Anda di halaman 1dari 17

A.

Definisi
Urtikaria atau lebih dikenal dengan biduran adalah suatu gejala
penyakit berupa gatal-gatal pada kulit disertai bercak-bercak menonjol
(edema ) yang biasanya disebabkan oleh alergi.
Urtikaria merupakan gejala klinis untuk suatu kelompok kelainan yang
di tandai dengan adanya pembentukan bilur bilur pembengkakan
kulit yang dapat hilang tanpa meninggalkan bekas yang terlihat. (robin
graham, brown,2005)
B. Anatomi Fisiologi Kulit
Kulit menutupi dan melindungi permukaan tubuh dan bersambung dengan
selaput lender yang melapisi rongga-rongga dan lubang-lubang masuk. Kulit
mempunyai banyak fungsi; didalamnya terdapat ujung saraf peraba,membanu
mengatur suhu dan mengendalikan hilangnya air dari tubuh dan mempunyai sedikit
kemampuan exkretori, sekretori dan abrorpsi.
Kulit dibagi menjadi dua lapisan:
1. Epidermis atau kutikula
2. Dermis atau korium
Epidermis tersusun atas epitalium berlapis dan terdiri atas sejumlah lapisan sel yang
disusun atas dua lapis yang jelas tampak; selapis lapisan tanduk dan selapis zona
germinalis.
Lapisan Epidermal. Lapisan tanduk terletak paling luar dan tersusun atas tiga lapisan
sel yang membentuk epidermis.






Korium atau dermis tersusun atas jaringan fibrus dan jaringan ikat yang elastic.
Dermis tersusun papil-papil kecil yang terisi ranting-ranting pembuluh darah kapiler.

C.Etiologi
Berdasarkan kasus-kasus yang ada, paling banyak urtikaria di sebabkan oleh alergi,
baik alergi makanan, obat-obatan,dll.
1. Jenis makan yang dapat menyebabkan alergi misalnya: telur, ikan, kerang,
coklat, jenis kacang tertentu, tomat, tepung, terigu, daging, sapi, udang, dll

2. Jenis obat-obatan yang menimbulkan alergi biasanya penisilin, aspirin, bromide,
seru, vaksin, dan opium.

3. Bahan-bahan protein yang masuk melalui hidung seperti serbuk kembang, jamur,
debu dari bulu burung, debu rumah dan ketombe binatang.

4. Pengaruh cuaca yang terlalu dingin atau panas, sinar matahari, tekanan atau air.
-Faktor psikologis pasien misalnya: Krisis emosi
D.Tanda dan gejala
1. Timbulnya bintik-bintik merah atau lebih pucat pada kulit. Bintik-bintik
merah ini dapat
mengalami edema sehingga tampak seperti benjolan.
2. Sering disertai rasa gatal yang hebat dan suhu yang > panas pada sekitar
benjolan tersebut.
3. Terjadi angiodema, dimana edema luas kedalam jaringan subkutan,
terutama disekitar
mata, bibir dan di dalam orofaring.
4. Adanya pembengkakan dapat menghawatirkan, kadang-kadang bisa
menutupi mata secara
5. keseluruhan dan mengganggu jalan udara untuk pernafasan
E. Bentuk- Bentuk Urtikaria
1. URTIKARIA AKUT
2. URTIKARIA KRONIS
3. URTIKARIA PIGMENTOSA
4. URTIKARIA SISTEMIK (PRURIGO SISTEMIK)

Berdasarkan penyebabnya, urtikaria dapat disebabkan menjadi:
1. Heat rash yaitu urtikaria yang disebabkan panas
2. Urtikaria idiopatik yaitu urtikaria yang belum jelas penyebabnya atau
sulit di deteksi
3. Cold urtikaria adalah urtikaria yang disebabkan oleh ransangan dingin
4. Pressure urtikaria yaitu urtikaria yang di sebabkan oleh alergi
5. Aquagenic urtikaria yaitu urtikaria yang disebabkan sengatan sinar
matahari
6. Cholirgening urtikaria yaitu urtikaria yang disebabkan panas, latihan
berat dan stress







F. Patofisiologi
Sebenarnya patofisiologi dari urtikaria ini sendiri mirip dengan reaksi
hipersensifitas.
Pada awalnya alergen yang menempel pada kulit merangsang sel mast untuk
membentuk antibodi IgE, setelah terbentuk, maka IgE berikatan dengan sel
mast. Setelah itu, pada saat terpajan untuk yang kedua kalinya, maka alergen
akan berikatan dengan igE yang sudah berikatan dengan sel mast sebelumbnya.
Akibat dari ikatan tersebut, maka akan mengubah kestabilan dari isi sel mast
yang mengakibatkan sel mast akan mengalami degranulasi dan pada akhirnya
sel mast akan mengekuarkan histamin yang ada di dalamnya.
G. Komplikasi
Lesi-lesi urtikaria bisa sembuh tanpa komplikasi.namun pasien dengan gatal yang
hebat bias menyebabkan purpura dan excoriasi yang bias menjadi infeksi
sekunder.penggunaan antihistamin bias menyebabkan scomnolens dan bibir
kering.pasien dengan keadaan penyakit yang berat bias mempengaruhi kulitas
hidup.
H. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan penunjang yang bisa dilakukan untuk menyingkirkan diagnosis
bandingnya adalah:
a. IgE tes
b. ANA test
c. skin test
I. Penatalaksanaan
1. Identifikasi dan pengobatan adalah menghindari factor resiko, ini yang paling
penting dan hanya ini yang efektif untuk terapi jangka panjang.menghindari
aspirin atau zat-zat aditif pada makanan ,diharapkan dapat memperbaiki kondisi
sekitar 50% pasien dengan urtikaria kronik idiopatik.
a. Pengobatan local
b. Kompres air es atau mandi air hangat dengan mencampurkan koloid aveno
oatmeal yang bisa mengurangi gatal.
c. Lotion anti pruritus atau emulsi dengan 0,25% menthol bias membantu dengan
atau tanpa 1% fenol dalam lotion calamine.
2. Pengobatan sistemik
a. Anti histamine dengan antgonis H1 adalah terapi pilihan
b. Doxepin yaitu anti depresan trisklik dengan efek antagonis H1 dan H2
c. Kombinasi antihistamin H1 dan H2 misalnya simetidin
d. Cyproheptadin ,mungkin lebih efektif dari pada antihistamin
e. Kortikosteroid biasanya digunakan untuk mengontrol vascukitis urtikaria
f. Profilaksis dengan steroid anabolic misalnya : danazol,stanozolol
g. Hormon tyroid juga dilaporkan dapat meringankan urtikaria kronis dan
angioderma
h. Terapi antibiotic juga dilaporkan bisa pada pasien yang terinfeksi helicobacter
pylory dengan urtikaria kronis.


A. PENGKAJIAN
Dalam melakukan pengkajian pada klien cystitis menggunakan pendekatan bersifat
menyeluruh yaitu :
1. Biodataa.
2. Riwayat kesehatan
3.Pemeriksaan fisik,meliputi :
a. Keadaan umum
b. Kulit
c. Kepala
d. Wajah
e. Mata
f. Hidung
g. Telinga
h. Mulut
i. Leher
j. Ketiak
k. Dada dan pernapasan
l. Jantung
m. Jantung








N. Genetalia dan anus
O. Ekstermitasa
*Ekstermitas atas
*Ekstermitas bawah

4. Pola kebiasaan sehari-hari
a. Aktivitas atau istirahat
b. Makanan atau cairan
c. Neurosensori
d. Nyeri/ ketidaknyamanan
e. Pernafasanf
f. Seksualitas
5. DIAGNOSA KEPERAWATAN
a. Gangguan citra diri tubuh berhubungan dngan angioedema

b. Gangguan pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur berhubungan dengan
gatal

c. Ansietas berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang penyakitnya

d. Resiko kerusakan jaringan kulit berhubungan dengan vasodilatasi subkutan
1. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan angiodema
Tujuan :Agar dapat mengekspresikan perasaan dan masalah yang menyebabkan
penurunan citra tubuh
a. Intervensi :
Kaji makna perubahan pada pasien
Rasional :Episode traumatik mengakibatkan perubahan tiba-tiba, tidak diantisipasi,
membuat perasaan kehilangan pada perubahan actual/yang dirasakan.ini
memerlukan dukungan perbaikan optimal
b. Bersikap realistis dan positif selama pengobatan.Pada penyuluhan
kesehatan dan menyusun tujuan dalam keterbatasan
Rasional :Meningkatkan kepercayaan dan mengadakan hubungan antara pasien
dengan perawat.
c. Dorong interaksi keluarga dan dengan tim rehabilitas
Rasional :Mempertahankan/membuka garis komunikasi dan memberikan
dukungan
d. Berikan kesempatan pada pasien untuk mengekspresikan perasaan
mereka.
Rasional :meringankan beban psikologis klien.
e. Jelaskan kepada keluarga pasien tentang bagaimana mereka dapat
membantu pasien.
Rasional :Keluarga dapat meningkatkan ventilasi perasaan dan memungkinkan
respons yang lebih membantu pasien.
2. Gangguan pemenuhan kebutuhan istirahat tidur berhubungan dengan
gatal.
Tujuan :Pasien menunjukkan kebutuhan istirahat tidur terpenuhi.
Intervensi:
a. Kaji kebiasaan tidur klien sebelum dan selama sakit
Rasional :Untuk mengetahui kebiasaan tidur klien serta gangguan yang dirasakan,
dan membantu dalam menentukan intervensi selanjutnya.
b. Beri posisi yang nyaman.
Rasional :Posisi yang nyaman dapat meningkatkan relaksasi sehingga menstimulasi
untuk tidur
c. Ciptakan lingkungan yang tenang dan nyaman.
Rasional :Lingkungan yang tenang dapat memberikan rasa nyaman sehingga
mempermudah klien tidur.
d. Anjurkan pasien untuk mengkomsumsi makanan/minuman tinggi
protein sebelum tidur.
Rasional :Pencernaan protein menghasilkan triptopan yang mempunyai efek
sedative
e. Menghindari minuman yang mengandung kafein,pada malam hari.
Rasional :Memudahkan pasien untuk dapat tidur.
3. Anxietas berhubungn dengan kurang pengetahuan tentang penyakitnya.
Tujuan :Pasien akan menunjukkan kecemasan berkurang/ teratasi dengan criteria:
a. Pasien dapat menerima keadaanya
b. Ekspresi wajah rileks
c. Pasien tampak tenang
Intervensi :
a. Observasi tingkat kecemasan pasien.
Rasional :mengetahui sejauh mana kekhwatiran / kecemasan pasien dan
pemahaman pasien mengenai penyakitnya.
b. Beri kesempatan pada klien untuk mengungkapkan perasaanya
Rasional :Mengurangi beban perasaan pasien.
c. Bina hubungan yang baik antara perawat dengan klien.
Rasional :Meningkatkan hubungan terapeutik antara perawat dengan pasien.
d. Beri doronga spiritual.
Rasional :Membantu pasien lebih mendekatkan diri kepada Tuhan dan menerima
keadaanya denga ikhlas.
e. Jelaskan tentang penyakit yang diderita pasien.
Rasional :Dengan informasi denga baik dapat menurunkan kecemasan pasien.
4 . Resiko kerusakan jaringan kulit berhubungan dengan vasodilatasi subkutan.
Tujuan :Tidak terjadi kerusakan jaringan kulit.
Intervensi :
a. Kaji dan catat keadaan dan warna kulit
Rasional :Sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan derajat kerusakan kulit.
b. Pijat kulit dengan lembut.
Rasional :Memperbaiki sirkulasi darah
c. Anjurkan pasien untuk tidak menggaruk.
Rasional :Menghindari kerusakan kulit
d. Kompres atau mandi air hangat dengan mencampurkan koloit Aveeno
oatmeal.
Rasional :Dapat mengurangi gatal yang timbul.

Anda mungkin juga menyukai