Anda di halaman 1dari 18

ANNA AKHMALIA QORRI

DELLA ANDINA SULADIAH


NUR FATIMAH
SALMAH HANDAYANI
YAYAH FAUZIAH
PENGERTIAN
Atresia esofagus adalah suatu
keadaan tidak adanya lubang atau
muara (buntu) pada esofagus (+)

Kelainan esophagus ini biasanya
disertai dengan fistula
trakeoesofagus. Atresia esofagus
sering disertai kelainan bawaan lain
seperti kelainan jantung,kelainan
gastrointestinal,kelainan tulang.
Tipe-tipe atresia esofagus
Tipe A disebut
juga atresai
esofagus
murni.
Ciri-cirinya :
adanya gap
antara dua
kantung
esofagus.

Tipe B
Atresia esofagus dengan fistula trakeo
esofagus proksimal
Ciri-cirinya: kantung esofagus bagian atas
menyambung secara abnormal ke trakea.
Sambungan yang tidak normal ini disebut
fistula

Tipe C
Atresia esofagus dengan fistula
trakeoesofagus distal.
Ciri-cirinya: kantung esofagus bagian
bawah membuat sambungan yang
abnormal dengan trakea.
Tipe D
Atresia esofagus dengan dua fistula
trakeoesofagus sekaligus, baik proksimal
maupun distal.
Ciri-cirinya : baik bagian atas maupun bawah
dari kantung esofagus membentuk sambungan
abnormal ke trakea pada dua tempat yang
terpisah dan berbeda.
Lanjutan
Tipe E
Hanya fistula trakeoesofagus saja,
tanpa atresia esofagus.
Tipe yang sangat jarang ini tetap
bisa berfungsi secara normal,
namun terdapat sambungan
abnormal antara esofagus dan
trakea
Tipe F
Stenosis esofagus congenital tanpa
atresia
Lanjutan
Gambar tipe-tipe
Cara Pemeriksaan
Klasifikasi
Kalasia
Kelainan yang terjadi pada bagian bawah
esofagus (pada persambungan dengan
lambung) yang tidak dapat menutup
rapat sehingga bayi sering regurgitasi
bila dibaringkan
Akalasia
Bagian distal esofagus tidak dapat
membuka dengan baik sehingga terjadi
keadaan seperti stenosis atau atresia
Gambaran klinis
Atresia menyebabkan saliva terkumpul
pada ujung bagian esofagus yang buntu.
Apabila terdapat fistula maka saliva ini
akan mengalir keluar atau masuk
kedalam trakea. Hal ini akan lebih
berbahaya apabila saliva mengalir
melalui fistula trakeoesofagus karena
cairan saliva akan masuk kedalam paru.
biasanya baru diketahui setelah bayi
berumur 2-3minggu dengan gejala
muntah proyektil beberapa saat setelah
minum susu.
Tanda dan gejala
Batuk ketika makan dan minum
Bagi menunjukkan kurangnya terhadap
makanan
Gelembung berbusa putih dimulut bayi
(berbuih)
Memiliki kesulitan bernafas
Liur yang menetes terus menerus
Adanya aspirasi ketika bayi diberi minum
(bayi tersedak)
Muntah-muntah

Penatalaksanaan oleh bidan
1. Posisikan bayi
setengah duduk
apabila atresia
esofagus disertai
fistula. Namun
apabila atresia
tanpa disertai
fistula bagi
diposisikan dengan
kepala lebih rendah
dan seringlah
mengubah-ubah
posisi

2. Segera lakukan
pemasangan
sonde lambung
dan bila
memungkinkan
lakukan
pengisapan terus
menerus secara
teratur setiap 10-
15 menit

3. Bayi dipuasakan dan di infus
4. Beri perawatan seperti bayi
normal lainnya,seperti
pencegahan hipotermi.
5. Rangsang bayi untuk
menangis
6. Lakukan informed choice dan
informed consen kepada
keluarga untuk emlakukan
rujukan kepada pelayanan
kesehatan yang lebih tinggi.

KASUS SOAP
ATRESIA ESOFAGUS
Kasus
Ny. N postpartum hari pertama P2A0
dengan riwayat kehamilan 35 minggu
mengeluh bahwa bayinya yang baru saja
dilahirkan dengan usia 0 hari selalu
tersedak ketika diberi ASI dan banyak air
liur yang menetes terus menerus. Dari
hasil pemeriksaan ditemukan S: 36,8 ,
N:130x/menit, RR:28x/menit, dan saat
dilakukan pemeriksaan menggunakan
NGT, kateter tersebut terbentur. Apa
diagnosa dan penatalaksaannya ?
Identitas
Istri
Nama : Ny.N
Usia : 28 tahun
Suku : Jawa
Agama: Islam
Pendidikan: SMA
Pekerjaan: Ibu rumah
tangga
Alamat: bumi mutiara

Suami
Nama : Tn.S
Usia : 30 tahun
Suku : Jawa
Agama: Islam
Pendidikan: SMA
Pekerjaan: wira
swasta
Alamat: bumi mutiara
Hari,tanggal : Senin, 14 Oktober 2013
Waktu : 14.00 WIB

S : Ny.N mengeluh bayinya selalu tersedak
saat minum ASI dan menegeluarkan banyak
air liur

O : N: 130x/menit, S: 36,8 C, R:28
x/menit. Pemeriksaan saat dilakukan
kateterisasi lambung, kateter terbentur.

A : Neonatus kurang bulan (35 minggu)
tidak sesuai dengan masa kehamilan dengan
atresia esofagus

P :
1. Membina hubungan saling percaya dengan
klien
2. menjelaskan dengan keluarga tentang
kondisi anak
3. memberikan dukunagn emosional
4. Menjelaskan tindakan yang akan dilakukan
5. melakukan pemeriksaan dengan NGT
6. melakukan persiapan untuk merujuk ke
rumah sakit yang menyediakan pelayanan,
pengoperasian atresia esofagus

Anda mungkin juga menyukai