No Rekam Medis : RSUS. 0000549591 Nama Pasien : Tn. S Jenis Kelamin : Laki-laki Tempat & Tgl Lahir : 20 November 1960 Usia Pasien : 52 tahun Status : Menikah Agama : Islam Suku / kebangsaan : Indonesia Pekerjaan : Kuli bangunan
Hari, Tanggal, Waktu Masuk Rumah Sakit : Sabtu, 6 Juli 2013, pukul 08:11 WIB
Metode Pemeriksaan : Autoanamnesis
Keluhan Utama : Pasien mengeluhkan sesak napas sejak 3,5 jam sebelum masuk rumah sakit.
Keluhan Tambahan : Pasien mengeluhkan adanya batuk sejak 4 bulan sebelum masuk rumah sakit.
Pasien mengeluhkan adanya sesak napas yang di rasakan makin memburuk sejak 3,5 jam SMRS. Sesak napas timbul mendadak bahkan saat pasien tidak sedang beraktivitas.
Pasien juga mengeluhkan adanya batuk berdahak dengan dahak berwarna bening kekuningan kental, tanpa adanya darah sejak tahun 2000. Saat malam pasien mengalami keringat dingin walaupun tidak sedang melakukan aktivitas. Pasien sudah berobat untuk keluhannya ini pada tahun 2000 dan di diagnosis TB paru. Pasien juga sudah menyelesaikan pengobatannya selama 6 bulan dengan teratur meminum obat setiap harinya dan telah dinyatakan sembuh. Tapi menurut pasien, tidak ada perubahan yang ia rasakan dari sebelum dan sesudah menjalani pengobatan.
Pasien sudah 2 kali dilakukan pemasangan chest tube. 12 Februari 27 Februari 2013 28 Februari 08 Maret 2013
Pasien mempunyai riwayat penyakit TB paru dalam 4 bulan pengobatan. Riwayat nyeri dada (-), riwayat alergi (- ), riwayat tumor (-), riwayat hipertensi (-), riwayat penyakit gula (-), asam urat (-), asma (-), riwayat sakit jantung (-), liver (-) dan ginjal (-).
Pasien menyangkal pernah menjalani perawatan dirumah sakit selain karena sesak napasnya, seperti trauma maupun sakit berat. Pasien menyangkal pernah jatuh sebelumnya (trauma pada bagian dada maupun bagian lainnya).
Menurut pasien dalam keluarga pasien tidak ada yang mempunyai penyakit serius ataupun penyakit yang menurun (penyakit bawaan). Orangtua pasien sudah meninggal, menurut pasien itu dikarenakan faktor usia dan bukan karena suatu penyakit yang serius. Saudara pasien yang tinggal bersama dengan pasien juga sehat sehat. Pasien menyangkal keluarganya memiliki riwayat penyakit gula, TB, hipertensi, asma, alergi makanan maupun obat, riwayat sakit jantung, paru, liver serta ginjal, riwayat tumor, memiliki gejala yang mirip ataupun serupa dengan pasien.
Pasien sedang menjalani pengobatan TB yang sudah berlangsung 4 bulan. Pasien meminum obat TB teratur setiap harinya.
Pola Makan : 3 x jenis Nasi, sayur, lauk, buah, Keluhan: tidak ada. Pola Eliminasi BAB : 1 x sehari, Keluhan: tidak ada Pola Eliminasi BAK : Keluhan: tidak ada Pola Kegiatan : Pekerjaan sehari-hari : Kuli bangunan Olah raga : - Pola Istirahat : Tidur malam : 6 sampai 7 jam Tidur siang : - Pola Kebiasaan : Pasien mengaku ada kebiasaan merokok 2-3 batang yang sudah dilakukannya sejak pasien berumur 20 tahun. Pasien menyangkal mengkonsumsi obat-obatan maupun minuman keras.
Keadaan umum : Sakit Sedang Kesadaran : Compos mentis GCS : E4M6V5 Berat Badan : 45 Kg Tinggi Badan : 170 cm
Tanda vital: Tekanan darah : 140/90 mmHg Nadi : 94 x/menit; reguler, kuat angkat, isi cukup Pernafasan : 24 x/menit Suhu Badan : 36 o C Saturasi O 2 : 94%
Kepala : Normocephal Mata : CA -/-; SI -/-; RCL +/+; pupil isokor bulat THT : T1/T1; faring tenang; tidak hiperemis; tidak ada pembesaran KGB Thorax : COR : BJ I/II regular; murmur (-); gallop (-) PULMO : Inspeksi : Gerakan asimetris rongga dada kanan tertinggal. Palpasi : Vocal fremitus /+. Perkusi : Lapangan paru kanan hipersonor dan kiri sonor. Auskultasi : VBS /+. Abdomen : Supel; timpani; BU (+) N; NT (-); hati & limpa (-) teraba Ekstremitas : Akral teraba hangat; oedema (-); Capillary Refill < 2 detik Test Result Reference Range BIOCHEMISTRY Blood Gas Analysis Date 07/07/13 Performed at 23:47 Temperature 36,8 o C pH 7,380 7,360 7,440 pO2 189,0 mmHg () 80 - 100 pCO2 45,0 mmHg 35,0 48,0 HCO3- 26,0 mmol/L 21,0 28,0 Total CO2 27,4 mmol/L 24,0 30,0 Base Excess (BE) 1,2 mmol/L (-) 2,4 (+) 2,3 O2 Saturation 99,6% 95,0 98,0 Electrolyte Blood Gas Sodium (Na+) 136,0 mmol/L Potasium (K+) 4,20 mmol/L Calcium (Ca++) 0,51 mmol/L Hematocrite 31% RNF Test Result Reference Range HEMATOLOGY Complete Blood Count Haemoglobin 9,80 g/dL () 13,20 17,30 Hematocrit 35,20% () 40,00 52,00 White Blood Cell (WBC) 6,90.10^3/L 3,80 10,60 Platelet Count 428,00.10^6/L 150,00 440,00 BIOCHEMISTRY Electrolyte (Na, K, Cl) Sodium (Na) 136 mmol/L () 137 145 Kalium (K) 4,0 mmol/L 3,6 5,0 Chloride (Cl) 98 mmol/L 98 - 107 Test Result Reference Range HEMATOLOGY Hb, Hct, WBC, Thrombocyte Haemoglobin 11,00 g/dL () 13,20 17,30 Hematocrit 37,70% () 40,00 52,00 White Blood Cell (WBC) 9,60.10^3/L 3,80 10,60 Platelet Count 357,00.10^3/L 150,00 440,00 Test Result Reference Range HEMATOLOGY Electrolyte (Na, K, Cl) Sodium (Na) 138 mmol/L 137 145 Potasium (K) 4,2 mmol/L 3,6 5,0 Chloride (Cl) 101 mmol/L 98 - 107 Test Result Reference Range HEMATOLOGY Hb, Hct, WBC, Thrombocyte Haemoglobin 11,20 g/dL () 13,20 17,30 Hematocrit 38,00% () 40,00 52,00 White Blood Cell (WBC) 20,60.10^3/L () 3,80 10,60 Platelet Count 369,00.10^3/L 150,00 440,00 Test Result Reference Range HEMATOLOGY Hb, Hct, WBC, Thrombocyte Haemoglobin 10,60 g/dL () 13,20 17,30 Hematocrit 35,20% () 40,00 52,00 White Blood Cell (WBC) 4,80.10^3/L 3,80 - 10,60 Platelet Count 276,00.10^3/L 150,00 440,00 BIOCHEMISTRY Albumin 3,24 g/dL () 3,50 5,00 Test Result Reference Range HEMATOLOGY Hb, Hct, WBC, Thrombocyte Haemoglobin 12,40 g/dL () 13,20 17,30 Hematocrit 41,10% 40,00 52,00 White Blood Cell (WBC) 7,60.10^3/L 3,80 - 10,60 Platelet Count 301,00.10^3/L 150,00 440,00 Test Result Reference Range BIOCHEMISTRY Ureum 32,0 mg/dL < 50,00 Creatinine Creatinine 0,69 mg/dL () 0,7 1,3 eGFR 128,0 mL/mnt/1,73 m^2 60 Produksi Drain 25 Juli 2013 : 320 cc 4 Agustus 2013 : 680 cc 26 Juli 2013 : 400 cc 5 Agustus 2013 : 750 cc 27 Juli 2013 : 450 cc 6 Agustus 2013 : 800 cc 28 Juli 2013 : 490 cc 7 Agustus 2013 : 850 cc 29 Juli 2013 : 520 cc 8 Agustus 2013 : 900 cc 30 Juli 2013 : 550 cc 9 Agustus 2013 : 950 cc 31 Juli 2013 : 570 cc 10 Agustus 2013 : 950 cc 1 Agustus 2013 : 600 cc 11 Agustus 2013 : 960 cc 2 Agustus 2013 : 620 cc 12 Agustus 2013 : 970 cc 3 Agustus 2013 : 620 cc 13 Agustus 2013 : 970 cc CT-Scan (06 Maret 2013)
Fibroinfiltrat dengan kalsifikasi mencakup segmen 1, 2, 3 lobus atas paru kanan, segmen 5 lobus medius paru kanan, segmen 6 lobus bawah paru kana serta segmen lobus atas paru kiri KP lama aktif. Bronchiectasis pada segmen 1,2 lobus atas paru kanan dan segmen lobus atas paru kiri. Multipel bulla di kedua paru terutama lobus atas dan lobus bawah. Terpasang WSD di hemithorax kanan posterior. Tidak tampak pneumothorax kanan.
06 Juli 2013 (Pre-Chest tube) Thorax AP / PA Kedua sinus costophrenicus tumpul Diafragma normal Cor : CTR <50% Aorta : Baik Kedua hillus : Kasar Pulmo : Tampak fibroinfiltrat pada kedua apex lapangan atas paru Tampak gambaran pneumothorax dextra dan lapangan bawah kiri Tulang-tulang dada baik
06 Juli 2013 (Post-Chest tube) Thorax PA / AP Kedua sinus costophrenicus dan diafragma normal Cor : CTR <50% Aorta : Baik Kedua hillus : Kasar Pulmo : Sudah tidak tampak pneumothorax Tampak fibroinfiltrat terutama paru kanan Tampak lesi radiolusen bulat avascular dengan dinding tipis pada basal paru kiri Tulang-tulang dada baik
Kesan : Bullae pada basal paru sinistra
Kesan : Bullae pada basal paru sinistra. Thorax AP / PA Kedua sinus costophrenicus dan diafragma normal Cor : CTR < 50% Aorta : Baik Kedua Hillus : Kasar Pulmo : Tampak fibroinfiltrat pada kedua apex lapangan atas Masih tampak pneumothorax kanan Tulang-tulang dada baik 26 Agustus 2013
Thorax AP / PA Tanggal 24 Agustus 2013 08:02 AM Kondisi cor dan pulmo dibandingkan foto thorax sebelumnya, tgl 16 Agustus 2013. Effusi pleura kiri sedikit bertambah; ujung WSD di hemithorax kanan setinggi costae Th 12.
Pasien datang diantarkan istri ke IGD RSUS mengeluhkan adanya sesak napas yang di rasakan makin memburuk sejak 3,5 jam SMRS. Sesak pertama kali dirasakan pada tahun 2000. Pasien mengatakan bahwa sesak napas kerap kali muncul jika pasien merasa lelah dan stress tetapi akan berkurang bilamana pasien beristirahat. Hingga tahun 2013 (4 bulan SMRS) pasien tiba-tiba merasa sesak napas pada saat istirahat. Pasien langsung dilarikan ke RSUS. Pasien sudah pernah 2 kali terpasang WSD yaitu pada tanggal 12 Februari 2013 27 Februari 2013 dan 28 Februari 2013 08 Maret 2013. Semakin lama sesak nafas semakin parah dan lama hilang. Selain durasi yang bertambah panjang, serangan sesak nafas juga menjadi lebih sering muncul.
Pada pemeriksaan fisik regio thorax inspeksi ditemukan adanya gerakan asimetris pada rongga dada dimana sebelah kanan tertinggal. Pada palpasi, didapatkan vocal fremitus /+ dan pada auskultasi didapatkan VBS /+. Pasien juga mengeluhkan adanya batuk berdahak dengan dahak berwarna bening kekuningan kental, tanpa adanya darah sejak tahun 2000. Saat malam pasien mengalami keringat dingin walaupun tidak sedang melakukan aktivitas. Pasien sudah berobat untuk keluhannya ini pada tahun 2000 dan di diagnosis TB paru. Pasien juga sudah menyelesaikan pengobatannya selama 6 bulan dengan teratur meminum obat setiap harinya dan telah dinyatakan sembuh. Tapi menurut pasien, tidak ada perubahan yang ia rasakan dari sebelum dan sesudah menjalani pengobatan.
Diagnosis Klinis : Pneumothorax dextra spontan sekunder persistent et causa TB relaps. Diagnosis Kerja : Pre operasi : Pneumothorax dextra spontan sekunder persistent et causa multiple bullae rupture et causa TB relaps. Post operasi : Pneumothorax dextra spontan sekunder persistent et causa bronchopleural fistula et causa multiple bullae rupture et causa TB relaps.
Tindakan Pengobatan yang di lakukan di IGD: O2 Non Re-breathing Mask 15 Lpm Cek lab darah rutin, ureum/creatinin, SGOT/SGPT, GDS Rontgen thorax ulang Melakukan pemasangan WSD OBAT-OBATAN YANG HANYA DIBERIKAN SATU KALI Tanggal Nama Obat 07 Juli 2013 Glutamysil 9, 10 dan 16 Juli 2013 Sublimat 1 September 2013 Asam Mefenamat Tanggal Transfusi Banyak 02 Agustus 2013 PRC Golongan A 240 ml 210 ml 19 Agustus 2013 PRC Golongan A 200 ml 240 ml Albumin 20% 100 cc 22 Agustus 2013 PRC Golongan A 230 ml Thoracotomy Bullectomy Bullectomy terhadap rupture bullae lobus inferior bagian atas. Rupture bullae d 1cm x 1cm x 0,5 cm pada bagian superior lobus inferior.
Ad vitam : Dubia ad malam Ad fungsionam : Dubia ad malam Ad sanationam : Dubia ad malam
Pneumotoraks adalah keadaan terdapatnya udara atau gas dalam rongga pleura yang dapat menyebabkan kolaps nya paru baik sebagian maupun total. Insidensi pneumotoraks belum diketahui dengan pasti. Pada pneumotoraks spontan primer sering dijumpai pada individu sehat tanpa adanya penyakit paru. Dan 81% kasus pneumothoraks spontan primer berusia < 45 tahun.
Menurut Penyebabnya: Pneumotoraks Spontan Pneumotoraks Traumatika
Menurut Jenis Fistulanya: Pneumotoraks Terbuka (Open Pneumothorax) Pneumotoraks Ventil (Tension Pneumothorax)
Menurut Luasnya Paru yang mengalami kolaps: Pneumotoraks Parsialis Pneumotoraks Totalis Pneumotoraks Spontan Primer Tidak ada suatu penyakit yang mendasari (umunya disebabkan oleh suatu kelainan congenital, genetik, dll). Pneumotoraks Spontan Sekunder Terjadi sebagai komplikasi dari penyakit paru dasarnya (underlying lung disease). Beberapa penyakit yang sering menjadi penyebab pneumotoraks antara lain PPOK tipe emfisema dan tuberkulosis paru.
Pneumotoraks Traumatik Non-iatrogenik Yaitu pneumotoraks yang terjadi karena jejas kecelakaan, misalnya jejas pada dinding dada, barotrauma. Pneumotoraks Traumatik Iatrogenik Yaitu pneumotoraks yang terjadi akibat komplikasi dari tindakan medis. Pneumotoraks traumatik iatrogenik aksidental Pneumotoraks traumatik iatrogenik artifisial (deliberate) Open Pneumothorax Tension Pneumothorax Pneumotoraks parsialis, yaitu pneumotoraks yang menekan pada sebagian kecil paru (<50% volume paru). Pneumotoraks totalis, yaitu pneumotoraks yang mengenai sebagian besar paru (>50% volume paru).
Sesak nafas (didapatkan pada 80-100% kasus) Nyeri dada ( didapatkan pada 75-90% kasus) Batuk-batuk (didapatkan pada 25-35% kasus) Kulit mungkin tampak sianosis karena kadar oksigen darah yang kurang Open Pneumothorax Inspeksi : Tampak adanya luka pada dada, adanya ketinggalan gerak saat napas pada sisi yang terkena Palpasi : NT (+), VF pada sisi yang terkena Perkusi : Hipersonor pada sisi yang terkena Auskultasi : VBS / (-) pada sisi yang terkena Tension Pneumothorax Inspeksi : Adanya ketinggalan gerak saat napas pada sisi yang terkena Palpasi : NT (+), adanya ketinggalan gerak saat napas pada sisi yang terkena, JVP Perkusi : Hipersonor pada sisi yang terkena Auskultasi : VBS / (-) pada sisi yang terkena Foto Rontgen Thoraks CT-Scan Analisis gas darah arteri Torakoskopi Miokard Infark Emfisema Needle decompresion Chest tube Torakoskopi Torakotomi Ad vitam : Dubia ad malam Ad fungsionam : Dubia ad malam Ad sanationam : Dubia ad malam