Anda di halaman 1dari 24

Latar Belakang

Kolon (termasuk rectum) merupakan tempat keganasan tersering


dari saluran cerna. Kanker kolon menyerang individu dua kali lebih
besar dibandingkan kanker rectal

Diperkirakan bahwa 150.000 kasus baru kanker kolon didiagnosis
dinegara ini setiap tahunnya. Insidensnya meningkat sesuai dengan
usia, kebanyakan pada pasien yang berusia lebih dari 55 tahun.
Kanker ini jarang ditemukan di bawah usia 40 tahun, kecuali pada
orang dengan riwayat kolitis ulseratif atau poliposis familial.

Definisi

Kanker adalah sebuah penyakit yang ditandai dengan pembagian sel
yang tidak teratur dan kemampuan sel-sel ini untuk menyerang
jaringan biologis lainnya, baik dengan pertumbuhan langsung di
jaringan yang bersebelahan (invasi) atau dengan migrasi sel ke
tempat yang jauh (metastasis).

Pertumbuhan yang tidak teratur ini menyebabkan kerusakan DNA,
menyebabkan mutasi di gen vital yang mengontrol pembagian sel,
dan fungsi lainnya (Gale, 2000 : 177).

Kanker kolon adalah suatu bentuk keganasan dari masa
abnormal/neoplasma yang muncul dari jaringan epithelial dari
colon (Brooker, 2001 : 72).
Kanker kolon/usus besar adalah tumbuhnya sel kanker
yang ganas di dalam permukaan usus besar atau
rektum (Boyle & Langman, 2000 : 805).

Kanker kolon adalah pertumbuhan sel yang bersifat
ganas yang tumbuh pada kolon dan menginvasi
jaringan sekitarnya (Tambayong, 2000 : 143).

Dari beberapa pengertian diatas dapat ditarik
kesimpulan bahwa kanker kolon adalah suatu
pertumbuhan tumor yang bersifat ganas dan merusak
sel DNA dan jaringan sehat disekitar kolon (usus besar).



Anatomi
Etiologi
Kelainan kolon
Adenoma di kolon
Familial poliposis
Kondisi ulserative
Mereka yang telah diobati
untuk karsinoma kolon
Mereka dengan
ureterosigmoidestomi
(8%)
Genetik
Diet
Klasifikasi
Penentuan Stadium TIM Kanker Kolon ( Buku Ajar Patologi, Robbins Volume 2 )
Tumor ( T )
0 = tidak ada
is = in situ ( terbatas di mukosa )
1 = invasi ke submukosa
2 = invasi ke muskularis propria
3 = invasi ke subserosa atau lemak perikolon nonperitoneum
4 = invasi ke stuktur di dekatnya
Kelenjar Getah Bening ( N )
0 = tidak ada
1 = 1 sampai 3 kelenjar perikolon positif
2 = 4 atau lebih kelenjar perikolon positif
3 = setiap kelenjar yang positif di sepanjang suatu pembuluh darah bernama
Metastasis Jauh ( M )
0 = tidak ada
1 = semua metastasis jauh
Angka Harapan Hidup 5-Tahun
T1 = 97%
T2 = 90%
T3 = 78%
T4 = 63%
Semua T;N1;M0 = 66%
Semua T;N2;M0 = 37%
Semua T;N3;M0 = tidak tersedia data
Semua M1 = 4%

Patofisiologi
Kanker terjadi ditempat yang berada
dalam colon mengikuti kira-kira pada
bagian ( Sthrock 1991 a ) :
1. 26 % pada caecum dan ascending colon
2. 10 % pada transfersum colon
3. 15 % pada desending colon
4. 20 % pada sigmoid colon
5. 30 % pada rectum
Karsinoma Colon sebagian besar
menghasilkan adenomatus polip
Tumor mungkin menyebar dalam
tempat tertentu pada lapisan dalam
di perut, mencapai serosa dan
mesenterik fat
Kemudian tumor mulai melekat pada
organ yang ada disekitarnya,
kemudian meluas kedalam lumen
pada usus besar atau menyebar ke
limpa atau pada sistem sirkulasi
Sistem sirkulasi ini langsung masuk
dari tumor utama melewati
pembuluh darah pada usus besar
melalui limpa,setelah sel tumor
masuk pada sistem sirkulasi,biasanya
sel bergerak menuju liver
Tempat yang kedua adalah tempat
yang jauh kemudian metastase ke
paru-paru. Tempat metastase yang
lain termasuk Kelenjar Adrenalin,
Ginjal, Kulit, Tulang Otak.
Manifestasi Klinis
Mula-mula gejalanya tidak jelas, seperti berat badan
menurun (sebagai gejala umum keganasan) dan kelelahan
yang tidak jelas sebabnya.
Setelah berlangsung beberapa waktu barulah muncul gejala-
gejala lain yang berhubungan dengan keberadaan tumor
dalam ukuran yang bermakna di usus besar.
Makin dekat lokasi tumor dengan anus biasanya gejalanya
makin banyak. Bila kita berbicara tentang gejala tumor usus
besar, gejala tersebut terbagi tiga, yaitu gejala lokal, gejala
umum, dan gejala penyebaran (metastasis).

Gejala Lokal
Perubahan
kebiasaan
buang air
Timbul rasa
nyeri disertai
mual dan
muntah saat
buang air
besar
Adanya
benjolan pada
perut yang
mungkin
dirasakan
oleh
penderita
Timbul gejala-
gejala lainnya
di sekitar
lokasi tumor
Gejala
Umum
Berat badan
turun tanpa
sebab yang
jelas
Hilangnya
nafsu makan
Anemia, pasien
tampak pucat
Sering merasa
lelah
Kadang-kadang
mengalami
sensasi seperti
melayang
Gejala penyebaran :
Penyebaran ke Hati,
menimbulkan gejala
=
Penderita tampak
kuning
Nyeri pada perut,
lebih sering pada
bagian kanan atas,
di sekitar lokasi hati
Pembesaran hati,
biasa tampak pada
pemeriksaan fisik
oleh dokter
Diagnosis dan Diagnosis
Banding

Anamnesis

Anamnesis yang cermat sering sudah dapat
menentukan dignosis. Yang harus ditanyakan
adalah perubahan pola defekasi, frekuensi, dan
konsistensi tinja.
Gejala dan tanda yang sering ditemukan pada
kelainan kolon ialah dispepsia, hematokesia,
anemia, benjolan, dan obstruksi karena radang
atau keganasan.

Pemeriksaan Fisik

Pada pemeriksaan fisik untuk menegakkan
diagnosisnya dilakukan serangkaian pemeriksaan
berupa inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi.
Tidak semua organ dapat diperiksa dengan cara
ini. Jenis pemeriksaan dipilih sesuai dengan
kelainan yang diperkirakan berdasarkan
anamnesis atau dipilih menurut informasi yang
diinginkan.


Pemeriksaan Laboratorium

Anemia dapat dibuktikan dengan pemeriksaan
kadar hemoglobin dan hematokrit. Pemeriksaan
bensidin untuk darah samar bukan pemeriksaan
yang khas, tetapi memberi petunjuk adanya
perdarahan didalam saluran cerna.

Pemeriksaan fungsi hati sering memberi
keterangan yang cukup berguna. Perlu disadari
bahwa hasil laboratorium tidak memberikan
gambaran yang khas tentang kelainan tertentu di
kolon atau rectum.

Pemeriksaan Radiologik : Foto kolon
dilakukan dengan kontras barium
yang dimasukkan melalui rektum.
Proktoskopi
Rektosigmoidoskopi
Kolonoskopi
Diagnosis Banding

Colitis Ulserativa
Polip Adenomatosa
Haemoroid Interna
Fisura Ani

Tatalaksana
Bila sudah pasti karsinoma kolon,
maka kemungkinan pengobatan
adalah sebagai berikut :
Pembedahan
(Operasi)
Penyinaran
(Radioterapi)
Kemoterapi
Komplikasi

Komplikasi terjadi sehubungan dengan bertambahnya pertumbuhan pada
lokasi tumor atau melelui penyebaran metastase yang termasuk :

1. Perforasi usus besar yang disebabkan peritonitis
2. Pembentukan abses
3. Pembentukan fistula pada urinari bladder atau vagina

Biasanya tumor menyerang pembuluh darah dan sekitarnya yang
menyebabkan pendarahan.Tumor tumbuh kedalam usus besar dan secara
berangsur-angsur membantu usus besar dan pada akirnya tidak bisa sama
sekali.

Perluasan tumor melebihi perut dan mungkin menekan pada organ yang
berada disekitanya ( Uterus, urinary bladder,dan ureter ) dan penyebab
gejala-gejala tersebut tertutupi oleh kanker.

Prognosis
Prognosis baik apabila gejala obstruksi
segera diatasi. Penyulit pasca bedah
seperti kebocoran anastomosis, atau
striktur anastomosis umumnya dapat
diatasi

Anda mungkin juga menyukai