Anda di halaman 1dari 16

KOPERASI

Koperasi menurut UU No.25 Tahun 1992


adalah badan usaha yang beranggotakan
orang seorang atau badan hukum koperasi
dengan melandaskan kegiatannya
berdasarkan prinsip koperasi sekaligus
sebagai gerakan ekonomi rakyat yang
berdasarkan atas asas kekeluargaan

JENIS KOPERASI
Koperasi Simpan Pinjam.
Koperasi Konsumen
Koperasi Produsen
Koperasi Pemasaran
Koperasi Jasa
1. Memajukan kesejahteraan anggota
pada khususnya dan masyarakat pada
umumnya
2. Membangun tatanan perekonomian
nasional dalam rangka mewujudkan
masyarakat yang maju, adil, dan
makmur berlandaskan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar 1945.

Modal sendiri
Simpanan pokok;
Simpanan wajib;
Dana cadangan;
Hibah.
Modal
pinjaman
anggota;
Koperasi lainnya dan/atau anggotanya;
bank dan lembaga keuangan lainnya;
penerbitan obligasi dan surat hutang lainnya;
sumber lain yang sah.
MODAL KOPERASI
Tahun
SHU PDB (harga konstan) PDB (harga berlaku) Pertumbuhan
(Rp Juta) (Rp Juta) (Rp Juta) Ekonomi (%)
2000 694.502,00 398.016.900,00 1.264.918.700,00 4,8
2001 3.134.446,41 1.442.984.600,00 1.684.280.500,00 3,6
2002 988.516,72 1.506.124.400,00 1.863.274.700,00 4,5
2003 1.871.926,70 1.577.171.300,00 2.036.351.900,00 4,8
2004 2.164.234,54 1.656.517.000,00 2.295.826.000,00 5,0
2005 2.198.320,31 1.750.815.000,00 2.774.281.000,00 5,7
2006 3.216.817,65 1.847.127.000,00 3.339.217.000,00 5,5
2007 3.470.459,45 1.964.327.000,00 3.950.893.000,00 6,3
2008 3.964.818,55 2.082.316.000,00 4.951.357.000,00 6,1
2009 5.303.813,94 2.177.700.000,00 5.603.900.000,00 4,5
2010 *5.653.745,35 2.310.700.000,00 6.422.900.000,00 6,1
Membangun dan mengembangkan potensi dan
kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan
masyarakat pada umumnya
Membangun dan mengembangkan potensi dan
kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan
masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan
kesejahteraan ekonomi dan sosialnya;
Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi
kualitas kehidupan manusia dan masyarakat;
Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar
kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional dengan
koperasi sebagai sokogurunya;
Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan
perekonomian nasional yang merupakan usaha bersama
berdasar atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.
Kelemahan Koperasi di Indonesia:
Masalah Internal
1. Pengetahuan , ketrampilan, dan kemampuan anggota pengurusnya masih belum
memadai
2. Sebagian dari anggota belum menyadari hak dan kewajiban mereka sebagai
anggota.
3. Pengurus koperasi biasanya sudah lanjut usia dan merupakan para tokoh
masyarakat yang sudah memiliki jabatan ditempat lain, sehingga perhatiannya
terhadap koperasi berkurang.
4. Administrasi belum menggunakan prinsip-prinsip pembukuan dengan baik
5. keputusan belum didukung dengan informasi yang cukup lengkap dan dapat
diandalkan
Masalah Eksternal
1. Iklim usaha belum selaras dengan kehendak anggota koperasi,
2. Banyaknya badan usaha lain yang bergerak pada bidang usaha yang sama dengan
koperasi.
3. Kurangnya fasilitas-fasilitas

1. Mengetahui mana yang menjadi hak dan mana yang
menjadi kewajiban diantara anggota koperasi
2. kesadaran kolektif dan kemandirian
3. Pemberian dukungan dan kemudahan untuk
pengembangan infrastruktur pendukung
pengembangan koperasi di bidang pendidikan dan
pelatihan.
MIKRO KECIL MENENGAH
Usaha Produktif Usaha Produktif Usaha Produktif
Milik Perorangan /
badan usaha perorangan
Berbentuk Badan Usaha
(perorangan/koperasi)
Berbentuk Badan Usaha
(perorangan/koperasi)
Bukan merupakan anak
perusahaan / Afiliasi /
Cabang Usaha Besar
Bukan merupakan anak
perusahaan / Afiliasi /
Cabang Usaha Besar
Memiliki kekayaan
bersih paling banyak Rp
50 juta tidak termasuk
tanah dan bangunan
tempat usaha
Memiliki kekayaan
bersih lebih dari Rp50
juta Rp 500 juta tidak
termasuk tanah dan
bangunan tempat usaha
Memiliki kekayaan
bersih lebih dari Rp500
juta 10 milyar tidak
termasuk tanah dan
bangunan tempat usaha
Hasil penjualan tahunan
paling banyak Rp300
juta
Hasil penjualan tahunan
lebih dari Rp300 juta
2,5 milyar
Hasil penjualan tahunan
lebih dari Rp2,5 milyar
10 milyar
13
Jumlah besar =
Kontribusi dalam
peningkatan
perekonomian
Indonesia
Penyerap tenaga
kerja
Distribusi
pendapatan
masyarakat yang
lebih merata
-Mengurangi
tingkat kriminalitas
Inovasi dalam teknologi yang telah dengan
mudah terjadi dalam pengembangan produk.
Hubungan kemanusiaan yang akrab didalam
perusahaan kecil.
Kemampuan menciptakan kesempatan kerja
cukup banyak atau penyerapannya terhadap
tenaga kerja.
Fleksibilitas dan kemampuan menyesuaikan
diri terhadap kondisi pasar yang berubah
dengan cepat dibanding dengan perusahaan
skala besar yang pada umumnya birokratis.

1. Rendahnya kualitas
SDM
2. Masih lemahnya
struktur kemitraan
dengan usaha besar
3. Lemahnya quality
control terhadap produk
4. Belum ada kejelasan
standardisasi produk
yang sesuai dengan
keinginan konsumen
Kesulitan dalam akses
permodalan terutama
dari sumber keuangan
formal
6. Pengetahuan tentang
eskpor masih lemah
7. Lemahnya akses
pemasaran
8. Keterbatasan
teknologi akibatnya
produktivitas rendah dan
rendahnya kualitas
produk
9. Keterbatasan bahan
baku
Pemberdayaan
Iklim Usaha
Pengembangan Usaha
Pembiayaan dan Penjaminan
Kemitraan

Anda mungkin juga menyukai