyah POKOK PEMBAHASAN Terowongan Sipil Terowongan Tambang Pengertian Sejarah Fungsi Metode Konstruksi Perbedaan Pengertian Terowongan Sipil Terowongan : sebuah tembusan di bawah permukaan tanah atau gunung. Terowongan umumnya tertutup di seluruh sisi kecuali di kedua ujungnya yang terbuka pada lingkungan luar.
ciri-ciri lainnya : - memiliki panjang lebih dari 0.1 mile (160 m) - jika panjangnya kurang dari 0.1 mile, disebut underpass sumber : www.wikipedia.com Dahulu, pada zaman romawi terowongan hanya digunakan untuk membawa air. Para ilmuwan Roma menciptakan jaringan terowongan yang paling luas pada masanya. Mereka membangun saluran air (aquaduct) untuk membawa air dari mata air gunung ke kota atau desa Saluran air Romawi Kuno Sejarah Mereka mengukir ruang bawah tanah dan membangun struktur lengkung elegan yang tidak hanya membawa air segar ke dalam kota, namun juga mengalirkan limbah keluar Sejarah Sejarah Pada abad ke-17, terowongan dibangun untuk kanal-kanal. Dan digunakan untuk berbagai transportasi air
Canal Tanpa jalan atau rel kereta api untuk mengangkut bahan baku baik antar negara atau antar kota, transportasi air dirasa menjadi cara terbaik untuk mengangkut barang jarak jauh. Sejarah Penemuan kereta api dan mobil sebagai transportasi mengakibatkan ekspansi yang luar biasa dalam pembangunan terowongan.
Selama abad 19 dan 20, pembangunan kereta api dan transportasi kendaraan bermotor menyebabkan pembangunan terowongan yang lebih besar, lebih panjang, dan lebih baik. Holland Tunnel: Now and Then Sejarah Modern Tunnel Sejarah Fungsi Terowongan Sipil Lalu lintas kendaraan (mobil atau kereta api) Lalu lintas pejalan kaki atau pengendara sepeda Sarana penyaliran air mengurangi banjir, atau penyaliran air untuk dikonsumsi Saluran pembuangan Pembangkit listrik Sarana penyalur kabel telekomunikasi Jalan bagi hewan langka yang habitatnya dilintasi jalan raya dll
1. Lalu lintas kendaraan (mobil atau kereta api) Fungsi Terowongan Sipil 2. Lalu lintas pejalan kaki atau pengendara sepeda Fungsi Terowongan Sipil 3. Sarana penyaliran air mengurangi banjir, atau penyaliran air untuk dikonsumsi Fungsi Terowongan Sipil 4. Instalasi Pembangkit listrik Fungsi Terowongan Sipil Fungsi Terowongan Sipil 5. Sarana penyalur kabel telekomunikasi 6. Jalan bagi hewan langka yang habitatnya dilintasi jalan raya The Borkeld National Park, The Netherlands Banff National Park, Alberta, Canada Fungsi Terowongan Sipil Klasifikasi Terowongan Sipil Berdasarkan Lokasi Berdasarkan lokasinya, terowongan dibagi menjadi beberapa jenis: Underwater Tunnel Terowongan yang dibangun di bawah dasar muka air. Perhitungannya lebih kompleks, karena selain ada tekanan tanah juga terdapat tekanan air yang besar Mountain Tunnel Terowongan yang dibangun menembus bukit atau gunung, ketika suatu daerah memiliki topografi beragam Tunnels at Shallow Depth and Water City Streets Jaringan transportasi maupun saluran drainase kota di negara-negara maju seperti Amerika, Inggris, Perancis, dan Jepang
Metode Konstruksi Terowongan Metode konstruksi yang lazim digunakan dalam pembuatan terowongan antara lain : Cut and Cover System Pipie Jacking System (Micro Tunneling) Tunneling Bor Machine (TBM) New Austrian Tunneling Method (NATM) Immersed Tube Tunneling System
Metode Penggalian Terowongan Dalam penggalian terowongan ada beberapa metode yang umum digunakan, tetapi metode penggalian terowongan yang akan dipilih disesuaikan dengan keadaan alam sekitar dengan segala pertimbangan dan analisis. Bapak Made Astawa Rai (1988) membagi beberapa metode penggalian terowongan yang bisa diterapkan di lapangan sebagai berikut :
Metode Penggalian Terowongan Metode Full Face Metode Full Face adalah suatu cara dimana seluruh penampang terowongan digali secara bersamaan. Metode ini sangat cocok untuk terowongan dengan diameter 3 meter. Keuntungan: Pekerjaan akan lebih cepat karena penampangan permukaan terowongan digali secara bersamaan Proses tunneling dapat dilakukan dengan kontinu Kerugian: Banyak membutuhkan alat-alat mekanis Tidak dapat digunakan apabila kondisi tanah tidak stabil Hanya untuk terowongan dengan lintasan pendek
Metode Penggalian Terowongan Metode Heading and Bench Metode Heading and Bench adalah cara penggalian dimana bagian atas penampang terowongan digali terlebih dahulu sebelum bagian bawah penampangnya. Setelah penggalian bagian atas mencapai panjang 3 3,5 meter (heading), penggalian bawah penampang dikerjakan ( bench cut) sampai membentuk penampang terowongan yang diinginkan. Keuntungan : a. Memungkinkan pekerjaan pengeboran dan pembuangan sisa peledakan dilakukan secara simultan, b. Metoda ini efektif untuk pekerjaan terowongan dengan penampang besar dan dengan lintasan yang relative panjang
Metode Heading and Bench Metode Penggalian Terowongan Metoda Drift Metode drift adalah suatu metode yang menggali terlebih dahulu sebuah lubang bukaan berukuran kecil sepanjang lintasan terowongan yang kemudian diperbesar sampai membentuk penampang yang direncanakan. Metode ini terbagi menjadi 3 bagian yaitu : - Top Drift - Centre Drift - Bottom Drift - Side Drift Metode Top Drift Metode Bottom Drift Metode Penggalian Terowongan Pilot Tunnel Pilot tunnel digali paralel pada jarak kurang lebih 25 meter dari sumbu terowongan yang akan direncanakan dengan ukuran 2 x 2 m2 3 x 3 m2. Penggalian pada terowongan utama sendiri dilakukan dengan metode drift. (Sumber : Rai Made Astawa Rai : Teknik Terowongan: 1988) Pilot tunnel adalah cara terbaik untuk menyelidiki lokasi terowongan dan harus digunakan bila terowongan berukuran besar akan dilaksanakan pada jalur yang mempunyai kondisi geologi yang kritis. Degan membuat pilot tunnel maka berbagai masalah yang akan ditemui pada pelaksanaan penggalian pada skala yang lebih besar dapat diantisipasi sedini mungkin. Keuntungan : Cocok untuk penggalian terowongan besar dengan medan yang/kondisi geologi ktiris. Tingkat resiko pada kondisi geologi yang kritis dapat dinimalisir. Metode Penggalian Terowongan Metode Sumuran Vertical Sumuran adalah suatu terowongan yang digali secara vertikal (yang menyerupai sumur besar), dimana pada dinding atau dasar sumur tadi dapat digali lubang-lubang ke arah horisontal Metode ini dilaksanakan dengan membuat lubang vertikal tegak lurus sampai pada terowongan yang akan digali. Dengan dibuatnya satu lubang yang memotong lintasan terowongan akan didapatkan paling sedikit tiga buah heading face Terowongan Tambang Terowongan tambang adalah lubang bukaan memanjang yang dipersiapkan untuk kelancaran produksi tambang bawah tanah. Terowongan PT Antam Pongkor Terowongan PT Freeport Indonesia Terowongan Hallein Salt Mine. Terowongan Hallstatt Salt Mine, Salszburg Fungsi Terowongan Tambang Sebagai jalan masuk dan keluar bagi karyawan dan jalan angkut. Mengangkut material trava system telekomunikasi, pipa air dan pipa lumpur Lubang khusus ventilasi Untuk penirisan sumur dan open channel Untuk keselamatan kerja (penyelamatan jika terjadi kecelakaan)
Klasifikasi Terowongan Berdasarkan Material Berdasarkan material yang dipakai, Paulus P Raharjo (2004) menjelaskan 3 jenis terowongan: Terowongan Batuan (Rock) Terowongan ini dibuat menembus batuan masif yang relatif keras dan dapat dilakukan langsung dengan metode penggalian menggunakan peralatan manual, mekanis maupun blasting. Terowongan melalui tanah lunak (soft ground) Terowongan yang di buat melalui tanah lempung, pasir dan batuan lunak (soft rock). Karena mudah runtuh maka untuk pelaksanaan penggalian digunakan pelindung (shield). Sedangkan lining tunnel harus segera dipasang bersamaan dengan kemajuan gerakan Tunnel Boring Machine (TBM). Terowongan Gali dan Timbun (Cut and Cover) Terowongan ini dilaksanakan dengan menggali sebuah alur yang cukup sampai kedalaman yang diinginkan, kemudian pengecoran lining tunnel atau pemesangan lining precast dan melakukan penimbunan kembali (covering).
Klasifikasi Terowongan Berdasarkan Material Bentuk-Bentuk Terowongan Bentuk lingkaran Bentuk segi empat Bentuk Travesium Bentuk Tapal kuda Bentuk Poligon
Metode Konstruksi Terowongan Metode konstruksi yang lazim digunakan dalam pembuatan terowongan antara lain : Cut and Cover System Pipie Jacking System (Micro Tunneling) Tunneling Bor Machine (TBM) New Austrian Tunneling Method (NATM) Immersed Tube Tunneling System
Metode Penggalian Lubang Bukaan Metode penggalian bebas dilakukan dengan cara sederhana dengan menggunakan alat yang sederhana seperti ganco, linggis, dan sekop. Metode mekanis sudah lebih canggih dengan menggunakan tunnel boring machine, koadheader, drum seader. Metode pemboran dan peledakan. Pemilihan metode ini juga memperhatikan karakteristik dari batuan itu sendiri. Siklus Penggalian Suatu Lubang Bukaan Penggalian Pembersihan asap ledakan jika menggunakan peledakan Pembersihan atap (scalling) Pengumpulan dan pembuatan material hasil penggalian Pengangkutan material Penyanggaan baik permanen atau sementara
Penentuan Bentuk Terowongan Sifat fisik dari material itu sendiri Struktur yang terjadi didaerah tersebut Posisi
Gold Mine Tunnel Rail Miners inside tunnel in Mt. Diwata Perbedaan Terowongan Sipil dengan Terowongan Tambang Dari sifatnya, pada tambang sifatnya temporer sedang sipil permanen. Dari penggunaan pada tambang untuk sarana penambangan (pekerja atau aktifitas tambang), sedang sipil untuk sarana umum (transportasi, dll) Lokasi untuk tambang dibuat dimana terdapat cadangan bijih, untuk sipil dipilih batuan baik. Kondisi batuan, untuk tambang kondisi dapat diketahui secara baik karena aktivitas bertahun- tahun. Untuk sipil memerlukan eksplorasi secara rinci
Perbedaan Terowongan Sipil dengan Terowongan Tambang Kondisi terowongan untuk tambang berubah-ubah karena sifatnya yang dinamis seiring berjalannya umur tambang. Sedangkan terowongan sipil sifatnya lebih statis. Total panjang terowongan tambang biasanya cukup besar karena digunakan untuk terowongan produksi tambang sedangkan terowongan sipil kebanyakan dibuat sependek mungkin dan dilaksanakan dengan standart yang sangat ketat. Dalam perhitungan desain, terowongan sipil menggunalkan nilai safety factor yang lebih besar Total pembiayaan untuk setiap meter panjang terowongan sipil akan lebih mahal, salah satu faktor yang mempengaruhi adalah besarnya tuntutan keamanan pada terowongan sipil
Perbedaan Terowongan Sipil dengan Terowongan Tambang Secara filosofis Tujuan dasar setiap rancangan untuk penggalian dibawah tanah harus menggunakan massa batuan itu sendiri sebagai massa utamanya.
Selama penggalian harus menghasilkan gangguan kemantapan yang sekecil mungkin dan sedikit mungkin menggunakan beton dan penyangga
Extras : Trans Atlantic Tunnel Terowongan Bawah Laut Gaya yang bekerja pada terowongan bawah laut
Foto terowongan bawah laut Terowongan Bawah Laut Extreme Engineering Impian manusia untuk bisa membuat megaproyek seperti ini bukan merupakan hal yang baru. Hal ini ditunjukkan dengan dirilisnya film pada tahun 1935 berjudul transatlantic tunnel, yang memiliki nama yang sama dengan mega proyek ini A team of international scientists and engineers attempts to build a tunnel under the ocean. Transatlantic Tunnel Transatlantic Tunnel Terowongan kereta bawah laut yang menghubungkan Amerika - Inggris Berbeda dengan Euro Tunnel yang menggunakan terowongan yang menembus lapisan dasar laut (di bawah tanah di dasar laut), Transatlantic Tunnel menggunakan terowongan yang melayang di lautan dengan ribuan kabel penyangga yang ditanamkan di dasar laut. Transatlantic Tunnel Dengan kereta ini kita bisa sarapan pagi di USA pukul 8.00 dan setelah itu bisa berbelanja di London pada pukul 9.15. Inilah kereta supersonik mampu berkecepatan hingga 4.000 mil (6,437.4 kilometer) per jam dapat berlari menembus samudra Atlantik. Penumpang dari dari Big Apple dapat sampai ke Big Ben hanya dalam waktu 54 menit. Transatlantic Tunnel Pada saat ini, proyek ini masih dalam tahap konseptual. Dan belum ada pihak-pihak yang secara serius berencana untuk menggarap proyek besar ini. Kendala utama dalam pelaksanaannya tentunya biaya yang sangat mahal, diperkirakan sekitar $175 juta sampai $12 milyar dan juga masalah ketersediaan material yang cukup kuat dan memenuhi kriteria