Anda di halaman 1dari 11

PERTANGGUNGJAWABAN

HUKUM PERAWAT TERHADAP


KEJADIAN YANG TIDAK
DIINGINKAN (KTD)
By:
Febriati Astuti
Dewi Susilowati
Latar Belakang
KTD
perawa
t
keperawatan
Bagaimana pertanggungjawaban
hukum perawat terhadap tindakan
yang tidak diinginkan (KTD)

PERMASALAHAN ????????
Tinjauan Pustaka
Suatu kejadian
yang tidak
diharapkan yang
mengakibatkan
cidera pada
pasien akibat
COMMISSION
OMISSION
UNDER LYING
DISEASE
KT
D
Hasil dr suatu
prjlnan pnyakit
Hasil dr suatu resiko
yg tdk dpt dhindari
Hasil dr suatu
kelalain medis
Hasil dr suatu
kesengajaan
BEBERAPA
KEMUNGKINAN
TERJADINYA
KTD
Aspek Yuridis
KESELAMATAN PASIEN
Pasal 53 (3) UU no.36 /2009
Pelkes hrs mndhulukan kselamatan
nyawa pasien
Pasal 32 UU no.44/2009
Psien brhk mmproleh kselmatan n
kemananan slma di RS
UU NO.44/2009
RS wjib mnrapkn standar kselamatan
pasien
UU NO.36/2009
HAK PASIEN
Pasal 32d UU No. 44/2009
Mmperoleh layanan bemutu sesuai
standar profesi n SOP
Pasal 32e UU No. 44/2009
Layanan yg efektif n efesien
Pasal 32j UU No. 44/2009
Mmproleh informasi trkait tindkn medis,
altrnatif tindkan, resiko n komplikasi
Pasal 32q UU No.44/2009
Menggugat/menuntut RS apabila RS
diduga mmberikan layanan tdk sesuai
standar baik perdata maupun pidana

Pasal 12 KepMenKes 148 / 2010
Tentang pelaksanaan praktik. Dalam
melaksanakan praktik, perawat
wajib untuk Melakukan pencatatan
asuhan keperawatan secara
sistematis dan Mematuhi standar
Tanggungjawab
hukum perawat
sbg tenkes
Pasal 29b UU No.44/2009
Pasal 46 UU No. 44/2009
Permenkes No. 1691/MENKES/PER/VIII/2011
UU RS pasal 46
Tanggung
jawab hukum
RS
Pasal 45 (1) UU No.44/2009
Pasal 45 (2) UU No.44/2009
Bukan tanggung
jawab RS
PEMBAHASAN
contoh kasus Kejadian Tidak Diinginkan berikut yang
terjadi di Rumah Sakit Umum Daerah Ruteng,
Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur perawat
melakukan kalalaian sehingga jari kelingking kiri bayi
perempuan berusia lima bulan terpotong, dijatuhi
hukuman sesuai dengan etika keperawatan. Kepala
Dinas Kesehatan Manggarai Julianus Weng, menjelaskan,
penjatuhan sanksi itu merujuk pada rekomendasi yang
diberikan Komite Etik Perawat NTT. Prosedur
penjatuhan sanksi dibahas beberapa waktu lalu
bersama Direktur RSUD Ruteng. Rapat tersebut
memutuskan perlu pemberian sanksi. Eksekusi kepada
yang bersangkutan menjadi kewenangan Direktur RSUD
Ruteng (Tribunnews, Selasa (20/12/2011)
Ditinjau dari aspek hukum
Pelaporan insiden, analisis n solusi sesui dgn Permenkes
No.1691/MENKES/PER/VIII/2011
Ttng keselamatan pasien di RS
Pasal 32q UU No. 44/2009
Setiap pasien mmpunyai hak u/ menggugat/menuntut RS
apabila mmberikan pelayanan tdk sesuai standar baik scr
perdata/pidana
Pasal 32q UU No. 44/2009
Setiap pasien mmpunyai hak u/ menggugat/menuntut RS
apabila mmberikan pelayanan tdk sesuai standar baik scr
perdata/pidana
Pasal 46 UU No.44/2009
Rumah sakit bertanggung jawab secara hukum terhadap semua
kerugian yang ditimbulkan atas kelalaian yang dilakukan tenaga
kesehatan di RS.

Penyelesaian Kasus
Memperjelas masalah
Identifikasi komponen etik perawat
Identifikasi orang yg terlibat
Identifikasi alternatif yg terlibat
Terapkan prinsip-prinsip etik
Memutuskan tindakan
Kesimpulan
KTD adalah suatu kejadian
yg tdk dinginkan yg
menimbulkan cidera akibat
commission, omission n bukan
krna under lying disease.
Pertanggungjawaban
perawat dlm hal KTD brkaitan
erat dgn praturan hukum
mngenai keselamatan pasien
dan sudah diatur dalam
perundang-undangan yg
mmberikan jaminan kepastian
perlindungan hukum trhadap
semua komponen yg trlibat

Saran
Pemerintah
Rumah
sakit
Perawat
Terima kasih
Sekian

Anda mungkin juga menyukai