Anda di halaman 1dari 34

BUNUH BAYI

Djumadi Achmad
I. PENDAHULUAN
Bunuh bayi ( Infantisida ) adalah
pembunuhan yang dilakukan oleh seorang ibu
atas anaknya ketika dilahirkan atau tidak
berapa lama setelah dilahirkan, karena takut
ketahuan ia melahirkan.
Pengaturan KUHP
Bunuh Bayi
Pasal 341 KUHP
Pasal 342 KUHP

Pembuangan atau Penelantaran Bayi Lahir mati
Pasal 181 KUHP
Pasal 308 KUHP
Pasal 305 KUP
Pasal 306 KUP


KUHP tentang Pembunuhan Anak
Pasal 341 :
Seorang ibu karena takut akan ketahuan
melahirkan anak pada saat anak dilahirkan atau
tidak lama kemudian, dengan sengaja merampas
nyawa anaknya, diancam karena membunuh
anak sendiri, dengan pidana penjara paling lama
7 tahun.
Tiga Unsur Penting Pada Bunuh Bayi
1. Si pelaku haruslah ibu kandung korban
2. Alasan pembunuhan ialah karena takut
ketahuan akan melahirkan anak
3. Pembunuhan segera dilakukan pada saat
anak dilahirkan atau tidak berapa lama
kemudian
MOTIF BUNUH BAYI
Anak yang tidak sah
Warisan
Orang tua yang terlalu miskin
Wanita tuna susila yang tidak menghendaki
kelahiran anak
Tabu (anggapan bahwa bagi perempuan
dianggap kurang berarti)

1. Apakah Bayi Lahir Hidup atau Mati

Pemeriksaan
1. Bentuk Dada
2. Tinggi Diafragma
3. Perubahan pada Paru
4. Tes Apung Paru
Pemeriksaan Kedokteran Forensik
Perubahan pada Paru
Belum Pernah Bernafas
Volumenya kecil dan terletak rapat disepanjang tulang
belakang.
Gambarannya hitam, dan padat seperti jaringan hati,
tidak tampak pembuluh darah pada permukaannya.
Tidak ada tanda-tanda pada iga.
Jaringan paru tidak mengalami krepitasi jika ditekan.
Jika jaringan paru diremas didalam air akan mengeluarkan
gelembung, akibat proses dekomposisi gas.
Tidak ada vesikel udara yang pada permukaan paru.
Berat jaringan paru 1/70 dari berat badan (Tes Plocquat).
Perubahan pada Paru
Sudah Pernah bernafas
Volumenya 4 sampai 6 kali lebih besar. Bagian Jantung ada
yang tertutup jaringan paru.
Gambarannya merah atau merah jambu, dan pada perabaan
seperti spons.Pembuluh darah tampak pada permukaan paru.
Terlihat tanda yang jelas pada iga.
Jaringan paru mengalami krepitasi.
Gelembung udara yang keluar kecil-kecil dan berukuran
sama. Gelembung ini berasal dari udara inspirasi
Pada permukaan paru bisa tampak vesikel udara.
Berat jenis paru sekitar 1/35 dari berat badan.


Tes Apung Paru-paru
(Pemeriksaan Hidrostatik)
a. Dasar Pemeriksaan
Berat jenis jaringan paru yang belum
bernafas 1040 -1056 Tenggelam
Berat jenis jaringan paru yang sudah
bernafas 940 Mengapung
Tes Apung Paru-paru
(Pemeriksaan Hidrostatik)
b. Cara Pemeriksaan
1) Keseluruhan, paru-paru, jantung dan
timus diapungkan di air.
2) Paru-paru dipisahkan dari jantung dan
timus, kmd diapungkan.
3) Paru-paru kanan dan kiri dipisahkan dan
masing-masing diapungkan.
4) Masing-masing lobus diapungkan.
5) Dari tiap-tiap baga yang diambil bagian
yang merah muda sebesar butir beras.
Tes Apung Paru-paru
(Pemeriksaan Hidrostatik)
b. Cara Pemeriksaan
6) Bagian kecil ini yang masih mengapung,
diletakkan di antara 2 lapis kain kasa dan
diinjak, kemudian diapungkan lagi. Bila
masih mengapung juga berarti percobaan
positif.
7) Dari yang mengapung, diperiksa secara
mikroskopik apakah alveoli sudah
mengembang atau belum.
c. Interpretasi Tes Apung Paru-paru
Positif berarti anak telah bernafas
Negatif berarti anak tidak pernah
bernafas; atau anak pernah bernafas tapi
pernafasan lemah sekali.
Tes Apung Paru-paru
(Pemeriksaan Hidrostatik)
1. Apakah Bayi Lahir Hidup atau Mati
Lahir mati adalah kematian hasil konsepsi
sebelum keluar atau dikeluarkan dari ibunya,
tanpa mempersoalkan usia kehamilan (baik
sebelum ataupun setelah kehamilan berumur
28 minggu dalam kandungan).

Pemeriksaan bayi lahir mati :

1. Tanda-tanda Maserasi
2. Merupakan proses pembusukan intrauterin
yang berlangsung dari luar ke dalam.
3. Dada belum mengembang
4. Pemeriksaan makroskopik paru
5. Tes Apung Paru negatif
6. Pemeriksaan mikroskopik paru : alveoli belum
mengembang


Tanda maserasi bayi terlihat setelah
8 10 hari kematian intrauterin
yang mungkin disebabkan oleh
lilitan tali pusat
2. Apakah Ada Tanda-tanda Perawatan
Tanda-tanda bayi yang belum mengalami
perawatan :
Tubuh masih berlumuran darah
Placenta masih melekat dengan tali pusat dan masih
berhubungan dengan umbilikus
Ujung tali pusat tampak tidak beraturan
Adanya vernix caseosa
Lambung tidak mengandung ASI


3. Apakah Ada Luka-luka yang Berkaitan
dengan Penyebab Kematian
Cara yang sering dilakukan pada pembunuhan bayi adalah
dengan trauma tumpul/tajam, pembekapan,
penjeratan, pencekikan dan penenggelaman.

Kadang-kadang bayi dimasukan ke dalam lemari, koper,
disembunyikan di langit-langit dan biasa mayat menjadi
kering atau mumi, dibungkus dan ditinggalkan di
tempat kejadian maupun dibuang ke sungai dalam
keadaan terpotong-potong.
Pembunuhan bayi dengan trauma tumpul

Ditemukan tanda-tanda
kekerasan di sekitar mulut
dan hidung bayi
Bintik perdarahan pada paru
dan jantung akibat mati lemas
Pembunuhan bayi dengan trauma benda tajam
(mutilasi)

CARA MENGHILANGKAN MAYAT BAYI
Dibungkus dan ditinggalkan di tempat kejadian
Dibuang ke sungai
Dimasukkan dalam kopor dan dikirim ke tempat lain
Dibakar
Dikubur tersembunyi
Disembunyikan di langit-langit rumah ( dimumikan)
Menghilangkan mayat bayi dengan cara di buang ke
semak-semak
Menghilangkan mayat bayi dengan cara di buang ke
sungai
Menghilangkan mayat bayi dengan cara ditinggalkan
di tepi jalan
Menghilangkan mayat bayi dengan cara dibakar
Menghilangkan mayat bayi dengan cara dikubur
Mayat bayi yang ditemukan setelah 5 bulan di loteng
Mayat bayi yang telah mengalami mumifikasi
Perbedaan antara Trauma Lahir dengan Kekerasan pada
Kepala
Cidera Kepala pada Persalinan

Memar terdapat pada bagian kepala
yang menonjol.
Jarang terjadi laserasi, kecuali jika
digunakan forceps.
Fraktur pad tulang tengkorak hanya
berupa retakan, biasanya pada
tulang parietal dan arahnya menuju
ke bawah.
Jarang disertai dengan cedera
Cedera kepala akibat benturan

Memar tedapat di mana saja pada
bagian tubuh.
Pada kulit kepala tampak laserasi.
Fraktur pada tulang tengkorak
biasanya jenis comminuted dan
depressed.
Sering ditemukan adanya kontusio,
laserasi dan perdarahan.
4. Apakah Bayi yang Dilahirkan Cukup bulan
dalam Kandungan
Pemeriksaan :
1. Pengukuran lingkar kepala, lingkar dada, TB
dan BB.
2. Keadaan ujung-ujung jari.
3. Keadaan genitalia eksterna.
4. Pusat-pusat penulangan.


Pusat Penulangan (Ossification Centers)
Pusat Penulangan pada

Klavikula
Tulang panjang (diafisis)
Iskium
Pubis
Kalkaneus
Manubrium sterni
Talus
Sternum bawah
Distal femur
Proksimal tibia
kuboid
Umur (bulan)

1, 5
2
3
4
5 6
6
Akhir 7
Akhir 8
Akhir 9/ setelah lahir
Akhir 9/ setelah lahir
Akhir 9/ setelah lahir
Bayi wanita lebih cepat
5. Apakah Didapatkan Kelainan Bawaan
Yang perlu Diperhatikan :

Jantung ; Ventrikuler Septal Defect dan Atrial Septal
Defect.
Otak ; Anencephalus atau Micro-cephalus.
Saluran pencernaan ; Stenosis oesophagus.
PEMERIKSAAN TERDAKWA
Pemeriksaan thp ibu penting untuk memastikan :
a. Perempuan baru saja melahirkan anak.
b. Berapa lama perempuan telah melahirkan.
c. Kemungkinan adanya persalinan deras dan
partus presipitatus harus dikesampuingkan.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai