Anda di halaman 1dari 43

GENITALIA EKSTERNA GENITALIA INTERNA

Alat genitalia wanita yang tampak


dari luar dan pemeriksaannya tidak
memerlukan alat bantu.
Alat genitalia wanita yang
tidak tampak dari luar dan
pemeriksaannya
memerlukan alat bantu.
V
U
L
V
A
Mons pubis.
Labia mayor dan labia minor.
Klitoris.
Introitus vagina.
Vestibulum.
Perineum
Vagina.
Uterus.
Tuba falopii.
Ovarium.
GENITALIA EKSTERNA (VULVA)
MONS PUBIS
LABIA MAYORA
LABIA MINORA
KLITORIS
INTR. VAGINA
ORI. URETRA EKSTERNA
PERINEUM
1. Mons Pubis
3,4

Bagian yang menonjol di atas simfisis pubis.
Wanita dewasa : Bulu kemaluan, segitiga
terbalik, mulai dari pinggir atas simfisis pubis-
labia-sekitar paha dan anus, 25% wanita
tumbuh sampai ke perut (linea alba).
2. Labia Mayora
3,4

Jaringan bulat lonjong mengelilingi vulva, yang
terdiri dari jaringan lemak, mulai dari mons
pubis sampai ke perineum Skrotum
Uk : P = 7-9 cm, L = 2-4 cm.
Bawah : 2 labia bertemu : Komisura posterior.
3. Labia Minora
3,4

Lipatan tipis dari kulit sebelah dalam labia
mayora.
Uk. : P = 5 cm, T = 0,5-1 cm, L = 2-6 cm.
Atas : 2 labia bertemu di bawah klitoris.
Bawah : 2 labia bertemu : fossa navikulare.
Tdd : kulit, kel. sebasea, otot, ujung saraf dan
pembuluh darah.
4. Klitoris
3,4

Jaringan sebesar biji kacang hijau di pertemuan
labia minor.
Tdd : glans, korpus dan krura klitoridis Penis.
5. Vestibulum
3,4

Bagian yang dibatasi oleh labia minora, klitoris
dan himen.
4 muara : orifisium uretra eksterna (1-1,5 cm di
bawah klitoris), ostia skene, introitus vagina dan
muara kelenjar Bartholin (vestibulum mayor).
6. Bulbus Vestibuli Mayor
3,4

Dikenal : kelenjar Bartholin.
2 buah, berada di bawah kulit, dekat m.
Bulbokavernosus.
Uk : P = 3-4 cm, L = 1-2 cm, T = 0,51-1 cm.
Sekresi cairan saat senggama.
FOSSA
NAVIKULARE
VESTIBULUM
KOMISURA
POSTERIOR
KLITORIS
INTR. VAGINA
ORI. URETRA EKSTERNA
OSTIA SKENE
MUARA KEL.
BARTHOLIN
(JAM 5 DAN 7)
7. Introitus Vagina
3

Muara dari vagina.
Ditutupi oleh hymen, berlubang : hiatus
hymenalis.
8. Perineum
3

Jaringan antara vulva dan anus.
Uk : P = 4 cm.
Fungsi Genitalia Eksterna :
Alat senggama.
Alat pertahanan genitalia wanita.
1. Vagina
3,4

Saluran penghubung antara introitus vagina dan
uterus.
Arah : pinggir bawah simfisis pubis ke
promontorium.
Uk : dinding anterior 6,5 cm, posterior 9 cm.
Dinding vagina berlipat-lipat : rugae
Dinding anterior bbts uretra dan vesika urinaria,
dinding posterior bbts rektum, ke atas
membentuk forniks.
1. Vagina
3,4

Fungsi :
o Saluran masuk sperma pada saat senggama.
o Sebagai saluran keluar darah haid, keputihan
dan bayi pada persalinan P/V.
2. Uterus
Berbentuk seperti buah pir, sebesar telur ayam.
Uk : usia reproduksi, P = 7-7,5 cm, L = 5,25 cm
dan T = 2,5 cm.
Letak : diantara vesika urinaria dan rektum,
arah : anteversiofleksi.
2. Uterus
3,4

Tdd : serviks, korpus dan fundus uteri.
Mempunyai rongga : kavum uteri.
Lapisan : endometrium, myometrium dan
perimetrium.
Endometrium tdd : stratum basalis, str.
spongiosum dan str. kompaktum menstruasi
Serviks tdd : pars vaginalis (portio) dan pars
supravaginalis.
Mempunyai 2 pintu : ostium uteri internum
(OUI) dan ostium uteri eksternum (OUE) yang
dihubungkan oleh kanalis servikalis.
PORTIO
OUE
FORNIKS
ANTERIOR
Fungsi uterus :
o Tempat implantasi (nidasi) hasil konsepsi.
o Tempat tumbuh kembang janin.
o Sebagai jalan lahir pada persalinan.
o Berperan dalam siklus haid (pertumbuhan,
perubahan dan pelepasan endometrium.
3. Tuba Falopii
3,4

Tdd : pars interstisialis, pars ismika (sempit),
pars ampullaris (fertilisasi) dan pars
infundibularis (fimbriae).
2 buah, di kanan dan kiri uterus, mukosa tuba
mempunyai silia (rambut getar).
Uk : P = 7-14 cm, D = 1-3 mm
Fungsi : tempat fertilisasi (pembuahan).
4. Ovarium
3,4

Tdd : Korteks ovarium di sebelah luar (oosit) dan
Medulla ovarium di sebelah dalam (stroma,
pemb. darah, syaraf dan sedikit otot polos).
Uk : P = 2,5-5 cm, L = 0,7-1,5 cm, T = 1,5-3 cm.
Fungsi :
o Menyimpan oosit (reproduksi : 100.000).
o Berperan dalam siklus menstruasi.
KEPUSTAKAAN
1. Fetty Miawaty, Pengantar Ginekologi, slide presentasi.
2. Wiknjosastro H, Saifuddin AB, Rachimhadhi T, Ilmu
Kandungan, Ed. 2, Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo, Jakarta, 1994.
3. Wiknjosastro H, Saifuddin AB, Rachimhadhi T, Ilmu
Kebidanan, Ed. 3, Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo, Jakarta, 1997.
4. DeCherney AH, Nathan L, Goodwin TM, Current Diagnosis
and Treatment in Obstetrics and Gynecology, 2007.
Kehamilan didahului oleh adanya fertilisasi
(pembuahan), implantasi (nidasi) dan berakhir
dengan timbulnya persalinan.
Fertilisasi : bersatunya spermatozoa dan ovum.
1

Bersatu : 23 kromosom yang dibawa sperma dan 23
kromosom yang dibawa ovum.
2

OVUM SPERMATOZOA
FERTILISASI
IMPLANTASI
1. TRANSPORT SPERMATOZOA
Spermatogenesis diawali di dalam testis 72 jam
mencapai epididimis spermatozoa fungsional
disimpan dan dikeluarkan pada saat ejakulasi.
Sperma fungsional temperatur skrotum dan kadar
hormon testosteron.
Ejakulasi : cairan semen + spermatozoa.
Semen : pH basa, dan akan mengencer 20-30 menit
setelah ejakulasi.
Transport Spermatozoa di Genitalia Wanita
Vagina : sperma dilindungi sementara oleh cairan
semen (2 jam) 90 detik setelah ejakulasi
mencapai serviks.
Serviks : sperma harus dapat menembus mukus di
kanalis servikalis (kekentalan mukus dan reaksi
antisperm-antibodi) filter sperma.
5 menit setelah iseminasi (motilitas dan kontraksi
uterus) sperma mencapai tuba falopii, sebagian kecil
sperma masih berada di mukus serviks dalam 48 jam
setelah senggama.
Tuba falopii :
o Masih dijumpai 80 jam setelah senggama.
o Motilitas bertambah lebih aktif.
Sperma yang dapat membuahi : Kapasitasi.
2. TRANSPORT OVUM
Ovum (oosit) telah ada di dalam ovarium sejak lahir
(1-2 juta).
Di dalam ovarium ovum dikelilingi oleh sel granulosa
Folikel (Folikel Primer).
OVUM
GRANULOSA
Awal pubertas, ovarium sudah respon terhadap
hormon gonadotropin (FSH dan LH).
FSH (Folicle Stimulating Hormone) merangsang
pematangan folikel folikel primer folikel
sekunder folikel preovulasi (folikel DeGraff).
LH (Luitenizing Hormone) memicu terjadinya
ovulasi folikel DeGraff ovulasi ovum yang siap
dibuahi.
Transport Ovum
2-3 menit setelah ovulasi tiba di pars Ampularis.
Transport di tuba meliputi :
o Kontraksi tuba falopii tekanan negatif (isap).
o Silia
o Sekresi cairan di tuba falopii
Bila tidak dibuahi ovum bertahan selama 12-24 jam
di dalam tuba falopii.
3. FERTILISASI
Pars ampularis tuba falopii 1 Spermatozoa yang
telah mengalami kapasitasi membuahi ovum yang
matang.
23 kromosom yang di bawah ovum + 23 kromosom
yang dibawa spermatozoa 46 buah (23 pasang)
22 pasang kromosom Autosom dan 1 pasang
kromosom Sex.
Beberapa jam kemudian Zigot mitosis 2
N

2-3 hari setelah fertilisasi : 4-8 sel terus bermitosis
Morula .
4. IMPLANTASI
6-7 setelah fertilisasi, pembelahan sel menjadi
Blastokis mencapai kavum uteri untuk implantasi
ke endometrium (10-14 mm).
Blastokis terdiri dari 2 kelompok sel :
o Sel bagian dalam Inner Cell Mass (embrio).
o Sel bagian luar Sel Trofoblas (plasenta).
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai