pleksus hemoroidalis yang tidak merupakan keadaan patologik, hanya apabila hemoroid ini menyebabkan keluhan atau penyulit, maka diperlukan tindakan. Epidemiologi
Hemoroid bisa terjadi pada semua umur. Hemoroid biasa menyerang pada usia 20-50 tahun baik pada laki-laki maupun perempuan tetapi paling banyak terjadi pada umur 45-65 tahun. Faktor Risiko
1.Perdarahan : Perdarahan umumnya merupakan tanda pertama hemoroid
2.Nyeri hebat : hanya terjadi pada hemoroid eksterna yang mengalami trombosis yang luas dengan udem dan radang
3.Benjolan : Bila hemoroid semakin besar maka dapat menonjol keluar,
4.Keluarnya mucus dan feces pada pakaian dalam
5.Pruritus ani : Rasa gatal pada anus yang disebabkan oleh iritasi kulit perianal Tekanan intra abdomen meningkat Keturunan anatomik pekerjaan hormonal radang usia mekanis bantalan anal canal lemah Pelebaran vena HEMOROID Klasifikasi Hemoroid
eksterna
interna Hemoroid Interna Derajat Berdarah Menonjol Reposisi I + - - II + + Spontan III + + Manual IV + Tetap Tidak dapat
Pemeriksaan
Anamnesis harus dikaitkan dengan faktor obstipasi, defekasi yang keras, yamg membutuhkan tekanan intra abdominal meninggi ( mengejan )
Inspeksi : Hemoroid eksterna mudah terlihat Hemoroid interna yang prolaps dapat terlihat sebagai benjolan yang tertutup mukosa
RT : Pada colok dubur, hemoroid interna biasanya tidak teraba dan juga tidak sakit. Dapat diraba bila sudah ada trombus atau sudah ada fibrosis.
Anoskopi : Dengan cara ini kita dapat melihat hemoroid interna. dapat dilihat warna selaput lendir yang merah meradang atau perdarahan, banyaknya benjolan, letaknya dan besarnya benjolan dan keadaan lain dalam anus seperti polip, fissura ani dan tumor
Proktosigmoidoskopi : Pemeriksaan ini perlu dilakukan untuk memastikan bahwa keluhan bukan disebabkan oleh proses radang atau proses keganasan di tingkat yang lebih tinggi (rektum/sigmoid) Diagnosa banding
a) Karsinoma kolorektum b) Penyakit divertikal c) Polip d) Kolitis Ulserosa
Pemeriksaan sigmoidoskopi harus dilakukan. Foto barium kolon dan kolonoskopi perlu dipilih secara selektif, Prolaps rektum juga harus dibedakan dari prolaps mukosa akibat hemoroid interna.
Benjolan juga dapat terjadi pada : a) Ca. Anorketal b) Prolaps Rekti (Procidentia) Komplikasi
1.Perdarahan 2.Hemoroid interna yang mengalami prolaps dapat menjadi irreponible 3.Emboli septik 4.Proktitis dapat berkembang menjadi abses, ini seringkali berlanjut menjadi fistel ani 5.Fisura ani Pentalaksanaan
Terapi non bedah :
a) Terapi obat-obatan/diet : Kebanyakan penderita hemoroid derajat pertama dan derajat kedua dapat ditolong dengan tindakan lokal sederhana disertai nasehat tentang makan.
b) Skleroterapi c) Ligasi dengan gelang karet d) Krioterapi/bedah beku e) Hemmorodial Aretri Ligation (HAL) f) Infra Red Coagulation g) Generator galvanis h) Bipolar Koagulataion Terapi bedah
Terapi bedah dipilih untuk penderita yang mengalami keluhan menahun dan pada penderita hemoroid derajat III dan IV.
Prinsip eksisi hanya dilakukan pada jaringan yang benar-benar berlebihan. Eksisi sehemat mungkin dengan tidak mengganggu sfingter anus. Eksisi jaringan ini harus digabung dengan rekonstruksi tunika mukosa karena telah terjadi deformitas kanalis analis akibat prolapsus mukosa
Bedah konvensional
Teknik Miligan Morgan
Teknik Whitehead sirkuler
Teknik Langenbeck
1.Teknik Whitehead : Teknik operasi yang digunakan untuk hemoroid yang sirkuler Bedah laser :
Pada prinsipnya, pembedahan ini sama dengan pembedahan konvensional, hanya alat pemotongnya menggunakan laser. Bedah Stapler :
Teknik ini juga dikenal dengan nama Procedure for Prolapse Hemorrhoids (PPH) atau Hemoroid Circular Stapler Hemmoroidektomi Stapler
Tehnik operasi terbaru untuk hemoroid / wasir. Tindakan operasi ini adalah tindakan yang amat minimal invasif.