Anda di halaman 1dari 25

Anestesi operasi

preeklamsi
Definisi Preeklampsia
Suatu sindrom spesifik kehamilan berupa berkurangnya perfusi
organ akibat vasospasme dan aktivitas endotel, yg ditandai dg
meningkatnya tekanan darah dan proteinuria
(Cunningham et al, 2003, matthew warden, MD, 2005).

Td sistolik >140 mmHg, diastol >90 mmHg
Atau
Peningkatan TD sistolik sebesar 30 mmHg dari normal, dan
peningkatan TD diastol sebesar 15 mmHg dari normal.
The National High Blood Pressure Education
Program (NHBPEP) Working Group, hipertensi
dlm kehamilan dpt dibagi mjd :
Hipertensi gestasional
Hipertensi kronik
Preeklampsia
Superimposed preeklampsia
Klasifikasi Preeklampsia Ringan-Sedang, Berat
ORGAN GEJALA DAN TANDA RINGAN-SEDANG BERAT
SSP
Hiperrefleksi dan sakit
kepala
Pandangan kabur,
skotoma, sakit kepala,
klonus, iritabel dan
kejang (eklampsia)
Ginjal
Proteinuria
Produksi urin
0.3-5 gr/hr
>20 ml/mnt
>5gr/hr atau 4+
<20ml/mnt
Hati
SGOT, SGPT, LDH Normal Meningkat disertai
nyeri epigastrium
sampai ruptur limpa
Darah
Trombosit
Hemoglobin
>100.000/ul <100.000/ul
Vaskular
Tekanan darah
Retina
<160/110 mmHg
Spasme arteriol
>160/100 mmHg
Perdarahan retina
Unit fetoplacental
Gg. Pertumbuhan
Oligohidramnion
Fetal distress
Tidak ada
Tidak ada
Bisa ada/tidak
Ada
Ada
Ada
Faktor Resiko
Riwayat preeklampsia
Usia > 40 tahun
Primigravida
Ras Afrika-Amerika
Obesitas
Kehamilan ganda
Riwayat penyakit tertentu, seperti hipertensi kronik,
diabetes, penyakit degenerasi

American College of Obstetricians and Gynecologists

Yang mau dicapai pada anestesi untuk
pasien preeklampsia adalah :
Mempertahankan stabilitas hemodinamika
(mengontrol hipertensi dan menghindari
hipotensi)

Mencegah komplikasi dari preeklampsia

Analgesi yang sempurna pada saat kelahiran
Evaluasi Pre-anestetik &
Persiapan Pasien
Atasi hipertensi
Cegah kejang
Oksigenasi
Perbaiki sirkulasi organ vital
Koreksi hipoalbumin, elektrolit, dan asidosis.
Monitoring EKG, TTV
Periksa nilai masa perdarahan, masa
pembekuan, jumlah trombosit
Analgesia untuk kelahiran per vagina
Epidural analgesia
Merupakan pilihan utama
Keuntungan : berkurangnya nyeri, konsentrasi katekolamin berkurang
sehingga meningkatkan aliran uteroplacental dan intervilus.
Teknik Epidural analgesia
1. Hidrasi infus kristaloid 500-1000 ml.
2. Pantau EKG si ibu, tekanan darah, dan DJJ.
3. Berikan oksigen.
4. Analgesia yg sempurna dg blok motorik minimal :
Bupivacaine 0.125% dan 2 g/mL Fentanyl bolus
melalui infus epidural 10-12mL/jam.
5. Untuk mengatasi efek hipotensi diberikan tambahan
cairan atau efedrin iv 5-10mg.
Kombinasi Spinal-Epidural
(Combined Spinal-Epidural, CSE)
Pada teknik ini, anestesi spinal menggunakan hanya
Fentanyl atau Sufentanyl.

Bisa pula kombinasi Bupivacaine 1.25-2.5 mg dengan 25
g Fentanyl atau 10 g Sufentanyl.

Selanjutnya dipasang infus epidural dengan kombinasi
yang sama untuk mempertahankan efek analgesi
sampai kelahiran.
Analgesia untuk sectio caesaria
Anestesi Regional
metode anestesi terpilih untuk SC
terbukti aman untuk ibu dan bayinya
(mortalitas ibu pd anest.umum : anest.regional = 16:1)
tak ada perubahan yg signifikan pada central venous
pressure, pulmonary artery wedge pressure, dan cardiac
index.
Kadar serum yg berhubungan dg stress si ibu seperti
katekolamin, endorfin, dan kortisol tidak berubah.
Anestesi Spinal
Masih merupakan suatu kontroversi karena pada wanita
PEB : volume intravaskular sedikit dan perfusi
uteroplacental menurun dengan anestesi spinal,
blokade saraf simpatis terjadi cepat dan hipotensi
terjadi cepat pula.

Penggunaan obat-obat antihipertensi dapat
memperbesar efek hipotensinya
Pada kenyataannya penggunaan anestesi
spinal tidak memberikan kerugian baik pada
si ibu maupun pada bayinya.
CSE
Penggunaan Bupivacaine hiperbarik dengan dosis
7.5 mg dengan 25 g Fentanyl memberikan anestesi
yg adekuat untuk SC.

Dengan adanya kateter epidural, durasi dari blok
saraf diperpanjang durasinya.

Teknik Anestesi Regional
1. Monitoring CVP.
2. Hidrasi 1000 mL kristaloid atau infus lainnya untuk
meningkatkan CVP maksimal 4 mmHg.
3. Monitor DJJ.
4. Kateter epidural : kombinasi bupivacaine 0.5% dan 100
g Fentanyl secara bertahap utk memperbesar efek
blok sensorik sampai torakal IV
5. Atasi hipotensi dengan efedrin atau cairan atau keduanya.

6. Pada akhir operasi, berikan infus epidural Fentanyl atau Morfin 4
mg untuk mengurangi rasa sakit post operasi.

Untuk CSE : masukkan 7.5 mg bupivacaine hiperbarik dg
25 g Fentanyl melalui intratekal. Lalu berikan Lidocaine
2 % atau bupivacaine 0.5% secara epidural untuk
mempertahankan efek blok sensori.
Anestesi Umum
Indikasi:
pasien dengan masalah koagulopati
fetal distress yang memerlukan operasi emergensi
pada pasien yg menolak anestesi regional.
Hal-hal yang harus dipertimbangkan
pada anestesi umum
edem laring dan kemungkinan sulitnya pengelolaan jalan nafas

hipertensi yg melonjak akibat pemasangan ETT

interaksi antara Magnesium dan obat-obat muscle relaxant
Teknik Anestesi Umum
1. Monitoring CVP
2. Preoksigenasi. Monitoring EKG, pulse oxymeter.
3. Monitor DJJ.
4. Induksi : thiopental 4 mg/kgBB dan suksinil kolin 1 mg/kgBB.
5. Maintain : N20 dan isofluran.
6. Berikan muscle relaxant (vecuronium atau atracurium).
7. Pada akhir operasi berikan reverse MR.
8. Berikan Labetolol 5-10 mg iv sebelum ekstubasi untuk
mencegah hipertensi.
Postoperatif
Pasien dimonitor di ruang pemulihan atau ICU selama 12-
24 jam ke depan.

Infus magnesium diteruskan untuk mencegah eklampsia.

Awasi tanda-tanda edem paru sehingga bisa diatasi dengan
segera.

Preventif : pemeriksaan ACA fnsi koagulasi

Penanganan
Hipovolemia : hati2 pemberian koloid : krna efek ke ginjal
mnbulkan iskemik,
Reversible : jngan berikan NSAID pd pasien preeklamsi dpt
mnybkkn krusakan berat pd hinjal
Segera terminasi
Jngan sampai tgu kejang
Tjdi gangguan pd mata recoverynya cpat
Berikan lasix ( pd pasien hipertensi ) utk mperbaiki fngsi gunjal

Trombosit 60.000 terminasi
Transfusi yg dicuci : tdk berikatan bnyak screenibnya
Tfombosis biasa :
Jarang GA, kecuali :
Tendi terkendali terminasi
Reaiko tinngii
mgSO4 utk maintenance prnafasan abdominal : depresi nafas

Anda mungkin juga menyukai