Anda di halaman 1dari 35

LAPORAN KASUS

GASTRITIS KRONIS
Oleh :
Winda Nanda Pratiwi
G1A 107025
STATUS PASIEN
Identitas Pasien :
Nama :An.T
Kelamin : Laki-laki
Umur : 16 tahun
Pekerjaan : Pelajar
Pendidikan : SMA
Alamat : rt.12 Tambak Sari

Latar Belakang sosial-ekonomi-demografi-
lingkungan keluarga
Status Perkawinan : Belum
menikah
Jumlah Anak/ Saudara : 3 bersaudara
Status Ekonomi Keluarga: Mampu
KB : Tidak ada

Kondisi Rumah :
Rumah pasien berupa rumah permanen beratap genteng
dengan ukuran 7 x 12 x 3 meter . Terdiri dari 1 ruang
tamu, 3 kamar tidur, 1 ruang keluarga, 1 dapur, dan 1
kamar mandi. Lantai rumah dari keramik. Untuk
keperluan mandi dan cuci piring, cuci baju, pasien
lakukan di belakang rumahnya langsung dengan
menggunakan sumber air dari sumur gali, airnya jernih
tidak berbau dan tidak berasa. Sumber air minum dari air
PAM. Untuk buang air besar pasien lakukan di WC yang
berada di dalam rumah bagian belakangnya. Rumah
pasien tampak bersih dan rapi. Ventilasi udara dan
sirkulasi udara cukup baik, pencahayaan rumah cukup.

Kondisi Lingkungan Keluarga :
Pasien belum menikah. Pasien adalah
seorang pelajar SMA. Pasien tinggal
bersama 2 saudara kandungnya dan kedua
orangtuanya. Sumber penghasilan keluarga
dari gaji orang tuanya. Keharmonisan
keluarga pasien biasa-biasa saja. Tidak ada
masalah dalam hubungan satu sama lain.

3. Aspek Psikologis di keluarga :
Hubungan dengan anggota keluarga baik.
Pasien mengaku tidak terdapat faktor stres di
keluarga.

4. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang dengan keluhan nyeri perut di sebelah
kiri sejak 3 hari yang lalu
nyeri seperti diremas-remas dan nyeri menjalar ke
uluh hati.
Pasien juga mengeluh nyeri ini disertai dengan rasa
mual yang sangat namun pasien tidak muntah.
Pasien menyangkal adanya demam (-), namun
pasien mengeluh pusing pada seluruh bagian kepala.
Pasien mengeluh perutnya terasa kembung, dan
sering bersendawa
Dari pengakuan pasien, nyeri awalnya timbul
sejak 2 minggu yang lalu, yang timbul
karena pasien tidak makan teratur.
Nyeri berkurang jika setelah makan.
Nyeri semakin bertambah jika pasien telat
makan.
Sejak pasien mengeluh perutnya sakit, nafsu
makan pasien menurun, keluhan sakit
menelan (-), keluhan BB menurun (-).
Kebiasaan makan pasien selalu memakan
makanan yang bersantan seperti gulai, dan
makanan yang pedas.
Pasien juga mengaku jarang minum (sehari 4
gelas), pasien lebih menyukai minuman yang
bersoda.
Pasien menyangkal mengkonsumsi rokok (-),
alcohol (-). Riwayat meminum jamu-jamuan
disangkal.
BAK jumlah dan warna biasa. BAB warna dan
konsistensi biasa.

5. Riwayat Penyakit dahulu / Penyakit
Keluarga
Pasien telah menderita penyakit seperti ini
1 tahun yang lalu
Tidak ada anggota keluarga yang menderita
penyakit yang sama

6. Pemeriksaan Fisik
Status Generalis
Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Komposmentis
BB : 45 kg
TB : 169 cm
Tekanan Darah : 110/70
Nadi : 82x/ menit
Nafas : 24x/menit
Suhu : 37,5
0
C

Mata : CA -/-, SI-/-
Kulit : Pucat tidak ada, sianosis tidak
ada, ikterik tidak ada
THT : tidak ada kelainan
Leher : tidak ada pembesaran KGB
Thorak
Paru-paru
Inspeksi : statis, dinamis simetris kanan = kiri
Palpasi : stem fremitus kanan = kiri
Perkusi : sonor pada kedua lapangan paru
Auskultrasi : vesikuler (+) normal, ronki (-/-),
wheezing (-/-)


Jantung
Inspeksi : pulsasi, iktus kordis tidak terlihat
Palpasi : ictus cordis teraba 1jari LMCS ICS V
Perkusi : jantung dalam batas normal
Auskultasi : irama reguler, murmur dan gallop tidak ada
Abdomen
Inspeksi : datar
Palpasi : lemas, hepar & lien tidak teraba, Nyeri Tekan epigastrium
(+)
Perkusi : hipertimpani di kuadran kiri atas
Auskultasi : bising usus (+) normal

Ekstremitas
Akral hangat, edema tidak ada, sianosis tidak ada, capillary refill < 2
detik

7. Laboratorium : tidak dilakukan

Pemeriksaan anjuran :
Pemeriksaan Endoskopi
Tes serologi untuk H. Pylori antigen-antibody
8.Diagnosis Kerja
Gastritis kronis

9.Diagnosis Banding :
Ulkus Peptikum
GERD

10. Manajemen
Promotif :
Menjelaskan kepada pasien bahwa penyakit
ini akan kambuh jika pasien stress, pasien
telat makan, pasien banyak mengkonsumsi
makanan yang besantan, pedas, dan
makanan yang banyak mengandung gas
Menjelaskan komplikasi dari penyakit ini agar
pasien patuh untuk berobat

Preventif :
Usahakan jangan sampai telat makan. Aturlah jam makan
setiap harinya. Makanlah 3 kali sehari yakni sarapan
pada pagi hari, makan siang dan makan malam. Jika
diantara jam makan pasien merasa lapar segeralah
mengkonsumsi makanan misalnya makanan ringan
seperti wafer atau roti
Menghindari stress dan berpikir positif jika terdapat
masalah, misalnya jika pasien terdapat masalah dengan
temannya coba dibicarakan agar masalah dapat
diselesaikan, atau jika pasien memilki masalah dalam
pelajaran, coba untuk belajar kelompok untuk
menyelesaikannya

Mengurangi makanan yang dapat
menyebabkan penyakit pasien kambuh
seperti: - mengurangi makanan yang
bersantan contohnya gulai
- mengurangi makanan yang pedas
- mengurangi makanan yang banyak
mengandung gas seperti kol, nangka,
terutama minuman soda

Kuratif :
Istirahat dan
Diet yang ketat (makan secara teratur, mengurangi konsumsi makanan
yang bersantan, asam, pedas dan banyak mengandung gas dan makan
tepat waktu)

Medikamentosa :
Antasida Doen 3 x 500 mg
Domperidon 3 x 5 mg
Vit B comp 2 x 1

Alternatif
Omeprazol tab 1x20 mg selama 14 hari
Sucralfat syr 3 x C 1
Curcuma tab 2 x 200 mg

Tradisional:
Bahan
Kunyit 2 ruas
Air matang

Cara membuat
Ambil dua ruas kunyit setelah itu kupas kulitnya lalu cuci
sampai bersih. Kunyit yang sudah bersih kemudian di
parut lalu diperas untuk diambil sarinya dengan bantuan
air matang. Minumlah sari kunyit tersebut 2 kali sehari
pagi dan sore. Dalam beberapa hari khasiatnya pasti bisa
terasa.
Dissability Limitation :
Jelaskan pada pasien bahwa penyakitnya itu
merupakan penyakit yang berbahaya bila
dibiarkan. Jika hal itu berlangsung lama,
produksi asam lambung akan berlebihan
sehingga dapat mengiritasi dinding mukosa
pada lambung dan dapat berlanjut menjadi
tukak peptik. Selain itu lambung juga dapat
mengecil ukurannya dan berakibat terjadinya
gangguan dalam penyerapan zat gizi, sehingga
pasien harus teratur menjaga pola makannya
dan mengkonsumsi obat teratur.

Rehabilitatif :
Jika nyerinya makin bertambah dan ada
muntah darah segera dibawa ke puskesmas
atau ke Rumah sakit.



ANALISIS KASUS
ANALISIS PASIEN SECARA HOLISTIK
Hubungan anamnesis, diagnosis dengan
keadaan rumah :
Disini tidak ada hubungan keadaan rumah
dengan penyakit yang diderita pasien.

Hubungan diagnosis dengan aspek
psikologis di keluarga
Secara psikologis pasien tidak punya
masalah dalam keluarga.
Didalam hubungan diagnosis dan aspek
psikologis dikeluarga tidak ada hubungannya
dengan penyakit pasien, karena didalam
keluarga pasien berhubungan baik dengan
orang tua dan saudaranya.

Hubungan kausal antara beberapa masalah
dengan diagnosis
Pada kasus ini penyebab kambuhnya
penyakit pasien yaitu jadwal makan yang
terlambat dan makan yang tidak teratur.
Kebiasaan makan tidak teratur ini akan
membuat lambung sulit untuk beradaptasi. Jika
hal itu berlangsung lama, produksi asam
lambung akan berlebihan sehingga dapat
mengiritasi dinding mukosa pada lambung.
Analisis kemungkinan berbagai faktor
risiko atau etiologi penyakit :
Terjadinya gastritis dapat disebabkan oleh
pola makan yang tidak baik dan tidak teratur,
yaitu frekuensi makan, jenis, dan jumlah
makanan, sehingga lambung menjadi sensitif
bila asam lambung meningkat.

Analisis untuk menghindari faktor
memperberat dan penularan penyakit :
Untuk menghindari faktor yang
memperberat yaitu dengan memodifikasi
gaya hidup yang sehat seperti mengatur pola
makan dengan benar, hindari stres, dan
berpikir positif

RENCANA PROMOSI DAN PENDIDIKAN
KESEHATAN KEPADA PASIEN DAN
KEPADA KELUARGA
Menjelaskan kepada pasien tentang
penyakitnya, faktor risiko, dan bagaimana
mengatasinya.
RENCANA EDUKASI PENYAKIT KEPADA PASIEN
DAN KEPADA KELUARGA
Menjelaskan kepada pasien gastritis merupakan
suatu peradangan dari mukosa lambung yang dapat
disebabkan oleh faktor iritasi, infeksi, dan
ketidakteraturan dalam pola makan, misalnya telat
makan, mengkonsumsi makanan yang bersifat
pedas, asam dapat menyebabkan kambuhnya
penyakit pasien. Sehingga nantinya diharapakan
pasien dapat merubah pola makannya agar tidak
telat makan dan dapat mengurangi makanan yang
bersifat asam, pedas, bergas serta yang bersantan

Menjelaskan kepada ibu pasien agar
mengurangi memasak makanan yang
bersantan seperti gulai, yang pedas, bergas
seperti kol, nangka.
Menjelaskan kepada ibu pasien agar lebih
sering memasak masakan yang direbus atau
dikukus seperti ayam atau ikan yang dikukus

ANJURAN-ANJURAN PROMOSI KESEHATAN
PENTING YANG DAPAT MEMBERI
SEMANGAT/MEMPERCEPAT PENYEMBUHAN
PADA PASIEN
Menjelaskan kepada pasien bahwa penyakitnya ini
bila dibiarkan dan tidak memperhatikan faktor
pencetus yang dapat menyebabkan kekambuhan
dapat menyebabkan komplikasi seperti tukak
lambung hingga perforasi (bocornya) lambung , atrofi
(mengecilnya) lambung sehingga proses penyerapan
vitamin serta zat besi dapat terganggu.
Oleh sebab itu pasien dianjurkan untuk :
Mengatur pola makan yang baik yakni mengatur
jadwal makan, jangan sampai terlambat makan
Minum obat teratur
Berpikir positif dan hindari stres
Jangan merokok dan jauhkan diri dari asap
rokok
Bila keluhan memberat segera membawa ke
puskesmas atau Rumah Sakit terdekat

Anda mungkin juga menyukai