HERNI ASTUTI, DCN, M.Kes (Nutrisionis RSUP Dr Sardjito)
STANDAR AKREDITASI TERKAIT PELAYANAN GIZI Kel standar pelayanan berfokus pada pasien: Bab 3. Asesmen Pasien (AP) Bab 4. Pelayanan Pasien (PP) Bab 7. Pendidikan Pasien dan Keluarga (PPK)
Kelompok standar manajemen RS Bab 2. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) Bab 4. Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK)
STANDAR PPI 7.4 RS mengurangi risiko infeksi di fasilitas yang terkait dengan kegiatan pelayanan makanan dan pengendalian mekanik dan permesinan Elemen Penilaian 1. Sanitasi dapur dan penyiapan makanan ditangani dengan baik untuk meminimalisasi risiko infeksi 2. Pengontrolan enginering diterapkan untuk meminimalisasi risiko infeksi di area yang tepat di rumah sakit KELENGKAPAN STANDAR PPI 7.4 Referensi PerMenKes ttg Penyehatan Lingkungan Rumah sakit Pedoman Pelayanan Gizi Rumah Sakit Kebijakan rumah sakit tentang pencegahan dan pengendalian infeksi Panduan sanitasi makanan rumah sakit Beberapa SPO terkait proses pelayanan makan
PPI dimulai dari kegiatan: 1. Menyusun spesifikasi bahan makanan 2. Pembelian bahan makanan 3. Penerimaan bahan makanan 4. Penyimpanan bahan makanan 5. Persiapan makanan 6. Pemasakan makanan 7. Distribusi makanan 8. Penyajian makanan lanjutan 9. Pembuangan sampah sisa makanan 10. Pencucian alat 11. Penyimpanan bahan dan alat kebersihan 12. Pemeriksaan keamanan makanan 13. Pengelolaan penjamah makanan, sbb: a) Pakaian kerja b) Cara kerja c) Pemeriksaan kesehatan 1. Spesifikasi bahan makanan Prinsip: meminimalkan pencemaran, menjamin keamanan, mengurangi sampah. - Bayam: muda, segar, hijau, tanpa akar - Kentang: segar, tidak cacat, bersih dari tanah - Semangka: segar, tua, manis, bersih, utuh - Terigu: baru, tidak apek, kemasan plastik, 1 kg/kantong, ED 1 th - Bolu kukus: baru, manis, tanpa pengawet, pewarna makanan, dibungkus rapat, ada nomer P-IRT 2. Pembelian bahan makanan Harus jelas sumbernya Untuk makanan matang/kue harus terdaftar Dinkes atau mempunyai nomer P-IRT Dalam kontrak dicantumkan: - Cara pengiriman terhindar dari kontaminasi selama perjalanan ke rumah sakit. - Kemasan aman, tidak menggunakan tas plastik daur ulang.
3. Penerimaan bahan makanan Mencegah kontaminasi dan pembusukan. - Bahan makanan tidak diletakkan di lantai - Makanan matang diletakkan di meja terpisah dari bahan mentah - Sayuran, umbi dan buah yang sudah diterima dicuci di ruang penerimaan - Lauk pauk yang sudah diterima dimasukkan kontainer & segera dikirim ke bagian pemasakan 4. Penyimpanan bahan makanan Mencegah kontaminasi dan pembusukan BAHAN MAKANAN KERING: - Ditulisi tanggal masuk gudang, memudahkan FIFO - Wadah penyimpanan diberi label nama bahan yang disimpan. - Suhu < 22 C, suhu dan kelembaban gudang dimonitor setiap hari. - Jarak bahan dari dinding 5 cm, lantai 15 - 25 cm, langit-langit 60 cm 4. lanjutan BAHAN MAKANAN SEGAR - Suhu kulkas dimonitor setiap hari - Setiap jenis bahan dimasukkan dalam wadah tertutup - Makanan matang dimasukkan dalam wadah tertutup. - Telur ayam, susu segar dan keju harus dipisah dari bahan segar lainnya.
4. lanjutan SUSU BUBUK DAN NUTRISI ENTERAL - Disimpan sesuai rekomendasi pabrik, terpisah dari bahan kering lainnya - Atau Menggunakan almari kaca - Ditulisi tanggal masuk/diterima - Suhu dan kelembaban tempat penyimpanan dimonitor setiap hari. - Pemakaian FIFO atau tanggal kadaluarsa terdekat dipakai dulu. 5. Persiapan makanan Bak cuci dibedakan antara lauk hewani, sayuran & bumbu, buah-buahan Talenan & pisau dibedakan antara ayam, daging, ikan, lauk nabati, sayuran, buah. Lauk hewani yang sdh dipotong segera dimasak atau segera disimpan dalam kulkas Penjamah makanan saat memotong lauk hewani memakai celemek plastik. Sayuran disiangi, dikupas, dicuci kmd dipotong 5. lanjutan Buah pepaya, semangka, melon dicuci dengan kulitnya kemudian dipotong sesuai standar, dimasukkan kemasan cup plastik atau kantong plastik disimpan dalam kulkas Penjamah makanan saat memotong buah memakai masker dan tangan memakai sarung tangan makanan. Semua makanan kemasan yg dibuka diberi tulisan tanggal buka, umur kadaluarsa 1 bl 6. Pemasakan makanan Menggunakan alat yang tidak dapat bereaksi dengan makanan seperti stainlesstil, email Penjamah makanan saat memasak memakai APD termasuk masker. Suhu pemasakan sesuai yang dianjurkan dan dicatat pada formulir pemantauan suhu. Makanan yang sudah matang harus ditutup rapat & pemanas saat menunggu jam distribusi. 7. Distribusi makanan Harus ada loket untuk mendistribusikan makanan, kereta makan tidak masuk ruang pemasakan. Makanan yang sudah diporsi pada alat makan segera ditutup rapat. Penjamah makanan memakai APD termasuk masker Pada saat mengambil makanan harus menggunakan alat atau sarung tangan makanan 8. Penyajian makanan Kereta makan didesinfeksi setiap hari, dapat dilap dengan cairan chlorin 0,05% Setiap baki makanan diberi label/etiket diet, yang mencantumkan nama pasien, tanggal lahir, jenis diet dan keterangan. Pada saat menyajikan dilakukan identifikasi pasien agar tidak salah menyajikan diet. Alat makan pasien dengan penyakit infeksi menular dipisahkan dari yang lain atau menggunakan alat disposibel 9. Pembuangan sampah sisa makanan Sampah sisa makanan pasien tidak dibawa ke dapur pemasakan. Sampah makanan pasien infeksius dipisahkan dari sampah pasien lainnya. Sampah sisa pemasakan dibedakan antara yang dapat membusuk dan yang tdk dapat terurai. Sampah dibuang setiap hari, 2-3 kali 10. Pencucian alat Ruang pencucian alat sebaiknya mempunyai pintu yang terpisah dari pintu kereta yang berisi makanan. Jika hanya ada satu pintu maka dilakukan pengaturan akses keluar masuk kereta makan kotor dan bersih. Bak cuci disarankan 3 bergandeng: untuk perendaman dengan air dingin & penyabunan, pembilasan dan perendaman air panas 82 C selama 2 menit atau 100C selama 1 menit 10. lanjutan Alat yang sudah dicuci diletakkan pada rak alat tidak boleh dikeringkan dengan serbet. Alat yang sudah kering segera dipindahkan ke ruang penyimpanan alat atau almari penyimpan. Penjamah makanan pada saat mencuci memakai celemek plastik. 11. Penyimpanan bahan & alat kebersihan Bahan dan alat kebersihan tidak boleh disimpan di dapur pemasakan. Penyimpanan di janitor: ruangan dilengkapi kran air untuk mencuci lap pel, ember pel, sarung tangan kebun dll Bahan kebersihan (sabut, spon, sabun, abu, pemutih, dll) dimasukkan almari 12. Pemeriksaan keamanan makanan Air bersih diperiksa angka kuman dan mineral sebulan sekali Bahan makanan, makanan matang, APD, tangan penjamah makanan, alat, lantai dll diperiksa angka kuman 6 bulan sekali Kandungan borax, formalin, Iodium makanan diperiksa setiap bulan Lingkungan dapur: pencahayaan, kelembaban, kebisingan dapur diperiksa 6 bulan sekali 13. Pengelolaan penjamah makanan PAKAIAN KERJA - Pramumasak: baju chef atau celana bermuda & kaos lengan panjang. - APD pramumasak: sepatu khusus, celemek, topi dan masker - Pramusaji: rok/celana panjang, blus/hem, celemek, topi dan masker untuk ruangan khusus atau keadaan khusus - Tamu dapur: hanya memakai topi dan masker
13. lanjutan CARA KERJA - Tidak mengenakan perhiasan tangan - Kuku pendek, bersih & tidak memakai cat kuku - Cuci tangan bersih sebelum & setelah bekerja, keluar dari toilet, habis bersin, batuk, menggaruk. - Pada saat mencicip masakan menggunakan sendok makan. 13. lanjutan PEMERIKSAAN KESEHATAN - Dilakukan pemeriksaan rectal swab untuk memastikan bebas dari penyakit carier atau pembawa penyakit setiap 6 bulan - Dilakukan pemeriksaan kesehatan tambahan torax foto dan HBsAg Alur karyawan dapur Karyawan masuk ruang gizi
Memakai baju kerja di ruang ganti
Cuci tangan di wastafel
Memakai APD (celemek, topi, sepatu, masker)
Masuk ruang pemasakan Alur bahan makanan Bahan makanan masuk ruang penerimaan
Masuk penyimpanan kering/segar
Proses pengolahan
Pemorsian makanan pada alat makan
Distribusi ke bangsal
Penyajian makanan Alur alat makan Kereta berisi alat makan kotor masuk ruang pencucian alat
Alat makan yang sudah bersih masuk ruang penyimpanan alat
Alat makan masuk ruang pemorsian
PRINSIP: harus ada batas yang jelas antara AREA BERSIH, AREA KOTOR, AREA TERBATAS JADWAL KEBERSIHAN Bangunan & alat dengan permukaan horizontal dibersihkan setiap hari. Khusus lantai dan kamar mandi dibersihkan minimal 2 kali sehari dan sewaktu-waktu bila kotor atau ada tumpahan Bangunan & alat vertikal dibersihkan satu kali perminggu Langit-langit, exhauster fan, blower dan AC dibersihkan satu kali perbulan PENUTUP Persiapan akreditasi versi 2012 harus terintegrasi antar satuan kerja Penilaian meliputi: I. Kelompok standar pelayanan berfokus pada pasien (ada 7 bab) II. Kelompok standar manajemen RS (ada 6 bab) III. Sasaran keselamatan pasien RS (ada 6) IV. Sasaran milenium development goals (ada 3)