PROSES PENUAAN Pendahuluan Setiap orang pasti tua, tetapi penuaan akan berbeda bergantung faktor herediter, stersor lingkungan, dan faktor lainnya Penuaan atau proses terjadinya tua adalah suatu proses menghilangnya secara perlahan-lahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri/mengganti dan mempertahankan fungsi normal sehingga tidak dapat bertahan terhadap infeksi serta memperbaiki kerusakan yang diderita (Constantinides, 1994) Sebelum abad 20, Hipokrates, Aristoteles dan GalenTeori biologipenurunan panas tubuh dan cairan Abad 20, ahli biologi, psikologi, dan sosial mengembangkan teori untuk menjelaskan fenomena penuaan dari 3 perspekstif yang berbeda 1. Teori biologi 2. Teori psikologi 3. Teori teori sosial 4. Teori spiritual Menjelaskan proses fisik penuaan, perubahan fungsi dan struktur, pengembangan, panjang usia, dan kematian Mencakup : - teori genetik dan mutasi, - Teori pemakaian dan perusakan (wear and tear) - immunology slow theory, - teori steress, - teori radikal bebas, dan - teori rantai silang Menua dipengaruhi oleh pembentukan gen dan dampak lingkungan Proses Menua terjadi akibat: Molekul DNA bersilang (crosslink) dengan unsur yang lain sehingga mengubah informasi genetik. Hal ini mengakibatkan inti sel memberikan informasi yang tidak sesuai sehingga replikasi pada tingkat sel tidak teratur
Sel mempunyai keterbatasan fungsi dan replikasi Akumulasi sampah metabolik merusak sintesis DNA shg mendorong malfungsi molekul dan akhirnya malfungsi organ tubuh Radikal bebas dihancurkan oleh pelindung pada kondisi normal, yang lolos berakumulasi dalam struktur biologi Ketika orang bertambah tua, pertahanan mereka terhadap organisme asing mengalami penurunan, sehingga mereka lebih rentan untuk menderita berbagai penyakit seperti infeksi Dengan bertambahnya usia akumulasi radikal bebas didalam tubuh semangkin meningkat. Sehingga dapat merusak fungsi tubuh. Hal ini dikarenakan Radikal bebas menyebabkan sel-sel tidak dapat melakukan regenerasi
Reaksi kimia sel-sel yang tua atau usang menyebabkan ikatan yang kuat Ikatan ini menyebabkan kekacauan, menurunnya elastisitas, dan hilangnya fungsi sel sehingga menyebabkan kerusakan jaringan dan organ. Contohnya kolagen. Kepribadian individu Motivasi bentuk karakter Intelegensi konsep diri
Konsep diri +mampu berinteraksi terhadap nilai- nilai yang ada ditunjang dengan status sosial Terdiri dari: Persepsi Kemampuan kognitif Memori Belajar
Menyebabkan lansia sulit untuk dipahami dan berinteraksi Merupakan kemampuan interpretasi pada lingkungan. Dengan adanya penurunan fungsi sistem sensorik, maka akan terjadi penurunan kemampuan untuk menerima, memproses, dan merespon stimulus sehingga menuai aksi/reaksi yang berbeda dari stimulus yang ada Dikaitkan dengan penurunan fisiologis organ otak. Namun, untuk fungsi-fungsi positif yang dapat dikaji ternyata mempunyai fungsi yang lebih tinggi, seperti simpanan informasi usia lanjut, kemampuan memberi alasan secara abstrak dan melakukan penghitungan Adalah kemampuan daya ingat lansia terhadap kejadian/peristiwa baik jangka panjang maupun jangka pendek. Memori terdiri atas 3 komponen: Ingatan yang paling singkat dan segera Memori jangka pendek Memori jangka panjang
Disebabkan oleh keadaan fungsional organ otak yang menurun dan kurangnya motivasi Disebabkan lansia menganggap dirinya beban bagi orang lain dan keluarga. Teori interaksi sosial (social exchange theory) Teori penarikan diri (disengagement theory) Teori aktivitas ( activity theory) Teori kesinambungan (continuity theory) Teori perkembangan (development theory) Teori stratifikasi usia ( age stratification theory)
Lansia kekuasaan dan prestisenya berkurang, sehingga menyebabkan interaksi sosial mereka juga berkurang secara kualitas dan kuantitas, yang tersisa hanyalah harga diri dan kemampuan mereka untuk mengikuti mereka Pada lansia terjadi kehilangan ganda (triple loss: Kehilangan peran (loss of roles) Hambatan kontak sosial (restriction of contact and relationship) Berkurangnya komitmen (reduce comitment to social morales and values) Kemiskinan yang diderita lansia dan menurunnya derajat kesehatan mengakibatkan seseorang lansia secara perlahan-lahan menarik diri dari pergaulan sekitarnya. Dikembangkan oleh Palmore (1965) dan lemon et.al (1972) menyatakan bahwa penuaan yang sukses bergantung dari bagaimana seseorang lansia merasakan kepuasan dalam melakukan aktivitas serta mempertahankan aktivitas tersebut. Tidak melihat kualitas dari aktivitas Lansiapenggantian peranada aktivitasnya menurun dan ada dikembangkan contohnya: ikut pengajian, ketua RT, ibu kader lansia,dll Anggapan dari lansia proses penuaan merupakan suatu perjuangan untuk tetap muda dan berusaha mempertahankan perilaku mereka semasa muda Hal ini sangat + dalam menyusun kebijakan terhadap lansia, karena memungkinkan pada lansia untuk berinteraksi sepenuhnya dimasyarakat.
Teori ini mengemukakan adanya kesinambungan dalam siklus kehidupan lansia. Pengalaman hidup seseorang pada suatu saat merupakan gambarannya kelak pada saat ia menjadi lansia Gaya hidup, perilaku, harapan seseorang tidak berubah meskipun ia telah menjadi lansia Ericson (1930), membagi kehidupan lansia menjadi delapan fase: Lansia yang menerima apa adanya Lansia yang takut mati Lansia yang merasakan hidup penuh arti Lansia yang menyesali diri Lansia yang bertanggung jawab dengan merasakan kesetiaan Lansia yang kehidupannya berhasil Lansia yang merasa terlambat untuk memperbaiki diri Lansia yang perlu menemukan integritas diri melawan keputusasaan Havighurt dan Duvali menguraikan 7 tugas perkembangan pada lansia: Penyesuaian terhadap penurunan kemampuan fisik dan psikis Penyusuaian terhadap pensiun dan penurunan pendapatan Menemukan makna kehidupan Mempertahankan pengaturan hidup yang memuaskan Menemukan kepuasan dalam hidup berkeluarga Penyesuaian diri terhadap kenyataan akan meninggal dunia Menerima dirinya sebagai seorang lansia Wiley (1971) menyusun stratifikasi usia berdasarkan usia kronologis yang menggambarkan serta membentuk adanya perbedaan kapasitas, peran, kewajiban, dan hak mereka berdasarkan usia. James Fowler (Wong, et.al,1999) meyakini bahwa kepercayaan/demensial spiritual adalah suatu kekuatan yang memberi arti bagi kehidupan seseorang Menurut Boedhi Darmojo (2004) menjadi tua bukanlah suatu penyakit atau sakit, tetapi suatu proses perubahan dimana kepekaan bertambah atau batas kemampuan beradaptasi semakin berkurang yang sering dikenal dengan Geriatric giant Sel: jumlah berkurang, ukuran membesar, cairan tubuh menurun, cairan intraseluler Kardiovaskuler: katup jantung menebal dan kaku, kemampuan memompa darah , elastisitas pembuluh darah , resistensi pembuluh darah perifer, sehingga TD Respirasi: otot-otot pernapasan dan kaku, elastisitas paru , kapasitas residu , sehingga sehingga menarik napas lebih berat, alveoli melebar dan jumlahnya menurun, kemampuan batuk menurun, serta terjadi penyempitan pada bronkus Persarafan: saraf panca indra mengecil sehingga fungsinya menurun, lambat merespon dan bereaksi akibat berkurang atau hilangnya lapisan mielin akson Muskuloskeletal: kadar kapur (kalsium) dalam tulang sehingga mudah rapuh (osteoporosis), bungkuk (kifosis), persendian membesar dan kaku, jumlah sel otot berkurang, dan ukurannya mengecil (atrofi otot), Gastrointestinal: esofagus melebar, asam lambung, lapar , peristaltik. Ukuran lambung mengecil, fungsi organ aksesoris , sehingga menyebabkan berkurangnya produksi hormon dan enzim pencernaan
Genitourinaria: ginjal:mengecil, aliran darah ke ginjal menurun, penyaringan di glomerulus menurun, fungsi tubulus menurun, sehingga kemampuan mengosentrasi urin ikut menurun Vesika urinaria: otot-otot melemah kapasitas menurun, dan retensi urin Vagina: selaput lendir mengering dan sekresi menurun Endokrin: produksi hormon menurun Kulit: menjadi lebih tipis, kering keriput, dan elastisitas menurun sehingga fungsi kulit sebagai penyekat suhu lingkungan dan perisai masuknya kuman terganggu Rambut: rontok, warna menjadi putih, kering dan tidak mengkilat Peranpost power syndrom, single women, single parent Keluarga kesendirian, kehampaan Teman ketika lansia lainnya meninggal, maka muncul perasaan kapan akan meninggal, Berada dirumah terus menerus akan cepat pikun (tidak berkembang) Abuse kekerasan berbentuk verbal dan nonverbal Masalah hukum: berkaitan dengan perlindungan aset Pensiun PNS, ada tabungan, PNS tanggungan Ekonomi Rekreasiuntuk ketenangan batin Keamanan jatuh terpeleset Trasportasi yang cocok buat lansia Politik dan Pendidikan mendapatkan kesempatan yang sama Agama melaksanakan ibadah Panti jompo merasa dibuang/diasingkan Perubahan psikologis pada lansia meliputi : Short term memory Frustasi Kesepian Takut kehilangan kebebasan Takut menghadapi kematian Perubahan keinginan Depresi Kecemasan Keadaan fisik lemah dan tak berdaya, sehingga harus bergantung pada orang lain Status ekonomi yang sangat terancam, sehingga melakukan perubahan besar dalam pola hidupnya Menentukan kondisi hidup yang sesuai dengan perubahan status ekonomi dan kondisi fisik Mencari teman baru untuk menggantikan pasangan yang sudah meninggal Mengembangkan kegiatan baru untuk mengisi waktu luang yang semangkin bertambah Belajar untuk memperlakukan anak yang sudah dewasa Mulai terlibat dalam kegiatan masyarakat yang secara khusus direncanakan Mulai merasakan kebahagiaan dari kegiatan yang sesuaikegiatan yang beratyang lebih cocok Menjadi sasaran atau dimanfaatkan oleh pihak tertentu
Bagian kepala: bentuk mulut berubah krn kehilangan gigi/memakai gigi palsu Penglihatan agak kabur Mata tak bercahaya dan sering mengeluarkan cairan Dagu mengendur dan tampak berlipat Pipi berkerut Kulit berkerut dan kering Bintik hitam pada kulit lebih banyak Rambut menipis dan berubah menjadi putih atau abu-abu
Bagian tubuh: Bahu membungkuk dan tampak mengecil Perut membesar dan tampak membuncit Pinggul tampak mengendur dan lebih besar dari waktu sebelumnya Payudara bagi wanita menjadi kendur Bagian persendian: Pangkal tangan menjadi kendur dan berat Ujung tangan mengerut Kaki menjadi kendur Vena menonjol Kuku tangan dan kaki menebal, mengeras dan mengapur
Sitem penglihatan: menurunnya kemampuan melihat, dan warna karena elastisitas lensa mata yang berkurang Sitem pendengaran: kehilangan kemampuan mendengar pada suara yang sangt tinggi akibat matinya rumah siput di gendang telinga Sistem perasaan: penurunan sensitifitas papil pengecapan: asin dan manis Sistem penciuman: daya penciuman menurun karena pertumbuhan sel berhenti dan lebat bulu di lubang hidung Sistem peraba:kulit semankin kering dan keras sehingga semakin peka ditambah dengan penurunan ketahanan terhadap rasa sakit
Imobilisasi Instabilitas Intelektualitas terganggu Isolasi Inkotinensia Impotensi Imonodefisiensi Infeksi mudah terjadi Impaksi Iatrogenesis (kesalahan diagnosis) Insomnia Impirement of :penglihatan, pendengaran, pengecapan, penciuman, komunikasi, dan integritas kulit Inaniation (malnutrisi) 1. Penyebab penyakit, pada umumnya berasal dari dalam tubuh (Endogen), dan penyakit lebih dari satu jenis 2. Gejala penyakit sering tidak khas/tidak jelas;Mis. Pneumonia sering kali didapati demam tinggi dan batuk berdarah, gejala terlihat ringan padahal penyakit sebenarnya cukup serius 3. Memerlukan lebih banyak obat (polifarmasi); obat akan menumpuk dan memungkinkan terjadi keracunan obat. Shg dosis obat perlu dikurangi 4. Sering mengalami gangguan jiwa; lansia yang lama menderita sakit sering mengalami tekanan jiwa (depresi) 1. Penanggulangan masalah akibat perubahan fungsi tubuh Perawatan diri sehari-hari Senam/latihan pergerakan secara teratur Pemeriksaan kesehatan secara rutin Mengikuti kegiatan yang masih mampu dilakukan Minum obat secara teratur jika sakit Memakan makanan bergizi Minum paling sedikit 8 gelas setiap hari
2. Penanggulangan masalah akibat perubahan psikologis Mengenal masalah yang sedang dihadapi Memiliki keyakinan dalam memandang masalah Menerima proses penuaan Memberi nasihat dan pandangan Beribadah secara teratur Terlibat dalam kegiatan sosial maupun keagamaan Sabar dan tawakal Mempertahankan kehidupan seksual 3. Penanggulangan masalah akibat perubahan sosial/masyarakat Memiliki pandangan/wawasan Saling mengunjungi Melakukan kegiatan rekreasi