adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan
JENIS KOPERASI Koperasi Simpan Pinjam. Koperasi Konsumen Koperasi Produsen Koperasi Pemasaran Koperasi Jasa 1. Memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya 2. Membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
Modal sendiri Simpanan pokok; Simpanan wajib; Dana cadangan; Hibah. Modal pinjaman anggota; Koperasi lainnya dan/atau anggotanya; bank dan lembaga keuangan lainnya; penerbitan obligasi dan surat hutang lainnya; sumber lain yang sah. MODAL KOPERASI Tahun SHU PDB (harga konstan) PDB (harga berlaku) Pertumbuhan (Rp Juta) (Rp Juta) (Rp Juta) Ekonomi (%) 2000 694.502,00 398.016.900,00 1.264.918.700,00 4,8 2001 3.134.446,41 1.442.984.600,00 1.684.280.500,00 3,6 2002 988.516,72 1.506.124.400,00 1.863.274.700,00 4,5 2003 1.871.926,70 1.577.171.300,00 2.036.351.900,00 4,8 2004 2.164.234,54 1.656.517.000,00 2.295.826.000,00 5,0 2005 2.198.320,31 1.750.815.000,00 2.774.281.000,00 5,7 2006 3.216.817,65 1.847.127.000,00 3.339.217.000,00 5,5 2007 3.470.459,45 1.964.327.000,00 3.950.893.000,00 6,3 2008 3.964.818,55 2.082.316.000,00 4.951.357.000,00 6,1 2009 5.303.813,94 2.177.700.000,00 5.603.900.000,00 4,5 2010 *5.653.745,35 2.310.700.000,00 6.422.900.000,00 6,1 Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya; Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan masyarakat; Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai sokogurunya; Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang merupakan usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi. Kelemahan Koperasi di Indonesia: Masalah Internal 1. Pengetahuan , ketrampilan, dan kemampuan anggota pengurusnya masih belum memadai 2. Sebagian dari anggota belum menyadari hak dan kewajiban mereka sebagai anggota. 3. Pengurus koperasi biasanya sudah lanjut usia dan merupakan para tokoh masyarakat yang sudah memiliki jabatan ditempat lain, sehingga perhatiannya terhadap koperasi berkurang. 4. Administrasi belum menggunakan prinsip-prinsip pembukuan dengan baik 5. keputusan belum didukung dengan informasi yang cukup lengkap dan dapat diandalkan Masalah Eksternal 1. Iklim usaha belum selaras dengan kehendak anggota koperasi, 2. Banyaknya badan usaha lain yang bergerak pada bidang usaha yang sama dengan koperasi. 3. Kurangnya fasilitas-fasilitas
1. Mengetahui mana yang menjadi hak dan mana yang menjadi kewajiban diantara anggota koperasi 2. kesadaran kolektif dan kemandirian 3. Pemberian dukungan dan kemudahan untuk pengembangan infrastruktur pendukung pengembangan koperasi di bidang pendidikan dan pelatihan. MIKRO KECIL MENENGAH Usaha Produktif Usaha Produktif Usaha Produktif Milik Perorangan / badan usaha perorangan Berbentuk Badan Usaha (perorangan/koperasi) Berbentuk Badan Usaha (perorangan/koperasi) Bukan merupakan anak perusahaan / Afiliasi / Cabang Usaha Besar Bukan merupakan anak perusahaan / Afiliasi / Cabang Usaha Besar Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 50 juta tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp50 juta Rp 500 juta tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp500 juta 10 milyar tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha Hasil penjualan tahunan paling banyak Rp300 juta Hasil penjualan tahunan lebih dari Rp300 juta 2,5 milyar Hasil penjualan tahunan lebih dari Rp2,5 milyar 10 milyar 13 Jumlah besar = Kontribusi dalam peningkatan perekonomian Indonesia Penyerap tenaga kerja Distribusi pendapatan masyarakat yang lebih merata -Mengurangi tingkat kriminalitas Inovasi dalam teknologi yang telah dengan mudah terjadi dalam pengembangan produk. Hubungan kemanusiaan yang akrab didalam perusahaan kecil. Kemampuan menciptakan kesempatan kerja cukup banyak atau penyerapannya terhadap tenaga kerja. Fleksibilitas dan kemampuan menyesuaikan diri terhadap kondisi pasar yang berubah dengan cepat dibanding dengan perusahaan skala besar yang pada umumnya birokratis.
1. Rendahnya kualitas SDM 2. Masih lemahnya struktur kemitraan dengan usaha besar 3. Lemahnya quality control terhadap produk 4. Belum ada kejelasan standardisasi produk yang sesuai dengan keinginan konsumen Kesulitan dalam akses permodalan terutama dari sumber keuangan formal 6. Pengetahuan tentang eskpor masih lemah 7. Lemahnya akses pemasaran 8. Keterbatasan teknologi akibatnya produktivitas rendah dan rendahnya kualitas produk 9. Keterbatasan bahan baku Pemberdayaan Iklim Usaha Pengembangan Usaha Pembiayaan dan Penjaminan Kemitraan