Anda di halaman 1dari 32

TEORI PENGUKURAN

AZKA SHABRINA
PINKA PANGESTU PEKERTI
RACHEL PUSPA
Importance of Measurement
Campbell :
the assignment of numerals to represent
properties of material systems other than
numbers, in virtue of the laws governing the
properties
Importance of Measurement
Stevens :
assignment of numerals to objects or events
according to rules
PERSAMAAN
SISTEM
OBJEK/KEJADIAN
PERBEDAAN
Spesifik
Campbell
Umum
Stevens
KESIMPULAN
Suatu pengukuran harus berkorelasi dengan
sifat-sifat yang diukurnya, sehingga operasi yang
dilakukan pada pengukuran dapat mewakili
aktivitas objek tersebut.
SKALA
Skala adalah peraturan semantik yang
menghubungkan antara pernyataan
matematika dengan suatu sistem
(objek/kejadian), sehingga angka yang
tertulis merepresentasikan suatu
informasi atau pengertian
Nominal Ordinal
Interval Rasio
SKALA NOMINAL
Berlaku ketika angka-angka yang diberikan
hanya mempresentasikan suatu klasifikasi dan
bukan pengertian atau hierarki tertetu.
Contoh : Nomor punggung pemain bola
MAIN
SKALA ORDINAL
Mengurutkan objek atau kejadian berdasarkan
suatu karakteristik tertentu
Kelemahan dari skala ini adalah bahwa
interval antar skala tidak memberikan suatu
perbedaan yang berarti.
Contoh : sistem ranking di kelas

MAIN
SKALA INTERVAL
Memberikan urutan pada objek
Interval/jarak antara angka-angka tersebut
konsisten dan dapat diketahui dengan pasti
Memiliki titik 0
Kelemahan adalah bahwa titik nol tersebut tidak
memiliki letak yang pasti (dapat diletakkan di
suatu titik tertentu yang dipilih untuk mewakili
suatu standar)
Contoh : standar pemakaian mesin dalam Cost
Accounting
MAIN
SKALA RASIO
Memberikan urutan pada objek
Interval/jarak antara angka-angka tersebut
konsisten dan dapat diketahui dengan pasti
Memiliki titik pasti untuk titik nol-nya
Contoh : pengukuran panjang suatu benda
menggunakan penggaris
OPERASI YANG DIPERBOLEHKAN
ATAS SKALA
SKALA RASIO
X = seluruh titik dalam skala
C = konstanta
X = hasil

Contoh :
Mengkonversi ukuran sentimeter ke meter;
katakanlah, 2000 sentimeter ke satuan meter,
maka kita mengalikan angka 2000 dengan
1/100
X = Cx
X = 1/100 * 2000
X = 20
Meski telah berubah satuan,
namun urutan, rasio, serta titik
nolnya tidak berubah
SKALA INTERVAL
Mengkonversi suhu 35 derajat Celcius ke satuan
Fahrenheit. Mengalikan angka tersebut dengan
9/5 kemudian menjumlahkannya dengan angka
32
X = (9/5 * X) + 32
X = (9/5 * 35) + 32
X = 95

setelah satuannya berubah, urutannya tetap sama
namun rasionya berubah
Skala Rasio
4000 sentimeter dua kali lebih panjang
daripada 2000 sentimeter. Setelah dikonversi
ke meter, 40 meter tetap dua kali lebih
panjang dari 20 meter
Skala Interval
70 derajat Celcius dua kali lipat dari 35
derajat Celcius, namun setelah dikonversi ke
Fahrenheit, rasionya berubah. Dalam satuan
Fahrenheit, kedua suhu tersebut menjadi 95
dan 176. Rasionya tidak lagi dua kali lipat
Tipe Pengukuran
Campbell
Fundamental
Derived
Torgerson
Fiat
KEANDALAN & KETEPATAN
ERROR
Pengoperasian yang tidak tepat
Individu pengukur
Instrumen
Lingkungan
Sifat yang tidak pasti atau tidak jelas
Risiko dan ketidakpastian
Pengukuran yang Dapat
Diandalkan
Mengacu pada konsistensi
suatu metode
penghitungan
Contoh :
seseorang akhirnya
terpaksa memilih antara
reliability dengan
relevanceterkait metode
historical cost dan net
realizable value. Suatu aset
dapat diprediksi nilainya
karena metode
pengukurannya andal,
namun tidak relevan
dengan kondisi sebenarnya
di pasar, dan sebaliknya.
Pengukuran yang Tepat
Pengukuran yang
andal belum tentu
tepat
Untuk mendapatkan
hasil yang akurat, kita
perlu mengetahui
atribut apa saja yang
dibutuhkan untuk
pengukuran tersebut
Pengukuran dalam Akuntansi
Termasuk jenis derived
measurements yang berpusat
pada modal dan laba.
Terdapat konsep konsep yang
telah disetujui oleh joint project
antara FASB dan IASB.
Theory in Action 5.1
True and fair and fair value
accounting and legal will-o-the-wisp

IFRS membuat standar akuntansi yang
principles-based, bukan rules-based, namun
belum menspesifikasi dengan jelas apa saja
yang dimaksud dengan principles tersebut.

Theory in Action 5.1
True and fair and fair value
accounting and legal will-o-the-wisp

Pembahasan perspektif Richard Macve terkait fair-
value measurement :
Fair value dimaksudkan sebagai pengukuran
berdasarkan nilai pasar, padahal;
setiap perusahaan/unit usaha memiliki pasar yang
berbeda, sehingga dianjurkan agar perusahaan
memilih pasar yang paling menguntungkan dan
mudah diakses sebagai referensi, namun;
belum ada diskusi maupun penyelesaian untuk isu
entry or exit price, karena;
belum ada diskusi mengenai underlying conceptual
framework atas valuasi.

Theory in Action 5.1
True and fair and fair value
accounting and legal will-o-the-wisp

1. Apa yang dimaksud dengan principles- versus a rules-
based system?
Yang dimaksud adalah seberapa spesifik suatu standar
dalam mengatur penyusunan laporan keuangan.
2. Permasalahan pengukuran apa yang disinggung dalam
kutipan tersebut?
Yang disinggung adalah fair-value measurement.

Theory in Action 5.1
True and fair and fair value
accounting and legal will-o-the-wisp

3. Apa yang dimaksud Macve dengan underlying
conceptual framework? Permasalahan apa yang ia
temukan dalam pendekatan fair value?
Maksudnya, underlying conceptual framework adalah
kerangka dasar yang memberikan penjelasan mengenai
sifat elemen-elemen laporan keuangan, batasan-
batasannya, serta tujuan utama pelaporan. Macve
melihat bahwa tidak adanya underlying conceptual
framework menyebabkan ambiguitas dalam metode
valuasi.

Theory in Action 5.1
True and fair and fair value
accounting and legal will-o-the-wisp

4. Menurut Anda, apakah ada perbedaan antara measures
dengan value?
Ada. Yang dimaksud dengan value adalah manfaat
(worth) ekonomi yang diharapkan akan dihasilkan oleh
suatu aset/unit penghasil kas. Sedangkan measures
adalah unit moneter suatu elemen yang ditampilkan
dalam laporan keuangan.

Theory in Action 5.2
Capital or Income?
Kurangnya pedoman mengenai capital maintenance,
sehingga timbul kebingungan atas klasifikasi pendapatan
(income) dengan modal (capital), serta;
Usulan untuk menambah elemen capital maintenance
adjustment dalam statement of recognized income and
expense.

Theory in Action 5.2
Capital or Income?
1. Mengapa pemisahan pengukuran modal dan pendapatan
merupakan hal penting?
Apabila dikaitkan dengan tujuan pelaporan keuangan:
decison-usefulness, maka hal tersebut menjadi penting
karena modal dan pendapatan memberikan informasi yang
berbeda.

2. Apa yang dimaksud dengan financial capital maintenance
dan physical capital maintenance?
Dalam konsep financial capital maintenance, modal
diartikan sebagai besarnya investasi yang ditanamkan ke
dalam perusahaan. Sedangkan menurut physical capital
maintenance, modal adalah kemampuan perusahaan untuk
memproduksi barang/jasa.

Theory in Action 5.2
Capital or Income?
3. Apakah penambahan nilai dari sebuah rumah tempat
tinggal merupakan modal, atau pendapatan? Berikan
penjelasan.
Jika modal diartikan sebagai aset bersih (Asset
Liability) dan pendapatan diartikan sebagai selisih modal
(Capital
0
Capital
0-1
), maka penambahan nilai rumah
yang digunakan sendiri merupakan komponen modal,
karena mengakibatkan terjadinya penambahan aset
bersih.

Theory in Action 5.2
Capital or Income?
4. Apabila rumah tersebut merupakan properti investasi,
apakah jawaban Anda berubah? Berikan alasan.
Tidak, karena perbedaannya hanya terletak pada tujuan
kepemilikan properti, namun pengertian modal dan
pendapatan tetap sama.

Pengukuran dalam Auditing
Perubahan metode pengukuran dalam
akuntansi juga menyebabkan
perubahan metode pengukuran dalam
auditing.
Auditor juga perlu menetapkan
judgement tersendiri atas metode
tersebut, kemudian memfokuskan
pencarian bukti pada dasar-dasar
judgement manajemen tersebut.

Anda mungkin juga menyukai