Anda di halaman 1dari 21

PELABUHAN

FASILITATOR
RAHARDJO SAMIONO


PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL
PELABUHAN
Pelabuhan Laut merupakan terminal point
antara angkutan darat dan angkutan laut,
angkutan laut dan angkutan laut, serta angkutan
laut dengan angkutan darat.
Pelabuhan, kata aslinya adalah labuh yang
berarti Pelabuhan laut, itu adalah tempat
berlabuhnya kapal-kapal laut.
Dahulu kala sungai-sungai merupakan alur
pelayaran bagi perahu-perahu dan kapal-kapal,
kapal-kapal tersebut biasanya sampai dimuara
sungai berhenti berlabuh sambil menunggu cuaca
baik agar dapat melanjutkan perlayarannya
menuju antar pulau dan melaut kenegara lain.

Karenanya muara-muara sungai dahulu merupakan
pelabuhan, dimana kapal-kapal berlabuh (membuang
jangkar/sauh).
Perhubungan laut termasuk pelabuhannya
merupakan prasarana (infrastructure) dari
perekonomian. Sehubungan dengan perkembangan
perekonomian, maka makin lama kapal-kapal makin
besar, sehingga hanya kapal-kapal kecil melewati
sungai-sungai dan kapal-kapal besar berlabuh
dipelabuhan sebagai terminalnya. Selanjutnya
pelabuhan dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas tambat
dan pergudangan serta pier atau penahan gelombang.

Banyak Istilah-istilah kepelabuhanan yang belum ada
terjemahannya dengan tepat, sehingga dalam hal-hal
seperti itu terpaksa masih digunakan istilah asing,
antara lain ; Kita kenal istilah Harbour dan Port dalam
bahasa Inggris, terjemahannya keduanya adalah
Pelabuhan sedangkan keduanya mempunyai maksud
yang berbeda.
Harbour : adalah tempat perairan yang cukup dalam
untuk tempat kapal- kapal berada, bebas dari
rintangan untuk navigasi dan terlindung dari taufan,
sehingga kapal-kapal dapat berlabuh disitu dengan
aman.











Port : Harbour yang secara tetap digunakan oleh
masyarakat yang sibuk berdagang dan bongkar muat
angkutan laut.
Jadi ringkasnya Port adalah Harbour yang telah
dimanage (dilola).
Harbour dipimpin oleh Harbour master
(syahbandar), contoh harbour di Indonesia adalah
pelabuhan - pelabuhan Eretan, Pengandaran, Pacitan
dan lain-lain.
Port dipimpin oleh Port Administrator
(administrator pelabuhan / Adpel) contoh Port di
Indonesia adalah, Pelabuhan Tanjung Priok, Tanjung
Perak, Belawan, Makassar dan lain-lain.

MACAM MACAM PELABUHAN :
Dibawah ini disajikan suatu diagram tentang
macam-macam pelabuhan.

PELABUHAN MILITER
PELABUHAN
PELABUHAN NIAGA
PELABUHAN UMUM
PELABUHAN KHUSUS
PEL MINYAK
PEL PERIKANAN
PEL BATU BARA
PEL KAYU
PEL PEMDA , DLL
Pelabuhan Umum di Indonesia dikendalikan oleh
Negara jadi termasuk B.U.M.N (Badan Usaha Milik
Negara)/ Harbour State Own Enterprises , sekarang di
Indoensia BUMN yang dimaksud bernama Pelindo
(Pelabuhan Indonesia) berbentuk PT (Persero) dan
terdapat 4 Persero, yaitu :
PT. Pelindo I berpusat di Belawan (Medan).
PT. Pelindo II berpusat di Tanjung Priok (Jakarta)
PT. Pelindo III berpusat di Tanjung Perak (Surabaya).
PT. Pelindo IV berpusat di Makassar (Ujung
Pandang)

Pelabuhan dalam hal ini PT. Pelindo Persero wajib
menyediakan fasilitas pelabuhan antara lain : dermaga
dengan kelengkapan fender dan bolder, pergudangan
dan open storage (tempat penumpukan), peralatan
pelabuhan (port equipment) baik peralatan darat
maupun peralatan dilaut seperti Crane, forklift, truck
dan alat-alat bongkar muat lainnya, begitu pula
pembangunan penahan gelombang (breakwater),
kolam pelabuhan, alur pelayaran masuk, kolam tempat
berputar kapal (turning basin).
Dalam hal pergudangan pelabuhan wajib
menyedikan Transit Shed (gudang lini I dan lini II),
sedangkan gudang penyimpanan (lini III atau
warehouse), swasta dapat membangun dengan izin
pelabuhan sedangkan untuk air minum/air kapal bila
mungkin pelabuhan menyediakan fasilitasnya, tetapi
bila tidak, air kapal diambil dari perusahaan air
minum walaupun dengan harga yang sangat tinggi
dibanding dengan harga umum, Jaringan listrik juga
disupply dari PLN.
Pelabuhan menyediakan tempat/lahan untuk
Kantor, Perbankan, Kantor Bea dan Cukai, Kantor
Karantina Depkes, Kantor Pelayaran, Kantor Ekspedisi
Muatan Kapal Laut (EMKL), Kantor Keamanan (KP3)
(Kepolisian di pelabuhan), Kantor Perdagangan dan
Perindustrian, juga bila mungkin menyediakan lahan
untuk galangan kapal. Pembangunan fasilitas-fasilitas
tersebut diatas, khususnya bangunan air tidak mudah
pelaksanaannya. Untuk keperluan tersebut perlu
dipahami Tidal and Coastal Engineering yang
mempelajari antara lain pasang surut, arus laut,
gelombang dan teknik pantai.

Untuk membangun kolam pelabuhan dan alur
pelayarannya diperlukan Capital Dredging (pengerukan
awal) dan untuk memelihara kedalamnya diperlukan
Maintanance Dredging (pengerukan perawatan).
Sebelum pelabuhan menjadi (berstatus) Perum (Perusahan
Umum Negara) status pengerukan merupakan Divisi dari
instansi pelabuhan .
Pada saat pelabuhan ditetapkan sebagai Perum maka
pengerukan juga ditetapkan sebagai Perum dan terpisah
dari Perum pelabuhan. Pada tahun 1991 seperti halnya
pelabuhan pengerukan juga ditetapkan sebagai Persero
dan disebut PT. Rukindo Persero.



PT. Rukindo Persero merupakan perusahaan
pengerukan yang memiliki armada keruk yang cukup
besar, yakni terbesar ketiga di Asia setelah armada
keruk dari Jepang dan Korea.
MACAM-MACAM PELABUHAN BERDASARKAN KRITERIA
Adapun macam-macam pelabuhan berdasarkan kriteria dapat
dikelompokkan menjadi 4 kelompok :

BERDASAR KONSTRUKSI / TEKNIS
Pelabuhan alam : Pelabuhan secara alamiah sudah
memenuhi kriteria. Berada diteluk atau muara sungai
yang cukup dalam.
Pelabuhan buatan : Pelabuhan yang dibuat dengan
mengurug perairan untuk dijadikan pelabuhan dan jika
diperlukan diberi pemecah atau penahan gelombang
atau pier (tanggul) dan lain-lain.

BERDASAR JENIS PERDAGANGAN
Pelabuhan sungai : Untuk perdagangan local
Pelabuhan pantai : Untuk perdagangan interinsuler
Pelabuhan samudra : Untuk perdagangan internasional

BERDASAR JENIS PUNGUTAN JASA :
Pelabuhan yang diusahakan : Pelabuhan yang dikelola oleh BUMN
(Badan Usaha Milik Negara), di Indonesia PT. PELINDO
(Persero).
Pelabuhan yang tidak diusahakan : Pelabuhan di Indonesia yang
tidak dikelola BUMN, tetapi langsung dikendalikan dibawah
pemerintah cq Direktorat Jenderal Perhubungan Laut.
Pelabuhan otorita : di Indonesia contohnya Pelabuhan di Batam
Pelabuhan Bebas : di Indonesia contohnya Pelabuhan Sabang.
BERDASAR KEGIATANNYA ( UMUM / KHUSUS )
Pelabuhan umum (Niaga/Commersial)
Pelabuhan Industri : Plb. Miyak di Balikpapan, plb. Batubara
di Tarahan Lampung, plb. Perikanan di Muara Karang,
plb. Pupuk di PUSRI Pelembang, plb petrokimia di Gresik
dan lain-lainnya.
Pelabuhan Militer (pangkalan) : Pangkalan di Teluk
Semangka Lampung, Pangkalan Angkatan Laut di
Surabaya dan lain-lain
Pelabuhan Kayu (Logpond) : Kolam pelabuhan penyimpan
kayu-kayu.
Pelabuhan Marina untuk Yacht, motor boat dan lain-lain
Pelabuhan turis : untuk kapal-kapal pariwisata
Pelabuhan untuk tempat berlindung (refuge) dan lain-lain.


KAPAL
Selain dimensi kapal, karakteristik kapal yang sangat
berpengaruh dalam perencanaan pelabuhan, type kapal
berpengaruh pada tipe pelabuhan yang akan
direncanakan, sehingga karena masih banyak istilah-
istilah yang diberikan dalam bahasa asing, maka perlu
didefinisikan istilah-istilah tersebut, diantaranya :


DPL (Displacement Tonnage ukuran isi tolak)
Adalah volume air yang dipindahkan oleh kapal yang sama
dengan berat kapal. Ukuran isi tolak kapal bermuatan
penuh disebut Displacement Tonnage Loaded yaitu berat
kapal maksimum dan ukuran isi tolak kapal dalam keadaan
kosong disebut Displacement Tonnage Light yaitu berat
kapal tanpa muatan.

DWT (Deadweight Tonnage bobot mati)
Adalah berat total muatan dimana kapal dapat mengangkut
dalam keadaan pelayaran optimal (draft maksimal),
sehingga DWT adalah selisih Displacement Tonnage Loaded
dan Displacement Tonnage Light.
GRT (Gross Register Tons ukuran isi kotor)
Adalah volume keseluruhan ruangan kapal
(1 GRT = 100 ft
3
= 2,83 m
3
).

NRT (Netto Register Tons ukuran isi bersih)
Adalah ruangan yang disediakan untuk muatan dan penumpang,
ruangan disini adalah ruangan yang dapat didaya gunakan yang
dapat diisi dengan muatan.

Draft (sarat).
Adalah bagian kapal yang terendam air pada keadaan muatan
maksimum atau jarak antara garis air pada beban yang
direncanakan (designed load water line) dengan titik terendah
kapal.

Sesuai fungsinya kapal dapat dibedakan menjadi :
Kapal Penumpang (Pessenger Ship).
Kapal Barang (Freighter)
Kapal Barang Umum (General Cargo Ship).
Kapal Barang Curah (Bulk Cargo Ship)
Kapal Tanker
Kapal Khusus (Special Designed Ship)


Selesai.
Rangkuman
Dahulu sungai-sungai merupakan alur pelayaran bagi
perahu-perahu dan kapal-kapal, dan biasanya terletak
dimuara sungai.
Banyak Istilah-istilah kepelabuhanan yang belum ada
terjemahannya dengan tepat, sehingga dalam hal-hal
seperti itu terpaksa masih digunakan istilah asing.
Pelabuhan Umum di Indonesia dikendalikan oleh Negara
jadi termasuk B.U.M.N (Badan Usaha Milik Negara)
Pelindo.
Selain dimensi kapal, karakteristik kapal dan type kapal yang
sangat berpengaruh dalam perencanaan pelabuhan.




SOAL
Apa yang anda ketahui jika pelabuhan merupakan
terminal poin antara pelabuhan laut dengan
pelabuhan laut.

Jika di Natuna direncanakan akan dibangun suatu
pelabuhan laut, siapakah yang ber hak mengendalikan
pelabuhan di Natuna tersebut, kenapa.

Anda mungkin juga menyukai