Anda di halaman 1dari 51

EFEK BUAH KAWISTA (LIMONIA ACIDISSIMA L.

)
TERHADAP KADAR SOD (SUPEROXIDE DISMUTASE)
DAN MDA (MALONDIALDEHYDE) GINJAL PADA TIKUS
MODEL DIABETES MELLITUS TIPE II
Oleh:
Eka fitria
(209.121.0007)
Pembimbing 1: drh. H. M. Zainul Fadli, M.Kes
Pembimbing 2: drg. Helmin Elyani, M.Kes


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM MALANG
2014
Seminar Hasil Penelitian
LATAR BELAKANG
Diabetes Mellitus (DM) tipe 2 merupakan
masalah kesehatan dunia
Hiperglikemi pada penderita DMT-2 ini dapat
menimbulkan komplikasi mikrovaskuler salah
satunya nefropati diabetik
Kawista (Limonia acidissima L) Family
Rutaceae mengandung bahan aktif alkaloid,
glikosida, flavonoid, fenolik, dan glikoprotein
berhubungan dengan penurunan glukosa darah,
antioksidan, dan antiinflamasi
RUMUSAN MASALAH
Apakah buah kawista (limonia acidissima L)
dapat mingkatkan SOD (superoxyde
dismutase) dan menurunkan kadar
MDA(Malondialdehyde) ginjal tikus model
DMT-2?

TUJUAN PENELITIAN
Membuktikan efek buah kawista(limonia
acidissima L) terhadap kadar SOD
(superoxyde dismutase) dan MDA
(Malondialdehyde) ginjal pada tikus model
DMT-2.

MANFAAT PENELITIAN

Manfaat Teoritis
Memberikan landasan ilmiah
mengenai pemanfaatan buah
kawista (Limonia acidissima
L) terhadap penghambatan
kerusakan oksidatif akibat
DMT-2
Manfaat Praktis
Sebagai sarana informasi
dan edukasi kepada
masyarakat mengenai
manfaat buah Kawista
(Limonia acidissima L.)
untuk menghambat
komplikasi ginjal akibat
DMT-2
HFD (High Fatty Diet) Tikus
HIPERGLIKEMIA
Resistensi Insulin
Reactive Oxygen Species (ROS) >>
Aliran darah
Arteri renalis arteriole afferent
Sel Endotel
Injeksi
Streptozotosin(STZ)
intraperitetoneum
Kerusakan sel -
pankreas
Buah Kawista
Tiramin, Tanin,
Flavonoid,
Polisakarida
(Sensitivitas sel )
Buah Kawista
Saponin, Flavonoid,
Polisakarida
(Regenerasi sel ,
Sensitivitas sel )
Buah Kawista
Vit C & A,
Tanin, Flavonoid,
Kumarin
(Antioksidan)
Keterangan :
Menghambat :
Menyebabkan :
Variabel yang diteliti :
Kerusakan sel sel Ginjal
Sel Tubular Sel Glomerular
O
2
*
+ NO sel endotel
SOD
H
2
O + O
2

catalase/GSH
H
2
O
2
O
2
*
+ H
2
O
Fe
2+
+ H
2
O
2
Fe
3+
+ OH*+OH
O
2
*
+ H
2
O
2
O
2
+ OH
*
+ OH
-

MDA ginjal
Peroksidasi lipid
ONOO
*

Bereaksi dg PUFA membran lipid bilayer pada organ ginjal
OH
*

HIPOTESIS

VARIABEL PENELITIAN
Induksi High Fat Diet (HFD) dan
Streptozotocine (STZ)(Tikus Model
DMT-2)
Efek Buah kawista (Limonia
acidissima L.).
Variabel
Bebas
Kadar Superoxide Dismutase (SOD)
dan Melondialdehyde (MDA) ginjal
Variabel
terikat
DEFINISI OPERASIONAL


METODE PENELITIAN

Desain
penelitian
Metode eksperimental laboratorik secara invivo
menggunakan desain penelitian control group post
test only
Tempat
penelitian
Penelitian dilaksanakan di Lab. Kimia Universitas
Muhammadiyah Malang
Waktu
penelitian
Periode 4 bulan
KEGIATAN DAN WAKTU PENELITIAN
Tabel 4.1: Jadwal Penelitian

PROSEDUR PENELITIAN
Pengelompokan Hewan Coba

PROSEDUR PENELITIAN
Teknik Analisa Data
Analisa data digunakan uji statistik one-way
ANOVA yang dilanjutkan dengan uji Tukey
HSD (Honest Significantly Difference) untuk
mengetahui perbandingan antar perlakuan
dan siginifikansinya. Hasil dikatakan
bermakna bila p0,05.


DIAGRAM ALUR
PENELITIAN
Proses adaptasi 7 hari
Kelompok kontrol
Kelompok perlakuan
K0: kontrol (-)
Diet standar
K1: kontrol (+)
Tikus DMT-2 (HFD selama 30
hari dan STZ 50 mg/kgBB dosis
tunggal)
P1: Tikus DMT-2 (HFD selama
30 hari dan STZ 50mg/kgBB
dosis tunggal)
P2: Tikus DMT-2 (HFD selama
30 hari dan STZ 50mg/kgBB
dosis tunggal)
P3: Tikus DMT-2 (HFD selama 30
hari dan STZ 50mg/kgBB dosis
tunggal)
30 ekor tikus Rattus novergicus strain wistar jantan usia 2,5 bulan, BB 150 gram
Pemeriksaan kadar SOD dan MDA ginjal
Analisa data

Kesimpulan
Pemeriksaan glukosa darah dan kolesterol di akhir pemberian buah Kawista
Periksa kadar glukosa darah, kolesterol, dan penimbangan BB pada semua
kelompok sebelum diberi perlakuan
Pembiusan hewan coba dengan anastesi kemudian pembedahan
Evaluasi berat badan tiap minggu
P1: Buah Kawista 150
mg/kgBB/hari
K1: aquades 2ml/ekor/hari
(plasebo)
P2: Buah Kawista 300
mg/kgBB/hari
P3: Buah Kawista 600
mg/kgBB/hari
K0: kontrol (-)
Diet standar
Evaluasi berat badan tiap minggu
Periksa kadar kolesterol
Periksa glukosa darah puasa
30 h a
r i
30 h a
r i
pengambilan organ ginjal

HASIL PENELITIAN (1) : KARAKTERISTIK POPULASI

Karakteristik K0 K1 P1 P2 P3
BB awal (gram) 150 150 150 150 150
BB setelah 4 minggu (gram) 171 185 189 187 188
BB akhir (gram) 220 221 218 217 216
Glukosa awal (mg/dl) 59 56 57 60 57
Glukosa akhir (mg/dl) 61 171 134 118 91
Kolesterol total setelah
HFD+STZ (mg/dl)
122 319 319 323 323
Kolesterol akhir (mg/dl) 125 348 305 248 201
Jenis kelamin Jantan Jantan Jantan Jantan Jantan
Usia awal (minggu) 10 10 10 10 10
Lama adaptasi (hari) 7 7 7 7 7
Usia akhir (minggu) 18 18 18 18 18
Lama pemberian model DMT-2
(hari)
- 30 30 30 30
Pemberian buah kawista - - Sonde Sonde Sonde
Dosis buah kawista/kgBB/
tikus / hari
- - 150 mg/kgBB 300 mg/kgBB 600 mg/kgBB
Jumlah tikus per kelompok 6 6 6 6 6
Keterangan:
K0 : Kontrol negatif (kelompok diet standar).
K1 : Kontrol positif (kelompok model DMT-2).
P1 : Perlakuan 1 (kelompok model DMT-2 + pemberian buah kawista 150 mg/kgBB/hari).
P2 : Perlakuan 2 (kelompok model DMT-2 + pemberian buah kawista 300 mg/kgBB/hari).
P3 : Perlakuan 3 (kelompok model DMT-2 + pemberian buah kawista 600 mg/kgBB/hari)
HASIL PENELITIAN (2)

Keterangan:
K0 : Kontrol negatif (kelompok diet standar).
K1 : Kontrol positif (kelompok model DMT-2).
P1 : Perlakuan 1 (kelompok model DMT-2 + pemberian buah kawista 150 mg/kgBB/hari).
P2 : Perlakuan 2 (kelompok model DMT-2 + pemberian buah kawista 300 mg/kgBB/hari).
P3 : Perlakuan 3 (kelompok model DMT-2 + pemberian buah kawista 600 mg/kgBB/hari)
HASIL PENELITIAN (3)

Keterangan:
K0 : Kontrol negatif (kelompok diet standar).
K1 : Kontrol positif (kelompok model DMT-2).
P1 : Perlakuan 1 (kelompok model DMT-2 + pemberian buah kawista 150 mg/kgBB/hari).
P2 : Perlakuan 2 (kelompok model DMT-2 + pemberian buah kawista 300 mg/kgBB/hari).
P3 : Perlakuan 3 (kelompok model DMT-2 + pemberian buah kawista 600 mg/kgBB/hari)
PEMBAHASAN
EFEK INDUKSI HIGH FATTY DIET (HFD),
STREPTOZOTOCIN (STZ) DAN BUAH KAWISTA (LIMONIA
AIDISSIMA L.) TERHADAP KADAR SUPEROXYDE
DISMUTASE (SOD) GINJAL TIKUS MODEL DMT-2
SOD ginjal memiliki kadar yang tinggi jika tidak
ada stimulasi mengkatalisasi radikal bebas
anion superoxide menjadi hidrogen peroksida
dan molekul oksigen.
Pada penelitian ini didapatkan kadar SOD ginjal
pada kelompok kontrol negatif adalah
1149,01U/g
Retno (2013) dengan induksi STZ didapatkan
rata-rata kadar SOD ginjal pada kelompok
kontrol negatif adalah 942.91 U/g
CONT.......
Induksi HFD + STZ resistensi insulin dan sekresi
insulin hiperglikemia stress oksidatif antioksidan
/ tidak imbang (SOD ) kerusakan oksidatif
MDA
Pada penelitian ini kelompok K1 mampu menurunkan
kadar SOD ginjal sebesar 81% dibanding kelompok
K1
Retno (2013), didapatkan penurunan SOD ginjal
yang diinduksi STZ sebesar 78% dibandingkan
dengan kontrol negatif.
Fahmi (2013) SOD & MDA pada hepar yang diinduksi
HFD+STZ
CONT....
P1 (150 mg/kg), P2 (300mg/kg), P3
(600mg/kg) berturut2 meningkatkan kadar
SOD ginjal sekitar 410,86 U/g, 747,45 U/g,
994,36 U/g.
Dikendalikan oleh senyawa buah kawista
sebagai anti oksidan dan anti diabetik
CONT...
Buah kawistaFlavonoid, kumarin, tanin, vit A &
Cantioksidan
Flavonoid, kumarin, & vit c mengikat senyawa ROS
Tanin hambat pembentukan radikal peroxide,
hidroksil, superoxide, & hidrogen peroxide
Fahmi (2013) SOD & MDA pada hepar
tikus
Ilango (2009)ekstrak methanolSOD &
CAT pankreas tikus induksi Alloksan
Ilango (2009)ekstrak methanolSOD,
CAT, & GSH hepar tikus induksi CCl4
CON.T.....
Kami menggunakan dosis 150, 300, 600 mg/kg
Ilango (2009) ekstrak methanol dosis 200 &
400 mg/kg
Ilango dosis 400 mg, SOD sebesar 490,01
dibandingkan dosis 200 mg sebesar 690,01.
Penelitian kami peningkatan sebesar 410.86
U/g, 747.45 U/g, 994.36 U/g pada setiap
kelipatan dosislebih potensial
Kannapan (2006) pemberian ekstrak kayu
manis selama 60 harikadar glukosa setara
dg kontrol normal

Efek Induksi high fatty diet (HFD), Streptozotocin (STZ)
dan Buah Kawista (Limonia aidissima L.) Terhadap Kadar
Malondialdehyde (MDA) Ginjal Tikus Model DMT-2

Kadar MDA ginjal rendah jika tidak ada stimulasi
membunuh beberapa jenis bakteri dan jamur serta
pengaturan pertumbuhan sel, namun ia tidak
menyerang sasaran spesifik, sehingga ia juga akan
menyerang asam lemak tidak jenuh ganda dari
membran sel, organel sel, atau DNA.
Pada penelitian ini didapatkan kadar MDA ginjal
pada kelompok kontrol negatif adalah 2,89nmol/g
Agnes, dkk (2013) dengan induksi Cylosporine-A
didapatkan rata-rata kadar MDA ginjal pada
kelompok kontrol negatif adalah 1,599 nmol/g.
CONT......
induksi HFD + STZ akan meningkatkan kadar
MDA ginjal sebesar 186% dibanding kontrol
negatif.
Fahmi (2013) didapatkan peningkatan MDA
hepar tikus yang diinduksi HFD dan STZ sekitar
274% dibandingkan dengan dengan kontrol
negatif.
Agnes,dkk(2013) didapatkan peningkatan MDA
ginjal tikus yang diinduksi Cylosporine-A sekitar
56,14% dibandingkan dengan dengan kontrol
negatif.
CONT.....
P1 (150 mg/kg), P2 (300 mg/kg), & P3 (600
mg/kg) berturut2 menurunkan kadar MDA
ginjal sekitar 48.92 nmol/g,39.51 nmol/g,
19.93 nmol/g
Dikendalikan oleh senyawa buah kawista
sbg antidiabetik, dan antioksidan
CONT......
Buah kawista tiramin, tanin, flavonoid, polisakarida,
& saponin antidiabetik
Saponin regenerasi sel pankreas
Ilango (2009) ekstrak methanol sel
pankreas

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisa data dan
pembahasan dalam penelitian ini, dapat
disimpulkan bahwa pemberian buah kawista
(Limonia acidissima L.) mampu
meningkatkan kadar Superoxide Dismutase
(SOD) dan menurunkan kadar
Malondialdehyde (MDA) ginjal tikus model
DMT-2.
SARAN
Untuk pengembangan penelitian ini, maka saran
yang dapat diberikan antara lain:
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan
dosis buah kawista 900 mg/kgBB/hari untuk
mengetahui efek maksimal dari buah kawista
terhadap kadar SOD dan MDA ginjal tikus model
DMT-2.
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan
waktu pemberian buah kawista pada tikus model
DMT-2 selama 2 bulan atau lebih.
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan
membandingkan efek antidiabetik buah kawista
dengan obatan-obatan antidiabetik seperti obat-
obatan golongan sulfonilurea dan biguanid
PROSEDUR PENELITIAN
Sampel Penelitian :




Hewan coba yang digunakan adalah tikus wistar,
berjenis kelamin jantan, berusia 10 minggu, dan berat
badan 150 gram dengan kondisi sehat.

PEMBUATAN TIKUS MODEL DMT-2 INDUKSI
HIGH FAT DIET (HFD)
Masing-masing tikus pada K1-K4 diberi diet HFD
dengan dosis 30 gram/hari/tikus diberikan dalam 2
kali pemberian (pagi dan sore) selama 30 hari
dengan komposisi:

PEMBUATAN TIKUS MODEL DMT-2
INDUKSI STREPTOZOTOCINE(STZ)
Dosis STZ 50 mg/kgBB/tikus + 2 ml buffer
sitrat pH 4,5 dicampur hingga homogen
Diinjeksikan secara intraperitoneum pada
hari ke-15
PROSEDUR PENELITIAN
Proses Penginduksian Tikus model DMT-2

Pemberian HFD selama
14 hari ( diberikan 2x/hari
@ 15 gr
Penimbangan HFD
sesuai komposisi
yang ditentukan
Penambahan
dengan aquades
Pemberian HFD selama 14 hari (
diberikan 2x/hari @ 15 gr
Induksi STZ hari
ke 15 setela di
puasakan 16 jam
Injeksi STZ single dose
intraperitonium
Larutkan STZ
kedalam 2ml buffer
sitrat pH 4.5
Penimbangan STZ
5o mg/ kg BB/ekor
Mulai hr ke-1 Hr ke-15
Ukur kadar glukosa dan
kolestrol
PROSEDUR PENELITIAN
Proses Pembuatan Sediaan Buah L.acidissima
Buah disortir (buah busuk, terlalu matang &
ketidaknormalan lain dipisahkan)
Dicuci dg air sampai bersih
Daging buah diambil & dipisahkan dg bijinya
(menggunakan saringan)
Ditimbang sesuai dosis
Ditambah 1ml aquades & dicampur menggunakan
batang pengaduk (memudahkan penyondean)
Dihitung sesuai dosis masing-masing kelompok
perlakuan 1 = 150 mg x kg BB tikus / hari
perlakuan 2 = 300 mg x kg BB tikus / hari
perlakuan 3 = 600 mg x kg BB tikus / hari
Contoh pada perlakuan 1 (dosis 150 mg/kgBB/tikus)
BB rata-rata tikus = 195 gram = 1,95 kg



=150 x 1,95 kg x 10 tikus
= 292 mg untuk 10 tikus
= 0,29 gram untuk 10 tikus dilarutkan dalam 10 ml aquades

PROSEDUR PENELITIAN
Pembedahan Hewan Coba dan Pengambilan Sampel

Tikus diambil berdasarkan urutan kelompok
Dibius (dimasukkan dalam toples yg diberi kapas & eter)
Dibedah secara vertikal mengikuti garis tengah/linea mediana dr abdomen
menuju ke thorak dg gunting (sampai seluruh abdomen & thorak terbuka)
Organ Ginjal diambil dengan memotong pelvis renalis
disimpan dalam plastik klip yang sudah diberi label sesuai dengan
kelompok hewan
Pemeriksaan marker SOD dan MDA ginjal
PRINSIP SOD
Perinsip pemeriksaan SOD: mengukur
formazan, hasil reduksi nitro blue tetrazolium
(NBT) oleh radikal superoksid yang terbentuk
dari reaksi xanthine dan xanthine oxidase.
Satu unit aktifitas SOD menunjukan sejumlah
enzim yang di butuhkan untuk menghambat
reduksi NBT menjadi 50% dalam kondisi
tertentu.
PROSEDUR PENELITIAN
Pemeriksaan Superoksida dismutase (SOD):
Preparasi ginjal 200 mg.
Tambahkan 2 cc PBS, dihomogenasi.
0,2cc homogenat, ditambahkan berturut-turut EDTA
200 uL, NBT 100 uL, xanthine oxidase 100 uL, dan
buffer fosfat 1cc.
Inkubasi pada temperatur 38
0
C selama 30 menit.
Kemudian sentrifus dan ambil supernatan.
Kemudian kadar SOD dibaca dengan
spektrofotometer dengan panjang gelombang 580 nm

PRINSIP MDA
Salah satu teknik pemeriksaan MDA yang
digunakan adalah uji asam tiobarbiturat
(thiobarbituric acid atau TBA test). Prinsip
metode ini adalah pengaruh asam dan panas
akan menyebabkan dekomposisi lemak
peroksida dan pembentukan MDA. MDA
yang terbentuk akan direaksikan dengan
TBA sehingga terjadi perubahan warna yang
diukur menggunakan spektofotometer
PROSEDUR PENELITIAN
Pemeriksaan Malondialdehyde (MDA) :
Preparasi ginjal 200 mg.
ginjal dipresipitasi dengan TCA 100%.
Kemudian, sedimen ditambahkan 0,25 HCL 0,1 N
dan 0,1 larutan sodium barbituric acid 10% dan
panaskan dalam air mendidih selama 25 menit.
Setelah itu sentrifus dan ambil supernatan.
Periksa menggunakan spektrofotometer pada
panjang gelombang 531,6 nm.
Spektrofotometri merupakan suatu metoda
analisa yang didasarkan pada pengukuran
serapan sinar monokromatis oleh suatu lajur
larutan berwarna pada panjang gelombang
spesifik dengan menggunakan monokromator
prisma / kisi difraksi dengan detektor fototube
Spektrofotometer adalah alat u/ mengukur
transmitan/absorban suatu sampel sebagai
fungsi panjang gelombang.
Obesitas
Asetil KoA intramitokondria
& rasio NADH/NAD
+

Inaktivasi piruvat
dehidrogenase
konsentrasi sitrat
antilipolisis
, aktivasi
lipoprotein
lipase
metabolit as. Lemak, ex
: diasilgliserol, lemak asil
KoA, ceramides
TNF-, leptin, resistin,
& adiponektin
konsentrasi as. lemak
ambilan
glukosa
Menekan
translokasi
GLUT 4
Timbunan lemak
Mengeluaarkan
hormon-hormon /
sitokin-sitokin
adipokine
Mengaktifkan kaskade
serin / treonin kinase
Mengaktifkan fosforilasi
serin atau treonin pada
substrat reseptor insulin
(IRS-1 & IRS-2)

##
Kerusakan sel
produksi amilin
Mengendap
pada sel islet
sebagai amiloid
SEKRESI INSULIN
Amiloid bersifat
toksik bagi sel
Amilin
mengelilingi sel
sensivitas sel
terhadap sinyal
glukosa
##
HIPERGLIKEMIA
konsentrasi glukosa & ambilan
glukosa
aktivitas heksokinase
II
RESISTENSI INSULIN
Mengurangi kemampuan
substrat reseptor insulin
untuk mengaktivkan P13-
kinase
transpor glukosa
dan signaling
reseptor insulin

ekspresi UCP2 pada sel
Memisahkan respirasi biokimia
dari fosforilasi
Sel tidak dapat membentuk
ATP (hanya menghasilkan
panas)
K-Channel sel tetap
terbuka, Ca-Channel tetap
tertutup
Tidak terjadi
depolarisasi
Tidak terjadi translokasi
granul berisi insulin ke
membran sel
Sel berusaha melakukan
kompensasi
sekresi insulin
Kompensasi gagal karena
kerentanan genetik
tertentu
Kegagalan sekresi
insulin
Defek genetic
multipel
Predisposisi genetik
Defek
sel pancreas primer
SNP
Risiko
DMT-2
varian pada
gen yang
mengkode
GIPR
MEKANISME DMT-2
HIPERGLIKEMIA
NADPH
Aldose
reduktase
Inhibisi
GSSG
reductase
NADP
+

Pembentukan
AGEs
Akumulasi
sorbitol
Berikatan
dengan RAGE
Aktivasi
Hexosamine
DAG
Aktifasi PKC
Lipooxigenase &
NADPH Oxydase
Reactive Oxygen Species(ROS)
MEKANISME
HIPERGLIKEMIA
MENYEBABKAN
TERJADINYA ROS
FISIOLOGI GINJAL
PATOGENESIS DIABETIK NEFROPATI
GENETIK
METABOLIK
Advanced Glicosylation End Products
(AGEs)
Protein kinase - C
glukosa
Extracellular matrix (ECM)
cross-linking
Sitokin TGF- , VEGF
Hormon vasoaktif (mis : angiotensin II,
endotelin)
ECM
Penimbunan ECM
Permeabilitas pembuluh darah
proteinuria
Peningkatan tekanan / aliran darah
ginjal
HEMODINAMIK
ROS
Sumber Endogen :
-Mitochondrial leak
-Respiratory burst
-Reaksi Enzim
-Reakzi Autooksidasi

Sumber Eksogen :
-Rokok
-Polusi
-Radiasi ion
-Sinar UV
-Xenobiotik

ONOO
*

NO
Peroksidasi lipid
membran sel
bereaksi dengan PUFA
membran lipid bilayer
sel
MDA
membran lipid bilayer
OH
*-

O
2
-*

Tahap inisiasi
Fe
++
+ H
2
O
2
Fe
+++
+ OH
-
+ *OH
R
1
H +
*
OHR
1
*
+ H
2
O
Tahap propagasi
R
2
H + R
1
* R
2
* + R
1
H
R
3
H + R
2
* R
3
* + R
2
H

Tahap terminasi
R1* + R1* R1R1
R2* + R1* R2 R1
R2* + R2* R2 R2
SOD katalase
O
2
-*
+ 2H
+
H
2
O
2
H
2
O + O
2


(Fe
2+
+ H
2
O
2
Fe
2+
+ OH
*-
+ OH
-
)
(O
2
-*
+ H
2
O
2
O
2
+ OH
*-
+OH
-
)

2- Alkanal 4- hidroksil 2- alkanal
produk utama hasil oksidasi PUFA
produk peroksidasi lipid yang relative konstan terhadap
proporsi peroksidasi lipid,sehingga menjadi indikator yang
tepat untuk mengetahui rate proses peroksidasi lipid
HUBUNGAN RADIKAL
BEBAS, SOD DAN MDA
HFD (High Fatty Diet) Tikus Model DMT-2
HIPERGLIKEMIA
Timbunan Lemak
Asam Lemak Adipokine
Menekan
translokasi
GLUT-4
Serin/treonin
kinase
terfosfotilasi
Resistensi Insulin
Reactive Oxygen Species (ROS)
Kerusakan sel-sel Ginjal:
Sel Endotel
Sel Glomerular
Sel Tubular renal


Heksokinase
Ikatan insulin dg
reseptor tidak mampu
mengaktifkan GLUT-4
untuk mengambil
glukosa darah
GLUT-4
Arteri renalis arteriole afferent
Membran lipid bilayer
Injeksi
Streptozotosin(STZ)
intraperitetoneum
STZ dalam cavum
peritoneum
STZ masuk ke dlm
sitosol sel melalui
GLUT-2
Masuk V.Mesentrika
superior
Perubahan DNA sel
-pankreas
Radikal bebas

Alkilasi DNA
Sekresi insulin
Kerusakan sel -
pankreas
Penurunan ATP
Penekanan NAD+
NO
SOD
H
2
O + O
2

catalase/GSH
H
2
O
2
O
2
*

Fe
2+
+ H
2
O
2
Fe
3+
+ OH*+OH
O
2
*
+ H
2
O
2
O
2
+ OH
*
+ OH
-

MDA ginjal Peroksidasi lipid
ONOO
*

Bereaksi dg PUFA membran lipid bilayer pada organ ginjal
OH
*

KERANGKA TEORI
PENELITIAN

Anda mungkin juga menyukai